NovelToon NovelToon
The Mystery Of Life: MAGICAL TREE

The Mystery Of Life: MAGICAL TREE

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Cintapertama / Romansa Fantasi / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Fantasi Wanita
Popularitas:401
Nilai: 5
Nama Author: Carmellia Amoreia

Seorang wanita bernama Nairiya yang saat ini berusia 23 tahun yang merupakan seorang pianis di acara pernikahan temannya itu tiba-tiba mendapatkan tugas dari bayangan malaikat untuk menyelamatkan temannya yang akan menikah itu.

Namun Nairiya malah terluka parah akibat menyelamatkan temannya itu, rupanya temannya itu lah yang memiliki niat jahat kepadanya.

Bayangan malaikat itu meminta Nairiya untuk mengembalikannya ke dalam pohon dan ternyata setelah kembali ke dalam pohon, seorang pria bernama Leonardo yang diduga adalah bayangan malaikat itu akhirnya sadar dari komanya dan mengingat semua kejadian itu.

Apakah bayangan itu akan meninggalkannya sendirian? Atau membantunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carmellia Amoreia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 29 - CHAOTIC SITUATION

Tak lama kemudian, terlihat Shavirry sedang berjalan menuju ke arah kami dengan membawa beberapa gelas berisi air minum. Saat sedang berada di depan kami dan ingin meletakkan gelas itu di atas meja depan sofa tersebut, ia menatapku dengan sinis lalu ia pun berkata dengan suaranya yang pelan.

“Kurang ajar sekali tiba-tiba ingin menikahi bocah culun itu” katanya dengan raut wajah yang sangat menyebalkan kepadaku.

Aku yang tidak sengaja mendengar kata-katanya itu pun akhirnya menatap matanya dengan serius dan bertanya kembali dengan nada yang lembut sambil tersenyum kepadanya, "Mohon maaf, nanya apa tadi barusan kak?"

Shavirry pun lanjut meletakkan semua gelas itu di atas meja setelah mendengar pertanyaanku itu barusan dan ternyata masih terdapat satu gelas lagi yang sedang ia pegang di tangan kanannya.

Dengan mukanya yang galak itu, ia sengaja menuangkan air minum di dalam gelas yang sedang ia pegang itu dengan dilempar ke wajahku.

Sebelum air minum itu mengenai wajahku, tiba-tiba Leonardo yang sudah melihat dan menyadari tingkah Shavirry itu pun langsung melindungiku dengan menghalangiku menggunakan tubuhnya dan secara tidak sengaja wajahnya langsung berada tepat sangat dekat di depanku.

Shavirry pun langsung berkata kepadaku setelah melihat ternyata air minum itu tidak mengenai diriku dengan nada bicara yang terdengar penuh amarah dan sangat kesal itu.

“Beraninya kamu tiba-tiba meminta menikahi orang asing ini!!” kata Shavirry dengan nada suara yang keras.

Leonardo yang terlihat sangat terkejut dengan tingkah salah satu keluarganya itu pun langsung bertanya kepadaku dengan tatapan wajahnya yang terlihat sangat mengkhawatirkanku dan nada bicaranya yang sangat lembut, “Kamu tidak apa-apa kan?”

Aku pun langsung merasa sangat terkejut setelah melihat sikap salah satu keluarganya yang kasar itu. Namun saat Leonardo menanyakan keadaan diriku ini, aku hanya bisa mengangguk lalu menjawabnya dengan santai sambil menatapnya dengan lembut.

“Iya aku tidak apa-apa kok, Leo”

Namun di dalam lubuk hati terdalamku, aku masih belum menerima semua ini. Yang benar saja keluarga sendiri aja jahat banget sikap dan perlakuannya kepada Leonardo, mereka adalah orang yang paling dekat bagi Leonardo, bagaimana mungkin mereka bisa sejahat dan sekejam ini kepada anak yang masih berusia 20 tahunan?

Leonardo pun langsung menatap tajam Shavirry lalu menuangkan salah satu gelas yang berisi air minum di atas meja itu kembali ke wajahnya dan wajahnya Shavirry langsung basah kuyup semua akibat dari perbuatannya Leonardo barusan tersebut.

“Dia bukan orang asing!! Dia adalah pasanganku dan kamu gak usah ikut campur ngurusin kehidupan dewasaku ini!!” jawab Leonardo dengan perasaan yang sangat kesal dan nada suaranya yang tinggi itu kepada Shavirry.

Shavirry pun terlihat sangat terkejut dan tidak percaya dengan apa yang baru saja dilakukan oleh Leonardo itu, ia pun menatap sinis Leonardo kembali dengan wajah yang terlihat kesal dan galak tersebut lalu berjalan dengan cepat ke dalam kamarnya yang berada tidak jauh dari sana.

Tak berapa lama setelah itu, raut wajah ayahnya itu pun berubah yang awalnya santai dan merasa lega tiba-tiba menjadi sangat galak dan jutek setelah melihat tingkah anak laki-lakinya itu.

Ayahnya Leonardo yang saat itu sedang duduk di sebelah kiri Leonardo langsung dengan keras memegang dagunya Leonardo dan membuatnya menoleh ke arah ayahnya itu lalu menamparnya pipi kirinya itu dengan kencang.

“Kamu jangan kurang ajar melawan orang yang lebih tua begitu ya!!” kata ayahnya Leonardo dengan nada tinggi serta perasaan yang sangat kesal dan penuh amarah kepadanya.

Aku yang melihat kejadian barusan pun langsung mengelus rambutnya Leonardo dan berkata kepadanya dengan lembut, “Tidak apa-apa sayang”

Lalu aku pun langsung merangkulnya dengan perlahan sambil tersenyum ke arahnya yang menandakan bahwa semuanya baik-baik saja.

Ethelia pun angkat bicara dan berkata kepada mereka dengan nada suara yang lembut, “Ah sudahlah jangan marah-marah di sini, kasihan anak kalian”

Tiba-tiba ibunya Leonardo yang langsung menoleh ke arah sumber suara pun merasa ada suatu kemiripan di wajah dan suara antara Ethelia dengan diriku ini, ia pun langsung bertanya kepada Ethelia dengan santai, “Kamu sama Nairiya kembar ya?”

“Ah iya, kami kembar haha” jawab Ethelia sambil tertawa kecil menatap ke arah ibunya Leonardo itu dengan senang.

Ibunya Leonardo pun menanggapinya kembali dengan senang, “Owalah pantes saja kalian mirip banget” 

Aku pun menoleh ke arah Ethelia dan berkata kepadanya, “Lia, gimana kalau habis ini kita ke rumahku dulu buat ngasih tau ortu aku kalau aku sama Leo mau nikah”

“Oke kalau begitu Nai” jawab Ethelia dengan perasaan yang sangat senang itu.

Ibunya Leonardo pun bertanya kepada kami dengan muka yang terlihat kaget dengan keputusan yang tiba-tiba dari kami tersebut, “Kalian beneran akan pulang? Gak makan dulu?”

“Kagak usah, gak papa kok” jawabku kepada ibunya Leonardo dengan tersenyum.

Aku dan Ethelia pun meminta izin kepada kedua orang tuanya Leonardo terlebih dulu secara bersamaan tanpa sengaja mengucapkan kalimat yang sama juga, “Kami izin pulang dulu ya tante, om”

Aku pun langsung menatap ke arah Ethelia sambil tertawa bersama menyadari bahwa kami mengucapkan kata-kata yang sama dengan waktu yang bersamaan.

“Haha lucu ya bisa barengan begitu” kata ibunya Leonardo setelah menyadari bahwa kata-kata yang diucapkan aku dengan kembaranku itu sama dalam waktu yang bersamaan sambil menoleh ke arah kami dengan tersenyum senang.

Aku pun menjawabnya kembali dengan tertawa lucu, “Hahaha iya”

Setelah berpamitan dengan baik-baik dan sopan, akhirnya kami bertiga pun berjalan keluar dari rumahnya Leonardo tersebut dan kembali masuk ke dalam mobilnya Ethelia untuk pergi menuju rumahku yang tidak jauh dari rumahnya Leonardo itu.

Setelah 30 menit perjalanan dari rumahnya Leonardo ke rumahku, akhirnya kami pun sampai di dalam rumahku.

Di sana, kami disambut dengan oleh kedua orang tuaku yang saat itu sedang duduk santai di ruang tamu menjelang waktu makan siang.

Saat berada di dalam ruang tamu dengan jendela yang terbuka lebar membiarkan cahaya matahari di luar untuk menyinari seisi ruangan ini dengan bebas, terlihat ayahku yang sedang mengenakan atasan kaos berwarna hitam dengan bawahan celana pendek selutut yang berwarna hijau tua itu berjalan ke arah kami dengan senyuman yang lebar di wajahnya dan tatapannya yang hangat itu.

“Astaga putri kecil kami, dari mana aja kamu?” Tanya ayahku dengan nada bicaranya yang santai.

Aku pun menjawabnya dengan jujur sambil menatap ke arah ayah dan ibuku, “Dari rumahnya Leo, oh iya ni aku lagi bawa teman ke sini yah”

“Ih cie udah punya pacar nih” ledek ibuku yang saat itu mengenakan atasan kaos merah dengan gambar bunga mawar di bagian tengah depan bajunya itu dengan bawahan celana yang sepanjang betis berwarna ungu tua sambil menoleh ke arahku dengan tersenyum yang saat ini sedang duduk santai di atas sofa ruang tamu itu sambil merajut beberapa pakaian bayi.

Ethelia pun menjawab ibuku kembali dengan tertawa kencang yang juga meledekku, “Hahaha tahu aja”

Ayahku pun langsung menatap Ethelia dengan sinis karena suara tawanya yang kencang itu namun tiba-tiba ia langsung merasa bahwa wajah dan suara milikku dengannya sangat mirip dan di saat itulah raut wajah ayahku berubah sedikit karena terkejut setelah melihat dan langsung mengetahui bahwa Ethelia adalah saudara kembarku.

Ayahku pun langsung menutupi rasa perasaan terkejutnya itu dengan menatap ke arah kami dan tersenyum lebar lalu berkata, “Oh ya udah, silakan duduk dulu”

Aku pun berkata kepada mereka sambil berjalan mendekati sofa yang ada di ruang tamu itu dengan nada bicara yang santai, “Oh iya, maaf ibuku ini lagi merajut dan memang rajin banget rajut”

“Iya lah kan aku jualan, gimana sih” jawab ibuku yang sedang duduk di ujung sofa itu sambil menatapku dengan aneh. 

Ethelia dan Leonardo pun dengan kompak menertawakanku, “Hahaha”

1
Sinho
sedikit saran, tolong dikurangi kata 'itu' terlalu banyak dan aneh, semangat kak
Alpha Betha
Lanjutkan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!