NovelToon NovelToon
Oh, My Teacher

Oh, My Teacher

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Dosen / Cinta Terlarang / Nikah Kontrak / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:29.5k
Nilai: 5
Nama Author: @Alyazahras

Tristan dan Amira yang berstatus sebagai Guru dan Murid ibarat simbiosis mutualisme, saling menguntungkan. Tristan butuh kenikmatan, Amira butuh uang.
Skandal panas keduanya telah berlangsung lama.
Di Sekolah dia menjadi muridnya, malam harinya menjadi teman dikala nafsu sedang meninggi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Alyazahras, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bunga Terlarang (II)

Besok malamnya, lagi-lagi Tristan memesannya. Kali ini Tristan tidak minta dilayani, tapi dia malah menginterogasi Amira.

Tristan tahu Amira bukan berusia 25 tahun, tapi baru 18 tahun.

Kemarin malam, Amira tidak sadar meninggalkan identitasnya di kamar dan setelah Tristan memeriksanya, dia terkejut melihat tahun lahir Amira yang ternyata bertepatan besok barulah usianya menginjak 18 tahun pas.

Bak telah menyentuh bunga terlarang. Tristan jadi merasa telah melecehkan anak di bawah umur. Dia perlu mempertanggungjawabkannya. Apalagi Amira saat itu masih perawan dan dialah orang pertama yang merusaknya.

"Katakan dengan jujur, usiamu baru 18 tahun, tapi kenapa nekat melakukan pekerjaan seperti ini?" tanya Tristan menuntut. Dia terlihat sangat-sangat kecewa.

"Kalau bukan karena keadaan, aku juga tidak mau ada di posisi ini, Om," jawabnya murung.

Tristan tampaknya langsung mengerti dengan penjelasan singkat yang Amira ucapkan.

"Dari pertama kamu di sini, berapa pria yang sudah kamu layani?" tanya Tristan lagi.

"Hanya satu, Om saja. Aku hanya dapat melayani satu pelanggan permalam, tidak lebih." Amira menundukan kepala sambil meremas lutut.

Tristan menarik napas dalam dan menghembuskannya kasar. "Sepertinya kamu sedang dalam keadaan sulit. Saya tidak akan bertanya apa-apa. Kalau saya tawari kamu menikah, kamu mau?"

Deg!

"Me-menikah?"

Tristan mengangguk. "Menikah. Dengan saya! Saya tidak bisa tidak bertanggung jawab pada gadis dibawah umur. Kamu juga memangnya mau terus-menerus melayani pria berbeda tiap harinya? Jika menikah dengan saya, kamu hanya perlu melayani saya saja. Tentu saya akan membayarnya."

"Ah, tapi ... kenapa harus menikah?" Amira bertanya-tanya dengan sedikit beringsut menjauh.

"Diusia saya, saya butuh istri. Kita berhubungan tanpa ikatan juga bukan hal yang baik. Saya tidak mau menyalurkan nafsu saya pada sembarang wanita. Cukup kamu saja, kamu paham?" Tatapan mata Tristan mengintimidasi dan auranya yang kuat mendominasi seluruh ruangan.

"Anu ... kalau untuk menikah, harus dipikir matang-matang dulu, kan? Menikah bukan sesuatu yang bisa diputuskan begitu saja. Perlu banyak pertimbangan. Lagipula, memangnya tidak ada wanita yang tidak mau sama Om? Om ganteng begini," kata Amira, jujur.

Mana mau dia menikah. Dengan Om-om pula. Bagaimana dengan masa depannya? Hanya berhenti sampai di sini saja, begitu? Terjerat selamanya dengan pria ini? Oh no!

"Kamu tidak mau saya bertanggung jawab? Sepertinya kamu tidak mengerti maksud saya," ujar Tristan sambil geleng-geleng kepala samar. Niatnya baik, tapi gadis dibawah umur ini tidak memahaminya.

"Bertanggung jawab? Ini pekerjaanku. Beginilah kerjanya. Tidak ada yang merasa dilecehkan dan tidak perlu pertanggungjawaban."

"Huft ... kalau begitu, bagaimana dengan menikah kontrak? Selama satu tahun. Setelah itu kamu bebas pergi dan mencari kesenanganmu sendiri," ucap Tristan bernegosiasi.

"Emm ...." Amira tetap tidak mau, tapi dia pura-pura seperti orang yang sedang mempertimbangkan di depan Tristan. Biarkan saja Tristan menunggu keputusannya selama mungkin.

"Saya kasih uang jajan 30 juta perbulan diluar uang pelayanan. Kalau kurang, ajukan limit mau berapa?"

Jger!

Bola mata Amira langsung melirik dan berubah jadi hijau. Jiwa misqueen-nya meronta-ronta. Dia hilang akal sejenak saat aroma uang sudah tercium di depan mata. Air liurnya hampir menetes.

"30 juta, setuju!" seru Amira cengengesan sambil menggenggam tangan Tristan dan mengguncangnya naik turun, tanda sepakat.

Tristan terkekeh geli melihat kelakuannya. Ternyata gadis kecil di depannya mata duitan.

°°°

Setelah mereka menandatangani kontrak di atas kertas dan resmi menikah, Tristan memberikan Amira sebuah rumah minimalis yang akan ditempatinya khusus seorang diri karena Tristan adalah seorang guru, pernikahan seperti ini tidak boleh sampai bocor keluar.

Tristan akan kembali ke rumah pribadinya selepas kerja. Jika nafsunya muncul, Tristan langsung meluncur diam-diam ke rumah Amira.

Melihat usianya yang masih 18 tahun dan ternyata putus sekolah saat hendak naik ke kelas 3 SMA, Tristan pun memutuskan untuk menyekolahkan Amira di Sekolah milik orang tuanya. Ayahnya pendiri yayasan tersebut dan memiliki perusahaan besar di pusat Ibu Kota, tapi perusahaan itu dikelola oleh kakak laki-lakinya. Tristan sebagai anak kedua tidak tertarik mengatur perusahaan.

Meski sempat terhambat 2 tahun pelajaran dan usianya lebih tua dari usia teman-teman sekelasnya, tak membuat Amira malu dan patah semangat. Dia bertekad untuk lulus dan memiliki ijazah dengan nilai tinggi. Itu yang akan dia pakai untuk merubah nasib.

Yah, barangkali Amira bisa sampai kuliah dan diterima di salah satu perusahaan besar dengan gaji dan tunjangan yang mencukupi. Dia akan melupakan jalan berduri dalam hidupnya yang sudah dia lalui karena ini masih proses, belum sampai finish.

...

"Halo, Bi? Gimana sekarang kondisi Ibu?" tanya Amira di balik telepon setelah dia pulang ke rumah.

"Masih sama, Amira. Trombositnya belum naik-naik. Nanti diperiksa lagi. Nunggu Dokter dulu."

Amira menarik napas berat dengan dada sesak. Matanya perih, sudah merah dan berair menahan tangis. "Kalau Syifa, Bi?"

"Syifa di ruangan sebelah. Tadi udah dikasih obat penenang sama Dokter," jelas Bi Dian di ujung sana.

"Hah, syukurlah. Uang udah Amira transfer, ya. Sekarang belum bisa ke sana, paling nanti hari Sabtu. Bibi bisa tolong jagain Syifa sama Ibu dulu, kan? Kalau susah, Bibi cari orang yang bisa jagain Syifa aja. Sebagian uang yang Amira transfer kasih sama orang itu," ujar Amira sambil mengusap air mata yang entah kapan menetes.

"Iya, Amira. Nanti Bibi cari orang yang bisa dipercaya. Soalnya Bibi harus nungguin Ibu terus, takut ada apa-apa lagi. Gak bisa bolak-balik ke ruangan Syifa. Nanti salah satu malah gak kepantau," sahut Bi Dian yang ternyata memang sedang dalam kondisi bimbang.

"Iya makanya, Bi. Nanti kalau ada Dokter yang nanganin Ibu, kasih tau Amira ya, Bi. Amira mau ngobrol sama dokternya."

"Siap!"

Panggilan telepon pun dimatikan. Amira mengunci pintu dan menjambak rambutnya sambil menengadah ke langit-langit. Mengeringkan matanya yang terus berair dan menjernihkan pikirannya yang sempat frustrasi.

Dia sedang mengumpulkan kekuatan untuk dapat berdiri kembali walau dengan satu kaki, karena perjalanannya tidaklah mudah. Masalah dalam hidupnya tidak memiliki tanggal merah, tidak ada liburnya.

Sedih boleh, tapi jangan sampai berlarut-larut. Itu prinsip yang Amira genggam.

Amira menyeret kakinya masuk ke dalam kamar, dia letakkan ranselnya di sembarang tempat dan menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang. Biarkan pikirannya tenang sejenak.

Saat matanya hampir terpejam, ada sebuah pesan masuk di ponselnya.

Amira memeriksanya. Dari siapa gerangan? Ternyata dari suami tercinta. Matanya langsung berputar malas setelah melihat isi pesannya.

Ped*fil : Saya tidak akan pulang malam ini.

....

1
Atik Dinul Qoyimah
suka heran sama novel yg ceritanya bagus.. tpi di tengah jalan gak up lagi.. sayang banget kan thor...
Gabutz
lanjut thor update yang banyak + gercep
Bagus Cahyo
lanjut
𝑸𝒖𝒊𝒏𝒂
bukn hy guru biologi tpi laki'y itu mah klo kmu pngin tau😅
𝑸𝒖𝒊𝒏𝒂
itu mah sma aja bunuh diri atuh ray 😅😅
𝑮𝒊𝒖𝒍𝒊𝒂𝒏𝒐𝒗𝒂🌷
bukn squat jump yg ada hbis huh hah huh hahhh😄
Rubyred
panas .....lanjut yg kebih hooot....🤭🤭🤭
Rubyred
seru bagus loh ceritanya
𝑮𝒊𝒖𝒍𝒊𝒂𝒏𝒐𝒗𝒂🌷
kok jdi kya berita yg lgi viral ya, guru vs murid yg di gorontalo 😁
Aura Al
makin seru lsnjut
Aura Al
jadi keluarga sudah tau pernikahannya
Aura Al
amira oh amira ada" aja tp lama" pasti ketahuan
Aura Al
cinta segitiga jadi pusing mau dukung yg mana/Grin/
Miss_D
makin penasaran kakak
anyarai
oh, berarti amira pamit keluar kota untk krj,,
tp amira tnpa sepengetahuan ibunya dia lnjutin sekolh,,
iya kah thor
anyarai
ih suami kontrak ternyata,,, lanjut thot
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!