Cerita romansa mantan kekasih yang masih terhubung meski hubungan keduanya telah kandas. Akankah kebersamaan mereka sejalan atau hanya kenangan? Akankah berakhir di pernikahan atau datang sebagai tamu undangan?
Inilah cerita tentang kisah klise Regan dan Nahla. Dua manusia yang dipertemukan di bumi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsmeriseee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yang punya banyak
Lebih dari lima ribu mahasiswa baru akhirnya berkumpul di satu universitas. Berpakaian hitam putih dengan almamater hijau tosca. Ada tag nama besar yang di kalungkan terbuat dari kertas tertulis nama serta jurusan.
Semua mahasiswa di kumpulkan di lapangan hijau yang luas di bawah terik matahari pagi. Menunggu panitia mengambil alih.
"Semua berkumpul sesuai jurusan masing-masing, ya! Di mulai dari sisi kanan, saya akan menyebutkan." Panitia akhirnya bertindak. Menyebutkan semua urutan jurusan.
Nahla terpisah dari Zoya, namun ia masih bersama Ayra yang ternyata satu jurusan dengannya. Nahla sedikit risih kerena menjadi pusat perhatian karena Ayra.
Tubuh Nahla yang mungil membuat Ayra sangat menjaga Nahla. Menggenggam tangan Nahla menuju barisan. Nahla tersenyum melihat Ayra sangat melindunginya, sepertinya Ayra tidak sadar jika menjadi pusat perhatian.
"Lo nggak masalah panas-panasan?" Tanya Nahla yang kini duduk di rerumputan.
"Udah biasa, gue mantan anak paskibra."
Nahla tidak bisa berkata lagi, dimana letak kelemahan Ayra. Kenapa juga Ayra memilih berteman dengannya dan Zoya, padahal banyak sekali perempuan yang sok kenal sok dekat yang berkenalan pada Ayra sedari tadi. Ayra bisa saja meninggalkan Nahla dan bersama mereka yang setara.
"Lo tuh kecil, Na. Nanti hilang jangan jauh-jauh," Setiap kali Nahla berkata Ayra untuk menjauh maka Ayra akan berkaya seperti itu.
"Gue kecil dekat lo," Balas Nahla tertawa.
"Kenapa? Lo risih ya temenan sama gue?" Tanya Ayra sedih.
"Nggak juga. Sedikit, sih," Nahla tersenyum kecil. "Lo terlalu mencolok,"
"Maka dari itu, gue nggak mau sama mereka yang mau temenan hanya untuk manfaatin gue."
"Kenapa lo bisa mikir gitu?"
"Pengalaman." Ayra tersenyum. "Gue berteman dengan siapa aja, tapi kalau untuk dekat kayaknya nggak."
"Iya deh, terserah lo,"
Nahla bisa melihat kepribadian Ayra yang mandiri namun manja di sekitar orang terdekatnya.
Tugas ospek di bagi menjadi tiga, ospek universitas, fakultas dan jurusan dengan waktu dan tugas beranekaragam.
Setelah semua duduk rapih dengan kelompok jurusan masing-masing. Seorang perempuan akhirnya naik ke podium.
"Lo tau nggak satu-satunya perempuan yang buat gue insecure?" Tanya Ayra.
"Siapa?"
"Dia." Ayra menatap perempuan yang berdiri di depan podium diikuti Nahla yang tidak dapat melihat dengan jelas karena terlalu jauh. "Aruna Chelsea."
"Siapa dia?" Tanya Nahla mengerutkan kening.
Mendengar pertanyaan Nahla membuat Ayra membuka mulut lebar tidak percaya. "Demi apa lo nggak kenal Aruna?"
Nahla menggeleng kikuk.
"Oh my god, Na." Ayra menggeram gemas. "Dia presiden mahasiswa yang di gilai seluruh penghuni universitas. Cantik, pintar, baik, sampai gue nggak bisa sebutin apa yang nggak ada di dia," Kata Ayra menggebu-gebu.
"Lo juga cantik."
"Ih, Nahla."
"Aruna?" Tanya Nahla seperti tidak asing mendengar nama tersebut.
"Iya, Aruna. Calon dokter idola para pasien."
"Kayaknya gue nggak asing dengar nama itu,"
"Pasti lo pernah dengar. Dan lo pasti tau siapa lelaki yang berhasil mengikat hati seorang Aruna," Ayra dan Nahla saling menatap satu sama lain. "Reighan Agraka Mondotra. Cowok idola para kaum hawa di kampus ini!"
Seketika tubuh Nahla kaku.
"Mereka pasangan terpanas sepanjang sejarah. Yang satu cantik, satunya ganteng. Jangan bilang lo nggak tau Regan?"
"Em?"
"Ya Tuhan," Ayra menghembuskan napas sabar. "Dia adalah wajah Universitas Pahlawan. Di situs resmi wajah Regan udah ada di sana selama lebih dari satu tahun."
Nahla tersenyum gugup. "Ohh," hanya itu respon yang bisa Nahla berikan.
"Regan tipe gue banget," Bisik Ayra malu.
"Em?" Nahla menoleh.
"Gue masuk sini karena dia," Kata Ayra mengulum senyum. "Rahasia kita aja, ya,"
Semakin tahu maka semakin menyakitkan. Banyak yang Nahla lewatkan akhirnya terbongkar dengan sendirinya. Nahla berusaha fokus, ingin fokus mendengar sambutan dari Aruna namun teralihkan dengan siapa sosok Aruna sebenarnya. Jadi perempuan itu yang berhasil memikat hati seorang Regan? Kenapa Nahla menjadi sangat tidak percaya diri sekarang?
Nahla menghilangkan semua perasaannya. Ia mencatat tugas ospek . Mendengar penjelasan yang lantang, tegas namun lembut secara bersamaan membuat Nahla semakin sadar bahwa kelasnya memang jauh berbeda.
Tanpa sadar buku tulis tersebut basah karena tetesan air mata. Nahla segera membuang wajahnya, memastikan tidak ada bekas air mata di pipi.
Ada banyak sekali tugas yang diberikan, ternyata menjadi mahasiswa melelahkan, atau hanya Nahla yang merasakannya saat ini.
Istirahat makan siang Nahla memilih untuk duduk berteduh di bawah pohon usai menyantap bakso bersama Zoya. Ayra tadi pergi mencari toilet, Nahla menunggu sambil memeriksa tugas.
Getaran di saku celana membuat Nahla tersadar, satu pesan masuk.
Regan
Dimana?
^^^Nahla^^^
^^^Kenapa?^^^
Regan
Gue di kampus, cari lo nggak ketemu
^^^Nahla^^^
^^^Cari kenapa?^^^
Regan
Lah?
Emang harus ada alasan buat gue ketemu?
Nahla berpikir sebentar sebelum melanjutkan ketikan.
^^^Nahla^^^
^^^Bisa nggak, lo pura-pura nggak kenal gue kalau kita ketemu?^^^
Nahla melihat pesannya langsung dibaca dan terlihat Regan sedang mengetik namun sedetik kemudian layar handphone berubah menjadi panggilan masuk. Nahla menatap lama sebelum memutuskan mengangkatnya.
"Maksudnya apa, Na?" Cecar Regan tanpa sapaan. "Kenapa lo bisa bicara seperti itu? Nggak butuh gue lagi?"
Nahla memejamkan matanya. "Bukan itu maksud gue,"
"Selesai kegiatan hubungin gue." Kata Regan mengakhiri panggilan.
Nahla mengembuskan napas pelan, melihat Ayra berlari kecil mendekat. Nahla mengganti nama Regan di ponselnya.
"Na, gue lihat Regan di sana tadi. Cakep banget!" Ayra gemas sendiri mencubit kecil lengan Nahla. "Pasti merah muka gue,"
Nahla tersenyum tipis menghadap depan. Perlahan senyumnya menghilang melihat sosok lelaki dari kejauhan menatap ke arahnya. Nahla membuang wajahnya cepat.
"Na? Dengerin gue nggak?"
"Em? Iya dengar,"
"Gimana caranya biar gue bisa dekat sama Regan?"
"Em?"
"Dm instagram gue nggak pernah di baca," Ujar Ayra sedih. "Gue pengen kenal lebih jauh,"
"Dia udah punya pacar," Kata Nahla pelan.
"Selama janur kuning belum melengkung, masih hak bersama." Ayra tertawa pelan.
"Terserah lo." Ujar Nahla tertawa kecil.
Iya. Milik bersama.
ceritain aja ttg persiapan pernikahan mereka serta ujian² nya/Good/
Bikin penasaran aja
Giliran up paling cuma 2 bab doang, eehh vakum lagi 2 bulan 🤭🤭