NovelToon NovelToon
Basah Om!!!!

Basah Om!!!!

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Beda Usia
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Yulianti Oktana

Lanjutan dari novel yang berjudul: Di nodai pria autis yang menceritakan hubungan Aliyya dan Marcel..
Cerita novel ini akan menceritakan perjalanan beda usia antara Aliyya dan Marcel serta berbagai tantangan yang akan di hadapi mereka berdua.
Akankah keduanya sanggup atau menyerah di tengah jalan....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Oktana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di Larang Pacaran

Siang ini William dan Fina sudah sampai di rumah mereka. Fina segera merebahkan tubuhnya karena lelah di atas ranjang.

"Sayang, aku temui dulu Aliyya di kamarnya" ucap William.

"Hmmmm" hanya deheman yang Fina keluarkan dari mulutnya.

William segera berjalan ke kamar Aliyya, lalu mengetuk pintu sang putri.

"Liyya, buka pintunya ini Ayah" ucap William.

Tak lama pintu kamar Aliyya terbuka, memperlihatkan Aliyya sedang menguap.

"Wouahhhhhhhh...Ayah" ucapnya.

"Ih Kakak jorok deh" ucap William sembari memencet hidungnya.

"Kapan ayah sampai? Bunda mana?" tanya Aliyya.

"Bunda cape, langsung tidur" balas William.

"Kaka, ayah tunggu di ruang kerja, 10 menit dari sekarang" sabung William lalu pergi dari hadapan Aliyya.

Aliyya langsung berlari ke kamar mandi untuk cuci muka..

..

"Ada apa Yah?" tanya Aliyya yang sudah duduk di hadapan William.

"Kemarin kamu pergi dengan siapa?" William balik bertanya.

"Aku pergi dengan Rahma" jawab Aliyya.

"Terus siapa lagi?" tanya William.

"Sama Rahma doang, Ayah" balas Aliyya.

"Jangan berbohong, Ayah tidak suka mendengar orang berbohong. Dengan siapa kamu pergi selain dengan Rahma?" todong William.

"Aku pergi dengan Om Marcel" Aliyya akhirnya jujur.

"Ayah sudah bilang, jauhi orang itu. Dia sudah dewasa"

"Kenapa ayah melarang ku berhubungan dengan Om Marcel? Dia baik selama ini padaku, kami juga sudah berpacaran" ungkap Aliyya.

Mendengar itu William semakin kesal saja, ia merasa Aliyya sudah melangkah terlalu jauh.

"Kamu belum saatnya pacaran! Ayah ingin melihat kamu kuliah, Ayah ingin melihat kamu mencapai cita-citamu tanpa ada bayang-bayang seorang pria" ucap William dengan nada tegas.

"Aku bisa kuliah di mana saja, tapi tolong jangan larang aku untuk berhubungan dengan Om Marcel karena kamu saling mencintai" balas Aliyya.

"Tidak! Ayah akan mengirim mu ke Harvard, kamu akan kuliah di sana. Tidak ada penolakan" tegas William.

"Tapi Ayah, universitas di Indonesia juga banyak tak harus ke Harvard' Aliyya merasa William telah membuat keputusan tanpa persetujuan darinya.

"Ayah tidak suka dibantah, tidurlah" perintah William.

Dengan kecewa Aliyya pun keluar dari ruang kerja William, dia merasa jika William bersikap Berlebihan pada dirinya tapi dengan William rasa inilah jalan terbaik agar Aliyya lebih mementingkan pendidikannya dari pada cinta monyetnya.

Fina yang sebenarnya sudah mendengar dari balik pintu, tak habis pikir dengan sikap anak dan suaminya yang sama-sama keras kepala. Ia lalu menghampiri William dan duduk di hadapannya

"Ayah, kenapa?" tanya Fina.

"Kamu mendengarnya?" tanya William.

"Ya aku mendengarnya dan aku terkejut mendengar Aliyya sudah berpacaran dengan pria itu" jawab Fina.

"Ya aku kecewa pada anak kita. Ini yang terbaik untuk dia kan aku tidak mau dia terlibat hubungan dengan siapapun untuk saat ini" ucap William.

"Kenapa Ayah marah? Apa kamu tidak pernah merasakan jatuh cinta? Aliyya itu sudah dewasa sudah 19 tahun, wajar kan kalau dia menjalin hubungan dengan pria" ucap Fina.

"Tapi tidak untuk saat ini, dia harus kuliah" tegas William.

"Yasudah tapi kita pelan-pelan bicara ini dengan Aliyya, kita juga harus mengerti perasannya" balas Fina.

William hanya menangguk saja kemudian ia mengajak Fina keluar dari ruang kerja.

Di dalam kamarnya Aliyya menangis, ia tidak mengerti kenapa sang ayah melarangnya berpacaran padahal ia dan Marcel sama-sama saling mencintai.

Larut ia dalam kesedihan tiba-tiba ponselnya berdering, di sana tertulis nama Om Marcel menghubunginya. Aliyya segera mengangkat panggilan telepon itu.

"Hallo!" sapa Aliyya dengan nada sengau.

"Hallo sayang, kamu baik-baik saja kan, hem?" tanya Marcel dengan nada khawatir.

"Hikhikhik.. Aku baik-baik saja Om" balas Aliyya sebari terisak.

"Jangan bohong padaku" tegas Marcel.

Tutt!!!

Tuttt!!!

Tutt!!

Aliyya secara sepihak mematikan panggilan teleponnya membuat Marcel dilanda kekhawatiran.

Ia segera mengambil kunci mobilnya lalu pergi...

Sementara Aliyya ke luar rumah, ia ingin menenangkan hatinya.

Marcel akan datang ke rumah sang kekasih, ia tidak peduli jika William menolaknya yang terpenting hanya Aliyya seorang.

....

Di tengah kepanikan Marcel, ponselnya berdering di sana tertulis nama Aliyya.

"Hallo sayang!" sapa Marcel.

"Om, ke hotel Orient sekarang kamar 142" hanya itu yang di ucapkan Aliyya sebelum ia kembali mematikan panggilan teleponnya secara sepihak.

Tak banyak kata, Ia segera memacu mobilnya menuju tempat yang Aliyya sebutkan.

Sesampainya di hotel ia segera berlari menuju kamar bernomor 142.

"Sayang, buka pintunya!" Marcel mengirim pesan,

Tak lama Aliyya membuka pintu lalu menarik tangan Marcel ke dalam.

"Om..hikhikhik" Aliyya menangis di pelukan Marcel.

"Sayang, kamu kenapa?" tanya Marcel sembari mengurai pelukan Aliyya.

Marcel lalu membawa Aliyya duduk di pinggir ranjang. Wajah Aliyya yang redup semakin membuat Marcel tidak tenang.

"sayang ceritakan padaku apa yang terjadi?" tanya Marcel.

"Aku tidak mau jauh dari kamu, Om!" jawab Aliyya sembari tertunduk.

"Kita tidak akan terpisah, kamu milik aku sayang" balas Marcel.

"Ayah melarang aku pacaran denganmu, Ayah menyuruhku kuliah di Harvard" ucap Aliyya.

Marcel merasakan hatinya tercabik, ia tahu bahwa di balik keharusan Aliyya kuliah di luar negeri, William juga ingin memisahkan dirinya dengan Aliyya.

Entah apa salah dirinya pada keluarga Aliyya sampai William tidak merestui hubungannya. Padahal William juga tahu track record keluarga Marcel adalah keluarga yang baik dan jauh dari skandal yang memalukan.

Aliyya berdiri, mundur empat langkah. Marcel heran dengan apa yabg akan di lakukan Aliyya.

Jari lentik Aliyya pelan-pelan melepaskan baju yang Aliyya pakai beserta bra yang menutupi dua gunung kembar ranum miliknya, Marcel hanya mematung melihat apa yang di lakukan Aliyya. Sesudah bagian Aliyya polos, Aliyya melepaskan rok nya, lalu segitiga berenda yang menjadi pertahanan terakhir kini lolos membuat gadis itu telan@ng taknada sehelai benang pun menutupi tubuhnya.

Marcel jujur saja sangat tergoda melihat milik Aliyya yang tembem dengan bulu-bulu halus tipis menambah keindahan milik gadis itu.

"Ayo Om sentuh aku, aku ingin hamil anakmu agar ayah tak bisa memisahkan cinta kita lagi" pinta Aliyya sembari berjalan mengikis jaraknya pada Marcel.

Sekarang Aliyya berdiri tepat di hadapan Marcel.

Bukannya menuruti perkataan Aliyya, Marcel langsung meraih selimut lalu ia balutkan pada tubuh Aliyya.

"Dengan Aliyya Tanoko, aku memang begitu mencintaimu, begitu menginginkanmu untuk hidup bahagia dan begitu mengilaimu sayang tapi aku tidak mau mengambilmu dengan cara seperti pria pecundang. Tidak seperti ini sayang caranya. Ayo kita pelan-pelan bicara dengan ayahmu, aku tahu Pak William itu orang yang baik. Aku akan buktikan bahwa aku satu-satunya pria yang pantas untukmu" papar Marcel sembari memeluk Aliyya.

Aliyya terisak menangis, ia tidak menyangka bahwa Marcel akan menolak, padahal pria mana yang tidak berhasrat jika sang kekasih sudah bug*l di hadapan matanya.

Aliyya juga merasa malu dengan tingkah bodohnya.

"Om maaf dengan apa yang sudah aku lakukan, aku malu" ucap Aliyya lirih.

"Kenapa harus malu sayang, aku bangga sudah melihatnya" balas Marcel.

Marcel pun membuka lilitan selimut yang ada di tubuh Aliyya sampai Aliyya kembali polos di hadapan dirinya. Marcel langsung meraih baju Aliyya yang teronggok di lantai.

"Pakai lagi ya bajunya, aku bantu pakaikan. Sesudah ini kita pergi ke rumah kamu, aku akan bicara dengan Pak William" ucap Marcel sembari memakaikan kain segitiga pada Aliyya lalu membantu memakaikan bra dan terakhir memakaikan baju ke tubuh Aliyya sampai kini Aliyya sudah rapi sepenuhnya..

"Aku cinta berat sama Om" ucap Aliyya.

"Apalagi aku sayang" balas Marcel.

Mereka pun keluar dari kamar hotel.......

1
Dede Maesaroh
hebat rahma
Risna Tanjung
lanjut thooorrr
Uci Vitri
semoga aja loe beneran punya niatan baik James jangan sampai nanti loe kesel dan kecewa terus menghina mass lalu rahma
Uci Vitri
waduhh Marcel ada saingan nich si James bahaya
Safitri Agus
William tanpa Fina hampa
Lembayung Senja: benar sekali.....😂😂😂
total 1 replies
Jemisius Baja
lanjut kak
Jemisius Baja: di tunggu kk
Lembayung Senja: siap.....😘
total 2 replies
Mr.VANO
lanjut thor
apiii
semangat up nya thor
Lembayung Senja: semangat 45.. Happy reading ya...😘
total 1 replies
Mr.VANO
semua urusan cepat selasai klu salah satu mau mengala..
Lembayung Senja: benar sekali....
total 1 replies
Safitri Agus
lanjut Thor
Safitri Agus
mampir disini,,judulnya Thor bikin travelotak🤭
Mr.VANO
menari,bagus,suka..lanjut ..😍😍
Mr.VANO
Q dah mampir di novel barumu thor..
Lembayung Senja: terimakasih....Happy reading ya....😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!