Maya Elina Putri dan Mila Evana Putri adalah sepasang anak kembar yang meski lahir dari rahim yang sama, memiliki kepribadian yang sangat berbeda. Maya dengan kecerdasannya dan Mila dengan kenakalanya. Kedua orang tua mereka seringkali membedakan Mereka Berdua. Maya selalu mendapatkan pujian, sementara Mila lebih selalu mendapatkan teguran. Namun ikatan mereka sebagai saudara kembar tetap kuat. Mereka saling menyayangi dan selalu mendukung satu sama lain.
Arga, kapten tim basket di sekolah mereka, adalah sahabat dekat Mila. Mila secara diam-diam menyimpan perasaan lebih kepada Arga, tetapi ia tak pernah berani mengungkapkannya. Ketika Arga mulai menunjukkan ketertarikan pada Maya, hati Mila hancur. Arga memilih Maya, meyakini bahwa hubungannya dengan Mila hanyalah sebatas persahabatan. Hal ini membuat Mila merasa dikhianati oleh takdir, apalagi ketika Maya dan Arga resmi berpacaran. Luka di hati Mila semakin dalam, dan dia mulai menaik diri dari Maya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laura Putri Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Teman yang Dibutuhkan
Setelah jam istirahat pertama berlalu dan pelajaran baru dimulai, suasana di UKS terasa lebih tenang. Mila, yang masih terbaring dan merasa lemas, sedang mencoba untuk beristirahat. Seketika pintu UKS terbuka. Farhan muncul di ambang pintu dengan senyum lebar di wajahnya, Mila mendengus mengetahui atas dasar apa laki-laki itu ke sini.
"Lo ngapain di sini?" tanyanya dengan suara yang lemas.
Farhan hanya menyengir lebar dan mengangkat tangannya yang memegang sebungkus gorengan. "Bawa jajan, nih! Mau gak? " Tanya Farhan dengan nada ceria.
Mila seketika tersenyum melihat gorengan itu "mau lah, ngapain juga nolak. Sini lo"
"Ih! gue tuh kangen banget ngobrol sama lo Mila." Ucap Farhan dramatis sambil kakinya melangkah mendekat.
"Jadi lo sengaja datang buat bawain gue gorengan? Sama kangen ngobrol sama gua" tanyanya sambil menarik sebungkus gorengan yang dibawa Farhan.
" Yap! Lo mau ngobrol, kan?" Jawabnya dengan bibir bawah yang di majukan.
Melihat itu Mila mendengus jijik "udah deh jujur aja, lo bolos kan?" Tanya Mila lalu mencomot sebuah Risol.
Farhan yang ketahuan lalu menggaruk tengkuknya malu. "Lo lebih tau gua ternyata hahaha" ucapnya sambil tertawa
Mila mengangguk. "Heh! Kita tuh udh temenan dari SMP ya. Udah tau semuah gua sikap-sikap nakal lo"
" Serah lo dah" Farhan mendudukan diri di kursi sebelah ranjang Mila.
"Mil Minggu depan kita kan ada tanding basket. Rencana nya mulai besok kita udah full latihan, klo lo udah sembu datang ya." Ajak Farhan
"Ngapain gua datang?" Tanya Mila dengan pipi yang menggembul berisikan risol.
Farhan mendengus mendengar pertanyan itu "Ngemangatin kita lah. Gimana sih lo"
"Gue dan Arga, Bima, semua pada ngerasa sepi kalo lo gak ada di sana. Lo tuh dapat penghibur kami yang kelelahan" ujar Farhan dengan nada serius yang dicampur guyonan.
Mila tersenyum. "Emangnya kenapa? Gue kan cuma nonton," jawabnya.
"Enggak, lo tuh penting buat kami. Kalo lo datang, suasana jadi lebih hidup. Lagian, lo sering kasih semangat, kan?" Farhan menjelaskan.
Mila merasa hangat di hati mendengar kata-kata Farhan. "Bisa aja lo muji gue. Iya deh Gue bakal usahain dateng" katanya.
Obrolan mereka semakin larut dan penuh tawa. Farhan berhasil menghibur Mila dengan lawakannya yang khas, membuat Mila merasa lebih baik meskipun masih merasa tidak enak badan. Mereka bercerita tentang berbagai hal, termasuk latihan basket dan rencana-rencana mereka ke depan. Farhan tampaknya bisa membuat Mila melupakan rasa demamnya sejenak.
Saat jam oulang tiba, Mila, Maya, Arga, Bima dan Farhan berjalan bersama menuju parkiran motor.
Mila menolah menatap Maya "Kita ngapain ke sini?" Tanya Mila heran
"Kita di antar sama mereka Mil. Soalnya papa gak bisa ngejemput" Jawab Maya.
Arga melirik Maya "Oke Maya lo gua antar, sekalian se arah" ucapnya
Mila mengerutkan dahinya "terus gua sama siapa?" Tanya Mila heran.
"Sama Farhan, Maya kan mau les. Nah tempat les dia tu searah sama rumah gua jadi sekalian aja gua antar" ucap Arga menjelaskan kebingungan ketiga temanya itu
Mila menatap Arga sendu. Laki-laki itu berbohong, Rumah Arga tidak jauh dari sekolah mereka, bahkan jika berjalan kaki saja bisa sampai ke rumah Arga. Kenapa Arga harus berbohong?. Ada urusan apa Arga dengan Maya?. Bahkan Arga sekarang membawa Mobil, bukan kah mengantarkannya yang sedang sakit lebih baik menggunakan mobil.
"Iya Mil, biar gua aja yang ngantar lo" Dengan tawaran Farhan, Mila setuju untuk pulang bersama. Farhan membonceng Mila dengan motor kesayangannya, sementara Maya dan Arga pergi ke tempat les dengan mobil.
Mila dan Farhan menaiki motor dengan riang."Farhan, gak usah pulang dulu ya, males gua" ucap Mila
Farhan mengangguk setuju "Jadi, hari ini lo pengen kemana?" tanya Farhan sambil menghidupkan mesin motor.
Mila memandang ke depan dan menjawab, "Gue mau ke pantai lagi deh. Kayaknya gua butuh sedikit waktu untuk menenangkan diri sendiri."
Farhan tersenyum. "Oke deh, gue antar sampai sana. Yang penting lo bisa rileks."
Dengan Farhan di sampingnya, Mila merasa lebih tenang. Mereka melaju ke arah pantai, menikmati perjalanan sambil berbincang ringan. Farhan terus mencairkan suasana dengan gurauannya, membuat Mila merasa sedikit lebih baik meskipun kondisi fisiknya belum sepenuhnya pulih.
Sementara itu, Maya dan Arga yang berada di mobil menuju tempat les merasa sedikit cemas dengan keadaan Mila. Arga, yang tampaknya lebih peduli dari biasanya, mengamati Maya yang terlihat khawatir. "Gimana Mila? Kamu bilang kalau dia butuh perhatian lebih," tanya Arga.
Maya mengangguk. "Ya, semoga dia baik-baik saja. Tapi aku yakin sikap Farhan bisa bikin dia merasa lebih baik."
Di saat yang sama, Mila dan Farhan mendekati pantai. Suasana di pantai menyambut mereka dengan angin sejuk dan gelombang yang tenang, memberikan Mila kesempatan untuk beristirahat dan meresapi ketenangan. Farhan masih menemani, memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan Mila pada saat-saat seperti ini.
dan Siapakah orang itu?