Bertransmigrasi Menjadi Istri Pengganti

"Hah?"

Lu Ao tidak tahu kapan dia bangun.

Dia masih mengenakan pakaian yang sama seperti tadi malam, tetapi setelah satu malam, kerah putihnya ternoda oleh jus herbal yang berantakan, dan warna hijau samar membuat wajahnya pucat.

Tang Zhixia tertegun beberapa saat, lalu dia memegangi kepalanya dengan kesal.

"Apakah kamu sudah bangun?"

Apakah gadget yang kamu temukan tadi malam benar-benar berfungsi?

Xu Ao menjawab dengan senandung pelan.

Dalam keadaan linglung, Tang Zhixia melihat bayangan di depannya yang cukup besar untuk menutupi dirinya. Sebelum dia mengangkat kepalanya, ada dua buah liar berwarna setengah hijau tapi bukan merah di pelukannya.

Ini jelas tidak mungkin diberikan oleh sipir penjara.

Lu Ao membuang buah itu dan hendak pergi, tetapi tiba-tiba seseorang tidak jauh dari situ berteriak: "Tang Zhixia punya uang di tubuhnya!"

Bibi Lu menunjuk ke arahnya dan berkata: "Saya melihatnya tadi malam. Dia memberikan sesuatu untuk menyuap petugas. Untuk mencarikan obat untuk Lu Ao!"

"Dia memiliki sesuatu yang baik yang tersembunyi di tubuhnya, mengapa itu hanya digunakan oleh Lu Ao?"

Orang yang tidak melihatnya berbalik ketika mendengar ini, dan Tang Zhixia, yang telah sudah agak transparan selama dua hari, tiba-tiba menjadi fokus semua orang.

Tang Zhixia mengerutkan keningnya.

Suara Lu Ao mengikuti: "Apakah bibi kedua pusing karena kelaparan?"

"Penyitaan rumah dilakukan oleh kroni kaisar. Dia hanyalah pengantin baru. Bagaimana dia bisa mendapatkan hal seperti yang Anda sebutkan?"

Bibi Kedua Lu pada awalnya adalah seorang pengusaha yang cerdas, tetapi dia gagal dalam mengejar kematian dan membiarkan dirinya pergi tanpa kendali seorang wanita bangsawan.

Dia berkata dengan kejam: "Lalu apa yang 1kulihat kemarin?"

"Lu Ao, ayahmu yang menyebabkan keluarga Lu menjadi seperti ini. Sejak Tang Zhixia menikah dengan keluarga Lu, dia harus menyerahkan semuanya. Setiap orang punya bagian, kamu tidak bisa menerima semuanya sendirian begitu saja!”

Dia memimpin dan mengipasi api wanita tua yang tampak muram itu: “Bu, aku melihatnya dengan mataku sendiri, dia menyembunyikan sesuatu! Beberapa hari ini kita hanya makan makanan kering dan kasar, tapi bagaimana kamu bisa makan daging acar itu? Minta dia untuk mengambil uang itu dan menukarnya agar kamu bisa makan sesuatu yang enak. Ini adalah kesalehan berbakti nya.

"Jika dia bersikeras tidak mengakuinya, geledah saja dia!"

Kebencian wanita tua itu awalnya ditujukan pada Lu Ao, dan tidak ada yang peduli dengan Tang Zhi dalam dua hari terakhir.

Namun disaat seperti ini, Tang Zhixia tiba-tiba muncul di mata semua orang.

Tang Zhixia sangat marah hingga dia mencibir. Saat dia hendak berdiri, dia dihalangi oleh bayangan itu lagi.

Lu Ao berdiri di depannya.

Dia membeku dan tidak bergerak.

Melihat ini, wanita tua itu berkata dengan muram: "Lu Ao, keluarga Lu tidak memiliki aturan seperti itu."

Lu Ao mencibir dengan dingin: "Tetapi keluarga Lu tidak punya alasan untuk menggelerah orang tanpa alasan."

Bibi Lu mendengarnya dengan dingin dan berkata yin dan yang: "Itu dia. Penjaga, apakah kamu benar?"

"Lu Ao, apakah kamu benar-benar menyembunyikan sesuatu karena alasan egoismu sendiri?"

Tang Zhixia tidak tahan lagi mendengarkannya, dan dia berdiri dan berkata, "Kalau begitu Bibi Kedua, siapa yang saya suap?"

Bibi Kedua Lu menunjuk seseorang tanpa berpikir: "Dia!"

Tang Zhixia berbalik dan berkata dengan sopan: "Tuan, apakah saya benar-benar. telah menyuap Anda?"

Tentu saja, sipir penjara yang dituduh tidak akan mengakui: "Sama sekali tidak!"

"Apakah itu tidak cukup?"

Dia berkata dengan tangannya seperti seorang bajingan, "Bibi kedua, tidak apa-apa jika terpesona dan berbicara omong kosong. Tetapi berbicara dan bersaksi membutuhkan bukti."

Jika dia diungkap secara langsung, dia tidak akan mengatakan apa pun.

Tapi bagaimana dengan kenyataannya?

Dia membersihkan ujung jarinya dengan hati-hati dan berkata dengan ringan: "Guru, dikatakan bahwa menerima suap bukanlah kejahatan kecil. Jika beberapa orang dibiarkan membuka mulut dan berteriak seperti ini, berapa banyak orang yang akan terlibat jika tersiar kabar tentang hal itu. “

Mendengar perkataannya, sipir penjara dan kelompoknya segera menoleh dengan wajah gelap.

Namun Bibi Lu masih belum yakin.

"Karena kamu bilang kamu tidak menyembunyikannya, apakah kamu berani membiarkan aku menggeledahmu?!"

Tang Zhixia mencibir, "Mengapa aku harus membiarkanmu menggeledahku?"

"Saat kami menggeledah rumah, orang-orang yang dikirim oleh Kaisar telah mencarinya, jadi mengapa bibi kedua masih ingin menggeledah disini. Apakah Anda memahami maksud kaisar di hutan belantara? Apakah Anda ingin mencari lagi atas nama kaisar di sini?"

"Jangan bicara omong kosong!"

Paman Lu, yang diam, mengerutkan kening dan berkata dengan rasa takut yang berkepanjangan: "Keluarga Lu berada dalam masalah besar dan hal itu tidak boleh terjadi lagi. Omong kosong!"

Jika kata-kata seperti itu tersebar, itu akan menjadi bencana lain!

Lu Ao juga berbalik saat ini: "Jangan bicara omong kosong."

Tang Zhixia melakukan ini dengan sengaja. Mendengar ini, dia hanya tersenyum dan berpura-pura tidak tahu apa-apa.

Namun setelah membicarakan hal ini, tidak ada yang berani mencari lagi.

Wanita tua yang ingin menukar makanan itu begitu terhalang sehingga dia mendengus marah.

"Oke!"

"Aku tidak menyadarinya sebelumnya, tapi kamu, pengantin wanita, masih menjadi momok yang berlidah tajam!"

"Kamu telah menjadi istri yang baik untuk Lu Ao!"

Lu Wenxiu yang selama ini diam, berkedip tak berdaya, Tanpa sadar dia memandang Tang Zhixia dan berkata, "Kamu..."

"Tidak."

Tang Zhixia memiliki kasih sayang yang terbatas terhadap ibu mertua yang lemah dan yang selalu menangis ini, jadi dia berkata dengan asal-asalan cara: "Kalau tidak percaya, cari saja. "

Pencarian itu berubah menjadi lelucon, namun ketidakpuasan diam-diam menumpuk.

Dalam beberapa hari berikutnya, Tang Zhixia tidak dapat menghitung berapa banyak ekspresi ketakutan dan rasa jijik yang ia terima.

Wajah Lu Ao masih jelek dan pucat, tetapi pria ini tetap diam dan bisu seperti biasanya.

Jika dia tidak bisa menahan batuk satu atau dua suap darah ketika melihatnya dari waktu ke waktu, akan sulit bagi Tang Zhixia untuk menyadari bahwa dia merasa sangat tidak nyaman.

Untuk mencegah mereka mendapat masalah lagi, sipir penjara yang telah mendapatkan manfaat darinya tidak berani maju ke depan untuk meminta dokter, jadi Tang Zhixia hanya bisa mengambil pekerjaan mencarikan obat herbal untuknya setiap hari.

Namun saat dia berpindah dari satu tempat ke tempat lain, ramuan yang dia temukan tampak berbeda setiap saat.

Lu Wenxiu pemalu dan ingin menghentikan gulma yang tidak diketahui ini ketika dia melihatnya.

Tapi Lu Ao mengunyahnya tanpa berkedip.

Lu Ao terus mengunyah rumput hari itu. Tang Zhixia menggosokkan sari ramuan di tangannya yang tidak dapat dibersihkan dan bertanya dengan rasa ingin tahu: "Apakah kamu tidak takut jika suatu hari nanti aku menemukan rumput beracun, aku akan membunuhmu jika aku memintamu untuk memakannya?

" Tidak. " Tanpa mengangkat kepalanya, dia memasukkan sepotong rumput berduri ke dalam mulutnya dan mengunyahnya seperti seekor lembu tua yang memuntahkan makanannya. Dia menjawab dengan sederhana dan singkat: "Racun itu tidak akan membunuhmu, tetapi lukanya akan sembuh."

Dia adalah pencicip semua jenis tumbuhan, dan dia paling memahami isi rumput yang dia makan.

Apa yang diambil Tang Zhixia mungkin tidak begitu efektif, tetapi lonjakan Qi dan darahnya menjadi tenang hari demi hari.

Ini tidak berbahaya.

Dia akhirnya selesai mengunyah yang terakhir dengan wajah kusam, dan ketika dia berdiri, dia tiba-tiba berkata: "Mengapa kamu tahu cara mengetahui obat?"

Tang Zhixia melambaikan tangannya dan berkata dengan susah payah: "Saat aku sakit ketika aku masih kecil, aku tidak mampu berobat, jadi aku harus mencarinya sendiri. Dan hanya bisa mengunyah rumput kering."

Mata Lu Ao berkedip bergantian, dan dia melengkungkan ujung jarinya dan berkata, "Jika ada penggantinya lain kali, bisakah kamu tidak memilih yang berduri?"

Tang Zhixia menghela nafas.

“Apa?”

“Rasanya sakit saat tertusuk di mulut.”

“Apa-apaan ini???”

Lu Ao, yang mulutnya tertusuk, berdiri dan berjalan pergi.

Orang yang setiap hari muntah darah tanpa berkedip sebenarnya takut mulutnya ditusuk?

Apakah kamu mempermainkanku?

Tapi betapapun menariknya seseorang, jalannya harus terus berlanjut.

Pada hari kedelapan pengasingannya, lelaki tua yang tadinya berada dalam keadaan kebingungan dan hampir tidak bisa memberinya air, akhirnya mulai terbangun.

Rombongan mereka akhirnya meninggalkan Kyoto yang ramai sepenuhnya.

Lebih jauh lagi adalah barat laut yang sangat dingin...