Seorang pria bernama Alzeyroz, ia hanyalah pekerjaan bangunan. Saat mendapatkan upah, ia pulang untuk membelikan kue dan kado ulang tahun istrinya, saat sampai di rumah, ternyata istri dan teman satu kantornya dulu berselingkuh, karena panik, istrinya menusuk kedua matanya dengan gunting.
Bukan hanya kedua matanya buta permanen, ia juga di jual dengan bos pengemis, ia kerap kali di siksa karena tidak mau mengemis. hingga akhirnya ia terjatuh di aspal panas, saat ingin meraba tongkat kayunya ia malah menemukan kacamata.
Saat di pakai, kacamata itu malah membuat ia kembali bisa melihat, ternyata itu adalah kacamata super yang mengubah hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5 Menyelamatkan Teman
...❤️❤️❤️❤️ Happy reading ❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
Ryan, dengan mata yang berkaca-kaca, menatap Alzeyroz yang baru saja dipeluk oleh ibu angkatnya.
"Wah selamat Alzeyroz sudah mendapatkan ibu, aku benar-benar terharu, meskipun begitu kita semua adalah keluarga, semoga secepatnya kita bisa keluar dari tempat ini," ucapnya dengan suara yang terbata-bata, sambil menyeka air matanya yang jatuh di pipinya.
Suasana di ruangan itu tiba-tiba menjadi hangat, semua orang terbawa suasana haru. Mereka, satu per satu, mendekat dan bergabung dalam pelukan yang erat. Tangis haru pecah, memecah kesunyian malam di penjara milik Bos Yanto yang dingin dan suram.
Setelah cukup lama berpelukan, mereka melepaskan diri dan duduk melingkar. Makanan yang disiapkan tadi pun mulai mereka santap bersama. Ada sesuatu yang berbeda malam itu, makanan yang hanya sederhana inti menjadi terasa lebih lezat, dan tawa kecil mulai terdengar di antara mereka.
Meski di tempat yang tidak mereka inginkan, kebahagiaan kecil itu berhasil membuat hati mereka hangat, seakan memberi mereka kekuatan untuk terus berharap dan bertahan hingga mereka bisa mendapatkan kebebasan yang mereka semua harapkan.
Alzeyroz menatap mereka semua sambil tersenyum. "Ya, kalian semua adalah keluarga ku," batin Alzeyroz terharu.
Tak terasa malam semakin larut. Semua teman Alzeyroz terlelap dalam tidur mereka, yang berselimutkan kain tipis.
Tapi kali ini Alzeyroz tidak bisa tidur. Ia duduk di tepi tempat tidurnya, ia masih bingung kacamata yang baru saja ditemukannya di jalan raya tadi siang. Kacamata itu tidak biasa yang mengeluarkan gambar hologram, terbuat dari bahan yang tidak dikenalnya dan memiliki tombol di sampingnya.
Dengan perasaan yang bercampur antara penasaran dan sangat bahagia, tiba-tiba saja terdengar suara dari kacamata tersebut.
[Ting]
Alzeyroz menekan tombol di samping kacamatanya itu dan keluar sebuah notifikasi.
[Misi baru]
[Membantu seorang pengemis yang ingin di bunuh]
Seketika Alzeyroz panik dan penasaran.
"Memangnya siapa yang akan dibunuh?" gumamnya dalam hati. Dia berdiri, melangkah hati-hati melewati teman-temannya yang masih terlelap, mencoba agar tidak bunyi suara langkah kakinya yang bisa membangunkan mereka. Cahaya bulan yang masuk melalui jendela menerangi hingga terlihat bayangan yang beranjak pergi.
Ia melihat semua teman-temannya ada di ruang sempit itu sedang tertidur, lantas temannya yang mana akan di bunuh?
Setelah di lihat lebih teliti lagi, ternyata ada satu orang yang hilang yang membuat Alzeyroz panik.
"Sial! Di mana dia pergi? Jangan bilang dia ingin melarikan diri lalu di tangkap anak buah Yanto?" tebak Alzeyroz cemas.
Alzeyroz pun keluar dari ruang tersebut, ia melihat dari navigasi kacamatanya, jika di luar ada penjagaan di luar.
"Bagaimana ini agar aku bisa menghindari pria itu ya?" tanyanya berpikir.
Alzeyroz menekan tombol kacamata samping kirim, ia bisa melihat jalan mana yang bisa ia lewati.
Alzeyroz merasakan jantungnya berdegup kencang saat tahu jika satu temannya menghilang. Dia berdiri tegak, mengusap dahi yang mulai berkeringat dingin. "Ini tidak mungkin terjadi sekarang," gumamnya dalam hati, saat ini Alzeyroz benar-benar khawatir.
Dengan langkah yang tergesa-gesa, Alzeyroz meninggalkan ruangan tersebut. Matanya yang tajam melihat setiap sudut lewat lensa kacamata yang ia kenakan, mencari tahu di mana letak temannya yang hilang.
Kacamata tersebut bukan sembarang kacamata, ia dilengkapi dengan teknologi canggih yang dapat menunjukkan rute-rute yang aman untuk dilewati.
Mengaktifkan mode navigasi pada kacamata, sebuah peta digital muncul di hadapannya. Jalur berwarna hijau menunjukkan rute yang aman tanpa penjagaan ketat. Alzeyroz mengikuti arahan tersebut, berjalan melewati koridor sempit dan berbelok di setiap gang yang ditunjukkan oleh kacamata supernya.
"Aku harus menemukan dia sebelum terlambat. Yanto dan anak buahnya tidak akan memberi kesempatan kedua padanya," bisik Alzeyroz kepada diri sendiri, ia mempercepat langkahnya agar tidak terjadi sesuatu pada temannya itu.
Tiba di sebuah ruangan yang terletak di ujung jalan, Alzeyroz menemukan temannya terjebak di dalam ruangan dengan tangan dan kaki terikat.
Seketika temannya itu memberontak minta pertolongan.
"Diam, aku akan membebaskan mu," bisik Alzeyroz sambil berusaha melepaskan ikatan temannya. Setelah berhasil, keduanya segera keluar dari gedung tersebut dengan hati-hati, mengikuti jalur yang ditunjukkan oleh kacamata untuk menghindari penjagaan.
Meloloskan diri ini membuat Alzeyroz semakin tegang. Meskipun sudah hampir dekat dengan kebebasan tapi juga risikonya juga sangat besar, kita ketahuan habiskan mereka berdua.
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
...❤️❤️❤️❤️ Bersambung ❤️❤️❤️❤️...
