Malam sial itu membuat Ruby harus kehilangan mahkotanya demi menggantikan seorang wanita yang diincar seorang mafia yang harus menyalurkan syahwatnya karena dijebak oleh saingan bisnisnya.
"Tuan. Tolong...! jangan lakukan itu...!" Ruby mendorong pria tampan yang dikenal sebagai mafia bringas.
"Aku sudah membayarmu maka, layani aku...! " Ujar Sean menyeringai licik.
Sean mengira Ruby adalah wanita penghibur namun ternyata Ruby adalah gadis baik-baik yang masih suci. Ia yang ingin kembali ke negaranya ternyata harus menjadi korban salah tangkap oleh anak buahnya mafia.
"Bagaimana kelanjutan kisah antara Ruby dan Sean sang mafia?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5. Kecewa
Tidak terasa pernikahan Rubby dan Rayan akan diadakan malam hari. Tubuh Rubby seakan hilang tenaganya. Ia terus memohon pertolongan Allah agar niatnya untuk menggagalkan pernikahan nanti malam bisa terlaksana.
Gaun pengantin yang berupa dress itu tergantung di depan lemarinya. Rubby sengaja meminta gaun pengantin simple untuk memudahkan dirinya bisa kabur.
"Sayang. Mama tidak akan memberikan kamu seorang ayah berengsek seperti Rayan itu. Entah mengapa omamu memperkejakan orang itu tidak lebih seorang penjilat dengan wajah lugunya." Rubby curhat pada calon bayinya sambil mengusap perutnya.
Tidak lama kemudian nyonya Ananta masuk ke kamar putrinya dengan membawa beberapa makanan. Rubby menolak untuk melakukan perawatan tubuhnya karena tidak ada malam pengantin usai pernikahan itu terjadi. Bahkan dia tidak akan mengijinkan tubuhnya disentuh oleh Rayan jika ia tidak bisa kabur dari pernikahannya yang akan berlangsung nanti malam.
"Kamu harus makan dulu sayang. Supaya kamu tetap sehat saat menjelang ijab qobul. Pernikahan ini hanya menutupi aib saja. Setelah bayimu lahir kalian akan bercerai dan kamu bisa melanjutkan hidupmu lagi," bujuk nyonya Ananta dengan senyum yang dipaksakan.
"Mommy. Aku bisa menunggu kehamilan ku membesar dan melahirkan di luar negeri atau di tempat yang jauh jika mommy tidak mau aib ini terbongkar. Daripada harus menikah dengan asisten pribadi mommy. Sekarang bertambah satu orang yang mengetahui rahasia kehamilanku," ketus Rubby.
"Kita sudah sepakat untuk menggelar pernikahan mu. Jadi, jangan membantah perkataan mommy." Nyonya Rubby beranjak keluar dari kamar itu karena tidak kuat berdebat dengan putrinya.
Rubby mengambil makanannya dan memakannya dengan lahap." Aku harus kuat. Aku tidak boleh menyerah begitu saja. Dia bukan jodohku sekalipun pernikahan ini hanya sandiwara. Lagipula kamarku sudah pindah lantai bawah, jadi mudah bagiku untuk kabur. Semoga saja rencanaku berhasil."
Rubby ingin kabur tidak membawa apapun kecuali dokumen pribadi dan setumpuk uang kas karena ia tidak berani menggunakan kartu kredit maupun debit card yang bisa diketahui keberadaannya jika dilacak oleh ibunya.
Sementara itu, jet pribadi milik Sean sudah mendarat di bandara khusus untuk jet pribadi. Ia melihat arlojinya yang menunjukkan pukul 5 sore. Ia dan asisten pribadinya Dick harus ke hotel dulu untuk menyimpan koper milik mereka.
"Apakah aku bawa kabur saja Rubby dari orangtuanya? Aku sangat merindukan wanitaku Dick. Aku ingin melihat perutnya yang tambah membesar setiap hari atau bulannya. Aku ingin mencium calon bayiku melalui perut besarnya," ucap sang mafia sambil membayangkan Rubby dengan pikiran mesumnya.
"Bilang saja kamu ingin bercinta dengan wanita itu daripada berbasa-basi ingin mencium bayimu," batin Dick sambil menarik sudut bibirnya.
"Apakah hotelnya dekat dengan alamat rumah Rubby, Dick?"
"Iya master. Aku sudah memastikan jarak hotel dan rumah Rubby tidak begitu jauh. Paling waktu tempuhnya 15 menit dari hotel ke rumahnya."
"Kenapa tidak langsung saja ke rumahnya sekarang? Kenapa harus ke hotel dulu Dick?" geram Sean yang tidak kuat lagi menahan rindunya pada Rubby.
"Master. Jangan kuatir...! Kalian nanti juga akan ketemu. Tidak baik datang bertamu ke rumah orang muslim di saat magrib karena mereka pasti sedang sholat dan itu tabu bagi tamu datang di jam seperti itu," jelas Dick yang sudah tahu adab bertamu orang muslim Indonesia.
"Kau ini. Sangat menjengkelkan. Masa kita harus menunggu sampai jam tujuh baru ke rumahnya. Membosankan."
"Kita kan harus makan malam dulu tuan. Siapa tahu sampai di rumah sang calon mertua, tuan akan dihajar habis-habisan karena sudah menghamili putri mereka. Master harus bersiap-siap menerima konsekuensinya karena orang Indonesia itu sangat galak jika kehormatan mereka dinodai," lanjut Dick apa adanya.
"Apakah kau sengaja menakut-nakuti ku, hah?!" bentak Sean yang tidak nyaman dengan penuturan Dick.
"Tidak master. Aku bicara berdasarkan fakta. Tidak ada orangtua yang menerima lamaran pria yang sudah berani memperkosa putri mereka."
"Itu urusanku. Setidaknya aku sudah bertemu dengan Rubby. Bila perlu malam ini juga kami akan menikah," sahut Sean makin dibuat pusing oleh asisten pribadinya.
"Maafkan saya, master. Saya hanya ingin tuan harus tahu adab orang Indonesia yang tidak sembarangan memudahkan orang lain masuk ke dalam keluarga mereka. Lagipula kalian berdua berbeda keyakinan. Apalagi master sendiri seorang ateis. Mana mungkin kelurga itu langsung terima master menikahi seorang wanita baik-baik."
"Tutup mulutmu, Dick...! Aku bisa memikirkan solusi untuk hidupku," geram Sean. Ia juga tidak berpikir sampai ke sana bahwa keyakinan Rubby yang sudah ia ketahui seorang muslim.
Setibanya di hotel, Sean langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Apalagi saat ini sudah pukul tujuh malam. Ia juga meminta Dick untuk memesan makan malam mereka dan diantar ke kamar.
"Rubby. Tunggu aku sayang. Sebentar lagi kita akan bersama." Sean buru-buru mandi. Rasanya dia ingin lompat ke rumah Rubby saat ini. Bahkan ia tidak sabar menikahi Rubby agar bisa menerkam tubuh gadis itu yang menjadi fantasinya tiap malam.
Di kediaman keluarga Rubby sudah ada beberapa tamu undangan yang tidak lain kerabat dan kolega bisnis nyonya Ananta. Rubby juga mengundang beberapa sahabat dekat masa SMA nya dulu.
Seorang mua sedang merias wajah Rubby. Pernikahan akan berlangsung sekitar jam delapan malam. Saat ini pak penghulu baru saja memasuki kompleks perumahan Rubby.
"Nona. Anda sangat cantik...!" puji sang MUA.
"Terimakasih. Kalau begitu tolong tinggalkan kamarku karena aku belum sholat isya."
"Baik nona." Beberapa orang perias meninggalkan kamar Rubby.
Rubby mengambil pakaian syar'i yang lengkap dengan cadarnya untuk dipakainya. Ia sengaja mengundang beberapa temannya yang sekarang ini sudah memakai pakaian syar'i.
"Rasanya ini sangat membantu penyamaran ku untuk bisa kabur dari sini," ucap Rubby buru-buru memakai dobel abaya itu karena waktunya hanya sedikit untuk kabur.
Ia membuka perlahan jendela kamarnya lalu keluar setelah memastikan keadaan yang cukup sepi. " Ya Allah. Di mana mobil Kania?" tanya Rubby yang sudah bekerjasama dengan sahabatnya itu yang memberikan kunci serep mobil miliknya pada Rubby.
Begitu kontak kunci mobil itu ditekan Rubby, lampu mobil itu menyala dan Rubby segera menyelinap masuk ke dalam mobil itu.
Saat mobil Rubby keluar meninggalkan rumahnya, mobil milik Rayan bersama keluarganya masuk ke kediaman Rubby.
Dan sayang sekali mobil Rubby yang berpapasan dengan kedatangan mobil Sean yang berlawanan arah. Andai saja Rubby bisa melihat Sean yang duduk di sebelah pak sopir taksi online itu yang sengaja dibiarkan terbuka oleh Sean untuk melihat keadaan kota jakarta malam hari, mungkin mereka akan bertemu dan kabur bersama.
Tiba di depan pintu gerbang rumah Rubby, Dick turun menghampiri salah satu satpam yang sedang mengatur kendaraan tamu yang parkir di depan pagar rumah Rubby.
"Permisi tuan. Apakah benar ini alamat rumah nona Rubby?" tanya Dick dengan bahasa inggris namun sang satpam tidak mengerti dan ia harus meminta tolong teman satunya lagi yang sudah biasa menggunakan bahasa inggris.
"Benar tuan. Ini rumah nona Rubby. Apakah anda salah satu tamu undangan nona Rubby?" tanya satpam itu membuat Dick merasa bingung.
"Tamu undangan?" tanya balik Dick.
"Bukankah anda adalah tamu undangan pernikahan nona Rubby dan tuan Rayan malam ini? Silahkan masuk...!" ajak satpam itu dan Dick kembali ke dalam mobil untuk memberitahukan kepada tuannya tentang kabar buruk itu.
"Apa....?" Rubby akan menikah sebentar lagi?" wajah Sean seketika pucat. Ia tidak rela wanitanya akan menjadi milik orang lain. Hatinya benar-benar kecewa karena Rubby tidak mau menunggu kedatangannya.
Rasanya masih pengin 😭😭😭
Rubby selalu saja hidup mu dalam bahaya semoga kamu baik' saja iya Rubby