Apa jadinya jika seorang gadis yatim piatu yang ceroboh dan sering di bully karena miskin ingin mengejar dan meraih mimpinya sebagai seorang chef yang terkenal , saat dia pun Tidak ada dana untuk melanjutkan studi yang diimpikan. sampai dia bertemu dengan seorang chef terkenal yang sangat pemarah Tidak Sabaran dan perfeksionis dalam setiap hidangan yang disajikan. walaupun sering kena marah chrystal yang lelet, ceroboh dan kadang tulalit ini sering jengkel juga pada chef tersebut. bagaimanakah kisah chrystal? apakah dia bertahan untuk tetap menjadi chef sesuai keinginan dia atau malah dia meninggalkan impiannya hanya karena chef arogan dan pemarah tersebut? atau malah akan timbul benih cinta keduanya? yuk simak kisahnya ... semoga suka ya salam kenal dari si penulis baru ini yang baru mencoba ... tapi semoga suka dengan kisahku... thank you...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERTEMUAN
hari itu adalah hari Senin. Dimana semua orang pada sibuk masing masing.
Untuk beberapa orang memang ada yang merasa trauma sendiri jika sudah masuk ke hari Senin.
Sama dengan Gian. Chef perfeksionis ini jika sudah masuk ke hari Senin , langsung saja bad mood. Di tambah dengan kejadian kemarin sore buat hatinya jadi dongkol bingit sama tetangga polosnya , siapa lagi kalo bukan si Chrystal. Hingga bad mood itu di bawa sampai sekarang.
Dengan langkah tergesa dia masuk dalam mobil mewahnya dan melaju ke star famili , tempat dia di kontrak sekarang.
Saat sarapan pagi untuk para penyewa hotel tiba, di waktu mereka sarapan. Tiba tiba saja Gian sudah membuang beberapa menu masakan di dapur restoran dan hotel itu.
" Hai siapa yang masak hidangan ini?"
" chef Ferdinand "
"Panggil dia cepat!!!"
Seorang asisten chef langsung berlari mencari chef Ferdinand yang lagi mengambil bahan bahan mentah di ruangan penyimpanan bahan makanan mentah.
" Chef. Chef kepala panggil anda!!"
" Ada apa?"
" Kurang tahu chef!"
" selalu saja seenaknya "
Chef Ferdinand masuk ke area dapur dan melihat semua menu yang dia siapkan dan sudah di tata rapi dan di hias sudah ada di keranjang sampah dapur.
" Hei ada apa? Kenapa hidangan ini masuk ke tong sampah!"
" Hai kau lulusan chef dimana? Dan siapa yang memberikan kamu pekerjaan disini ha!"
" Maksud anda apa ya Chef?"
" Bodoh. Jika kau Chef gadungan jangan sampai kerja disini dan hanya buang buang waktu saja kau jadi chef gadungan di sini dengan ngaku ngaku jadi chef senior segala. Masak modelan begitu kau tak bisa? Lihat sayuran masih mentah belum matang, daging steak juga kurang matang walaupun sedikit. Tapi itu sudah mengganggu rasa yang sempurna di daging itu! Masakan kamu itu jelas buat nilai rasa turun paham!!!"
chef Ferdinand hanya bisa menunduk malu. Saat dia di koreksi di depan semua asisten dapur dan chef lainnya. Padahal chef Ferdinand adalah chef yang paling lama di situ.
" jangan pesan masakan ke chef Ferdinand lagi. Dia tidak becus. Masak asal asalan membuat cita rasa restoran ini kacau. Mulai hari ini dia juga turun bukan masuk jajaran chef lagi tapi Asisten Chef!!!"
" Dan kau sini. Hidangkan masakan yang sudah aku ganti itu ke para tamu. Kelamaan mereka akan komplain dan marah , jadi sini kau cepat berikan ke meja nomor 45 sana!!!"
Pelayan yang ditunjuk oleh Gian pun maju dan membawa hidangan chef Ferdinand yang sudah di masak ulang oleh Gian. Sedangkan hasil masakan chef Ferdinand tadi sudah jadi penghuni tong sampah di dapur elite dan canggih tersebut.
Gian sama sekali tidak menghiraukan bagaimana perasaan chef Ferdinand saat itu. Gian kembali sibuk memasak beberapa menu dengan asistennya untuk melayani pesan menu pelanggan restoran.
Dengan kepala menunduk, Chef Ferdinand keluar dari dapur tersebut. Selama sepuluh tahun dia menjadi chef di sana, baru sekarang dia merasa jerih lelah masakannya tidak di hargai. Ada butir bening di sudut mata tuanya. Tapi segera dia tepiskan. Hal itu diperhatikan oleh Chef Gilang yang beberapa saat lalu juga mendapatkan perlakuan kasar seperti tadi.
" Chef jangan sedih. Chef sabar ya!!"
" Ah Gilang, bulan ini aku akan di potong gaji. Karena posisi aku di turunkan oleh Chef Gian. Padahal aku butuh biaya pengobatan yang banyak untuk istriku dan anakku yang lagi sakit di rumah!"
" oh... Maafkan aku Chef. Maaf jika aku juga tidak bisa bantu. Posisi aku juga sekarang diturunkan. sedangkan aku juga harus biayai persalinan istriku sebentar lagi melahirkan. Jadi maaf Chef bila aku juga tidak bisa menolong anda."
" Tidak apa apa chef. Sepertinya ini juga akan jadi hari terakhir aku disini. Sebab setelah gajian nanti aku akan resign dari sini."
" Oh apakah karena masalah pagi ini?"
" Hmm iya. Saat aku sudah tidak bisa bekerja sama dalam team itu akan memperburuk keadaan chef. Jadi mending aku resign. Karena chef kepala bukan orang yang suka mendengar pendapat, saran dan keluh kesah. Tapi dia benar benar sebagai pemimpin Chef Gilang."
" Hah benar. Selama lima tahun aku juga bekerja disini. Aku juga merasa baru kali ini aku juga tidak bisa bekerja di sebuah team."
" Iya keadaan kita sudah berbeda Chef. Setelah Chef kepala terdahulu keluar dan di ganti oleh Chef Gian, semua peraturan juga berubah karena dia chef yang baru lulus tahun lalu dan meraih gelar yang terbaik kedua di asia dan ketiga di dunia. "
" Iya semua peraturan pun berbeda."
" jadi apakah kau Benar-benar akan resign chef?"
" Iya usia aku juga sudah tidak mudah lagi. Mungkin cita rasa aku juga kurang dan menurun. Jika tadi masakan aku tidak hambar mungkin masih dihidangkan. "
" Tapi anda akan bekerja apa? Bukankah anda juga butuh dana?"
" iya akan aku pikirkan itu nanti Gilang. Setelah aku pulang nanti. "
" Istirahat saja. Aku akan gantikan kau jadi asisten chef sombong itu!"
" Terima kasih "
Ferdinand dan Gilang pun akhirnya berpisah dari tempat ngobrol mereka yaitu gudang penyimpanan bahan mentah. Mereka berbincang sambil menata bahan bahan mentah yang biasa di butuhkan oleh chef.
Itulah bagaimana perfeksionis seorang Gian. Dan arogan serta ketidak sabaran Gian selama di tempat kerja. Karena dia merasa semua orang masih di bawah dia yang lulusan terbaik tahun lalu dan meraih gelar juara Chef se-Asia kedua dan se dunia ketiga. Tanpa dia tahu bagaimana orang lain. Gian yang egois, Gian yang arogan dan tak bisa dibantah!
🥦🥒🥬🍓🍒🍎🥕🌽🍠🥐🍞🧄🍖🍗🍔🍜🍲
Ditempat lainnya, Chrystal yang sudah berangkat ke rumah Tante Rose dari subuh tadi, untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga Tante Rose. Pekerjaan Chrystal sudah selesai.
" Tante saya sudah selesaikan semua kerjaan jadi saya mau ijin pulang Tante. Saya mau cari pekerjaan lagi. Untuk cicil hutang saya pada Tante. "
" Oke. Semakin banyak kau dapat uang itu semakin baik buat aku. Aku harus keluarkan dana banyak juga bulan depan. Jadi cepat sana kau cari kerja "
" Terima Kasih Tante."
Chrystal pun pulang dengan hati yang senang tapi juga was was. Karena dia tidak tahu harus bagaimana cari kerja karena ijasah dia sampai SMA saja. Tapi Chrystal pun tetap melangkah menuju luar komplek perumahan dia. Dan menuju ke jalan besar dan ramai.
Saat Chrystal jalan. Dia merasa ada seseorang mengikuti langkahnya. Tapi saat dia menoleh tidak ada siapapun juga. Hingga dia percepat langkahnya dan sampai di jalanan ramai dan besar.
Di depan sana tiba tiba Chrystal melihat ada seorang laki laki yang duduk di pinggir jalan . Laki laki dewasa yang sangat tampan tapi sangat dingin. Entah apa yang terjadi hingga laki laki itu ada di pinggiran jalan besar.
" Om ada apa? Apa om butuh bantuan?" tanya polos Chrystal pada laki laki itu.
" Oh hanya ada beberapa kendala di mobil tadi."
" apakah ada yang bisa saya bantu?"
" Oh tolong antarkan saya pulang saja. "
" Dimana alamatnya om? Itu ada taxi datang."
Keduanya akhirnya masuk ke taxi dan pergi dari jalana itu.
Dari kejauhan tampak seseorang sedang mengawasi mereka sedari tadi. Dan kini tampak senyuman tipis terulas di bibirnya. Setelah itu dia pun meninggalkan tempat tersebut. Setelah melihat taxi yang di masuki Chrystal dan laki laki asing itu pergi.
Chrystal yang polos hanya ingin membantu saja. Dia hanya berpikir laki laki itu mungkin sedang sakit atau ada masalah sehingga dia membantunya. Ya sepolos itu pemikiran Chrystal...
Pantas aja mereka berdua tampak letih.
Berkat kebaikkannya jg yg udah buatkan makanan utk satpam ama tamu pd malam hr meski dia lg sibuk mempersiapkan masakan utk lomba.
Ayo semangat Bening. Aku tunggu tortilla nya. Nanti aku diberi dikit ya utk icip. Tq
Tq kk.
Berkah&sukses selalu.