NovelToon NovelToon
Criminal Love

Criminal Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Time Travel / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Mengubah sejarah / Persahabatan
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Choi Kim Ae

Kembali ke masa lalu untuk menyelamatkan cinta pertama ku dari kematian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Choi Kim Ae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 5

Aku dan Nicky bersahabat sejak kecil, kami selalu bersama dan bersekolah ditempat yang sama. Hingga suatu ketika aku melihatnya menangis karena ayah dan ibunya bertengkar dan akhirnya berpisah. Saat itu kami masih kelas 2 SMP, dan sejak saat itu pula Nicky menjaga jarak dengan ku. Mungkin dia merasa malu karena aku melihatnya menangis, dan aku adalah satu-satunya orang yang mengetahui latar belakang keluarga Nicky disamping kesempurnaan yang dia miliki.

Beberapa kali aku mencoba berbicara pada Nicky yang terus menghindari ku, namun ia tetap mengacuhkan ku. Akhirnya aku menyerah dan memutuskan untuk mengabaikannya dan menganggap tak pernah terjadi sesuatu padanya.

Ku pikir aku tak akan bertemu dengannya lagi setelah kami lulus SMP. Ternyata kami masuk ke sekolah yang sama lagi di SMA.

Hari ini adalah pertama kalinya aku bicara dengannya lagi, ku pikir dia akan mengabaikan ku lagi.

Aku ingin mengatakan beberapa hal padanya. Tapi jika aku ungkit masa itu lagi, aku takut dia akan menghindari ku lagi.

***

Tak ku sangka aku kembali ke sekolah, pagi ini aku merasa lebih semangat dari hari-hari sebelumnya. Kalau dipikir-pikir, aku kembali ke tahun 2012, artinya wajah ku menjadi 12 tahun lebih muda. Ah senangnya, kulit ku masih sangat kencang. Aku tersenyum sambil melihat panduan wajah ku di kaca.

"Lagi senang ya?" Ucap Dicky yang tiba-tiba muncul dibelakang ku yang sedang berjalan di koridor sekolah.

"Gimana rasanya pulang naik CBR?" Tanyanya lagi.

"Yah, setidaknya lebih baik dari naik bus saat demam." Ucap ku malas.

"Ada hubungan apa sama Nicky?" Tanya Dicky cemburu.

"Teman." Jawab ku singkat.

"Teman apanya? Udah berapa lama kalian dekat?" Dicky mulai kesal.

"Sejak kecil. Puas?!" Aku menatap wajahnya sinis.

"Rivanza, aku lagi nggak bercanda. Sejak kapan kalian dekat?" Dicky kembali bertanya sambil menarik tangan ku kasar.

"Lepas!" Aku memberontak menghempaskan tangannya dari tangan ku yang digenggamnya.

"Nggak usah berlagak kalau nggak bisa lakuin apa yang orang lain bisa lakuin untuk pacar lo. Oh iya, kayaknya jadi pacar lo adalah kesalahan terbesar yang pernah gue lakuin selama hidup gue deh. Ayo kita putus. Gue nggak mau jadi pacar lo lagi!" Aku sudah menahan diri ku sebisa mungkin dan akhirnya meledak juga.

Aku melenggang meninggalkan cowok gila itu, tapi tangan ku kembali ditariknya. Namun dengan cepat aku menarik tangan ku.

"Ri, kamu nggak bisa buat keputusan sebelah pihak gini dong. Aku kan cuma nanya baik-baik. Kamu kenapa sih akhir-akhir ini sensitif banget. Maafin aku ya, Ri." Ucap cowok itu mengejar langkah ku yang ku percepat.

Aku tak menjawabnya dan memasang wajah paling sinis ku.

"Ri, ayo dong maafin aku. Kemarin kita masih baik-baik aja. Aku nggak tau salah ku dimana, Ri. Kalau aku salah tolong kasih tau aku. Jangan begini." Katanya lagi.

Masa bodoh aku malas mendengarnya. Ah ada Nicky didepan.

"Nicky!" Aku tersenyum melambaikan tangan padanya dan berlari kearahnya dan meninggalkan Dicky.

"Mau ke perpus?" Kata ku setelah berjalan bersebelahan dengan Nicky.

"Kenapa?" Tanya cowok itu cuek.

"Gue ikut." Jawab ku semangat.

Lagi-lagi Nicky mengabaikan ku, namun kali ini ia tak lari dan membiarkan ku mengikuti nya.

Kadang aku berpikir, pasti Dicky kesal karena aku mengabaikannya dan malah lari ke Nicky. Apa yang akan dia pikirkan tentang ku dan Nicky? Pasti orang-orang mengira aku putus dengan Dicky karena Nicky. Padahal sebenarnya aku sudah tau sifat asli Dicky yang sebenarnya dan motifnya menjadikan ku pacar. Dan pasti tak ada yang percaya juga bahwa aku dan Nicky sudah berteman sejak kecil.

***

Sudah beberapa hari aku terus mengikuti Nicky, sebenarnya aku hanya muak dengan cowok bernama Dicky. Dan hanya dengan bersama Nicky lah Dicky tak berani macam-macam dengan ku.

Beberapa hari yang lalu aku sedang makan di kantin bersama sahabat ku Sherly dan Karina, tiba-tiba dia datang menyuruh Sherly dan Karina pergi dan hanya meninggalkan ku dengan si gila itu. Lalu saat aku sedang asik mengobrol dengan Sherly dan Karina tiba-tiba si gila itu menyeret ku ke atap dan berbicara omong kosong lagi.

Yang dikatakannya hanya janji-janji manis dan juga memohon maaf yang padahal dia sendiri tak tau kesalahannya. Aku benar-benar muak mendengarnya.

Siang ini aku makan di kantin, aku melihat Nicky duduk sendirian, aku pun menghampirinya.

"Kenapa lo nempel ke gue terus? Kalau berantem sama pacar nggak usah bawa-bawa gue dong." Gerutu Nicky.

Aku menghela nafas.

"Dia cuma diam kalo gue ada didekat lo doang." Jawab ku malas.

"Dia itu mesum. Makanya gue nggak mau dekat-dekat dia lagi." Lanjut ku.

"Pentingnya punya standar tinggi dalam memilih cowok!" Sindir Nicky.

Aku hanya menaikkan alis ku malas untuk meresponnya. Akhirnya aku menghabiskan makan siang ku dengan damai tanpa dijejali kalimat-kalimat bualan Dicky.

Saat dikantin aku melihat Giska sedang makan sendirian. Sejak beberapa hari kembali bersekolah aku baru melihatnya hari ini. Giska telah menghabiskan makanannya dan hendak berdiri.

"Nicky. Lo kenal dia?" Tanya ku menunjuk Giska.

"Nggak. Kenapa?"

Aku hanya menggeleng. Ternyata pada saat ini mereka masih belum saling kenal. Kita memang satu sekolah, tapi bukan berarti kita kenal satu sama lain dengan seluruh angkatan di sekolah kita.

Kalau aku tak salah ingat, akan ada rumor mereka pacaran saat masuk semester 2. Kalau sekarang mereka belum kenal, berarti mereka akan saling dekat dalam waktu dekat.

Kalau Nicky dan Giska tak pernah dekat dan tak pernah pacaran, mereka tak akan menikah, dan Nicky tidak akan mati ditangan Giska.

Ya, Aku harus mencegah hubungan mereka.

***

Hari ini aku sedang datang bulan, aku hendak ke toilet untuk mengganti pembalut ku. Dilorong aku bertemu dengan Nicky yang juga berjalan ke arah yang sama tak jauh didepan ku.

"Ni..." Aku berniat memanggilnya namun tak jadi.

Ku lihat Nicky melepas almamaternya dan berlari kecil menghampiri seorang gadis. Giska!

Nicky melingkarkan almamaternya pada pinggang Giska, menutupi noda merah pada rok putih yang Giska pakai. Ku rasa gadis itu belum menyadari kalau dirinya tengah datang bulan.

"Kayaknya lo perlu ke toilet deh." Ucap Nicky singkat pada Giska dan berlalu pergi.

Manis sekali, apa ini pertemuan pertama mereka. Tak ku sangka Nicky bisa melakukan hal semanis ini pada perempuan. Bukankah dia terkenal dingin dan cuek? Kalau dipikir-pikir, dia juga pernah melakukannya pada ku saat diparkiran. Dia meminjamkan helmnya padaku dengan alasan keselamatan, padahal dirinya juga membutuhkannya.

Tapi aku merasa sedikit kecewa. Pertemuan Nicky dan Giska kali ini tak bisa ku cegah.

Giska yang terkejut akhirnya tersadar kalau dirinya sedang datang bulan dan tak menyadarinya. Dia kikuk dan langsung lari ke toilet.

1
Murni Dewita
👣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!