NovelToon NovelToon
Harapan Dan Cinta

Harapan Dan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Pernikahan Kilat / Keluarga / Persahabatan / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ray firmansyah

Seorang pemuda yang di harapkan oleh kedua orang tuanya untuk jadi orang yang baik,malah terjerumus ke pergaulan yang tidak baik.

pemuda tersebut akhirnya keluar walaupun di paksa oleh kedua orangtuanya

yuk ikuti terus bagaimana kisahnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 5

"Baiklah Mbak! kalau begitu saya permisi dulu yah Assalamualaikum." pamit Arfi.

"Iya Mas! Waalaikumsalam." balas Perempuan tersebut.

Arfi pun pergi dari restoran tersebut dan langsung memilih pulang saja karena nggak tau lagi mau kemana,setelah perginya Arfi,perempuan tersebut langsung menelepon bosnya untuk menceritakan kejadian hari ini.

Di perjalanan pulang melihat seorang Perempuan sedang baku hantam dengan dua orang Perampok,karena membantu seorang Ibu yang sedang di hadang oleh dua orang yang sedang merampok Ibu tersebut,ketika Arfi ingin membantu tapi di urungkan niatnya,karena melihat bahwa dia juga sanggup melawannya,di saat yang menolong Ibu tersebut terlihat wajahnya oleh Arfi,barulah Arfi menyadari kalau dia itu adalah anak dari Gurunya Adek Faqih.

Prok

Prok

Prok

"Wah! bener-bener hebat anak dari Gurunya Dek Faqih,pasti nggak ada yang macam-macam nih sama Mbak termasuk aku juga." kagum Arfi.

"Hah! maksudnya Mas apa sih." shock Zahra.

"Aku tadi melihat aksi Mbak! waktu melawan Perampok barusan,keren banget itu Mbak." ucap Arfi.

"Apaan sih Mas! nggak juga kok,Mas kan tau kalau saya masih belajar." kelak Zahra.

"Wow! saya kagum sama orang-orang yang seperti Mbak,daripada sama orang yang sok bisa,padahal mah baru bisa." kagum Arfi.

"Udah sih Mas! jangan berlebihan begitu,oh iya kita kan belum berkenalan,nama saya..." Ucap Perempuan tersebut sambil mengatupkan tangan di dadanya,tapi terpotong.

"Fatimah Az-zahra biasa di panggil Ara atau Zahra! bener kan Mbak." potong Arfi.

Sampai-sampai Zahra yang mendengarnya jadi kaget ada yang mengetahui nama kepanjangannya,karena nggak banyak yang tau nama panjangnya,termasuk sebagian dari Murid-murid Abah sekalipun,sepersekian detik Zahra pun melamun.

"Udah sih Mbak nggak usah kaget begitu,siapa juga yang nggak tau sama Srikandi nya Abah." ucap Arfi.

"Pasti tau dari Faqih kan! rese juga si Faqih ini,kenapa harus selengkap itu kasih tau nama saya,huft..oh iya kenapa Mas nggak pernah mampir ke Rumah lagi." kesal Zahra.

"Haha..Mbak lucu juga kalau lagi kesal begitu,baiklah! nanti kapan-kapan saya mampir ke sana,ya dah Mbak saya pamit dulu yah,Assalamualaikum." tawa Arfi seraya pamit.

"Baiklah! Waalaikumsalam." balas Zahra.

Arfi pun langsung pulang setelah mendengar salamnya di jawab,sedangkan Zahra langsung masuk ke Cafe karena sudah di tunggu sama Sahabatnya.

"Ya ampun! saya kan belum tau namanya,nanti deh tanya sama Faqih." batin Zahra.

Di Cafe

"Assalamualaikum maaf yah Naira! saya telat,soalnya ada insiden di jalan tadi." ucap Zahra nggak enak hati.

"Waalaikumsalam nggak apa-apa! tapi kenapa nggak pernah cerita,kalau kamu sudah punya pacar." sahut Naira.

"Hah! mana ada saya pacaran,bisa-bisa saya di gorok sama Abah." kaget Zahra.

"Halah! tadi saya lihat kamu ngobrol sama Cowok di depan Cafe ini kan." ucap Naira.

"Jangan asal kalau ngomong! Cowok tadi bukan pacar saya,dia itu Kakak sepupunya Faqih Adik seperguruan kita,oh iya katanya mau ngomongin sesuatu tentang apa nih?" sahut Zahra seraya bertanya.

Naira pun mengatakan bahwa dirinya masih penasaran sama orang yang telah membantunya satu minggu yang lalu,sampai Zahra kaget karena nggak biasanya Sahabatnya itu begitu penasaran sama seorang Cowok,apalagi belum mengenalnya.

"Hah! tumben kamu penasaran sama seorang Cowok biasanya cuek." shock Zahra.

"Iya nih Ra! saya juga bingung kenapa,tapi yang anehnya! waktu itu kan dia,nggak sengaja memeluk saya jadi deg-degan saat berada di pelukannya,meskipun hanya sepersekian detik saja." bingung Naira.

"Wah! Sahabat saya rupanya jatuh hati sama Cowok tersebut,ini berita bagus untuk di tulis di Mading Kampus hihi." goda Zahra seraya cekikikan.

"Hah masa sih Ra! kamu kan tau saya nggak mungkin semudah itu untuk jatuh hati,awas saja kalau kamu melakukan itu,saya ceraikan kamu dari persahabatan ini." ancam Naira.

"Iya saya tau itu! tapi kamu bilang deg-degan kan kalau dekat dengannya,udah nggak usah di pikirin lagi dan santai saja wahai Sahabat,ya udah yuk ke Rumah." ajak Zahra.

Keduanya pun keluar dari Cafe tersebut untuk pergi ke Rumah Zahra,tak lama pun sudah sampai di Rumahnya Zahra,keduanya pun langsung masuk dan mengucapkan salam,di jawab oleh Abah dan Ibunya Zahra yang berada di dalam Rumah,keduanya pun langsung mencium punggung tangan Abah dan Ibunya Zahra.

***

Malam Hari

Di tempat lain

"A tadi siang! teman Tante bercerita tentang kejadian di Restoran,apa itu Aa yang membantu Pegawai di sana?" tanya Tante Ami.

"Iya Tan! tapi Tante tenang saja,nggak ada yang tau karena Aa menyamar saat membantunya." jawab Arfi.

"Ya baguslah! Tante hanya takut kamu punya masalah di sini apalagi kalau sampai Papa Aa dengar,Aa mengerti kan maksudnya." ucap Tante Ami.

"Iya Tan! Aa sangat mengerti,terimakasih yah Tan! karena sudah Sayang dan perhatian ke Aa." sahut Arfi terharu.

"A sudah pastilah Tante Sayang sama Aa,bagi Tante Aa anak pertama Tante,udah jangan ngomong yang aneh-aneh lagi yah A." titah Tante Ami

"Iya Tante." turut Arfi.

"A mau ikut Adek lagi nggak nih?" tanya Faqih.

"Aduh! nggak kayanya,nggak apa-apa kan Adek berangkat sendiri." jawab Arfi.

"Ya ngga apa-apa A! ya udah Adek pamit yah Aa,Mama,Assalamualaikum." pamit Faqih.

"Iya! hati-hati kamu Waalaikumsalam." sahut Tante Ami,Arfi mengangguk.

Setelah Faqih mencium punggung tangan Mama dan Aa nya,Faqih pun berangkat sendiri ke tempat latihan,sedangkan Arfi langsung istirahat karena besok harus pergi ke Restoran untuk bertemu pemiliknya.

***

Di Tempat Latihan

Faqih baru juga sampai sudah di panggil oleh Mbak Naira,membuat Zahra bingung kenapa Sahabat nya itu memanggilnya,Faqih pun menghampirinya dan langsung di sangka kalau waktu itu yang membantu adalah Faqih,sampai Faqih kaget dan bingung karena merasa nggak melakukannya.

"Pasti ini ulahnya Aa deh! yang menolong Mbak Naira." batin Faqih.

"Ya ampun Mbak! nggak mungkin Faqih melakukan itu." sanggah Faqih.

"Ya nggak mungkin Nai! kalau yang membantu waktu itu Faqih." ucap Zahra.

"Tapi Ra! saya inget,jaket ini yang di pakainya waktu itu." kekeh Naira.

"Ya ampun Naira! masa gara-gara jaketnya sama,terus orangnya juga sama,oh iya Faqih nama Kakak Sepupu kamu siapa?" kesal Zahra seraya bertanya.

"Ya ampun Mbak belum kenalan..

Bersambung

~*See You Next*~

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!