NovelToon NovelToon
Realm Of Forgotten Souls

Realm Of Forgotten Souls

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Reinkarnasi / Identitas Tersembunyi / Peradaban Antar Bintang / Fantasi Wanita
Popularitas:755
Nilai: 5
Nama Author: putubambu

Shen Yue, Seorang dewa atau kultivator wanita yang mencapai tingkat tertinggi dari alam dewa,Penguasa dewa. sosok yang hidup di dunia begitu lama sehingga dia disebut sebagai dewa kuno! Penguasa alam semesta yang sebenarnya! Jika iya mengatakan bahwa batu itu roh spritual maka itu akan terjadi! Dia Penguasa Mutlak yang sebenarnya! Namun,penguasa mutlak itu tiba tiba menghilang tetapi nama nya masih abadi! Saat dia membuka mata nya dia menjadi seorang guru di akademi terkenal dan dia membuka mata setelah 50.000 tahun yang akan datang!!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putubambu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Setelah hari pertemuan dengan Su Feng rutinitas nya seperti biasa.

Namun yang berbeda adalah...para murid di kelas nya.

"Professor."suara yang bersamaan datang menghampiri nya.Mungkin sekitar lima orang.

setiap dia masuk kelas ,dia menanyakan apakah sudah ada yang menciptakan array tapi masih belum ada yang bisa.para murid merasa rendah diri,putus asa dan beberapa yang menahan sesuatu.

Sampai,saat kelas nya hampir selesai semua,ada beberapa murid yang mendatangi dirinya.

"... apakah kalian ingin menyetor tugas?."tanya nya,

mereka berlima menggangukkan kepalanya dan Yuan berbalik badan dan berkata."Apakah kalian ada kelas Lagi?."

"Ah.. untuk hari ini seluruh kelas tahun keempat belajar mandiri pada jam ini, profesor..."ujar seorang anak perempuan.

"... begitu. Aku hampir lupa."katanya,dengan nada acuh tak acuh.

"apakah kami akan di bawa ke kantor anda?."tanya salah seorang murid dari tahun keempat nomor -3.

"Chen Long dari tahun keempat nomor -3.Peringkat sembilan."kata batin Yuan melirik Chen long.

"tidak. Ke aula array."

......!?!......

Mereka tersentak dan memiliki ekspresi tenang.

eh..aku pikir kami akan dibawa ke kantor nya. Kata batin seorang murid.

"aula array ya.."kata batin salah satu murid berpikir mengenai aula array.

--

Langkah kaki bergema di Aula Array, tempat yang luas dengan cahaya kuning keemasan dari rune-rune yang terukir di dinding. Murid-murid berdiri dengan waspada, masing-masing menggenggam gulungan atau kristal sihir tempat mereka mencatat hasil tugas mereka.

Shen Yuan berdiri di depan mereka, matanya dingin dan tajam seperti biasa. Dia menyapu pandangan ke seluruh murid yang hadir, lalu berbicara dengan nada santai namun penuh tekanan.

"Kalian datang untuk menyetor tugas. Baik. Tunjukkan."

Di hadapan Shen Yuan, lima murid berdiri dengan raut wajah berbeda—ada yang percaya diri, ada yang ragu, ada yang diam-diam menggenggam gulungan mereka erat-erat.

Setelah Bai Zhen menampilkan array sempurnanya, aula terasa semakin berat.

Namun, masih ada empat yang tersisa.

Shen Yuan melipat tangan, menatap mereka tanpa ekspresi.

"Siapa berikutnya?"

Seorang gadis bernama Lan Yue melangkah maju. Dia menarik napas, mencoba menghilangkan keraguan dalam hatinya.

"Aku akan mencoba, Profesor."

Dia mengangkat kedua tangannya. Seketika, cahaya biru kehijauan melesat, membentuk lingkaran array di udara.

Angin berputar lembut, tapi… ada ketidaksempurnaan.

Shen Yuan menyipitkan mata.

"Array-mu mengandalkan keindahan, tapi keindahan tidak selalu berarti efisien."

Jari telunjuknya terangkat, dan dalam sekejap array milik Lan Yue bergetar, lalu pecah.

Gadis itu terkejut.

"Kau terlalu banyak membuang energi untuk efek visual." Shen Yuan melangkah mendekat. "Kalau ini digunakan dalam pertarungan, hanya butuh satu serangan untuk menghancurkannya."

Lan Yue menunduk, tetapi kemudian menggigit bibirnya dan mengangguk.

"Aku mengerti, Profesor."

"Nilai B."

Shen Yuan melirik ke tiga murid yang tersisa.

"Berikutnya."

Seorang pemuda bernama Chen Long melangkah.

Tanpa sepatah kata, dia melemparkan sebuah batu kecil ke tanah.

BOOM!

Kilatan api muncul dari array di lantai! Lingkaran merah gelap menyala, dengan rune-rune menyala di permukaannya.

Aura destruktif dan liar menyebar, membuat murid-murid lain mundur setengah langkah.

Shen Yuan mengangkat alis.

"Kau lebih memilih kehancuran dibanding kestabilan?" suaranya merendah, nyaris terdengar seperti peringatan.

Wei Rong tetap diam.

"Bagus, tapi tidak cukup."

Shen Yuan mengayunkan tangannya sedikit—dan energi dari array itu lenyap seketika, seperti api yang dihisap oleh kegelapan.

Chen Long membelalakkan mata.

"Array yang kuat bukan hanya soal kekuatan, tapi juga kontrol. Kau tidak punya itu."

"C+, kau berbakat, tapi masih terlalu kasar."

Wei Rong mengepalkan tangannya tetapi akhirnya mengangguk dengan rahang mengatup.

Tersisa dua.

Murid berikutnya adalah seorang gadis bernama Xu Lian.

Dia tidak berkata apa-apa, hanya menjentikkan jari.

Kilatan ungu membentuk lingkaran array yang misterius.

Seketika, bayangan Xu Lian lenyap.

Murid-murid tersentak.

Teknik teleportasi!

Satu detik kemudian, Xu Lian muncul di sudut ruangan, senyum tipis menghiasi wajahnya.

Shen Yuan tidak langsung bereaksi.

Dia hanya mengamati.

Lalu berkata pelan, namun tajam:

"Kau pikir aku tidak bisa melihat kelemahanmu?"

Xu Lian terdiam.

Shen Yuan mengangkat tangan, dan dengan satu ketukan jari, ruang di sekitarnya bergetar—dan Xu Lian tersentak, mendadak tidak bisa bergerak!

"Array-mu terlalu lemah dalam menghadapi tekanan eksternal. Itu hanya berguna untuk kabur, bukan bertarung."

Suaranya semakin dingin. "Apa kau berniat menjadi seorang pejuang, atau pengecut?"

Xu Lian mengatupkan bibirnya, lalu mengangguk.

"Nilai B-, terlalu banyak celah."

Tersisa satu.

Suasana aula semakin tegang.

Shen Yuan melirik murid terakhir.

Wei Rong

Berbeda dengan yang lain, pemuda ini tenang.

Dia menatap Shen Yuan dalam-dalam.

Lalu, tanpa peringatan, dia menancapkan pedang kayu ke tanah.

Seketika, sebuah array emas bercahaya terbentuk.

Tidak ada suara ledakan. Tidak ada efek visual berlebihan.

Namun, udara di ruangan menjadi berat.

Semua orang merasakan tekanan aneh, seolah-olah gravitasi berubah.

Mata Shen Yuan berkilat.

Dia melangkah mendekat, lalu mengetuk tanah sekali.

Array itu bergetar, tapi tidak pecah.

Senyum samar muncul di wajahnya.

"Akhirnya, ada satu yang benar-benar memahami inti dari array."

Wei Rong menunduk hormat.

"Nilai A."

Murid-murid lain terdiam, beberapa tampak terkejut, yang lain menggigit bibir menahan rasa iri.

Shen Yuan memandang mereka semua.

"Pelajaran ini berakhir. Kalian boleh pergi."

Namun, sebelum mereka berbalik, dia menambahkan dengan suara yang dingin dan penuh peringatan:

"Tapi ingatlah satu hal—Array bukan hanya tentang seni, bukan hanya tentang kekuatan. Array adalah tentang kendali. Jika kalian tidak bisa mengendalikannya, maka itu bukan kekuatan, tapi kehancuran."

Suasana aula sunyi.

lima murid itu meninggalkan ruangan dengan perasaan berbeda—kekalahan, kemenangan, tekad, dan ambisi yang menyala-nyala.

Namun, satu hal yang pasti—mereka semua akan kembali.

Karena di hadapan Shen Yuan, tidak ada tempat bagi mereka yang lemah.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!