NovelToon NovelToon
Istriku Selingkuhanku

Istriku Selingkuhanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Anak Yatim Piatu / Pernikahan Kilat / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:183.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nana 17 Oktober

Wanita yang dijodohkan dengannya adalah tersangka utama meninggalnya kekasih dan calon anaknya?

Zion dipaksa menikahi Elin oleh sang kakek yang sekarat. Pernikahan tanpa alasan yang jelas ini membuat Zion merasa terjebak dan membenci Elin.

Kebencian Zion semakin mendalam ketika Elin menjadi tersangka utama dalam kasus kematian kekasihnya yang tengah mengandung anaknya.

Setelah kakeknya meninggal, Zion pergi dari rumah dan tak mau lagi bertemu Elin.

Namun, takdir mempertemukan mereka kembali dalam keadaan yang sangat berbeda. Elin yang dulu terlihat kusam dan kurang menarik kini menjelma menjadi wanita yang cantik dan sempurna.

Pertemuan tak terduga ini membuat Zion terpesona dan tanpa sadar jatuh cinta hingga terlibat dalam hubungan terlarang dengan Elin. Karena takut kehilangan Zion, Elin menyembunyikan kebenaran identitasnya.

Rahasia apa lagi yang tersimpan di balik perubahan drastis Elin? Mampukah Zion menerima kenyataan bahwa selingkuhnya adalah istri yang dibencinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. Dingin

Zion terlihat sedang melamun di balkon kamarnya, memikirkan masa depannya. Tatapan matanya menerawang jauh.

"Aku tidak pernah menginginkan ini. Aku hanya ingin hidup bahagia bersama Farah. Tapi, bagaimana bisa aku bahagia jika hatiku terbagi dua?" gumam Zion terlihat galau.

Di sisi lain, Elin berjalan menaiki anak tangga dengan tangan yang basah oleh keringat dingin. Semakin naik ke atas jantungnya semakin berdetak kencang tidak menentu. Kakinya terasa digantungi batu besar saat meniti satu demi satu anak tangga menuju kamar Zion.

Hingga akhirnya ia tiba di depan pintu kamar Zion. Perlahan ia mengangkat tangannya yang tremor untuk mengetuk pintu.

"Siapa?" tanya Zion dari dalam kamar.

"A..aku.." ucap Elin tergagap.

"Ceklek"

Elin terkesiap saat pintu kamar itu tiba-tiba terbuka di ikuti Zion yang muncul dari balik pintu.

"Mau apa kamu?" tanya Zion menatap Elin dengan tatapan dingin dan tajam, membuat Elin langsung menunduk.

"A.. aku.. ka.. kakek menyuruh aku menyusul kakak," ucap Elin masih dengan wajah tertunduk seraya memilin jemari tangannya yang tremor dan berkeringat dingin.

"Masuk!" titah Zion dengan suara dinginnya

Elin masuk ke dalam kamar Zion dengan dada yang terasa sesak, seakan diremas oleh tangan tak kasat mata. Setiap detak jantungnya seperti pukulan palu yang bergema di telinganya.

Zion langsung menutup pintu. Elin berdiri diam tanpa tahu harus apa dan bagaimana. Ia merasa seperti seekor rusa yang tertangkap dalam sorotan lampu. Setiap inci tubuhnya menegang, jantungnya berdebar kencang, dan napasnya terasa sesak.

Kamar Zion adalah cerminan jiwanya yang gelap. Dinding berwarna biru seolah menyerap segala cahaya, sementara perabotan kayu gelap menambah kesan suram. Saat malam, cahaya remang-remang dari lampu dinding hanya cukup untuk menerangi kegelapan yang menyelimuti ruangan itu.

Dengan gugup Elin bertanya, "Kak... Kak Zion, apa aku boleh bertanya sesuatu?"

"Apa?" sahut Zion dengan suara dingin.

"Apakah.. apakah Kak Zion akan belajar menerima aku?"

Zion tersenyum dingin, "Belajar menerima kamu?" tanya Zion dengan suara dan senyuman penuh ejekan.

"I..iya.." jawab Elin yang kali ini memberanikan diri menatap Zion.

"Entah apa yang telah kamu lakukan hingga kakek memaksa aku untuk menikahi kamu. Tapi.. satu hal yang harus kamu ingat, selamanya aku tidak akan pernah menganggap kamu sebagai istriku. Ingat itu baik-baik! Jangan sentuh barang-barangku, jangan tidur di atas ranjangku dan jangan banyak tingkah, atau saat kakek meninggal nanti aku akan membuat hidupmu bagai di neraka!" ancam Zion dengan suara dingin mengintimidasi, lalu melepaskan cincin kawinnya bersama Elin yang baru saja dipakai beberapa menit yang lalu.

Kata-kata Zion menusuk hatinya lebih dalam dari belati. Air mata menggenang di pelupuk matanya, namun ia tahan. Rasa sakit ini akan ia terima demi adiknya.

"Tak"

"Ting.."

"Ting.."

"Ting.."

Zion melempar cincin kawinnya dengan sekuat tenaga, hingga terdengar bunyi dentuman keras saat cincin itu menghantam dinding kaca.

"Aku tidak pernah menginginkan pernikahan ini!" teriak Zion, suaranya bergema di ruangan itu, "pergi! Jangan pernah muncul di hadapanku lagi!" usirnya.

"Brakk"

Zion menutup pintu kamar mandi dengan kasar membuat kedua pundak Elin terangkat ke atas karena terkejut. Tanpa terasa ia menitikkan air mata.

Elin mengusap air matanya dan perlahan berjalan menuju nakas. Dengan mata berkaca-kaca, ia meraih cincin kawin yang jatuh di bawah nakas. cincin yang baru beberapa menit yang lalu dipakaikan olehnya di jari manis Zion.

Sungguh ia tidak pernah menyangka akan menikah dengan orang yang tidak dikenalnya dan.. membencinya. Selama ini Elin hanya berpikir mencari uang untuk biayai sekolah adiknya yang masih kelas dua belas.

Tidak terbersit sekalipun di benaknya untuk menikah. Ia sadar dengan kondisi ekonominya yang berada di garis kemiskinan dan juga kondisi fisiknya yang jauh dari kata idaman para pria.

Elin dekil dan kumal karena mencari barang bekas untuk dijual pada pengepul. Kurus dan kurang gizi karena keseringan makan cuma sehari sekali dan kurang istirahat karena terlalu banyak bekerja agar bisa menabung untuk biaya sekolah adiknya lebih banyak. .

"Tidak, aku tidak boleh takut seperti ini. Semuanya sudah terjadi, dan tidak mungkin bisa mundur lagi. Aku harus menghadapinya bagaimana pun terjal dan sulitnya jalan yang akan aku lalui," batin Elin, kemudian menyimpan cincin kawin milik Zion.

Tak lama kemudian Zion sudah keluar dari kamar mandi dengan stelan jas rapi. Namun wajahnya terlihat begitu dingin. Zion akan pergi ke kantor karena ia ada meeting dengan klien.

"Kenapa kamu masih di sini? Pergi!" usir Zion.

Elin menatap dalam ke mata Zion, "Aku tidak akan pergi. Aku tidak akan membiarkan Kakak memperlakukan aku seperti ini."

Zion mengerutkan keningnya, "Apa maksudmu?" suaranya terdengar dingin, seolah menantang Elin untuk menjelaskan lebih lanjut.

"Aku tahu Kakak kesal padaku, tapi aku tidak melakukan kesalahan apapun. Aku hanya ingin adikku sembuh," jawab Elin lembut tapi tegas.

"Cih! Kamu pikir aku percaya padamu?" sinis Zion melangkah menuju pintu.

"Kak Zion.." panggil Elin dengan suara lembut saat Zion hampir melewatinya.

Zion menghentikan langkahnya, lalu menoleh dan menatap Elin dengan tatapan dinginnya.

"Aku tidak pernah mau menikah dengan Kakak. Aku menolak permintaan Kakek, tapi.."

"Bull shitt!" umpat Zion memotong kata-kata Elin yang mencoba menjernihkan kesalahpahaman Zion terhadap dirinya.

"Mana mungkin kamu menolak menikah dengan aku? Kamu pasti kesenangan, 'kan,. karena bisa menikah dengan aku? Munafik!" sinis Zion, lalu berlalu pergi meninggalkan Elin.

Elin membalikkan tubuhnya menatap Zion yang keluar dari kamar.

"Senang?" Elin tersenyum masam, "aku tidak akan terjebak dalam pernikahan ini, jika bukan karena kakek membantu aku membayar biaya operasi adikku. Aku lebih senang tinggal di luar sana hidup sederhana dari pada tinggal di rumah mewah bak istana, tapi terasa seperti di neraka," gumam dengan kedua tangan yang terkepal erat.

*

Elin pamit pada Kakek Zhafran untuk menjenguk adiknya di rumah sakit. Ia ingin melihat keadaan adiknya, orang yang membuat Elin menyetujui permintaan kakek Zhafran untuk menikah dengan Zion.

Seorang supir ditugaskan Kakek Zhafran untuk mengantar Elin ke mana pun Elin pergi.

Sampai detik ini Elin masih bertanya-tanya, apa sebenarnya maksud kakek Zhafran meminta dirinya menikah dengan Zion. Dan apakah Kakek Zhafran serius akan memberikan hartanya pada dirinya, jika Zion benar-benar menolak menikah dengan dirinya?

Elin rasanya tidak percaya, kalau orang yang baru dikenalnya akan memberikan hartanya pada dirinya. Tapi melihat ekspresi Kakek Zhafran memang menyakinkan dan reaksi Zion yang sepertinya juga takut pada ancaman kakek Zhafran membuat Elin bingung memikirkan segalanya.

Elin membuka pintu ruang rawat adiknya.

"Ka..kak.." panggil Ello saat Elin masuk ke ruangan rawatnya.

"Ello, kamu sudah sadar?" Elin bergegas menghampiri adiknya. Ia meraih tangan adiknya dan menciumnya penuh rasa syukur. Tanpa terasa ia menitikkan air mata karena sangking bahagianya melihat adiknya masih bernapas dan memanggil dirinya.

"Kakak.. dengan apa kita akan membayar biaya rumah sakit?" tanya Ello.

"Ada orang baik yang membantu membiayai kamu berobat. Kamu jangan memikirkan apapun, kamu hanya perlu cepat sembuh," ucap Elin lembut.

Setelah menjenguk adiknya, Elin pun berniat kembali ke rumah Kakek Zhafran. Ia berjalan menelusuri lorong rumah sakit, lalu keluar dari gedung tersebut.

"Nyonya Elin.." sapa seorang wanita paruh baya tersenyum cerah menghampiri Elin yang baru saja keluar dari rumah sakit hendak menghampiri supir yang mengantar dirinya tadi.

"I..iya. Nyonya siapa, ya?" tanya Elin yang merasa tidak mengenal wanita paruh baya yang menyapanya, apalagi memanggil dirinya dengan sebutan 'Nyonya'.

"Nyonya, saya Heni, istri Pak Hadi. Nanti kita akan bikin kamu jadi cantik kayak bidadari," Heni tersenyum ramah.

Elin terkekeh kecil. "Bidadari? Saya mah cuma tukang rongsok, Bu."

Heni menepuk bahu Elin, "Semua orang bisa berubah, Nyonya. Yang penting mau berusaha."

Elin mengangguk ragu. Di dalam hatinya, ia merasa seperti sedang bermain peran. Peran yang sangat jauh dari dirinya yang sebenarnya.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
ardiana dili
lanjut
Nur Adam
lnjut
abimasta
farah benar benar dexh
Dewi S Ayunda
nah gitu Donk.. Baru Laki. punya prinsip.
Uthie
enaknya si Angga aja yg dipanggil si Zion 😂
nyaks 💜
tumben pinter 😅
Sugiharti Rusli
siapa yang Zion hubungi yah,,,
Boma
kak nana suka bikin tebak2n,yg nebak belum pernah ad yg bener,pasti zion manggil OB😄
🌠Naπa Kiarra🍁: Sudah banyak yang nebak benar, tapi sayangnya akhirnya malah ragu karena tebakan reader yang lain.😅
total 1 replies
Cicih Sophiana
siapa yah yg di panggil Zion... pak Hadi kah? semoga aja pak Hadi atau asisten nya Zion yg di panggil...
Anitha Ramto
Saya berharap yg di Panggil Zion itu Pak Hadi..dan membongkar semua kebohongan si Farah selama msh berhubungsn dgn Zion...hanya Pak Hadi yg tau kejahatan si Farah...
Anitha Ramto
Gila itu si Farah ..benar² sdh gila itu orang...semoga saja yg dtg Scurity ato orgnya Pak Hadi yg akan menyeret wanita ular itu...duh kasian Elin nanti jd salah paham...utk membuktikannya ke Elin kan di Ruangan Zion pastinya ada CCTV
Irma Dwi
definisi cewek yg GK tau diri
LiNda D'priNcess Zara
mudah2an Angga yang dipanggil 😂😂
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
kenapa emak seneng atas penderitaan mu Zion hahahaaaa
sum mia
kayaknya yang dipanggil Zion security deh agar menyeret Farah dari kantor Zion . dan kebetulan juga pak Hadi datang lalu meluruskan semua . tapi ya gak tahu juga , terkadang ide kak Nana diluar jangkauan kita , suka ngeprank dan penuh kejutan yang bikin kita takjub .
si Farah bener-bener parah , emang bener-bener gak punya malu dan otak liciknya yang selalu bekerja untuk kesenangan dirinya sendiri . entah gimana akhir dari hidupnya Farah nantinya .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia: sabaaarrr.... sabar.... jangan ketularan diriku yang sering ngereog 🤭😂😂🤦‍♀️
Dewi S Ayunda: sepemikiran bun.. pasti Security. bila perlu bodyguard sekalian. biar d lempar ke kandang singa deh tuh si Parah haha.kezzzeeeellll aku tuh
total 2 replies
yumna
yang masuk pa hadi apa bukan kra"
yumna
nekad bgt farah.....ya bekas yadi orang bru smlm ya mash baru.....zion pnter pa hdi kmn ko ga tlongin zion....apa nanti ellin akan marah.....?
kaylla salsabella
pasti asisten Zion yang di panggil
eenok
secyurty kah apa angga
Kaisya Kaisya
ulet bulu kalau dibiarkan bisa membuat gatal2 seluruh tubuh bahaya itu... mesti cepat dimusnahkan 😒😒
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!