siapa yang tidak kenal dengan kenzo putra aditama,putra pertama dari empat bersaudara yang di nobatkan sebagai keluarga kaya nomor satu di kota itu yang mendirikan berbagai cabang perusahaan dan juga bisnis putra dari pasangan bagas aditama dan juga rina marcelia ,kenzo di kenal sebagai mafia berdarah dingin yang memiliki sisi gelap yang kejam tanpa ampun,pria berusia 29 tahun itu juga di kenal anti pada wanita,bahkan wanita yang berani mendekati nya akan berakhir di rumah sakit,karena itulah sampai saat ini ia masih bertahan sendiri,namun pertemuan nya dengan seorang gadis yang di datang kan oleh seorang asisten kepercayaan nya membuat sosok jiwa iblis kenzo terpatahkan karena keberanian gadis itu dalam menghadapi kenzo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zatil fadhila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 32 menolong radit part 2
Didalam taksi,taksi yang menjadi langganan nara kini mulai melaju memecahkan hiruk-piruk para pengendara yang berlalu lalang melakukan kegiatan pagi,nara mendengus kesal entah mengapa ia tidak menyukai sikap kenzo yang terlalu mencampuri urusan nya itu,hingga sampai di tempat kerja nya nara sama sekali tidak semangat menjalani pekerjaan nya hari ini,mungkin pertengkaran itu membuat mood nara memburuk hingga sore menjelang nara masih tetap saja tidak bersemangat
"hey,ada apa dengan mu hari ini?,mengapa seharian ini kau tampak lesu?"tanya lina yang langsung melangkah menghampiri nara
"apa karena gebetan nya tidak datang hari ini?"goda naila
Nara mendengus kesal,ia tidak mungkin mengatakan bahwa ia tengah bertengkar dengan suami nya,karena yang mereka tau nara masih status lajang dan belum menikah
"aku sedikit punya masalah dengan keluarga ku"
"apa keluarga mu yang di desa meminta uang?"
Tanya lina,karena nara menceritakan soal paman dan bibi nya yang di kampung,namun tidak dengan status pernikahan nya,ia hanya mengatakan bahwa ia tinggal di rumah bibi nya yang lain di kota ini
"memang nya apa lagi"keluh nara yang akhirnya memutuskan untuk membuat sebuah kebohongan agar mereka tidak lagi banyak bertanya
"huhhh,,,yang sabar ya,kita belum gajian bulan ini sehingga kami tidak bisa ikut membantu"ucap naila tak enak hati
"tidak pa-pa,aku akan meminta pinjaman pada bibiku"timpal nara dengan mengukir senyum nya
"baiklah kalau begitu,kita pulang dulu ya?,mau sekalian?"
"ah tidah usah,sebentar lagi taksi jemputan ku juga akan datang"
"ya sudah kalau begitu,sampai jumpa besok ya"
"iya,,,,hati-hati dahhh"nara melambaikan tangan nya kearah kedua sahabat nya itu yang mulai menjauh dari tatapan mata nya itu
"huhhhh,,,benar-benar menyebalkan"gerutu nara
Sehingga ia melihat taksi langgganan nya itu mulai terlihat,ia langsung melangkah untuk mendekati taksi nya itu,namun tanpa sengaja tatapan mata nya melihat para laki-laki bertubuh tegap berjumlah 4 orang tengah mengikuti seseorang
"radit"gumam nara yang bisa melihat ke 4 laki-laki itu mengikuti radit dari belakang
Nara hendak membuka mulut nya untuk memanggil radit,namun belum sempat ia mengeluarkan suara nya,ia di kaget kan dengan aksi ke 4 laki-laki itu yang salah satu nya memukul kepala bagian kepala radit yang membuat radit langsung jatuh pinsan tak sadarkan diri,tubuh radit langsung di bopong kedalam sebuah mobil dan langsung di bawa pergi
"pak,tolong ikuti mobil hitam itu ya"pinta nara yang langsung memasuki taksi nya itu dengan perasaan was-was
Beberapa menit kemudian
Tiba lah nara di depan sebuah rumah kayu yang tampak nya sudah lama tak berpenghuni,ia bisa melihat tubuh radit di seret memasuki rumah itu
"nona,jangan bilang nona akan bertindak seorang diri"
Ucap sang supir taksi yang bisa melihat raut wajah cemas nara
"saya harus melakukan nya pak,karena nyawa adik saya dalam bahaya"
"tapi nona,jumlah mereka tidaklah sedikit"
"tidak apa pak,saya akan mencoba mencari cara, tolong jangan hubungi siapa pun ya pak,termasuk polisi,karena saya tidak mau nyawa adik saya terancam"
"nona yakin?"tanya pak supir itu dengan ragu,nara mengangguk cepat
"bapak tetap di sini,jika dalam waktu 15 menit saya belum keluar bapak boleh hubungi polisi atau mencari bantuan"
"baiklah,nona hati-hati"
Nara mengangguk tersenyum dan langsung keluar dari taksi dengan mengendap-endap agar tidak ada yang mengetahui kedatangannya
Tanpa ragu lagi nara langsung melangkah memasuki rumah kayu itu dengan hati-hati,ia mencari celah agar dapat bersembunyi jika ada yang melihat nya
nara bisa melihat laki-laki yang berdiri di depan radit yang tengah di ikat di atas sebuah kursi itu adalah laki-laki yang pernah terlibat pertengkaran saat itu di depan restoran nara bekerja
"ternyata laki-kaki itu benar-benar sakit jiwa"gumam nara geram,ia tidak habis fikir remaja itu sampai bertindak sejauh itu hanya untuk menghukum radit
Bugh bugh bugh
Tiga pukulan medarat di wajah radit,sehingga membuat radit tersadar dari pingsan nya
"bajingan,apa yang loe lakukan sialan?"teriak radit murka
"diam,jangan berteriak di depan gua"
"lepaskan",geram radit sambil menggerakkan tubuh nya dari kursi itu agar ikatan tali yang melilit di tubuh nya dapat terlepas
"sebelum loe mati,gue tidak akan pernah melepaskan loe,peringatan terakhir gue sudah gue katakan,jauhi aura,dia milik gue"
cuih
Radit meludah kearah sisi kanan nya,karena darah yang keluar dari sudut bibir nya mulai terasa
"loe terlalu naif digo,aura bukan milik siapa-siapa jadi jangan permalukan diri loe sendiri dengan mengaku bahwa aura milik loe"
"ck seperti nya gue terlalu baik membiarkan loe tetap hidup,kalian cari makanan,karena gue lapar dan tidak punya tenaga untuk menyiksa laki-laki sialan ini,kematian terlalu cepat untuk nya,jadi gue perlu sedikit bermain-main dengan nya,dan kalian berdua boleh pergi gue akan menyelesaikan urusan gue sendiri"
"baik bos"
Ke empat laki-laki berpakaian serba hitam itu pun langsung melangkah pergi dan meninggalkan radit dan juga digo di sana
Bruk,bugh,plak
Digo memukul perut,wajah,dan juga menampar nya sehingga membuat radit terkulai lemah karena pukulan di perutnya itu benar-benar menyakitkan
"bagaimana rasanya?,mau di tambah lagi?,tau loe,,,,,,"tiba-tiba saja ucapan digo terhenti karena suara dering ponsel milik nya
Dert dert dert
"ya hallo mah"
",,,,,,,,,"
"ia,digo sedang di rumah ian,ada apa mah?"
Digo melangkah kan kaki nya untuk berbicara melalui ponsel nya di luar,sehingga kesempatan itu gi gunakan oleh nara yang sejak tadi berdiri di belakang pintu untuk melepaskan radit
Radit membulatkan mata nya ketika melihat nara tiba-tiba masuk
"kau,,,,,,"
"husshhhhh"nara langsung meletakkan jari telunjuk nya di bibir nya sebagai isyarat agar radit tidak bersuara
Ia langsung mendekati radit dan melepaskan satu persatu ikatan di tubuh radit,setelah semua nya terlepas dan radit bebas nara langsung menarik lengan radit,ia mengesampingkan rasa gentar nya ketika menyentuh kulit radit
"kita lewat pintu belakang,karena mereka pasti ada di depan"bisik nara yang langsung di angguki oleh radit
Kedua nya pun mulai melangkah pelan ke arah pintu belakang yang ternyata terkunci,nara tidak kehilangan akal,ia meraih sebuah kayu dan langsung memukul kunci itu
"setelah pintu ini terbuka kamu langsung lari,karena mereka pasti akan mendengar suara pukulan tadi"bisik nara kembali,dan sesuai dugaan setelah pintu itu berhasil terbuka,digo datang
"hey berhenti kalian,perempuan sialan"terika digo murka,nara langsung mendorong tubuh radit keluar
"cepat pergi,selamat kan diri kamu"lirih nara,namun bukannya pergi,radit malah menatap nara
"bagaimana dengan kamu?"
"jangan pedulikan saya,laki-laki itu menginginkan nyawa kamu jadi kamu harus pergi dari sini,cepat"
Radit sama sekali tidak menggerakkan kaki nya,ia menatap nara dengan tatapan sayu,meskipun ia membenci nara namun ia tidak bisa pergi begitu saja meninggalkan nara seorang diri
"kita pergi sama-sama"radit langsung menarik lengan nara dengan membawa nya lari bersama,namun langkah kedua nya tidak bisa menandingi langkah lebar digo,sehingga dengan cepat ia menarik lengan kanan nara,dan menghempaskan tubuh nya ke atas tanah,sehingga beberapa pecahan kaca jendela yang seperti nya sudah lama pecah menancap di telapak tangan nara
"shhhhh"nara meringis pelan ketika merasakan perih yang mulai menusuk tulang
Bugh bugh bugh
Radit langsung menghajar digo habis-habisan,sehingga digo langsung tersungkur ke tanah,radit berlari menghampiri nara
"kamu baik-baik saja?"tanya radit cepat,nara mengangguk pelan,ia menoleh ke arah digo yang entah dari mana ia mendapatkan sebuah balok kayu yang mulai ia arahkan ke tubuh radit
"radit awassss"
Bughhhhhhh
Balok itu mengenai punggung nara yang dengan cepat ia berdiri di belakang tubuh radit
"akhhhhhh"nara kembali merintih kesakitan
aq dukung 10000%
ksian nara 😭😭