NovelToon NovelToon
Diminta Jadi Pelakor

Diminta Jadi Pelakor

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Konflik etika / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: Bunaya

"Devina, tolong goda suami Saya."
Kalimat permintaan yang keluar dari mulut istri bosnya membuat Devina speechless. Pada umumnya, para istri akan membasmi pelakor. Namun berbeda dengan istri bosnya. Dia bahkan rela membayar Devina untuk menjadi pelakor dalam rumah tangganya.
Apakah Devina menerima permintaan tersebut?
Jika iya, berhasilkah dia jadi pelakor?
Yuk simak kisah Devina dalam novel, Diminta Jadi Pelakor

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 Menolak

Sudah dua puluh hari Devina menjadi pelakor pura-pura dalam rumah tangga Sandra dan Gilang. Seperti janji Gilang, Devina tidak perlu menggoda pria itu. Dia juga tidak perlu melakukan apa-apa. Karena semua sudah diatur Gilang dan Eki.

Devina hanya melakukan pekerjaannya, bila Sandra meminta bukti berupa foto dan video dia yang tengah berusaha menggoda Gilang. Seperti saat ini, Sandra minta Devina duduk dipangkuan Gilang. Tentu saja Devina menolak, dia tidak akan melakukan adegan intim itu.

Namun Gilang yang mendengar percakapan antar Devina dan Sandra melalui panggilan telepon, tiba-tiba menariknya hingga sekretarisnya itu terduduk di pangkuan pria itu. Seperti biasa semuanya otomatis terekam di kamera. Gilang dan Eki sudah menyiapkan beberapa kamera di ruangan Gilang.

"Pegang dada Saya Vivi," bisik Gilang.

Devina menatap bosnya, "Tampan," batin Devina. Ini bukan kali pertama mereka saling tatap. Tapi dengan jarak sedekat sekarang, ini yang pertama. Jangan tanyakan, bagaimana Devina saat ini. Jantungnya bergemuruh dalam pangkuan Gilang.

"Lakukan, atau Saya cium kamu," ucap Gilang. Pria itu sedikit mencondongkan wajahnya, seolah akan mencium bibir Devina.

Tangan Devina reflek memukul dada Gilang. Enak saja Gilang mau main cium. Dia gadis baik-baik, bibirnya masih suci. Tapi ancaman Gilang justru berhasil membuat Devina menaruh tangannya di dada pria itu. Seperti yang Gilang inginkan.

"Pak!" tegur Devina saat Gilang meraih tangannya lalu mendaratkan satu kecupan di telapak tangan Devina.

"Ini bisa kamu kirimkan pada Sandra," ucap Gilang.

Mungkin bagi Gilang ini hanya keperluan Devina untuk mengirimkan video dan foto pada Sandra. Namun bagi Devina, posisi mereka saat ini membuat gemuruh di dada Devina saling bersahutan.

"Cantik," gumam Gilang, dengan matanya yang terus memperhatikan wajah Devina.

"Kenapa jadi Bapak yang menggoda Saya?" ujar Devina yang bisa mendengar gumaman Gilang. Dia bicara sambil mencoba menyelaraskan kembali gemuruh di dadanya.

Gilang terkekeh. Lagi-lagi Devina speechless melihatnya. Dia pun segera beranjak dari pangkuan Gilang. Bisa bahaya jika adegan ini di teruskan. Ayah dan bundanya sudah memberikan rambu-rambu, agar Devina tidak terbawa perasaan.

Devina sudah meminta izin pada bunda Helen dan ayah Dewa. Jika saat ini dia sedang membantu atasannya. Devina juga memberi tahu alasannya. Ada sesuatu yang membuat dia curiga sejak awal. Dan seperti biasa, ayah Dewa akan memberikan ceramah yang sedikit panjang, agar dia bisa menjaga diri.

Saat dia menjadi asisten Elang, ayah Dewa juga mengingatkan hal yang sama. Biarpun mereka sudah sering bersama sejak kecil, tapi mereka tetap harus menjaga batasan. Elang bukan saudara, biarpun pria itu menganggap keluarga Dewangga adalah keluarganya. Tetap saja, Elang hanyalah anak dari sahabat bunda Helen.

"Saya permisi Pak," ucap Devina, setelah berdiri dari pangkuan Gilang.

Pimpinan Cakrawala Company itu hanya diam saja. Dia juga tidak menahan Devina yang keluar dari ruangannya. Pria itu hanya memperhatikan punggung Devina yang semakin menjauh. Entah apa yang Gilang pikirkan. Apa dia tertarik dengan sekretarisnya itu?

"Bagus Devina. Gilang sepertinya mulai tertarik sama kamu," ucap Sandra dari seberang sana, setelah Devina mengirimkan foto dia yang duduk di pangkuan Gilang.

"Karena hubungan kamu sudah semakin dekat dengan suamiku. Selanjutnya, Mbak mau kamu jebak dia di kamar," ucap Sandra lagi.

"Tidak bisa!" Devina langsung menolak dengan tegas.

Devina tidak akan melakukan adegan yang berbahaya. Duduk dipangkuan Gilang saja jantungnya bergemuruh, apa lagi berdua di kamar. Devina tahu batasannya. Bisa-bisa dia dipecat jadi putri ayah Dewa.

"Sekali ini saja. Setelah itu tugas kamu selesai. Dan aku akan kirimkan sisa pembayarannya," balas Sandra.

"Maaf, Saya tidak akan melakukan hal bodoh itu." Tegas Devina sekali lagi.

"Sebenarnya apa yang Mbak Sandra inginkan? Sengaja mau menjebak pak Gilang tidur dengan wanita lain? Kenapa? Mau Pisah? Pisah saja baik-baik, tidak perlu membuat skenario seolah-olah pak Gilang yang melakukan kesalahan dalam rumah tangga kalian," tanya Devina beruntun.

Di seberang sana, Sandra hanya bisa diam. Dia tidak bisa menjawab pertanyaan Devina. Dan apa yang disampaikan sekretaris Gilang itu benar adanya. Sandra ingin menjebak Gilang dan Devina.

"Saya ingatkan! Mbak Sandra hanya meminta Saya menggoda pak Gilang sampai tergoda. Tugas Saya sudah selesai. Saya berhasil membuat Pak Gilang jatuh hati pada Saya. Itu berarti kerja sama kita juga berakhir."

"Tunggu Devina!" Tahan Sandra, saat Devina akan menutup panggilan telepon mereka.

"Saya akan bayar kamu dua kali lipat. Tolong jebak Gilang tidur dengan kamu. Hanya tidur, Devina. Please," ucap Sandra memohon.

"Apa Mbak pikir Saya bodoh?" balas Devina.

Devina tetap menolak. Dia menerima tawaran Sandra hanya untuk tahu tujuan wanita itu. Sekarang dia sudah bisa membaca apa yang Sandra inginkan. Setelah dia mencari tahu bagaimana kehidupan Gilang dan juga Sandra.

Devina sangat berterima kasih pada pak Bambang yang sudah memperkenalkan Devina dengan pengasuh Gilang selama ini. Berkat informasi yang Devina dapatkan dari pengasuh Gilang, dia jadi tahu hubungan seperti apa yang dijalani Gilang dan Sandra selama ini. Keharmonisan keduanya hanya bertahan enam bulan saja. Setelah itu mereka pisah kamar hingga saat ini.

"Kenapa mereka tidak cerai saja, Bude?" tanya Devina.

"Den Gilang itu tidak mau bergelar duda," jawab bude Asih. Wanita tua itu terkekeh setelah menjawab pertanyaan.

Devina ikut tertawa. Hanya alasan seperti itu, Gilang bertahan dengan rumah tangga yang tidak harmonis.

"Den Gilang akan menceraikan non Sandra, kalau dia sudah menemukan gadis yang tepat untuk menjadi istrinya." Ucapan bude Asih selanjutnya membuat Devina menghentikan tawanya.

"Jadi dia bisa langsung menikahi gadis itu setelah bercerai," ucap bude Asih lagi.

"Kenapa diam Mbak Sandra? Ohhh, atau Mbak sebenarnya mau jebak Saya juga?"

Tidak ada jawaban, karena Sandra memutus panggilannya. Dia tidak bisa menjawab pertanyaan Devina. Lagi-lagi yang Devina tanyakan itu benar.

"Bagaimana?"

Sandra menoleh pada rekan kerjanya sesama presenter. Lalu menggeleng. "Devina menolak. Dia tahu, kalau dia juga akan dijebak. Mantan asisten Elang itu tidak sebodoh yang kamu katakan Wina," jawabnya.

"Kamu ancam saja, kalau kamu akan sebarkan video dan foto kedekatan dia dengan Gilang," balas Wina. "Atau minta dia kembalikan uang yang sudah kamu transfer ke dia," ucap Wina menambahkan.

"Aku yakin dia mau. Dia itu dari keluarga tidak mampu, tentu akan lebih memilih uang."

Sandra tidak terlalu yakin dengan apa yang Wina katakan. Tapi dia akan mencoba sekali lagi bicara dengan Devina. Jika Devina mau menerima permintaannya kali ini, dia bisa punya bukti untuk mengajukan talak bercerai. Wina juga bisa menunjukkan keburukan Devina pada Elang. Itulah tujuan Sandra meminta Devina menjadi pelakor dalam rumah tangganya.

***

"Na, bisa kamu jelaskan tentang ini?" Tanya Elang sambil menunjukkan foto Gilang yang tengah memeluk Devina, dan mata mereka terlihat saling tatap.

"Dapat dari Wina?" Devina balas bertanya.

"Tidak perlu tahu aku dapatkan ini dari mana," jawab Elang.

"Ya sudah, berarti tidak ada yang perlu dijelaskan." Devina melanjutkan langkahnya meninggalkan Elang, setelah bicara.

Sekretaris Gilang itu sedang ikut pertemuan lanjutan dengan produser film. Kali ini dia datang bersama Eki, tanpa Gilang. Baru saja tiba, Elang sudah menariknya untuk menjauh. Tanpa basa-basi seperti biasanya, dia langsung minta Devina memberikan penjelasan.

1
Ila Lee
ya kakek cucu mantu kakek si gilang
Ila Lee
gilang belum halal di halal kn secepat nya
Ila Lee
manusia kalau mehina tidak mahu selidik apa berita itu benar atau tidak kejam
Ila Lee
tuan aska salah sendiri pasti langit dan bumi sudah sangat sakit hati pada kamu
Ila Lee
semoga semua jelas biarbunda dan ayah dewa thu siapa sebenarnya gilang
Ila Lee
wahdu kamu ike ckp tak tengok tempat sekarang calon isteri jgn sebarang ckp ya
Ila Lee
patur tanta meri takut kalau tuan askathu tentang langit dan bumi
Ila Lee
selama ini tente meri lh dalang semua ini
Ila Lee
siapa itu tuan B
Ila Lee
panggilan romantis yg gilang harapkan Devina mas ke sayang habby gitu
Ila Lee
wahdu munkin elang mencintai Devina ya
Ila Lee
ada ikatan apa antara pak aska dan pak dewa
Ila Lee
wahdu gilang sudah lama ya suka Devina semoga berjodoh
Ila Lee
Ekin dan gilang punya rancangan apa ya
Ila Lee
mungkin Sandra dan hubungan dengan Asisiten nya siapa tau
aca
telat Aksa anak mu uda membencimu
Ifatur Rohman
kapan up lagi kak
Vanni Sr
kno cm sekali doang sihh up ny
mom's Abyan
mungkinkah Sandra ada hbngan dg asistenya itu,, jeruk mkn jeruk
Vanni Sr
bagussss smg g brrnti d tengh jln
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!