Menceritakan tentang kisah seorang wanita cantik muslimah yang bernama Hanna Cahya Akira. Hanna berasal dari keluarga yang cukup mapan meskipun dia hanya tinggal bersama dengan ayahnya karena ibu nya lebih dulu meninggalkan mereka. Kehidupan yang awalnya damai tiba-tiba menjadi sebuah musibah dalam hidup Hanna, dia harus kehilangan Ayahnya dan buruknya lagi semua hartanya juga di ambil karena adanya fitnah bahwa ayah Hanna melakukan korupsi. Hanna yang hanya seorang diri tiba-tiba bertemu dengan lelaki tampan, dia bernama Kayden Lucas Horrison. Lucas adalah seorang ketua geng mafia kejam yang cukup terkenal di beberapa negara, saat mendengar nama Lucas maka semua musuh Lucas akan ketakutan dan Saat itu kehidupan Hanna mulai berubah, Lucas sering berbuat kasar bahkan sampai menyiksa Hanna. Entah kesalahan apa yang Hanna perbuatan hingga Lucas sangat membencinya.. Dendam yang Lucas simpan membuat dia terus menyiksa Hanna..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikromatul Fasila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Lucas langsung melihat kearah para wanita yang berada di dalam jeruji besi dan tatapan Lucas langsung tertuju pada Hanna yang saat itu dalam keadaan cemas. Lucas tau bahwa saat ini Hanna sedang berusaha mencari cara agar dia bisa kabur dari tempat ini.
"Bagaimana Tuan Horisson? Apakah ada yang Tuan sukai dari para wanita ini?" tanya Tuan Albert pemimpin dari tempat dimana Hanna di culik.
Lucas hanya diam dengan tatapan dingin nya yang terus menatap kearah Hanna lalu tanpa berkata apapun Lucas langsung pergi meninggalkan tempat itu.
Hanna yang saat ini sedang memikirkan cara untuk bisa kabur dari tempat ini sampai tidak menyadari bahwa Lucas sedang menatap nya.
"Ya Allah bantu hamba agar bisa keluar dari tempat ini," gumana Hanna di dalam hati nya sampai menitikkan air matanya.
Saat ini Lucas berada di sebuah ruangan dengan menatap ke layar tv yang memperlihatkan para wanita tahanan Albert.
Lucas meminta pada Albert untuk mengeluarkan mereka semua dari dalam tahanan, semua ini Lucas lakukan agar Hanna bisa memiliki kesempatan untuk kabur dari tempat itu dan benar saja apa yang saat ini di pikirkan oleh Lucas bahwa Hanna sangat senang karena dia merasa memiliki kesempatan untuk bisa kabur dari tempat ini.
Saat ini Hanna yang sedang berdiri berbaris bersama dengan wanita lain nya tampak terus melihat kearah pintu. Meskipun pintu keluar itu di jaga oleh beberapa lelaki bertubuh besar tapi Hanna sama sekali tidak takut bahkan tidak membuat nyali Hanna berkurang untuk bisa kabur dari tempat itu.
Lucas masih terus melihat kearah tv yang terhubung pada cctv di tempat Hanna berada. Setelah melihat para penjaga itu sedikit lengah, Hanna dengan cepat berlari sambil mendorong tubuh penjaga tersebut.
"Hey! Jangan kabur!" teriak penjaga itu sambil mengejar Hanna.
Mendengar suara teriakan semua penjaga langsung tertuju melihat kearah dimana suara itu berasal dan betapa terkejutnya semua orang yang berada di sana saat melihat Hanna yang berlari untuk melarikan diri.
"Kalian semua cepat kejar dia!" perintah salah satu penjaga itu kepada semua anak buah nya.
Lucas pun tersenyum sinis saat melihat bahwa rencana yang dia lakukan berjalan sesuai dengan apa yang dia inginkan.
"Bagus tikus kecil, akhirnya kau terperangkap di dalam jebakan yang aku buat," ucap Lucas sambil menatap kearah Hanna.
"Tuan, bagaimana rencana selanjutnya?" tanya anak buah Lucas kepada Lucas.
"Siksa dia sampai membuatnya jera untuk tidak melakukan tindakan konyol seperti ini lagi," jawab Lucas kembali memberikan perintah kepada anak buahnya lalu saat itu juga Lucas pun berdiri sambil merapikan jas baju nya dan berjalan pergi dengan memakai kaca mata hitam sehingga membuat aura kejam Lucas semakin terlihat.
Sedangkan di tempat lain, Hanna tampak terus berlari menyusuri setiap lorong yang berada di ruangan bawah tanah tersebut. Hanna tampak terus berlari tanpa arah tujuan karena dia juga tidak tau dimana jalan keluarnya.
"Hey! Berhenti!" teriak para penjaga itu sambil terus mengejar Hanna.
Mereka bahkan memberikan ancaman kepada Hanna untuk menembaknya jika dia tidak berhenti berlari.
"Berhenti kau wanita sialan! Jika kau masih ingin kabur maka akan ku tembak kau!" teriak salah satu penjaga yang berada di belakang Hanna.
Hanna sama sekali tidak mendengarkan apa yang penjaga itu katakan, dia terus berlari untuk mencari jalan keluar. Hingga terdengar suara tembakan yang tentu saja membuat Hanna langsung berhenti berlari.
"Satu langkah saja kau beranjak dari tempat ini maka satu tembakan ini akan menembus jantung mu," ucap anak buah Albert yang mengejar Hanna.
Hanna langsung terdiam mendengar apa yang dikatakan oleh anak buah Albert, dia memejamkan matanya berusaha mencari cara untuk bisa terlepas dari mereka semua.
"Mungkin dengan cara seperti ini aku bisa bertemu dengan Papa dan juga Mama. Pah, Mah tunggu Hanna di sana. Aku juga tidak ingin hidup sebagai seorang budak ataupun seorang pelacur, aku lebih baik mati saja dan mungkin semua ini jalan yang terbaik bagi ku, " gumam Hanna di dalam hati nya lalu dia dengan mantap berlari untuk menghindari mereka semua.
Dan benar saja tak lama setelah itu terdengar suara tembakan yang tentu saja membuat Hanna merasa tidak percaya bahwa dia akan mati secepat ini.
"Apakah aku benar-benar sudah meninggal?" gumam Hanna sambil memegang dada nya yang tidak terasa sakit.
Hanna pun melihat dan juga menyentuh dada nya yang sama sekali tidak ada luka atau pun darah yang terlihat tapi tiba -tiba tubuh nya terasa lemas dan akhirnya Hanna pun terjatuh.
"Aakkhh!" ringis Hanna dan betapa terkejutnya dia saat melihat kaki nya lah yang berdarah.
Ternyata anak buah Albert menembak kaki Hanna. Hanna pun meringis kesakitan sambil memegang kaki nya yang tertembak.
Hanna yang masih sadar pun berusaha untuk berlari dari mereka semua meskipun dia haru menyeret kaki nya yang terluka.
Melihat bagaimana Hanna yang masih ingin kabur sungguh membuat anak buah Albert merasa kesal dengan sikap keras kepala Hanna.
"Dasar wanita sialan! Kau masih saja keras kepala dan ingin kabur dari sini, setelah ini kau akan mendapatkan hukuman karena kau telah berani ingin kabur dari sini," ucap anak buah Albert dan langsung menyeret Hanna yang saat ini sedang terluka.
"Lepaskan aku!" teriak Hanna yang saat ini sedang di seret oleh anak buah Albert.
Merasa jengah dengan suara teriakan Hanna, anak buah Albert pun memukul kepala Hanna sehingga membuat Hanna tidak sadarkan diri.
"Jika saja bukan karena perintah Tuan untuk membiarkan wanita ini hidup, sudah dari tadi aku menembak mati dia," ucap anak buah Albert dengan menatap kesal kearah Hanna yang saat ini sedang pingsan.
Mereka pun menggotong tubuh Hanna dan membawanya keruang bawah tanah yang berbeda dari tempat tadi.
Hari pun berganti, saat ini Hanna mulai membuka ke dua matanya dan melihat sekeliling tempat yang tampak asing bagi Hanna.
"Dimana ini?" gumam Hanna yang masih terbaring lemah.
Saat ini Hanna berada di sebuah ruangan yang terlihat sangat menakutkan, bahkan tempat ini lebih buruk dari tempat yang tadi dimana Hanna di penjara. Hanna pun melihat sekeliling tempat itu yang begitu banyak benda-benda tajam bahkan benda-benda yang sebelumnya belum pernah Hanna lihat.
"Dimana aku? Kenapa begitu banyak benda tajam di sini?" ucap Hanna mulai ketakutan saat melihat benda-benda tajam tersebut.
Hanna saat ini berada di ruangan bawah tanah tempat penyiksaan sehingga tidak heran Hanna melihat begitu banyak benda tajam yang berada di ruangan tersebut.
Hanna melihat ke arah kaki Hanna dan ternyata kaki nya pun sudah di perban, Hanna menghembuskan nafas panjang ternyata dia masih hidup. Bayangan dirinya yang akan bertemu dengan ke dua orang tua nya ternyata hanya mimpi karena penculik itu tidak benar-benar membunuh Hanna.
"Kenapa mereka masih menginginkan aku hidup? Kenapa mereka tidak menembak mati aku saja? Hiks hiks," tangis Hanna yang mulai meratapi hidup nya.
Saat Hanna sedang larut dalam kesedihan nya, tiba-tiba beberapa anak buah Albert datang dan tentu saja kedatangan mereka membuat Hanna ketakutan.
Mereka tampak tersenyum bahagia saat melihat bagaimana raut wajah Hanna yang terlihat ketakutan.
"Apa yang ingin kalian lakukan? Pergi dari sini!" teriak Hanna berusaha untuk mengusir anak buah Albert.
"Hahaha!" mereka semua tampak tertawa mendengar apa yang dikatakan oleh Hanna.
"Memangnya kau siapa, Hah ingin mengusir kami dari sini? Kau hanya seorang wanita yang sebentar lagi akan menjadi seorang jalang ataupun seorang budak! Kau akan menjadi wanita rendahan, hahaha!" tawa mereka semua yang terlihat sangat puas melihat Hanna yang sedang sedih.
"Tidak! Aku tidak mau, ku mohon jangan lakukan itu pada ku, hiks hiks," tangis Hanna semakin jadi saat dia membayangkan bahwa apa yang mereka katakan akan menjadi kenyataan.
"Cukup! Hentikan air mata mu itu, air mata mu itu sama sekali tidak akan menyelamatkan kamu! Sebelum kau menjadi seorang budak ataupun pelacur Tuan kami ingin kau mendapatkan pelajaran atas kebodohan mu tadi yang ingin kabur dari sini. Kau harus mendapatkan hukuman agar kau tidak berani lagi melakukan hal bodoh seperti tadi," ucap anak buah Albert sambil menarik rambut Hanna.
"Tidak, ku mohon jangan lakukan apapun pada ku, hiks hiks," Hanna tampak ketakutan saat para anak buah Albert mulai mengambil benda tajam tersebut.
Di sana terdapat cambuk, alat setrum, dan lain-lainnya.
"Kau sudah tau bahwa untuk kabur dari sini adalah hal yang mustahil tapi kau masih melakukan nya dan kini kau harus mendapatkan hukuman dari apa yang telah kau perbuat. Cepat siksa dia, buat dia jera agar dia tidak mengulangi lagi kesalahan yang sama!" perintah nya untuk menyiksa Hanna.
"Tidak! Jangan lakukan itu!" teriak Hanna saat mereka mulai mendekat dan mulai menyiksa Hanna.
Saat ini mereka tampak terlihat sangat brutal saat menyiksa Hanna bahkan mereka sama sekali tidak memikirkan bahwa Hanna adalah seorang perempuan. Suara jeritan kesakitan terdengar di ruangan tersebut bahkan tidak ada satu pun dari mereka yang merasa iba kepada Hanna. Mereka seperti sudah terbiasa melakukan itu semua dan Hanna hanya bisa pasrah dengan apa yang mereka lakukan padanya.
Sedangkan di tempat lain, saat ini Lucas tampak terlihat sedang berlatih menembak.
"Dor!" suara tembakan dan tepat sasaran.
"Tuan, mereka sudah melakukan semua yang Tuan perintahkan," ucap Asisten pribadi Lucas.
"Bagus, terus siksa dia tapi jangan biarkan dia mati. Aku masih ingin melihat dia hidup tapi seperti di neraka dan aku juga masih ingin menyiksa dia dengan tangan ku sendiri," jawab Lucas sambil mengarahkan pistol nya kearah target.
"Baik Tuan," jawab asisten pribadi Lucas lalu saat itu dia pun pergi untuk melakukan tugas yang di berikan oleh Lucas.
"Ini masih permulaan dan sebentar lagi kau akan merasakan bagaimana penyiksaan yang sebenarnya," gumam Lucas di dalam hati nya dengan tersenyum sinis.
Wkwk terpesona kan kau Lucas 😂
Tp jgn pernah kau memanfaatkan buat melancarkan bisnismu Lucas 🙄
Cari mati kau Alex.. mau nyingkiri istri majikan mu
semoga setelah ini.. Lucas menyadari kesalahannya... dan mau mengakui... sabarr hannaa
hedehhh bahaya nihh.. kalau Hanna di apa" in sama Lucas
Blom tau aja ntar kalau terpesona dan cinta sana Hanna 🤣