Setelah kepergian kedua orang tua tercinta yang meninggalkan sebuah pesan wasiat, Lolly diminta tinggal bersama kakaknya Bella yang sudah menikah dengan Vadel. tidak pernah terbayangkan sebelumnya jika sang kakak ipar menjadikan dirinya sebagai objek pemuas gairahnya. mampukah Lolly bertahan dengan segala pesona yang dimiliki Vadel? atau malah sebaliknya? yuuuk...ikutin kelanjutan cerita author ya!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ritasilvia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bersenang-senang
"Kak, kalau bisa kakak jangan pergi keluar kota lagi ya, apalagi sampai nginap di sana." ucap Lolly begitu dia dan Bella ngobrol santai diretas utama seraya menikmati oleh-oleh yang dibelikan Bella khusus untuk dirinya, sedangkan Vadel sudah berangkat ke kantornya.
"Maaf dek, kakak tidak bisa memenuhi keinginanmu. karena tuntutan pekerjaan kakak yang mengharuskan seperti itu. Lagian ada Vadel yang akan menjagamu dirumah. Apa dia tidak memperlakukanmu dengan baik?" tanya Bella menatap manik bola mata sang adik.
"Ba...baik kok kak, sangat malah." dusta Lolly yang tidak ingin menyakiti kakaknya.
"Syukurlah, gimanaa kalau hari ini kita bersenang-senang? Anggap saja sebagai penebus waktu kebersamaan kita yang hilang." ucap Bella yang ingin menyenangkan hati Lolly agar kembali ceria.
"Kita berdua saja kan kak?"
"Tentu adikku sayang."
"Setuju banget kak, memangnya kita mau kemana?"
"Terserah kamu."
"Kok terserah sih, Lolly pengennya kakak yang nentuin."
"Oke, gimana kalau kita pergi ke bagaimana jika kita pergi ke tempat spa terlebih dahulu?" tawar Bella.
"Ya, pasti sangat menyenangkan kak."
Lolly terlihat antusias, seraya membayangkan dipijat dan berendam dengan air hangat. yang ditaburi kelopak bunga mawar, dengan aromaterapi yang menenangkan sudah lama dia ingin memanjakan diri nya ketempat tersebut.
"Ayo kita berangkat sekarang."
Mobil meluncur menuju tempat spa favorit Bella, begitu sampai mereka disambut ramah dan dilayani dengan sangat baik. sebagai servis pelayanan jasa yang mereka berikan pada pelanggan.
Lolly mengikuti langkah sang kakak, memasuki sebuah ruangan khusus yang memberikan kenyamanan saat baru memasuki nya. setelah berganti pakaian, Lolly berbaring dia sudah tidak sabar menikmati sensasi pijatan dari tenaga profesional.
"Selamat bersenang-senang Lolly."
"Thanks' kak."
Perlahan Lolly memejamkan mata, saat tangan lembut mulai memijat bagian tubuhnya. menikmati sentuhan tersebut yang membebaskan dirinya dari kepenatan, termasuk beban pikiran dan semua permasalahan nya.
"Kenapa setiap memejamkan mata, selalu wajah tampan suami kakakku yang melintas." gumam Lolly yang berusaha untuk menepis, namun bayangan itu semakin nyata.
"Ini salah Lolly, tidak mungkin kamu bisa jatuh cinta pada kakak ipar mu sendiri...cepat singkirkan perasaan itu jauh-jauh dihatimu."
"Lolly , sepertinya kamu keseringan melamun, apa ada yang kamu pikirkan?" tanya Bella saat melihat Lolly yang masih terbaring setelah sesi pemijatan nya selesai.
"Tidak ada kak, Lolly bahagia aja bisa jalan berduaan lagi sama kakak, karena sudah lama kita tidak seperti ini lagi."
"Iya dek, bagaimana rasanya setelah dipijit?"
"Tubuh ku lebih ringan dan segar lagi."
"Lain kali kita akan kesini lagi, atau ketempat yang lebih kamu suka. yang penting kamu nyaman."
"Ya, kak."
"Ayo sekarang kita mengisi perut dulu, sebelum ke pusat perbelanjaan."
Bella mengandeng tangan adiknya, mereka menuju sebuah restoran jepang. karena Lolly dan sang kakak memiliki selera makan yang sama, tanpa peduli bentuk tubuh mereka yang indah akan ditumbuhi lemak.
***
"Kenapa aku begitu penasaran dengan hubungan kak Bella dan mas Vadel yang sesungguhnya, mengingat mereka tidak seperti kebanyakan pasangan suami-isteri lainya, tidak pernah terlihat mesra dan romantis. Bahkan sampai sekarang mereka juga belum dikaruniai anak?"
Rasa penasaran membuat Lolly secara diam-diam memberanikan diri pergi ke lantai dua, tempat kamar Bella dan Vadel berada.
"Apa yang kamu lakukan disini?"
Suara berat seorang pria dewasa, refleks membuat gadis belia itu terlonjak kaget dan menabrak dada bidang yang berdiri begitu dekat di belakangnya.
DEGH!!!
"A_aku..?"
Lolly yang panik langsung kehilangan keseimbangan tubuhnya hingga hampir jatuh ke lantai, namun tangan kekar dengan sigap menangkap tubuhnya, lalu kedua tangan itu melingkar indah di pinggangnya.
Lolly berusaha memutar otak untuk mencari alasan, mundur beberapa langkah kebelakang hingga mentok dinding kamar lantai dua tersebut, berusaha untuk menjaga jarak. Lutut Lolly terasa lemah dan gemetar begitu Vadel mengunci pergerakannya dengan tatapan tajam mengintimidasi meskipun begitu tidak mengurangi aura ketampanan pria dewasa tersebut. tercium aroma wangi parfum maskulin dari tubuh Vadel yang baru selesai mandi.
"Kenapa diam, ayo jawab?"
Vadel kembali mengulangi pertanyaannya, Lolly yang ketakutan susah payah untuk menelan saliva apalagi mengeluarkan suaranya. Lolly merasa dirinya tidak lebih seorang maling yang sedang tertangkap basah.
"Aku mencari kak Bella?" Ucapan itu akhirnya lolos keluar dari bibir mungil Lolly.
"Tapi ini kamar pribadiku, yang tidak sembarang orang boleh memasukinya, termasuk kamu." Jawab Vadel dengan tatapan mengintimidasi.
"Maaf mas, aku tidak tahu.... Aku juga sudah mengetuk pintu sebelumnya tapi tidak ada sahutan, jadi aku masuk." Jawab Lolly tanpa berani menatap kearah Vadel yang masih bertelanjang dada. Lolly merasa menyesal akan tindakan cerobohnya barusan.
"Kamu pikir aku percaya begitu saja?" Vadel mengangkat sebelah alisnya ke atas.
"Tuhan tolong aku.... kenapa almarhum kedua orang tuaku mau-maunya menitipkan aku pada pria seperti ini? Sekarang alasan apa yang harus aku katakan?" Rintih Lolly memejamkan matanya. Semetara Vadel tersenyum geli melihat Lolly yang menurutnya lucu dan imut.
Sebisa mungkin Lolly berusaha untuk menghindar, saat ingin membuka pintu keluar dari kamar. Vadel kembali menangkap tubuhnya.
"Lolly, aku sangat menikmati moment setiap kita berduaan seperti ini." bisik Vadel tepat di kuping gadis itu, hingga membuat Lolly menggeliat kegelian.
"Mas, biarkan aku keluar dari kamar ini. Aku tidak ingin membuat kak Bella salah paham." ucap Lolly berusaha mendorong Vadel.
Tok!tok!tok
"Vadel, kamu lihat Lolly tidak?" suara teriakan Bella yang nyaring dari luar kamar, membuat pasangan ini kelimpungan, terutama Lolly.
DEGH!!!
"I ..iya kak, aku disinii!" balas Lolly langsung membuka pintu kamar dengan wajah frustasi menghadapi situasi yang terasa semakin rumit.
"Lolly, kamu kamu ngapain ada di kamar Vadel?" tanya Bella penuh selidik.
dlm agama Islam tdk di benarkan seorang wanita memiliki suami lebih dari 1,bahkan setelah bercerai pun wanita harus menunggu masa Iddah jika mau menikah lagi, berbeda dg laki-laki yg memang boleh beristri lebih dari 1