Rania Salsabila, gadis berusia 15 tahun, yang memiliki paras cantik, pintar dan sopan. Rania memiliki seorang ayah dan 2 kakak laki-laki,mereka sangat membenci rania.
Rania pun harus rela terusir dari rumahnya, hanya karena sang ayah yang tidak bisa menerima dirinya atas kematian bu Indah istrinya. Tapi, dibalik terusir nya Rania, takdir membawa dirinya menuju ke kehidupan yang lebih baik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rika sukmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
"Bunda jangan sedih lagi ya, sekarang kan sudah ada Rania. Rania janji akan selalu ada buat bunda dan akan selalu membahagiakan kalian." ucap Rania sambil memeluk sang bunda.
"Kamu janji ya sayang, jangan pernah tinggalin bunda dan ayah." ucap bu Delina.
"Janji, sekarang bunda jagan sedih lagi ya,sekarang lebih baik kita jalan-jalan ke luar yuk bun, yah." ajakku sambil melirik ayah dan bunda.
"Ayo, sudah lama juga kita enggak jalan-jalan,sekalian kita bisa sambil melihat perkembangan renovasi toko kamu." ucap pak Rizky.
"Iya yah, nanti kita lihat-lihat siapa tahu ada yang kurang menurut kalian." Jawabku.
Sekitar jam tiga sore, kami pun sampai di toko. seperti yang sudah kami rencanakan. aku melihat dengan kagum, apalagi ditambah hiasan daun merambat jadi semakin kelihatan adem.
"Indah sekali sayang, bunda nggak nyangka bangunan ini yang dulunya kotor menjadi seindah ini."
"Iya, ayah juga enggak nyangka bun. memang anak kita ini pintar sekali mendekorasi nya, ayah jamin pasti pelanggan pada betah ini.
"Ayah bisa aja, doain aja yah,bun supaya semuanya berjalan lancar. dan bisa dibuka secepatnya."
"Iya sayang, kami pasti akan selalu mendoakan kamu, supaya bisa menjadi anak yang sukses."
"Aamiin, makasih ayah dan bunda ku tersayang."
Menjelang malam, Rania membantu sang bunda memasak. ia memang sesekali suka membantu bundanya jika memang sedang tidak sibuk.
"Bun, bunda ingat ga besok tanggal berapa?" tanya Rania.
"Tanggal 10 deh sayang kalau enggak salah, memang ada apa sih pake tanya tanggal segala!"
"Masa bunda nggak ingat sih!"
"Bunda ingat kok, kan tadi bunda bilang besok itu tanggal 10."
"Iya bun Rania juga tahu!"
"Terus kalo udah tahu, kenapa tanya bunda."
"Ihh bunda, masa bunda nggak ingat sih tanggal 10 itu hari apa!"
"Ya, hari ming.... astaghfirullah bunda baru ingat sekarang. tanggal 10 kan hari ulang tahun ayah!"
"Nah bunda udah ingat kan sekarang, masa ulang tahun suami sendiri lupa sih."
"Kan bunda akhir-akhir ini sibuk bantuin kamu sayang."
"Yaudah, besok kita buat pesta kejutan buat ayah yuk bun." ajak Rania.
"Boleh tapi dimana?" tanya bu Delina.
"Di rumah ini aja deh bun, nanti kita pesan dekorasi dan catering nya. Kita undang semua teman-teman ayah dan bunda. soal dekorasi, bunda serahkan aja sama Rania."
"Iya terserah kamu aja, bunda serahkan semuanya sama kamu."
"Nanti tugas bunda, ajak ayah jalan-jalan kemana saja. kalau sudah selesai nanti aku kabarin bunda."
"Siap sayang, serahkan saja urusan ayah sama bunda."
Menjelang siang, Rania sudah sibuk memesan dekorasi dan catering. Acaranya diadakan nanti malam, tapi ia sudah sibuk sejak siang.
"Bun, jangan lupa ya nanti bunda ajak ayah keluar." Rania mengingatkan.
"Iya sayang, tenang saja bunda ingat kok."
"Nanti bunda berangkat nya sekitaran jam 4 sore aja."
"Memangnya jam berapa mulai dekorasi nya?"
"Kalau ayah sudah keluar bun, nanti rania tinggal telepon aja pihak dekorasi nya."
"Yaudah, bunda sekarang mau siap-siap dulu. nanti kalo ayah jemput bunda tinggal berangkat."
"Emang ayah kemana bun? bukan nya hari ini minggu yah, kirain rania ayah ada di kamar."
"Tadi ada yang telepon ayah, katanya ada sedikit masalah di kantor, jadi ayah buru-buru kesana." ucap bu Delina yang kemudian di angguki Rania.