Seorang pekerja kantoran bernama Satoru Kamizawa yang kini berumur 32 tahunsudah menjalani hidupnya dalam pekerjaan nya selama 7 tahun lamanya,rasa bosan dan lelah mulai muncul dalam dirinya.
Akibat kekelahan karena sering lembur dalam bekerja,dirinya kemudian tertidur dalam lelapnya malam hari,namun sekaligus dia menutup hidupnya...
Kemudian saat dia membuka matanya lagi,dia terlahir di tubuh bayi yang baru saja lahir dari rahim seorang ibu,dan dirinya menjalani kehidupan keduanya sebagai seorang gadis.
Kehidupan keduanya terasa begitu indah ketika dia hidup di dunia lain dengan peradaban yang masih kuno,namun terdapat hal menakjubkan dalam dunia itu...
Benar..itu adalah sihir,keluarganya adalah keluarga miskin yang berkecukupan,dia hidup dengan dua saudara nya,yaitu seorang adik perempuan dan seorang kakak perempuan.
Hiudpnya berjalan dengan baik,hingga dirinya di berkati sihir yang membuatnya harus masuk ke dalam akademi sihir,dan memulai pengalaman hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Panda Mentari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.5 Sebuah Kasta
"k-kalau begitu,apa yang bisa saya bantu?" kata Drona dengan nada yang begitu sopan dengan senyuman di wajahnya yang tampak sangat terpaksa
"apa kau kenal dengan orang yang namanya Anneta?" tanya ksatria tersebut
mendengar nama putrinya di sebut Drona sedikit terkejut "kalau boleh tau,ada apa dengan Anneta?"
Ksatria yang berdiri di depan Drona pun langsung mengeluarkan pedangnya sambil berkata "JAGA MULUTMU RAKYAT JELATA!?" teriak nya karena mendengar kata kata Drona yang tidak sopan
"hentikan itu" ucap sang bangsawan yang menghentikan ksatria itu
"aku tidak ingin menyebarkan namaku pada manusia kotor sepertimu,namun biar ku katakan,Anneta ini mengalami kelainan,dan aku akan menjemputnya untuk mengantarnya ke tempat yang lebih layak dari sini"
Drona yang mendengar itu sangat kesal,tangan kanan nya sudah menggenggam kapak kecil yang ia genggam dengan penuh emosi "maaf tapi Anneta itu putriku,dan aku menolak keras bahwa putriku akan di bawa oleh kalian" kata Drona
"apa boleh ku anggap ini sebagai tindakan pemberontakan?" tanya sang bangsawan tersebut dengan perubahan ekspresi yang tampak tidak senang
"ayah,kenapa tidak masuk dari tad-eh?,siapa mereka" tiba tiba Anneta keluar dari rumah karena melihat ayahnya yang sudah berdiri di depan rumah
"Anneta!?" Drona terkejut melihat Anneta yang tiba tiba keluar rumah
"oh~jadi dia ya,yang namanya Anneta" gumam sang bangsawan yang menatap Anneta dengan tatapan aneh
"eh? a-ada apa?" ucap Anneta yang bingung dengan kondisi yang sedang ia lihat saat ini
kemudian sambil mengayunkan tanganya ke depan bangsawan itu memerintah seluruh ksatria nya "semuanya,tangkap dia!" perintah nya di keluarkan
Dan segera para ksatria itu berjalan ke arah Anneta "HENTIKAN!?" teriak Drona yang berdiri di depan Anneta menghalangi para ksatria
"ck..bunuh siapapun yang menghalangi" perintah sang bangsawan itu membuat semua ksatria mengeluarkan pedang mereka
"Anneta segera masuk rumah!" kata Drona dengan wajah yang di penuhi amarah dengan kapaknya di genggaman tangan kanan nya
"t-tapi" Anneta yang berfikir ayahnya dalam bahaya bingung harus menuruti perkataan ayahnya atau tetap berdiri di sini
"CEPAT!?" lanjut sang bangsawan itu yang membangkitkan keganasan dari para ksatria itu
di saat yang sama,tiga ksatria berpedang berlari ke arah Drona,dengan tatapan yang penuh keberanian,Drona melemparkan kapak nya ke tangan kiri,lalu mengambil sepotong kayu bakar yang dia bawa di keranjang yang ada di punggung nya
"HAH?!" ksatria itu berteriak ketika menegaskan pedang nya,Drona langsung melemparkan kayu itu ke kepala ksatria tersebut
"Agh!" jerit ksatria itu,kemudian Drona membalik kapak nya lalu menghantamkan nya ke kepala ksatria itu
Tang!
Dengung bunyi ketika bagian belakang kapak Drona menghantam kepala ksatria itu dengan telak
"MATILAH!" namun ksatria lainya telah melesatkan tebasan lainya yang mengarah ke punggung bawah Drona
"Ugh!" setelah menjatuhkan satu ksatria,Drona langsung sedikit menunduk untuk menyamakan tinggi pengangkut kayu bakar di punggung nya dengan tebasan ksatria lainya
Krak!
"apa!?" pedang ksatria itu menyangkut di Angkatan kayu bakar Drona,Drona langsung mengambil kesempatan dan melesatkan kapaknya ke arah kepala ksatria itu
"MAKAN NIH!" teriak Drona yang langsung memukul kepala ksatria itu dengan punggung kapak nya
Bruk!
ksatria itu langsung terjatuh ke tanah karena pingsan,namun satu ksatria yang tersisa sudah menegaskan pedangnya dari atas kepala Drona
"MATI KAU!?" teriak ksatria itu dengan penuh amarah,Drona yang bukanlah seorang petarung tidak punya reflek yang cepat untuk menghindari pedang itu
tak! tak! tak!
Seseorang berlari ke arah ksatria itu,dengan pedang kayu dia membawanya dari bawah "PERGI!?" teriak Airi sambil mengayunkan pedang itu ke arah perut ksatria itu
Dan seketika
Tang!?
Suara dengungan keras terdengar,ksatria itu langsung terpental beberapa kaki karena serangan penuh dari Airi
"huh! huh!..huh..." nafasnya sudha sangat terengah engah karena satu serangan yang ia lancarkan barusan
"Airi.." Drona mematung ketika melihat anaknya bisa melumpuhkan orang dewasa hanya dengan satu serangan menggunakan pedang kayu
"ck! kenapa kalian melawan orang tua dan satu anak kecil saja tidak bisa!?,huh! Omen bunuh mereka berdua dan bawa Anneta!?" teriak sang bangsawan itu yang kesal ketika tiga anak buahnya kalah melawan Drona dan Airi
tapi setelah bangsawan itu memanggil seseorang,perlahan dari tengah kerumunan pasukan nya,muncul seorang ksatria yang memiliki aura berbeda daripada ksatria lain nya
ksatria itu menyeret pedang di tanah,dengan armor yang terlihat lusuh namun penuh dengan goresan,tampak seperti seorang ahli yang sudah memiliki pengalaman bertahun tahun
"gawat,aku rasa orang ini benar benar berbahaya" batin Airi yang bisa menyadari pola cerita yang klise seperti yang sedang ia hadapi saat ini
"AIRI CEPAT LARI!?" Drona yang juga mendapati firasat buruk langsung mendorong Airi menjauh,kemudian Drona langsung melompat mengikuti insting nya
Dan di saat yang sama Omen menegaskan pedangnya,dan dalam hitungan detik tangan kiri Drona terlepas dari tubuhnya
"UUAAGGHHH!?" Drona berteriak kesakitan sambil memegangi pundak kirinya
"AYAH!?" Airi segera berlari menghampiri Drona setelah melihat tangan Drona yang terputus
"APA YANG KAU LAKUKAN OMEN!,CEPAT BUNUH MEREKA!?" teriak bangsawan itu,kemudian Omen mulai berjalan lagi sambil membawa pedang yang menempel darah Drona di bilahnya
"BUNUH!?" teriak bangsawan itu serta Omen yang sudha mengangkat pedang nya dan bersiap membunuh Drona dan Airi
Airi merentangkan kedua tangannya seakan menjadi perisai bagi Drona lalu memejamkan matanya
Tapi...
TRANG!?
Sara hantaman pedang terdengar,Airi membuka matanya,dan melihat Dafv sudha berisik di depan nya sambil menahan pedang Omen dengan begitu mudah
"Dafv..." gumam Airi yang merasa bersyukur melihat Dafv datang
"kau...Omen mundur" bangsawan itu yang mengenali Dafv langsung menyuruh Omen mundur
kemudian Dafv memasukan pedang nya ke sarungnya,lalu menunduk sebagai bentuk hormat pada bangsawan tersebut"terimakasih atas kemurah hatian nya tuan Asward"
Asward hanya menatap Dafv dengan sinis lalu berkata "apa yang di lakukan pengawal pribadi kekuatan Giffon di sini?" tanya nya dengan wajah tidak senang
Dafv pun menjawab "keluarga ini sudha berasa di bawah naungan tuan muda Eruth,jadi sudha tuas saya melindungi keluarga ini" jawab Dafv dengan nada formal
Asward pun menghela nafas panjang "huh...aku sedang tidak ingin bermasalah dengan keluarga Giffon,karena itu Dafv lebih baik kau pergi,karena sudah kewajibanku di sini" ujar nya
Dafv pun hanya tersenyum tanpa perasaan sambil berkata "apakah memotong tangan seorang warga termasuk kewajiban?" tanya nya
Namun Asward menjawab dengan kalimat tak berarti "heh!,seorang rakyat jelata berani menghalangi ku,bukanya itu bentuk pemberontakan?"
"kalau begitu boleh ku katakan tindakan korupsi dana pembangunan jembatan di daerah Zonia adalah sebuah pemberontakan juga kan?" tanya Dafv dengan tersenyum dingin
Asward pun sedikit terkejut ketika Dafv menyinggung tentang masalah korupsi tersebut "kau!?" ucap nya dengan nada emosi
"Dafv,biar ku katakan kedatangan ku di sini hanya ingin membawa seseorang yang mendapatkan kelainan" kata Asward
Dafv pun seketika mengubah eskpresinya sambil melirik ke arah Airi "kalau begitu kau hanya perlu mengambil orang itu dan pergi kan?,untuk apa kau harus memotong tangan seseorang?" tanya Dafv dengan wajah dingin yang terus menatap Asward dengan tatapan pemburu
"orang itu menghalangi ku untuk membawa kelainan itu" ucap Asward
Dafv pun menoleh ke arah Drona,Dafv kemudian berjongkok sambil memulihkan lengan Drona dan menyembuhkan luka nya walaupun tidak bisa menumbuhkan tangan Drona lagi
"apa benar kau menghalangi mereka,kalau ya beritau alasan nya" ucap Dafv sambil menatap Drona dengan serius
"itu...,aku tidak tau kelainan itu apa,tapi jika mereka berniat membawa putriku,maka aku akan selalu melindungi putriku!" jawab Drona dengan tegas
Dafv pun sedikit menyukai jawaban Drona,namun Dafv pun berkata lagi "aku tau kau mengkhawatirkan anakmu,tapi aku bisa jamin anakmu akan mendapat kehidupan yang lebih baik jika mengikuti mereka..."
mendengar Dafv yang menyetujui Asward,wajah Airi terlihat sedikit kecewa "aku tidak bermaksud mengajak mu juga,tapi peraturan kerajaan sudah di tentukan,setiap orang yang mengalami kelainan harus di bawa ke akademi sihir secara paksa jika di perlukan,aku hanya menyarankan pilihan terbaik,apa kau ingin mati dan membiarkan anakmu hidup sendiri dalam kesedihan?,atau membiarkan nya hidup di kalangan kasta atas dengan harapan masih bisa bertemu dengan kalian lagi?...tentukan pilihanmu" kemudian Dafv beridri lagi dan menatap Asward
"aku sudah membantunya untuk berfikir tenang,seharusnya dia akan memilih keputusan sebentar lagi,tapi biar ku peringatkan Asward,aku bukan membantumu...melainkan aku membujuk mereka supaya tidak tercelakai,tapi kalau aku tau kalian melakukan sesuatu pada mereka..jangan harap bisa tenang setelahnya"
bisikan Dafv yang di penuhi aura membunuh membuat Omen mengeluarkan pedang nya dengan tubuh gemetar,tapi Dafv tidak melakukan apapun dan hanya menjauh lagi sambil mengucapkan selamat tinggal
"urusanku di sini sudah selesai,tuan Asward titip salamku ke tuan Domieer,kalau begitu selamat tinggal" Dafv sedikit menunduk untuk hormat formal pada Asward lalu bersiap untuk pergi
Taoi sebelum itu,Dafv sedikit menoleh ke arah Airi,dan berkata padanya "kau benar benar genius" lalu kemudian Dafv pergi begitu saja
Bersambung
1:1.000 itu udah kerasa sihir itu hampir gak ada. ini 10× nya, kemungkinan musuh Airi kedepan banyak yang menggunakan senjata dari pada sihir tapi kalau author berhendak ke depannya saya kurang tau _•