Penyesalan terbesar karna telah salah mempercayai seseorang, Tunangan yang begitu di cintai nya menghianatinya padahal Ia sudah membuang satu-satunya Orang berharga dalam hidupnya yang seperti Keluarga baginya hingga meninggalkan dia untuk selama nya.
"dimana ini?" gumam Natalia celingukan memperhatikan sekitar.
Natalia Kembali ke masa lalu sebelum petaka itu terjadi, Natalia membalaskan dendamnya pada Orang yang telah menghianatinya.
ikuti kisahnya ya? bagaimana kisah cinta Natalia? Orang yang di masa kehidupan pertama telah Ia khianati demi Tunangan bajing*nnya kini takdir seolah menghukum Natalia dengan begitu mencintainya, akankah mereka bisa bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sucii Amidasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rajin di depan Istri
Brayen dan Yogi menyumpah serapah sepanjang jalan sembari memapah Digo.
"sstt!! kalian berisik." kesal Digo.
"kau juga? kenapa malah memancingnya? jelas-jelas dia emosian karna pancingan besarnya lepas diambil oleh Pria lain." decak Brayen.
"memangnya kenapa? kalian tahu sendiri gimana polosnya Lia itu, dia cuma memanfaatkan kepolosan gadis itu untuk mendapatkan keuntungannya sendiri." balas Digo tidak peduli.
"ckk! ada baiknya Lia menikahi Steven, aku benci memuji Pria tapi aku harus akui kalau Pria itu memang luar biasa. dia mampu memimpin Perusahaan Panelly yang terguncang atas meninggalnya Tuan Panelly." ujar Yogi.
mereka terus berbicara hingga tiba-tiba perhatian ketiganya teralihkan ketika mendengar panggilan seseorang.
Natalia melambaikan tangan ke Yogi, Digo dan Brayen lalu benar-benar menghampiri mereka.
"jadi benar ini kalian ya?" senyum lebar Natalia lalu terkejut melihat Digo babak belur.
"Ehh? kenapa Kak Digo?" tanya Natalia.
"Lia ini benar-benar kamu ya?" Yogi menusuk pipi Natalia yang tertawa cerah.
"wahhh! dia kelihatan bahagia." kekeh Digo mengusap rahangnya yang sakit akibat pukulan Kean.
"baguslah..! siapa yang tak bahagia keluar dari kandang buaya." sungut Brayen membenarkan.
"kalian bicara apa sih? ini kenapa kak Digo bisa terluka begini? kalian tawuran ya? udah besar ngapain begituan sih? kalau mau legal sana main ke atas Ring tinju." omel Natalia.
Natalia menatap ketiganya serius, di kehidupan sebelumnya Ia tahu kalau mereka adalah Orang baik yang sempat Natalia takuti sehingga menghindari mereka, ketiganya selalu meminta Natalia untuk memikirkan dengan baik-baik sebelum menerima Kean.
Saat itu Natalia berpikir mereka hanya tak suka pada Natalia sehingga Natalia menjauhi mereka tanpa Natalia sadari kalau peringatan Digo, Yogi dan Brayen sangat bermakna.
"Ohh..! itu si Kean berulah lagi, dia ngamuk lihat postinganmu." jawab Digo blak-blakan.
Yogi menyenggol bahu Digo dan Brayen menggeleng kepala.
"apa? emang aku betul kan?" balas Digo tak terima di salahkan karna berbicara jujur pada Natalia.
Natalia tertawa melihat Digo tampak jengkel, "maaf Kak! aku tak tahu kalau kalian sama kayak anak kecil main pukul-pukulan, kenapa kalian tak lempar batu ke dia?"
"kau mengejek kami ya?" tuding Digo kesal dibalas tawa lepas Natalia.
Yogi dan Brayen saling melihat satu lain, Natalia sekarang benar-benar berubah serta terlihat lebih hidup dari sebelumnya bahkan Natalia tidak lagi takut pada mereka.
Digo memang Pria yang suka main wanita tapi tak pernah bermain dengan anak gadis yang masih tersegel, Digo memang brengs*k tapi Ia hanya bermain-main dengan jal*ng bukan seperti Kean yang lebih mengerikan dari Digo.
"1 Minggu lagi, Perusahaan Panelly Group akan ada acara perayaan atas pernikahan kami. aku akan mengundang Kalian, apa kalian mau datang?" tanya Natalia dengan sumringah.
"kalau aku tak sibuk." ketus Digo membuang muka.
Yogi menghela nafas sementara Brayen memukul kepala Digo yang mengaduh melototi Brayen membuat Natalia tertawa melihat ketiganya.
"kenapa aku baru melihat kalau mereka memang buas tapi sebenarnya baik berbeda dengan Kean yang kelihatan baik malah berhati busuk." batin Natalia.
"Nona? Tuan Steven menghubungi anda." tiba-tiba Ella datang memberikan Ponsel Natalia.
"huh?" Digo membuang nafas kasar.
"Suamiku menghubungiku, kalian jangan lupa datang ya?undangannya akan aku kirimkan. aku permisi dulu angkat panggilannya ya?"
Natalia berbicara cukup ramah pada Ketiga Pria Lumayan Mapan itu lalu mengambil Ponsel nya dari Ella dan berbicara dengan Steven.
"ayo kita ke Rumah Sakit!" ajak Brayen tersenyum tipis melihat Natalia baik-baik saja bahkan sorot matanya itu memancarkan kesenangan yang tak pernah mereka lihat ketika Natalia berusaha mencari perhatian Kean.
"iya ayo..!" balas Yogi memapah Digo.
Ella mengekori Natalia seperti anak ayam.
"iya Stev, aku cuma makan biasa aja Kok cuma antriannya agak lama jadi...?"
"di Restaurant mana?" tanya Steven terdengar serius.
"di Restaurant How Money." jawab Natalia.
"tunggulah 5 menit, aku akan menghubungi pemiliknya langsung." kata Steven lalu mematikan panggilannya secara sepihak.
"Ehh? tunggu Stev??" Natalia melihat layar Ponselnya telah di matikan oleh Steven.
tak lama Natalia menunggu, 10 Pelayan Restaurant mendatangi Natalia bahkan mereka meminta maaf yang sebesar-besarnya pada Natalia karna membuat Natalia terabaikan juga mengantarkan Natalia ke Ruangan paling terbaik yang di sukai oleh Steven.
Natalia di tarik oleh para pelayan sementara Ella sibuk menyusun barang-barang Natalia dan Ia tak sengaja melihat Kean berjalan ke arah nya.
"Pria jahat itu? dasar bajing*n..! rasakan itu..! kau tak punya celah untuk mendekati Nonaku lagi yang sudah hebat." batin Ella berlari menyusul Natalia sehingga Natalia dan Kean tidak bertemu apalagi berpapasan satu sama lain.
.
"ja--jadi Rooftop Mini Garden ini milik Pam ehh? milik Steven?" tanya Natalia tidak percaya melihat sekitar.
"benar Nona, pesanan dari Tuan Steven sudah tiba. silahkan Nona makan dengan tenang tanpa gangguan." kata Manager Restaurant dengan ramah lalu pergi dari tempat itu.
Natalia begitu takjub dengan pemandangan dari lantai atas itu, Ia tidak menyangka kalau Steven memiliki sebuah tempat yang menjadi miliknya.
"Nona? Tuan Steven sangat manis ya? baru pertama kali menikah saja Tuan Steven mengizinkan Nona memasuki tempat yang paling Ia sayangi." kata Ella semangat.
Natalia tersenyum, "kamu benar Ella."
Natalia memotret makanan serta pemandangan di depan matanya lalu mengirim semua itu ke Steven.
.
Steven di Perusahaan justru senyam-senyum melihat setiap gambar yang di kirimkan oleh Natalia.
"Tuan?" Alga memukul meja sehingga Steven tersadar.
"a-apa?" tanya Steven tergagap.
"apa anda mau libur saja terus ajak Nona Alia berbulan madu?" desis Alga dengan senyum lebar dan gigi merapat seakan geram akan tingkah Steven yang tak fokus sejak memberi kabar kalau Natalia adalah Istrinya.
Awalnya Alga terkejut tapi Ia teringat perkataan kedua Orangtuanya kalau Orangtua Natalia ingin Steven menjadi Pria yang bisa menjaga Natalia seumur hidup, otomatis Mereka ingin Steven menjadi menantunya tapi saat itu Natalia masih terlalu kecil untuk paham perkataan yang di maksud Orangtua Natalia.
"menurutmu kami harus bulan madu Al? kemana bagusnya?" tanya Steven tersenyum tampan ke Alga.
Alga malah merinding, "bisakah anda bersikap sewajarnya aja Tuan? anda sangat mengerikan, tingkah anda ini seperti Seekor Serigala buas sedang menyamar jadi Kucing kecil yang terlantar, ckk dengan tubuh sebesar itu siapa yang tak akan merinding heh?"
"ckk! kau tak asik, pergi keluar..! kau tahu aku sedang bahagia jadi jangan beri aku pekerjaan." usir Steven.
"kalau begitu ngapain anda ke Kantor ini hah?" geram Alga.
"aku cuma ingin datang biar Alia tak berpikir aku malas-malasan." jawab Steven malah kembali melihat foto-foto yang di kirim Natalia untuknya.
Alga membuang nafas kasar, "sekarang anda begitu."
"Istriku tidak ada kenapa aku harus rajin? sana pergi.!" usir Steven mengibaskan tangannya sementara matanya fokus pada Layar Ponselnya saja.
KAN lumayan uangnya Wkwkwkkw
kalo bisa sambil Live video ( jadi ga bisa apa² mereka berdua Wkwkwk 🤣)
Tapi kalo muka Tembok meh BEDA
aku mampir lgi😊