Nikah Dadakan

...~Happy Reading~...

Mikha terpaku. Tubuhnya terasa panas meskipun ruangan itu cukup sejuk. Bibir Calvin kembali menyentuh bibirnya dengan lembut, tapi kali ini sedikit lebih lama. Jantungnya berdetak semakin cepat, seakan ingin melompat keluar dari dadanya. Saat Calvin akhirnya menjauh, Mikha hanya bisa menatapnya dengan wajah memerah.

"K—kakak..." suaranya terdengar lirih, hampir tak keluar.

Calvin tersenyum tipis, menatap Mikha dengan mata yang lembut. "Kamu tidak suka?"

Mikha menggeleng cepat, lalu berhenti, bingung dengan apa yang baru saja ia lakukan. "Bukan begitu... tapi... kenapa kakak tiba-tiba mencium Mikha seperti itu?"

Calvin menghela napas, meraih tangan Mikha dan menggenggamnya. "Bukankah kamu yang bilang, kalau kakak harus menganggap kamu sebagai istri kakak?’’

‘’I—iya tapi …” Mikha menunduk, menghindari tatapan Calvin.

Bukan itu maksud dari Mikha. Ia memang mengatakan agar Calvin menganggapnya sebagai istri. Tapi dalam arti, agar laki laki itu bisa terbuka padanya, curhat atau berkeluh kesah, berbagi cerita di saat laki laki itu sedang banyak masalah seperti saat ini. Bukan malah mencuri ciuman pertama nya, pikir Mikha dalam hati.

‘’Kamu menyesal?’’ tanya Calvin dengan lembut kembali mengusap vivir Mikha, menarik sedikit dagu gadis itu agar mendongak dan menatap ke arah nya.

Mikha masih terdiam, kini wajah keduanya masih berhadapan dengan debaran jantung yang tak bisa di kondisikan. Mikha bingung, perasaan itu terasa aneh, namun ia tidak mengerti ada apa atau karena apa.

‘’Itu ciuman pertama Mikha,” gumam Mikha pelan, membuat sudut vivir Calvin kembali terangkat membentuk sebuah lengkungan tipis.

‘’Lalu?’’

Lalu? Mikha langsung mengerutkan dahi nya, sedikit kesal mendengar pertanyaan dari Calvin. Bagaimana bisa laki laki itu bertanya, lalu padanya setelah tahu bahwa ia sudah mencuri ciuman pertama seorang gadis?

‘’Entah, Mikha gak tahu!’’ jawab gadis itu menggelengkan kepala nya

‘’Kamu nyesel?’’ tanya Calvin pelan.

‘’Menyesal pun percuma kan, toh juga ciuman pertama Mikha udah lenyap.’’

‘’Akan ku kembalikan,” kata Calvin tiba tiba, membuat dahi Mikha kini mengerut,.

Mikha berusaha mencerna perkataan Calvin yang mengatakan akan mengembalikan ciuman pertama Mikha. Bagaimana caranya? Memang bisa, ciuman pertama di kembalikan? Pikir Mikha.

Namun, di tengah lamunan gadis itu yang sedang mencerna ucapan Calvin., tiba tiba matanya kembali di buat membola dengan sempurna saat sebuah benda kenyal nan basah berhasil mendarat cantik di bibirnya.

Yups! Itu adalah vivir Calvin, kakak nya juga suami nya. Laki laki itu masih setengah teler, tapi soal berciuman sangat ingat dan sadar. Dan ternyata ini yang di maksud oleh Calvin untuk mengembalikan ciuman pertama Mikha, yakni dengan mencium gadis itu kembali.

‘’Buka mulut kamu!’’ titah Calvin dengan suara yang sangat serak.

‘’Kak, eugghhhh!” satu lenguhan merdu berhasil mendarat dari bibir Mikha, membuat laki laki itu seolah kian gencar meng eksplor seluruh isi rongga mulut Mikha.

Ciuman yang awalnya lembut dan canggung, namun entah kenapa tiba tiba berubah menjadi cukup panas. Naluri dan rasa penasaran dalam benak MIkha, kini seolah tersalurkan, entah mendapat bisikan dari readers atau author, kini tiba tiba Mikha bangkit dari tempat duduknya tanpa melepaskan pagutan itu.

Mikha berpindah tempat duduk di pangkuan Calvin, tentu saja hal itu membuat Calvin sedikit terkejut, namun saat Mikha mengalungkan kedua tangan nya ke leher Calvin dan memperdalam ciuman itu, tanpa sadar Calvin tersenyum.

Hingga setelah beberapa saat, merasa mulai kehabisan oksigen, Calvin melepaskan ciuman panas itu dan menyatukan kening nya dengan kening Mikha. Nafas keduanya saling memburu, terengah dan sesekali Mikha masih memejamkan mata.

‘’Apakah ini hasil dari pembelajaran kamu dengan Alina dan Mawar?’’ tanya Calvin membuka suara.

Deg!

Seketika itu Mikha langsung menyengir kuda, gadis itu sangat malu, ia beranjak kabur, akan tetapi calvin dengan sigap mencekal tangan nya dan semakin merengkuh pinggang Mikha.

‘’Jawab dulu,”

‘’J—jawab apa?’’

‘’Ini hasil dari pembelajaran kamu beberapa hari yang lalu?’’ tanya calvin tak gentar, ‘’Atau jangan jangan, ini bukan kali pertama kamu?’’

‘’Enak aja, ini kali pertama Mikha ya!’’ seru gadis itu tak terima mendapatkan tuduhan, ‘’Lagian kan kakak yang mulai duluan, kakak yang mancing Mikha. Karena Mikha penasaran ya udah Mikha turutin, lagipula bukankah dosa jika istri menolak suaminya,” imbuh nya seidkit mendengus tanpa sadar mmebuat sudut vivir Calvin kembali tersungging membentuk senyuman.

‘’Jadi istri akan dosa jika menolak permintaan suami?’’ beo Calvin berpura pura polos, ‘’Berarti kalau kakak meminta malam ini, kamu—“

‘’Aduhhh, perut Mikha mules! Kakak lepasin dulu, MIkha mau ke toilet, aduh muless !’’ Dan itulah jurus andalan Mikha, yakni jurus seribu bayangan.

Ia panik dan gugup, maka kabur adalah jalan alternatif terbaik. Sementara itu Calvin yang melihat Mikha beranjak dan berlari ke kamar hanya bisa terkekeh geli sendiri.

‘Maafin kakak Mikha,’ gumam Calvin lirih, sebelum akhirnya meneguk kembali minuman nya.

...~To be continue …....