NovelToon NovelToon
PELARIAN

PELARIAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Sistem / Showbiz / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Pembaca Pikiran
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Noesantara Rizky

Dania dan Alvin menjalani pernikahan palsu, kebahagiaan mereka hanya untuk status di media sosial saja, pelarian adalah cara yang mereka pilih untuk bertahan, di saat keduanya tumbuh cinta dan ingin memperbaiki hubungan, Laksa menginginkan lebih dari sekedar pelarian Dania, dan mulai menguak satu demi satu rahasia kelam dan menyakitkan bagi keduanya,
Apakah Dania dan Alvin masih bisa mempertahankan rumah tangganya? Atau memilih untuk menjalin dunia baru?
Ikuti kisah cinta Dania dan Alvin yang seru dan menengangkan dalam cerita ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noesantara Rizky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 29 Pertama Kali Bertemu

Riuh tak selamanya berisik, diam belum tentu membawa ketenangan, seperti air yang mengalir terkadang menakutkan, namun dari sudut lain terlihat indah dan menyenangkan, setidaknya itulah perasaan Dania sekarang, kebimbangannya masih terlihat jelas dalam sorot matanya.

Perasaan iba yang berujung pada rasa cinta mulai dirasakannya. Perempuan itu memahami benar bagaimana tekanan kehidupan menuntutnya dalam mode survive.

Namun, hati dan pikiran belum tentu mampu menyeimbangkannya. Keduanya perlu jeda sekaligus waktu, sayangnya Alvian tak mampu merespon secepat itu, dia ingin diberikan kesempatan lagi untuk memahami, sehingga pelarian adalah pilihan terbaik.

Jika dalam ilmu yang dipelajarinya, dalam kondisi seperti ini adalah waktu paling cepat untuk melakukan pendekatan, mencoba memahami dan membuatnya merasakan keamanan serta kenyamanan.

“Apakah hati ini sanggup untuk bertahan sedikit lagi?” katanya dalam hati yang mengambil handuk dan baju.

Perempuan itu menatap dirinya sendiri di cermin, dia teringat momen saat Dania berjanji untuk menikah sekali dalam seumur hidup apapun alasannya. Baginya pernikahan adalah momen sakral yang hanya boleh dilakukan sekali saja.

Dania mulai menyisir rambutnya, dia memoles wajahnya dengan bedak yang dibeli dengan uangnya sendiri. Keinginannya ke pengadilan kembali menemui keraguan, walaupun suaminya sendiri sudah menandatangani surat itu, namun hati kecilnya seperti enggan untuk mengatakan kalau bercerai adalah jalan terbaik.

Sementara itu, Alvin selesai mandi dia belum terlalu vit, sehingga Dania langsung beranjak membantu suaminya untuk duduk di tempat tidur. Sebenarnya Alvin ingin mengambil semua keperluannya sendiri, namun Dania memegang kedua lengan suaminya menahan dia untuk berdiri, “Biar aku aja!” kata Dania.

Perempuan itu mengambil baju panjang warna merah dan celana hitam, kemudian melanjutkan merias dirinya sendiri, keduanya tampak serasi, terlebih perempuan itu memakai baju warna putih, seperti saling melengkapi.

“Kamu yakin, mau anterin aku ke pengadilan, Mas?” tanya Dania yang berdiri di depan Alvin.

“Aku nggak ingin kamu bersedih karena tekanan dari Ayah,” jawab Alvin yang menarik sebagian rambut Dania ke belakang agar terlihat daun telinganya terlihat 

Kedua mata Alvin dan Dania saling menatap begitu dalam, untuk beberapa saat mereka saling memandang dan larut dalam suasana. Keduanya hampir saja berciuman, namun Dania tersadar dan menghindar.

Mereka menutup pintu dan masuk ke dalam mobil Alvin. Selama hampir 1 tahun pernikahan, pasangan suami dan istri ini satu mobil bisa dihitung dengan jari, bahkan mungkin momen sekarang ini adalah yang kelima.

Alvin kembali memandang Dania, “Sebelum ke pengadilan, boleh mampir ke suatu tempat terlebih dulu?” tanya Alvin.

Perempuan itu tak menjawab, dia melihat ke arah Alvin sebentar, mengangguk, lalu fokus ke handphone karena Adwin mengirim pesan bertemu jam 1 siang.

“Habis dari pengadilan kamu mau kemana, Mas?” tanya Dania yang masih memegang handphonenya.

“Kantor mungkin… atau pulang ke rumah… kenapa?” tanya Alvin yang melirik Dania sambil mengemudikan kendaraannya.

“Adwin ingin konsultasi, jam 1 siang!” jawab Dania yang membaca kembali pesan Adwin.

“Oh, lelaki terkaya di Indonesia yang rumah tangganya gonjang-ganjing itu,” kata Alvin dengan nada yang terkesan menyindir.

“Ya udah, temui saja dia!” suruh Alvin.

Alvin menekan gas lebih dalam, meliuk-liuk di antara kendaraan lain yang melaju santai. Dania memang terdiam cukup lama, melihat lajur motor dan bus dari kaca, dia tersadar bahwa jalan tersebut menuju ke sebuah tempat yang tak asing baginya.

“Mungkinkah Mas Alvin kesana?” tanya Dania dalam hati sambil melihat wajah Alvin yang cukup serius.

Sekitar 10 menit, kendaraan Alvin berhenti di sebuah area parkir cukup luas, sebuah taman yang menjadi tempat pertama kali mereka bertemu. Keduanya turun dan berjalan menuju jalan setapak, menghirup udara paling segar di Jakarta.

Dania dan Alvin sama-sama mengenang ketika keduanya tanpa sengaja bertemu ketika lelaki itu begitu terpukul karena harus kembali di jodohkan oleh Ayahnya. Lelaki itu sebenarnya sudah menolak, tetapi dia tak punya daya untuk mempertahankan argumennya.

“Terkadang kita memang tidak bisa memilih, hanya saja harus menjalani,” kata -kata Dania yang membuat hati Alvin lega.

Alvin membawa Dania ke kursi yang sama, satu tahun lalu. Keduanya duduk dan terdiam melihat bunga-bunga bermekaran, kupu-kupu beterbangan, serta kumbang yang sedang mencari sarinya.

“Tempat ini yang menguatkanku, untuk mengambil keputusan besar waktu itu!” kata Alvin yang memegang tangan Dania.

Perempuan itu hanya terdiam saja, dia memang ingat betul, kalau perkataannya juga yang mengubah jalan hidupnya menjadi seperti sekarang ini, Dania paham benar dunia tidak pernah mengenal kata kebetulan.

“Boleh aku bertanya?” tanya Dania yang melihat wajah suaminya.

“Silahkan!” Jawab Alvin yang lebih memilih memandang kumbang dan bunga.

“Bagaimana kalau ternyata kita dipersatukan bukan karena Ayah kamu, melainkan takdir?” kata Dania yang badannya mulai mengarah ke Alvin.

“Maksud kamu, kita ini berjodoh?” jawab Alvin yang menengok ke arah Dania.

“Iya,,, kita tak pernah tahu siapa jodoh kita bukan?” lanjutnya berbicara.

“Entahlah, aku seperti dilahirkan untuk tak memihak pada takdir dan jodoh,” kata Alvin yang mulai berkaca-kaca.

“Karena keduanya sudah ada yang mengatur,” lanjutnya.

“Andaikan diberi satu kesempatan, apa yang ingin kamu lakukan?” tanya Dania yang kini kepalanya mulai bersandar di bahu Alvin.

“Aku ingin belajar mencintai kamu,” kata Dania.

Dania terkejut dengan kata suaminya itu, setelah beberapa ratus hari berstatus sebagai suami istri, baru kali ini Alvin menyatakan kalimat cinta yang membuat hati Dania begitu damai dan bahagia.

“Mengapa kamu ingin belajar mencintai aku?” tanya Dania yang bangkit dan duduk dengan posisi tegap.

“Seperti pertanyaanmu, aku juga menanyakan hal yang sama, bagaimana kalau kita ini berjodoh?” jawab Alvin.

“Bagaimana kalau kita mulai semua dari awal lagi?” kata Dania yang tampak sumringah.

“Kamu tidak jadi menceraikanku?” tanya Alvin yang memegang kedua tangan Dania dan dijawab dengan gelengan kepalanya.

“Tapi… sebelum memutuskan hal tersebut, kita harus jujur, Mas!” kata Dania yang menundukkan kepalanya.

“Jujur soal?”

“Apa yang kita rahasiakan selama ini,”

Alvin terdiam, dia melepaskan tangannya. Ada sedikit keraguan dalam diri lelaki itu, ada begitu banyak rahasia yang disembunyikannya, dan lelaki itu tahu akan menyakitkan Dania.

“Walaupun kenyataan itu menyakitkan, namun kita tidak boleh ada kebohongan apapun, bagaimana?” tantang Dania.

1
Ratih15
Seruu bangett kak ceritanya sukakk, semangat updetnyaa yaa kak. kalau boleh dibantu juga komen dan likenya di cerita aku "Cinta Dalam Dosa". Saling support yuk kak terimakasih 🥰❤
Noesantara Rizky: Alhamdulillah kak
oke siap nanti di gas lah
total 1 replies
Alida
Ngakak terus!
Noesantara Rizky: ngakak kenapa kak?
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!