"doorr..... suara tembakan beserta suara teriakan di iringi isakan dan tangisan menggema di sebuah mansion megah di pusat kota j.
" seorang anak kecil mengintip di balik pintu kamar nya dengan menutup mulut, tangannya mengepal kuat dengan mata nya yang sudah basah, " mami.. papi.... hiks hiks..
" liat saja, kalian semua akan mati di tanganku sendiri... " gumam anak kecil tersebut sebelum pingsan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ernila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
" anak pembunuh??
" setelah sampai di mansion nya, bella tidak langsung turun dari dalam mobil, dia sedikit mengelus mata arsh yang bengkak dan membiru... " aku harap kamu tidak terlalu membenciku kak arsh.. "gumam bella sebelum turun dari mobil.
" tolong jaga dia pak!!!. " suruh bella dengan sungguh-sungguh, pak riky hanya menganggukkan kepala nya dan pergi meninggalkan bella yang masih menatap nanar ke arah mobil yang terus melaju pergi hingga hilang dari tatapannya.
" bella masuk ke dalam kamarnya dengan mata yang sembab, tangannya mengepal, rasanya dia sekarang sangat ingin menonjok papanya seperti yang di lakukan pada arsh selama ini.
" bella baru sadar, ternyata papanya itu bukan lah orang yang baik seperti yang di pikirkannya selama ini,..... " kenapa papa tega banget sama kak arsh, padahal dia sendiri yang bilang kalau kak arsh selamanya milik aku, dan hanya aku yang boleh melakukan apapun sama kak arsh. " bella semakin meremas dadanya yang terasa sangat sakit dan sesak.
" bella....... bellaaaaa..... Isabella rosendale garcia.... " panggil tuan gibran dengan suara yang sangat kencang menahan amarah nya yang membludak.
" bella yang belum masuk ke dalam kamarnya langsung berlari turun ke bawah, saat suara papanya memanggil terdengar begitu mengerikan.
" papa.... ada apa ini?? kenapa teriak-teriak?... " tanya nyonya viona yang juga ikut berlari ke arah suaminya.
" kamu diam....ini semua karena kamu salah mendidik bella, hingga dia sudah seberani ini. " marah tuan gibran pada istri nya.
" pa ada apa? " tanya bella yang baru turun dari tangga dengan berlari.
"tuan gibran tidak menjawab, dia memperhatikan seluruh tubuh bella dari ujung rambut sampai ujung kakinya, matanya terhenti menatap ke arah mata bella yang keliatan sembab. " mata kamu kenapa?.. kamu menangis?... hah... jawab kamu menangis...?? " tanya tuan gibran, bella yang di tanya hanya diam, matanya kembali berair tat kala tuan gibran membentak nya, sumpah, selama hidupnya baru kali ini papanya keliatan semarah itu, dan juga baru kali ini papanya membentaknya, entah kesalahan besar apa yang di lakukan nya hingga sang papa sampai semarah itu.
" apa papa tahu, aku yang membantu kak arsh? ya.. memang tidak seharusnya aku percaya sama pak riky. " batin bella yang merasa sangat bodoh karena percaya sama tangan kanan papanya itu.
" pa... jangan marahi bella sampai begitu, sebenarnya ada apa ini bell?.. " nyonya viona sudah tidak sanggup melihat anak nya itu di marahi oleh suaminya.
" ini semua karena kamu!!!.... sudah aku bilang harus nya dari dulu saja aku bunuh anak pembunuh itu, mengingat muka nya saja sudah membuat aku muak, apalagi harus terus melihat nya. " kesal tuan gibran saat mengingat arshan.
" anak pembunuh?? " bella berharap jawaban dari papanya, namun bukan jawaban yang di dapat melainkan hal yang semakin membuat bella tahu bagaimana sifat papanya yang sebenarnya.
" besok kamu akan pergi dengan bodyguard lain ke kantor, papa ada urusan dengan arshan, dan kamu jangan ikut campur kalau tidak mau liat papa marah. " ucap tuan gibran hendak pergi.
" apa papa akan membunuh arsh?? jawaaabbbb..... apa papa akan membunuh kak arsh??... " tanya bella dengan menangis.
" langkah kaki tuan gibran terhenti saat mendengar tangisan memilukan dari anak sulungnya itu.
" jika papa membunuh kak arsh, aku akan bunuh diri, kak arsh milikku, hanya aku yang boleh melakukan apapun sama dia. " bella menatap nyalang papanya.
" tuan gibran terpaku melihat sifat lain dari anaknya , baru sekarang dia melihat bella berani menatapnya dengan tatapan penuh amarah seperti itu.... " apa lelaki itu lebih penting dari papamu ini?.... dia itu hanya lah anak pembantu, dia tidak pantas membuat mu sampai menangis seperti ini. " ucap tuan gibran langsung pergi dengan penuh amarah.
" jika papa apa-apakan kak arsh, papa akan melihat kematian anak papa sendiri. " teriak bella semakin membuat tuan gibran kesal.
" sejak kapan dia menyayangi aarsh?.. bahkan dia memanggil arsh dengan sebutan kakak,..."seperti nya aku selama ini terlalu baik pada anak pembunuh itu, sehingga dia bisa membuat bella semakin berani pada papanya sendiri. " gumam tuan gibran semakin membenci arsh.
" tuan gibran tahu kalau bella yang membantu arsh pergi tadi, jangan tanyakan dia tahu dari mana, tentu saja dari tangan kanannya, bahkan sebelum bella di bawa ke tempat berburu, pak riky sudah mengirim pesan pada tuan gibran, kalau dia akan membawa bella kesana, dan tuan gibran sendiri yang mengizinkan agar pak riky membawa bella ke tempat berburu itu, dia pikir bella pasti senang melihat keadaan memprihatinkan arsh, namun malah sebalik nya, dan itu mampu membuat tuan gibran naik pitam.
" jangan sampai arsh mati, itu permintaan bella.. " titah tuan gibran berbicara dengan benda pipih di tangan nya.
mampir juga dikaryaku ya jika berkenan/Smile//Pray/