Putri Perawan Milik Daddy "Balas Dendam Daddy"

Ailee tampak senang ketika Louis tahu-tahu ada di ujung sana, menunggu Dirinya untuk berangkat sekolah bersama, laki-laki itu mengulur kan tangannya menunggu ailee menyambut nya.

"Kenapa kamu disini!"

tanya Ailee antusias, meraih tangan Louis kemudian naik secara berlahan ke atas motor nya.

"Untuk menjemput mu"

Ailee melebarkan senyumnya.

"aku fikir kamu sudah pergi dengan Daddy mu"

"Daddy pergi lebih dulu, ada hal mendesak yang harus Daddy lakukan"

Louis tersenyum, membalikkan sedikit tubuh nya, menyerahkan sebuah helm ke arah Ailee.

"Kita akan mengebut sayang"

bisik Louis pelan.

Ailee terkekeh mendengar ucapan Louis, dengan cepat dia menggunakan helm nya.

setelah itu dengan gerakan cepat Louis mulai menarik gas motor nya.

Ailee mengencangkan pelukannya, bersandar di punggung laki-laki itu dengan sejuta pemikiran.

Saat dia bersama Louis jelas laki-laki ini begitu hangat, bisa membuat dirinya tertawa dengan lepas, membuat dirinya merasa begitu bahagia, hanya saja tidak membuat dirinya berdebar-debar dengan sempurna.

Berbeda saat bersama Daddy nya jelas saja perasaan nya menjadi begitu aneh, detak jantung nya sering tidak seirama, dia acapkali merasa melayang-layang ke udara, kelembutan Daddy nya membuat dia terasa menjadi begitu spesial, wajahnya acapkali memerah tidak jelas dan saat Daddy nya bermain-main dengan nya membuat dirinya menggila.

Ailee jelas takut tidak dapat mengendalikan perasaan nya pada sang daddy, dia takut terlalu jauh membawa perasaan nya. sejak kecil memang begitu, dia sama sekali lupa kalau laki-laki itu Daddy nya, mungkin karena mereka tidak memiliki komunikasi intens hingga diam-diam Ailee akan mengintip Daddy nya dengan perasaan yang bercampur aduk jadi satu, Ailee acapkali tersipu jika Daddy nya Menyentuh ujung kepalanya dulu, bahkan beberapa kali Daddy nya mencium bi..bir nya begitu dalam ketika dia pura-pura tertidur pulas.

hanya saja perlakuan kejam Daddy nya saat dia masih kecil acapkali membuat dia takut, dia sering bertanya-tanya kenapa Daddy nya Begitu jahat memukul nya jika dia melakukan kesalahan kecil, lalu menghukumnya dengan ketegaan yang hakiki.

"Kau suka pergi ke taman bermain?"

tiba-tiba Louis bertanya ketika mereka sudah tiba di sekolah, saat dia akan turun dengan cekatan Louis turun lebih dulu kemudian membantu nya turun, melepaskan secara berlahan helm yang dia gunakan.

Rambut indah Ailee Seketika menjadi kusut, Louis tertawa melihatnya, langsung merapikan nya secara berlahan.

Tanpa disadari banyak pasang mata tengah memandangi mereka saat ini.

"Mau pergi kencan Minggu ini?"

tiba-tiba Louis bicara cepat ke arah Ailee.

"Ya?"

seketika Ailee terkejut, menatap tidak percaya ucapan Louis, jelas jantung nya berdetak tidak beraturan, menatap dalam ke dua belah bola mata laki-laki tampan itu.

"tidak usah dijawab sekarang, kamu bisa memikirkan nya sebelum akhir Minggu ini"

seketika Ailee mengangguk tanda mengerti.

"Jika mau, aku akan menjemputmu ditempat biasa"

Ailee mengulum senyum nya 'Di tempat biasa' kata-kata itu terdengar begitu indah dan manis, tempat dimana Louis mengantar dan menjemput nya seakan-akan bakal menjadi tempat biasa yang akan terus digunakan oleh mereka.

"Masuklah kekelas lebih dulu"

Ailee mengangguk cepat, berbelok kemudian naik ke atas menuju kelas mereka lewat tangga.

"Cieeee...ciee... yang di antar ke sekolah"

goda Mina tiba-tiba, membuat wajah Ailee seketika memerah.

"Mina"

"Kau harus mentraktir ku, bukankah aku teman yang baik yang sudah menjadi Mak comblang kalian?"

ucap Mina cepat.

"Kau ini"

Mina Terkekeh.

"Belikan aku sebuah buku, yah yah"

ucap gadis itu cepat.

Ailee mengembangkan senyumannya, kemudian mengangguk pelan.

"aku bagaimana?"

tiba-tiba Vio muncul dibelakang Ailee.

"kamu kan tidak membantu jadi comblang nya"

"ewwhhhhh"

vio memunyungkan bibirnya.

"Mina"

"Ya?"

seketika Ailee menatap wajah vio beberapa waktu ketika Mina tiba-tiba membalik tubuhnya saat seseorang memanggil nya.

"Aku ingin bicara"

ucap Ailee tiba-tiba.

"Kenapa?"

seketika Ailee menarik tangan vio ke belakang, dari teman-teman nya, vio merupakan teman terbaik nya yang tidak begitu ember, tidak suka bercerita kesana kemari dan cukup berpengalaman soal memiliki kekasih yang jauh lebih tua dari nya.meskipun Ailee tidak paham konsep pacaran vio apakah sudah separah Mina dan lea, apakah gadis itu masih pe..rawan atau tidak.

"Aku ingin tahu, bagaimana rasanya pacaran dengan orang yang lebih dewasa? maksud ku begini..akh aku bingung"

seketika vio menaikkan alisnya.

"Bercin..ta dengan laki-laki dewasa?"

tanya vio pelan

"Kau pernah melakukan nya? dengan para kekasih mu?"

Ailee menautkan alisnya.

"Aku lebih suka pria dewasa ketimbang teman sekolah"

jawab vio seadanya."

"jadi kau benar-benar sudah... pernah?"

Ailee jelas menggantung kalimat nya.

vio terkekeh

"Bagaimana jika kau melakukan nya dengan keluarga mu sendiri?"

vio tampak berfikir.

"Aku bahkan ber..cinta dengan paman ku sendiri, sejak kemarin hingga hari ini"

"what?"

jelas saja Ailee kaget, oktaf suaranya naik beberapa tingkat, semua orang jelas menoleh.

"Ailee"

vio menggerem

"Jangan katakan pada Mina dan lea"

bisik nya kemudian.

"Paa..Man yang mana?"

"Dokter edo, sepupu mommy ku"

bisik vio pelan sambil terkekeh.

"Dia teman Daddy mu"

"laki-laki tampan itu?"

Ailee tercengang, vio tertawa senang.

"Dia begitu lincah di atas ranjang"

bisiknya nakal.

oh oh yah dunia memang sudah gila, sudah gila pekik Ailee dalam hati.

lalu dia dan daddynya pasti jauh lebih gila.