" Aku bahagia semua berakhir indah dan semua itu bersama mu Naira "
" dan aku juga bahagia kita bisa mencapai mimpi kita kartik "
kisah cinta sejati Naira gaevi Singhania dan Kartikey goenka
keduanya teman masa kecil, orang tua mereka bersahabatan.
mereka terpisah 17 tahun lamanya, akibat dari terusir nya orang tua kartik dari goenka house.
setelah bertemu kembali mereka bertekad menyatukan keluarga goenka yang renggang serta membuat seluruh keluarga bersatu baik goenka maupun singhania hingga terikat kuat menjadi ikatan suci.....
mari ikuti kisah Naira dan Kartik
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iswariay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 5
Jam menunjukkan pukul lima sore jam kerja kantor sudah berakhir Naira memutuskan untuk langsung pulang kerumahnya,
" waktunya pulang juga " ujar Naira dia langsung berdiri dan mengambil tas nya
Naira langsung pergi dari ruangannya,saat menunggu didepan lift dia bertemu Evelyn
" sudah selesai semua pekerjaan mu? " tanya Naira
" sudah dong, makanya aku pulang." jawab Evelyn
" baguslah kalo begitu,aku pikir akan molor soalnya kamu suka sekali menghalu." sindir Naira
Evelyn terkekeh geli
" jangan begitu, dikira aku gak tau kamu aja ngidolain si Mark N-C-T " Evelyn tertawa sampai memegang perutnya
Naira hanya mengerucutkan bibirnya kesal
suara dentingan lift membuat tawa Evelyn langsung berhenti,mereka berdua masuk dan Naira memencet tombol menuju lantai dasar alias basement.
Ting
lift terbuka di lantai basement Naira dan Evelyn menuju tempat mobil mereka terparkir
" Naira tentang perjodohan yang di ucapin tuan muda, apa kamu sudah memutuskannya?" tanya Evelyn kepada Naira sembari berjalan kecil menuju mobil mereka
" kita lihat saja nanti Evelyn. Entahlah aku saja belum memutuskannya. yasudah aku pulang duluan ya " Naira menepuk pundak sang asisten langsung menuju mobilnya begitu juga Evelyn.
Mobil Naira yang pertama keluar dari area kantor dia langsung meluncur pulang ke rumah.
*******
dikediaman goenka erland dan juga Jenar sedangkan bersantai di taman ditemani kedua anaknya
" akhirnya kita bisa menikmati hal seperti lagi setelah sekian lama ya pa, walaupun kurang satu personil si xavier, Anak itu gila kerja bahkan untuk meninggalkan sebentar perusahaan saja tidak mau." ujar Jenar kepada suaminya
kedua anaknya hanya mengangguk kepalanya
" kau benar ma, saat di negara K bahkan untuk berkumpul seperti ini saja bisa dihitung jari. " jawab erland lalu menghelai napas panjang memikirkan sesuatu
jenar yang tau apa yang membuat suaminya begitu langsung menggenggam tangan nya
" aku sekarang mengerti, tenyata aku sangat egois dulu. Andai saja aku sedikit mengalah mungkin kita bahkan tidak merasa kesepian seperti ini. " ucap erland dengan sedihnya
" percayalah pa, suatu saat kita pasti bisa berkumpul kembali." ucap kartik menenangkan ayahnya
" apa yang dikatakan kartik benar pa " ucap Jenar sembari mengelus punggung tangan erland
erland mengangguk kepalanya
" kalian benar,tapi aku sangat berharap keluarga kita utuh seperti dulu lagi. kita memiliki keluarga yang penuh dengan canda tawa dan pasti sangat ramai jika berkumpul bersama." ujar erland menundukkan kepalanya.
" papa tenang saja biar jeseline yang akan menyatukan keluarga kita. " seloroh jeseline membuat buyar kesedihan Erland.
kartik dan Jenar melirik kearah jeseline
" kenapa kalian melihat ku begitu, aku mengatakan yang sebenarnya. " ujar jeseline dengan tatapan polos nya
" aku tahu kamu melakukan ini pasti ada maunya? " ucap kartik dengan memutar bola matanya
" nah itu tau.." ujar jeselin tidak merasa bersalah
jenar langsung memukul bahu jeseline
Plakkkk
" auww ma Kok aku dipukul? " teriak jeseline memegang bahunya
" kamu bisa gak serius sedikit?!! " jenar mengelus dadanya
jeseline hanya cengengesan, kartik menggelengkan kepalanya untung saja tidak ada Kakak tertua mereka Xavier kalo tidak habis lah jeseline ternistakan
" alasan mengapa aku meminta kita pindah kesini juga bukan serta Merta tentang perjodohan saja,tapi aku ingin sekali bertemu dengan ayah dan ibu sekarang mereka sudah tua.
aku saja sudah 45 tahun ibu pasti sudah tua sekarang. Aku tidak ingin menjadi anak durhaka, tapi apa mereka mau memaafkanku? Terutama ibu aku merasa bersalah telah meninggalkannya," ucap erland kedua matanya sudah penuh dengan air mata yang dia tahan agar tidak menetes
" sungguh dulu aku begitu egois hanya karena ayah lebih mengutamakan aland daripada diriku,hingga rasa iri mempengaruhi hatiku." erland sudah tidak bisa menahan air matanya
melihat suaminya menitikkan air mata Jenar pun ikut menangis dia tau kejadian itu bahkan dia tau bagaimana suaminya dulu selalu merasa mertuanya lebih mementingkan Aland daripada erland hingga membuat akhirnya keributan besar membawa keluarga erland diusir dari rumah,bahkan sampai 17 taun mereka pergi meninggalkan tanah airnya.
kartik dan jeseline saling berpandangan mereka ikut bersedih mendengar ucapan ayahnya. mereka juga ingat dulu masih 7 taun dan 5 tahun bahkan Xavier baru 8 tahun ikut diseret keluar dari rumah goenka
kartik ingat dulu selalu bermain dengan para sepupunya dan juga sahabatnya yaitu abhimanyu begitu juga jeseline dengan Naira.
Dulu begitu menyenangkan penuh kebahagiaan keceriaan hingga tanpa sadar kartik juga menitikan airmatanya
" percayalah pa, dalam waktu dekat keluarga kita akan bersama kembali seperti dahulu. "
Erland,Jenar,dan jeseline kompak mengucapkan Aamiin ....
Bersambung
sumpah makin kece nih ceritanya /Heart//Heart//Heart//Heart/