Pernikahan kekasihnya dengan seorang Panglima membuat Letnan Abrileo Renzo merasakan sakit hati. Sakit hatinya membuatnya gelap mata hingga tanpa sengaja menjalin hubungan dengan putri Panglima yang santun dan sudah mendapat pinangan dari Letnan R. Trihara. R. Al-Ghazzi.
Disisi lain, Letnan Trihara yang begitu mencintai putri Panglima pun menjadi patah hati. Siapa sangka takdir malah mempertemukan dirinya dengan putri wakil panglima yang muncul di tengah rasa sakit hatinya yang tak terkira. Seorang gadis yang jauh dari kata santun dan kekanakan.
KONFLIK TINGGI, HINDARI jika tidak tahan dengan cerita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. Acara hari ini.
Lagi-lagi Rintis menggalakan aksi gerakan tutup mulut dan terus terang Bang Hara mulai kebingungan menghadapi bumilnya yang tengah terinfeksi virus ngambek.
Sang istri memang mengikuti segala proses yang ada namun tidak ada ucapan atau obrolan apapun hingga akhirnya Bang Hara terpaksa maju ke depan, mengambil alih 'music' dari para anggota.
"Untuk Danton saya, para sesepuh kompi dan rekan sekalian. Kali ini tolong lupakan segala kepenatan yang ada. Hari ini kita melaksanakan acara bebas tapi mohon ijin, saya sedikit meminta waktu untuk merayu bidadari cantik pujaan hati..!!" Ucap Bang Hara.
Semua orang menyambut dengan riuh bahagia. Sang Danki berusaha merayu istri kecilnya meskipun saat itu wajah datar begitu tidak mendukung.
"Abang niat merayu atau niat memaki?? Kenapa wajahnya harus setegang itu??" Bisik Bang Katana ikut gemas juga.
"Abang gugup, Ken. Abang tidak pernah merayu perempuan di depan umum." Ucap Bang Hara balik berbisik.
"Ayooo majuuu, Bang..!! Rayu istri sampai klepek-klepek..!!" Kata Bang Katana memberikan semangat.
Bang Hara membuang nafas berat, mungkin saat ini wajahnya merah padam menahan rasa malu. Namun demi membujuk istri tercinta, apapun akan di hadapinya.
Setelah mengambil sebuah gitar, pria yang kini sudah resmi menyandang pangkat Kapten itu segera memetik senar gitar tersebut.
"Hidupku di dunia hanya sekali....
Lebih tak berarti tanpa kau disisiku
Sampai ku mati aku ingin bersama denganmu....."
Bait pertama membuat para ibu-ibu muda berteriak histeris pasalnya mereka tidak menyangka bahwa suara Kapten Trihara begitu nyaman menyentuh gendang telinga meskipun type suaranya terdengar sedikit nge-bass.
"Ijinkanlah.... ku cari kesungguhan hati
Tuk buktikan kamu ada di hidupku,
Bisikkanlah dari hati kau ada disini
Temani hidupku tak berujung waktuuu....." Tatap mata itu semakin dalam membuat pipi sang istri merah merona menahan rasa salah tingkah. "Bila kau tercipta memang untukkuuu
Tunjukkanlah bahwa aku lelaki terakhirmu,
Sampai ku mati ku serahkan semua,
Sampai ku mati aku ingin bersama denganmuuuu......" Ucap Bang Hara mendendangkan lagu hingga selasai.
~
Todongan para anggota untuk membalas perlakuan Bang Hara sungguh membuat Rintis serasa terhimpit beban berat. Dirinya hanya makhluk yang ingin di rayu tanpa ingin merayu.
"Ayo Bu.. balas Bapak..!!" Pinta para anggota terutama bagi para bujangan.
Rintis menghela nafas panjang, mau tidak mau dirinya harus membalas tantangan dari para anggotanya. Ia kemudian meminta salah satu anggota suaminya untuk membantunya mengiring sebuah lagu.
"Haruskah kuulangi lagi. Kata cintaku padamu.. yakinkan dirimu. Masihkah terlintas didada. Keraguanmu itu susahkan hatimu..... Tak akan ada cinta yang lain, pastikan cintaku hanya untukmuuu.. Pernahkah terbersit olehmu, aku pun takut kehilangan dirimuuu......!!!!!!"
Tak ada yang menyangka suara Ibu Danki tidak kalah merdunya dan tak ada pula yang menyangka bahwa seorang Danki kaku dan garang bisa luluh hanya dengan alunan nada dari istri tercinta hingga Danki setengah berlari menghampiri Rintis kemudian memeluknya dengan erat.
"I love you, sayang..!!" Entah kenapa perasaan di dalam hati Bang Hara tiba-tiba begitu membuncah.
Para anggota semakin bersorak sedangkan Rintis ternganga saking kagetnya mendapatkan perlakuan spesial dari Bang Hara.
"Abang, sayang sama Titis..... Atau tidak??" Tanya Rintis terus menatap mata Bang Hara.
Lagi-lagi Bang Hara harus membuang nafas berat mendengar pertanyaan tak berlogika dari sang istri.
"Kenapa masih tidak percaya kalau Abang sayang sama Eneng?? Apa perlu Abang tindis double itu dedek dalam perutmu?? Dia sampai ada di perutmu, sudah berarti Abang benar sayang sama kamu, Neng." Jawab Bang Hara nyaris frustasi.
"Sebelum ada bukti yang kuat, Titis belum percaya kalau Abang sayang sama Titis."
Bang Hara kemudian mengecup kening sang istri, agaknya kini dirinya harus melebarkan kesabaran selapang lapangnya perasaan.
"Minta bukti apa?" Bisik Bang Hara.
Para anggota sampai merasa heran dengan apa yang di ucapkan Danki pada istri kecilnya.
"Minta uang..!!" Kata Rintis mulai kembali berlaku tengil.
"Berapa?" Tanya Bang Hara.
"Sepuluh juta." Jawab Rintis dengan sengaja.
"Cash atau Abang transfer??" Tanya Bang Hara lagi. Raut wajahnya pun tenang seakan tiada beban yang ia rasakan. Hanya saat ini Rintis semakin ternganga dengan jawaban Bang Hara.
"Abang punya uang sebanyak itu?????" Ucapnya tidak percaya.
"Memangnya kamu mau beli apa sih, Neng?"
.
.
.
.
semoga lancar persalinan ya.. sehat ini dn baby ya.. 🤲🏼😍