Rania Anastasya, adalah anak yatim piatu yang diangkat menjadi anak perempuan keluarga konglomerat sejak remaja.
Farhan Ananta Putra, adalah anak laki-laki satu-satunya keluarga angkat Rania. Hubungan mereka cukup dekat semenjak Rania bergabung menjadi keluarga Ananta Putra.
Namun siapa sangka, ternyata saat dewasa, Rania malah dijodohkan dengan Farhan, kakak angkatnya sendiri.
Sejak saat itu, Farhan berubah menjadi laki-laki kejam yang tak lagi dikenal oleh Rania. Bahkan di malam pertama mereka, Rania harus menerima rasa sakit akibat kekejaman Farhan.
Mampukah Rania melepaskan diri dari Farhan?
Baca kisah lengkap nya yuk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melia Andari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5 Adik
Sudah tiga hari berlalu sejak kedatangan Farhan ke rumah mama Laura. Saat ini Rania terlihat lebih tenang karena tidak mendapati Farhan kembali datang ke tempat itu.
Ia menjalani pengobatan luka nya dengan tekun. Biasanya ia menjalani pengobatan di dalam rumah saja, karena mama Laura menyiapkan suster serta dokter untuk menanganinya. Hingga kondisi fisik dan psikis Rania telah membaik.
"Rania, hari ini dokter Tari sedang tidak masuk, apa kamu mau dengan dokter lain? Biar nanti mama telepon untuk datang dan melihat kondisimu," tanya mama Laura lembut.
"Aku sudah semakin baik ma, aku akan pergi saja ke rumah sakit untuk menemui dokter lain," jawab Rania.
"Kamu yakin akan pergi keluar nak?" tanya mama sedikit heran.
"Iya ma, biar aku tahu juga dokter lain yang mungkin bisa seperti dokter Tari. Lagipula aku merasa bosan di rumah," jawab Rania tersenyum.
"Baiklah, jika begitu, mama akan minta Pak Tarno untuk mengantar dan menjagamu. Mama khawatir jika kamu nanti bertemu dengan Farhan," ucap mama sambil berjalan mencari sang supir.
Mendengar nama Farhan disebutkan, hati Rania berdegup kencang. Rupanya ia belum pulih dari traumanya terhadap laki-laki itu, dan entah apakah bisa pulih atau tidak. Mendadak Rania jadi merasa ragu, apakah pergi menemui dokter ke rumah sakit adalah hal yang tepat?
Bagaimana jika di jalan atau bahkan di rumah sakit nanti bertemu dengan Farhan? Apakah Pak Tarno bisa melindunginya dari laki-laki itu?
Terlalu lama melamun, Rania sampai tak menyadari jika ada seseorang yang datang. Laki-laki itu melihat Rania yang sedang berdiri di pinggir kursi ruang tamu.
"Selamat pagi nona," sapa pemilik suara.
Rania yang baru tersadar dari lamunannya seketika menoleh ke sumber suara yang ada di pintu ruang tamu.
Terlihat seorang laki-laki dengan badan yang tegap dan tinggi serta wajahnya yang menawan. Pandangan yang teduh serta senyum yang lembut.
"Hai, kau siapa?" tanya laki-laki itu tersenyum melihat Rania.
"Aku? Bukankah seharusnya aku yang bertanya kau siapa?" tanya Rania sedikit judes.
Rania tidak akan lagi bersikap ramah kepada siapapun, kecuali sudah dikenalnya. Bahkan orang yang sudah lama dikenalnya saja bisa berubah menjadi monster seperti Farhan.
"Oh maaf, aku Randi, Randi Pratama. Aku datang mencari Farhan. Aku ingin bertemu dengannya," jelas laki-laki tersebut membuat Rania memundurkan kaki nya.
Setiap mendengar nama Farhan, ada rasa takut yang tak ia mengerti.
"Eh nak Randi, sudah lama sekali kamu tidak datang. Bukankah kamu ada di luar negeri?" tanya mama Laura yang baru saja muncul dari belakang
"Eh Tante Laura, gimana kabarnya Tante? Iya aku lagi pulang ke Indonesia, karena lagi ngurus perusahaan papa yang ada di sini," jawab Randi ramah.
"Oh gitu, hebat ya kamu nak. Udah bisa bertanggungjawab dengan perusahaan," ucap mama Laura.
"Enggak kok Tante, ini juga masih belajar hehehe," jawabnya.
"Oh iya Tante, Farhan nya ada? Dan ini, siapa?" tanya Randi sambil menunjuk ke arah Rania.
Rania hanya diam dengan pandangan agak tertunduk. Ia merasa waspada kepada laki-laki tidak dikenalnya itu yang berada di hadapannya.
Mama Laura langsung menoleh ke arah Rania, lalu berjalan mendekati putri angkatnya itu. Ia merangkul kedua lengan Rania sambil tersenyum.
"Farhan tidak tinggal di sini lagi nak, dia sudah memiliki rumah yang baru. Dan ini adalah adiknya," jawab mama Laura tersenyum.
Randi memperhatikan Rania, wajah cantik berkulit putih bersih serta rambut yang lurus panjang memancarkan keindahan dalam dirinya.
"Aku tak pernah tahu jika Farhan memiliki adik secantik ini," batin Randi
kirain ..
malam harinya Rania menemani Farhan tidur..
😀😀😀❤❤❤
jagn sampai mimpimu jadi nyata..
maafkan farhan..
dia juga terluka dan menderita...
ayo bantu satukan ortu kalian..❤❤❤❤❤❤
akankah Rania mau kembali pada farhan?