Seorang murid mesti mematuhi apa kata gurunya. meskipun itu sulit. yah mengambil senjata ampuh memang bukan perkara mudah. bakalan ada halangan dan rintangan. baik di perjalanan maupun menghadapi musuh. namun semua di perlukan untuk melakukan perjalanan ke barat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 3112, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 5
“Jangan pergi anda!“
Gertak orang-orang dari Gunung Huoshan. Mereka sudah sangat marah. Apalagi dengan berani telah memukul rekan mereka. Ini tidak bisa di anggap gampang. Sebab memukul anggota itu berarti sebuah tantangan. Harus rela membela teman. Seperti yang sudah-sudah. Bahkan untuk satu negeri pun akan demikian. Karena mereka akan bahu membahu sesuai kesepakatan, bahwa rekan mesti di bela. Walau urusannya berat. Tapi namanya setia kawan, maka semua akan di anggap sama. Seperti mereka yang Tengah membutuhkan bantuan. Kalau bukan rekan, siapa lagi. Makanya kali ini juga bakalan membantu. Mata ganti mata. Pipi ganti pipi. Itulah yang mesti di tumbuh kembangkan di batin mereka, agar rasa kesetiakawanan social tetap terjaga. Sehingga sakit satu, yang lain juga akan merasakannya. Dan senang satu, yang lain juga begitu. Apalagi ini bukan hanya sekedar teman. Namun satu perguruan. Yang sama-sama di didik untuk bisa mempunyai lu yang sama. Termasuk mempunyai bela rasa dan empati yang sama juga. Sehingga suatu saat kala mereka juga Tengah membutuhkan bantuan, terutama yang sangat di butuhkan dan dalam porsi besar, tentu yang lain juga demikian, akan membantu dan sangat ingin membantu seperti mereka telah di bantu akan banyak hal yang sudah dilalui itu.
“Ah…“
“Kenapa?“
“Kenapa kalian terus menghadang langkahku?“ ujar Hong-li.
Dia mulai marah sekali. Walau dari tadi sih. Tapi kali ini seakan tak tertahan. Apa-apa selalu di rintang-i. Sehingga dia dalam melaksanakan tugas harus merasa direpotkan dan rasanya ingin sekali menendang pantat musuh yang begitu memuakkan. Juga bakalan kena hukum nanti kalau tidak sesuai target waktu yang sudah di rencanakan. Atau bahkan akan di bilang melalaikannya. Bukankah meti tepat waktu? Juga mesti benar dalam menjalankan tugas. Ini bisa di bilang tugas kecil. Hanya mengambil barang. Namun kalau yang kecil saja kacau, bagaimana urusan yang lebih besar. Apakah mereka akan mempercayakan lagi, dengan anggapan kalau yang kecil saja tak mampu, tentu urusan yang lebih besar juga kemungkinan besar tak akan kuat. Itulah makanya yang sepele ini bakalan di lakukan sebaik-baiknya, sehingga nanti untuk perkara yang jauh lebih besar, bakalan mudah di tangani, serta orang yang membutuhkannya akan lebih percaya. Sehingga tak bakalan merasa bakalan di curangi atau lebih jauh lagi akan di abaikan nya.
“Apakah kalian tidak tahu?“
“Apa?“
“Kalau aku bisa membunuh kalian?“ ancam Hong-li.
Dia benar-benar akan melakukan kekerasan pada mereka yang dianggap kurang sopan. Dia telah mengukur sejauh mana kekuatan musuh. Walau tidak terlalu lama dalam pertemuan ini. Tapi semua itu sudah di ambil kebijakan terakhir. Bahwa musuh harus di lenyapkan. Ini jika terus melakukan penghadangan serta merintangi jalan yang tentunya nanti aka membuang kesempatan baiknya dalam melaksanakan tugas. Ingat. Semua yang di butuhkan sudah ada di tangan. Dan tinggal menyerahkan pada sang guru. Untuk kemudian nanti akan melakukan perjalanan Panjang ke barat. Demi memberikan pusaka-pusaka itu. Dan salah satunya yang dia pegang. Sebuah pusaka ampuh berbentuk keris. Yang dalam proses pembuatannya saja sudah demikian mengagumkan. Belum lagi bahan utamanya yang juga sangat pilihan. Dengan pamor dari batu luar angkasa asli yang sulit di temukan. Inilah yang membuat senjata itu begitu ampuh, dan di buru oleh orang-orang dunia persilatan.
