Suamiku Buruk Rupa Dan Lumpuh 2

"Maaf, Tuan Muda. Kami masih belum menemukan dalang pembakaran apartemen milik Tuan Muda." Jawab Asisten Han sambil mendorong kursi roda.

Raynald hanya menghembuskan nafasnya dengan kasar kemudian terdiam tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.

Hingga Asisten Han menghentikan langkahnya ketika mereka sudah berada di dalam mansion. Asisten Han kemudian pamit meninggalkan Raynald yang sejak tadi terdiam.

Setelah Asisten Han pergi barulah Raynald mendorong kursi roda ke arah meja makan di mana Kasandra membawa mangkok untuk makan malam.

"Aku sudah selesai memasak mie kesukaan suamiku untuk menghangatkan tubuh." Ucap Kasandra.

Sambil berbicara Kasandra meletakkan mangkok ke atas meja dekat Raynald kemudian menatap suaminya sambil tersenyum seakan tidak terjadi apa-apa.

Tanpa berbicara Raynald mengambil sumpit yang sudah disiapkan oleh Kasandra lalu mulai makan. Sedangkan Kasandra hanya menatap suaminya dan langsung teringat dengan perkataan Kevin.

"Hal ini tidak dapat di ubah di mana Kakak sepupu ku selalu mengandalkan obat-obatan untuk menjaga kesehatannya selama beberapa tahun terakhir. Kini kondisinya tidak bisa bertahan selama sepuluh tahun akibat kebakaran. Sekarang sudah enam tahun, kan?"

"Kasandra, menurutmu berapa lama Kakak sepupu ku bisa bertahan hidup? Empat tahun atau lima tahun?"

"Kak Raynald, apakah Kak Raynald pernah terluka di tempat lain dalam peristiwa kebakaran? Aku membaca informasi bahwa pemeriksaan secara menyeluruh akibat kebakaran berdampak besar pada saluran pernapasan dan paru-paru. Apakah pemeriksaannya berjalan dengan baik?" Tanya Kasandra.

"Mengapa kamu tiba-tiba mengkuatirkan kesehatanku? Apakah kamu menanyakan hal itu ke Kelik dan diam-diam kalian menjalin hubungan?" Tanya Raynald dengan nada cemburu sambil menghentikan makannya.

"Aku tidak ada hubungan dengan Kelik." Jawab Kasandra.

"Benarkah?" Tanya Raynald dengan tatapan menyelidik.

"Tentu saja benar." Jawab Kasandra.

"Lalu kenapa kamu bertanya ke Kelik tentang kesehatanku?" Tanya Raynald.

"Kita adalah suami istri, bukankah pantas bagiku untuk peduli padamu?" Tanya Kasandra.

"Aku baik-baik saja. Aku akan bekerja di ruang belajar dulu." Jawab Raynald dengan nada dingin.

Tanpa menunggu jawaban dari Kasandra, Raynald pergi meninggalkan Kasandra sendirian membuat Kasandra berdiri dan menatap kepergian Raynald.

'Aku tidak bisa memberitahu ke Raynald bahwa orang yang bersamaku adalah Kelik karena Aku tidak tega menyakiti dirinya. Walau suamiku mau menerimaku apa adanya tapi Aku tidak bisa mengatakan siapa pria itu.' Ucap Kasandra dalam hati.

'Aku akan berusaha menjadi istri yang baik dan bersedia melakukan apapun asalkan suamiku bahagia.' Sambung Kasandra dalam hati.

Kasandra kembali duduk kemudian memakan mie yang tidak dihabiskan oleh suaminya. Setelah selesai Kasandra berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terkena guyuran hujan.

Sedangkan di tempat yang sama hanya berbeda ruangan di mana Raynald berada di ruang kerjanya sambil berdiri. Raynald kemudian melepaskan topengnya yang buruk rupa lalu diletakkan di meja kerjanya.

Raynald kemudian duduk di kursi kebesarannya lalu mengambil ponselnya dari saku celana panjangnya untuk menghubungi Asisten Han.

'Selidiki semua informasi tentang Kasandra terutama cari tahu untukku apakah Dia orangnya Kelik atau bukan.' Ucap Raynald dengan nada dingin.

'Baik, Tuan Muda Raynald.' Jawab orang kepercayaannya dengan patuh.

Tanpa menjawab Raynald memutuskan sambungan komunikasi secara sepihak kemudian meletakkan ponselnya di atas meja.

Raynald kemudian membuka laptopnya, setelah menyala Raynald mengetik sesuatu dan tidak lama muncul di layar laptop. Di mana Raynald membuka cctv di dapur dan melihat Kasandra berjalan ke arah lain. Di cctv satunya, Kasandra sedang berjalan ke arah tangga kemudian menaiki satu persatu anak tangga.

"Kasandra, dulu kamu pernah menyelamatkan Aku dari kebakaran tapi kenapa kamu sudah melupakan kejadian bertahun-tahun yang lalu?" Tanya Raynald sambil memijat keningnya yang tidak pusing.

Satu jam kemudian Raynald keluar dari ruang kerjanya dan mendorong kursi roda ke arah kamarnya dengan menggunakan lift.

Sampai di kamar Raynald melihat Kasandra sudah tertidur dengan pulas karena lelah Raynald ikut tidur di samping Kasandra.

xxxxxxxxx

Malam menjelang pagi di mana Kasandra membuka matanya dan tidak melihat suaminya membuat Kasandra menghembuskan nafasnya dengan kasar.

Kasandra turun dari ranjang dan berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket. Hingga lima belas menit kemudian Kasandra sudah selesai mandi dan memakai pakaian kerja.

"Biasanya suamiku menungguku dan kami berangkat kerja bersama-sama tapi kini ...(menghembuskan nafasnya dengan perlahan) ... Sabar Kasandra, lakukan yang terbaik untuk suamimu sampai suamimu memintamu pergi atau kehadiranmu tidak diinginkan maka kamu harus pergi sejauh mungkin." Ucap Kasandra.

Tanpa makan malam dan sarapan, Kasandra berangkat ke kantor yang jaraknya tidak begitu jauh. Di mana Kasandra di antar oleh sopir yang ditugaskan oleh Raynald untuk mengantar Kasandra ke kantor.

Hingga dua puluh dua menit kemudian sudah sampai di kantor. Kasandra terkejut melihat para karyawati dan karyawan berdiri membuat Kasandra berjalan ke arah mereka.

"Kenapa kalian berkumpul? Apa ada masalah?" Tanya Kasandra penasaran.

"Kasandra, Aku tidak bisa menahan wanita itu untuk masuk ke dalam ruangan Manager Alex. Wanita itu bersikeras menunggumu di ruangan Manager Alex." Ucap Amanda.

"Aku kuatir wanita itu datang ke sini hanya untuk menimbulkan masalah." Sambung Amanda.

"Siapa wanita itu?" Tanya Kasandra dengan wajah terkejut sambil berjalan ke arah ruang kerja Manager Alex.

Namun baru dua langkah, pintu ruang kerja milik Manager Alex terbuka dengan lebar. Di mana seorang wanita cantik berjalan ke arah Kasandra dengan tatapan membunuh.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Wah beberapa bab lagi novelnya tamat.

Terima kasih sudah membaca novelku. Silahkan tinggalkan jejak berupa bintang 5, vote, bunga atau kopi, dan komentar.

Bagi Author bintang 5, vote, bunga atau kopi, dan komentar sangat berarti agar novel ini bisa masuk bab terbaik.

Terima kasih atas kebaikan para pembaca dan semoga Tuhan membalas kebaikan kalian. Amin.