NovelToon NovelToon
Queen Arabella

Queen Arabella

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Beda Usia
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: mamah AA

pliiisss aku mintaa maaf banget baru bisa nulis lagi ..
no plagiat ya !! karna ini mikir nya dan ngumpulin mood nya tuh butuh waktu yg lama jadi pleas tolong hargai

menceritakan tentang kisah Queen Arabella gadis SMA tingkat akhir yg akan di pertemukan dengan duda anak 2

penasaran gak.. kalo penasaran lanjut baca aja ya kalo gak suka bisa di skip oke...

happy reading..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamah AA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Dengan terpaksa kedua bocah itu memberikan jari kelingking mereka, bocah kembar itu menurut dengan anteng nya. Kembali Dexter terkejut, dia tidak menyangka jika duo kembar mudah di atur oleh Ara.

Dexter yg tidak tau harus berbuat apa di sana, dia merasa seperti orang tua kandung melainkan pengganggu di sana. Pria itu keluar ke ruang keluarga duduk bersama Agung di sana juga.

Terlihat Ratna yg datang dari luar, melihat Dexter yg tengah duduk santai, wanita paruh baya itu mendekat kepada putra nya. Sambil bertanya kepada sang anak.

"Lah mana Ara?" Tanya Ratna

"Sudah di atas mom, aku malah seperti pengganggu mereka, kenapa kembar bisa seakrab itu dengan mereka?" Bingung Dexter kepada dirinya sendiri.

"Serius? Apakah mereka pernah bertemu sebelumnya, dia hanya bertemu sehari. Lalu kenapa kembar sangat akrab dengan Ara?" Tanya Ratna

"Entahlah mom, di sini saja, biarkan mereka menghabis kan waktu bersama dahulu" ucap Dexter

Akhirnya ibu dan anak itu menghabis kan waktu bersama dengan mengobrol santai tentang bisnis Adiwijaya COMPANY yg semakin sukses, Ratna membicarakan apa saja plan bisnis yg di tinggalkan oleh suami nya di lanjutkan dengan benar oleh putra sulung nya yg super cerdas itu.

"Apa kau tidak berpikir menikah lagi sayang? Adiwijaya harus memiliki penerus bukan?" Ucap ratna kepada putra nya

"Apa kau lupa aku sudah memiliki dua anak mom, Adelio bisa melakukan nya, karena itu sudah tugas nya kelak" ucap Dexter dengan tegas

Saat mereka sedang bercakap dengan serius, tiba tiba Ara dan duo kembar datang, Ara sangat takjub melihat rumah yg bak istana itu, dia belum pernah sama sekali masuk rumah seperti ini, sambil memegang infus Ara, dia tersenyum kagum.

"Rumah Lia dan Lio sangat besar dan bagus, apa kakak tidak bermimpi, pasti ini sangat mahal bukan?" Ucap Ara dengan polos kepada duo bocah polos itu

"Ini tidak mahal kak, Mansion di Rusia lebih mahal kata Oma dinding di luar di hiasi dari emas, tapi Lia tidak tau" ucap Lia dengan polos nya

Ayolah jiwa miskin Ara seketika meronta ronta mendengar penjelasan bocah polos itu. Apakah dia harus melihat dinding rumah itu. Dan membawa nya pulang satu? Seperti nya memang ini sangat mahal, kala diri nya memikirkan itu, suara Dexter malah memecahkan lamunan nya.

"Kenapa kau membawa Lia keluar?" Ucap Dexter dengan tajam

"Ah maaf Om, Lia nya belum makan, terus Ara tawarin mau makan masakan bubur Ara tidak, dia bilang mau, tapi ikut duduk di dapur nemenin Ara masak, Lio juga maj kata nya" ucap Ara

"Jangan memarahi kak Ara daddy" marah Lia

"Yes, tutup mulut daddy" sambung Lio

"Kalian?"

Terlihat kedua bocah kembar itu dengan anteng duduk di meja tempat perbatasan dapur, jika kalian tau bentuk interior dapur itu seperti sebelum masuk ke dapur ada meja seperti bar dan kursi yg tinggi.

Nah dua bocah itu duduk di antara perbatasan dapur dan luar meja, walaupun Lia masih menggunakan infus yg ada di tangan nya, tapi wajah pucat dan lemas serta lesu gadis itu tadi sudah hilang seketika bersama Ara.

Entah pengaruh apa yg di bawa Ara kepada dua bocah itu tidak ada yg tau seolah dengan kedatangan Ara sudah seperti obat penyembuh bagi mereka.

"Kalian duduk di sini yah, lihat kakak, jangan bertengkar" ucap Ara kepada dua bocah itu

"Siap kapten" kompak mereka menjawab ucapan Ara

Gadis itu tersenyum kecil, karena lucu melihat kedua bocah itu, Ara mengambil jedai yg ada di tangan nya dan mengikat rambut nya yg panjang, sehingga terlihat leher putih mulus gadis itu.

Dengan cekatan Ara membuat bubur dengan telaten, ini makanan yg gampang hanya butuh perasaan saja agar masakan jadi enak, karena dia rasa Lia tidak akan mau memakan makanan lain jadi Ara hanya membuat kan bubur saja.

Selain itu dia juga membuatkan nasi goreng, karena Lio berkata dia akan memakan apa saja asalkan yg membuat nya adalah Ara, tentu dia harus memperhatikan masakan nasi goreng nya yg terkenal enak kepada dua bocah itu.

Masakan nasi goreng Ara sangat di puja oleh teman teman nya, mereka berkata jika Ara membuka warung nasgor pasti akan langsung kaya tujuh turunan, karema dia ya memiliki bumbu dan cara tersendiri untuk memasak nya jadi lebih enak.

Tangan kecil gadis itu sangat cekatan dalam memegang peralatan masak, Dexter dan Ratna yg melihat itu heran sangat heran, karena baru pertama kali kembar mau di perintah seperti itu, mereka kalau di suruh pasti membangkang dulu.

Tetapi dengan Ara hanya dengan satu peeintah saja mereka langsung mau menurut, Dexter berdiri dari duduk nya untuk mendekat kepada dua bocah kembar tersebut. Tanpa sadar tiba tiba Ara yg fokus memasak merasa ada

Seseorang yg menaikan helaian rambut nya di sebalik telinga nya.

"Rambut mu masuk, kau tentu harus memasak masakan higienis untuk kedua anak ku bukan, apa itu banyak menggunakan mecin, mereka harus makan makanan yg sehat, tidak boleh sedikit pun" ucap Dexter menjelas kan itu secara detail.

"Tuan ada apa tiba tiba datang dan berisik seperti itu, dan mengatur saya dalam cara memasak dan mengganggu kefokusan saya, maksud anda apa? Bisakah anda diam dan duduk di sana cukup temani si kembar, makanan ini tidak terlalu banyak mengandung mecin, apa anda tahu? Sesekali juga bocah boleh memakan makanan seperti ini. Jika anda melarang terlalu detail ini itu, bagaimana imun nya bisa naik, entah itu pemikiran saya atau tidak saya tidak peduli jadi, ambil tempat dan duduk di sana" kesal Ara berkata sambil bertolak pinggang.

Diri nya yg lebih pendek dari Dexter itu harus mendongak kan wajah nya dengan susah payah, dia hanya sebahu Dexter, sungguh pria di depan nya ini sangat tinggi pikir Ara, kalau di lihat dari dekat dia memang juga sangat tampak tinggi. Ara memandang tajam Dexter tidak mau melepaskan tatapan nya.

Dia seolah menantang balik Dexter yg menatap nya seolah mengancam dan mengintimidasi tidak ada rasa takut sama sekali, Dexter yg melihat bola mata milik gadis itu yg tetap teguh seketika membuang tatapan nya, dia menghela nafas dan duduk di samping si kembar.

"Baiklah maaf sudah mengganggu" ucap Dexter duduk di samping Lio

"Hahah... Daddy di marahi kak Ara, kasihan sekali, makanya daddy tidak boleh mengganggu kak Ara" tawa Lio mengejek daddy nya.

"Coba katakan sekali lagi atau daddy kelitikin" kesal Dexter kepada pria kecil nya itu

"Tidak mau, Lia" ucap Lio kepada kembaran nya itu

"Daddy jangan seperti anak kecil deh" kesal Lia mengatakan itu dengan tatapan datar nya tidak peduli kepada Dexter yg berusaha membangun suasana di sana.

Ara yg mendengar pembicaraan itu seketika memutar badan nya, dia yg sudah selesai menata makanan dan menaruh nya di atas nampan. Gadis itu meletakan nya di depan ke tiga orang itu, lebih tepat nya Lia yg ada di tengah mereka sedangkan Ara ada di depan.

"Lia, Daddy bukan anak kecil, kamu yg anak kecil"

"Kakak sangat bangga loh, kamu sangat pintar bicara"

"Tapi ada baik nya, kepintaran kamu jangan jadi kan kesombongan ya sayang"

"Biat irang lain tidak sakit hati, jadi kita bisa saling menghargai okey" nasihat Ara kepada gadis itu

Lia yg tadi wajah nya datar seketika terdiam memelas, gadis itu mengangguk seolah memahami perkataan Ara kepada nya, dia cemberut. Tapi dengan santai Ara berusaha kembali membuat suasana di sana jauh lebih baik.

"Lia makan bubur saja ya, Lio makan nasi goreng aja, enak tau" jelas Ara meletakan piring nya di depan kedua bocah kembar itu

Di depan Lia ada mangkuk bubur, dan di depan Lio ada nasi goreng dengan telur mata sapi yg di hiasi berbagai sayur sayuran sehat, Dexter hanya diam menatap itu, dia heran menaika satu alis nya.

"Untuk ku?" Tanya Dexter

"Maaf tuan, anda mengatakan saya hanya bertanggung jawab untuk si kembar bukan anda juga kan?" Tanya Ara dengan heran nya

"Hmmm" jawab Dexter

"Kami mau di suapi" ucap serempak mereka

Ara menyetujui itu, Ara menyuapi si kembar saling bergantian, ayolah Lia dan Lio yg dari semalam tidak mau dan tidak nafsu makan seketika dengan lahap memakan makanan masakn Ara, Ara yg melihat Air belum ada di atas meja itu mengambil gelas.

Tapi dia kembali dengan sepiring nasi goreng lagi, sebenar nya itu untuk diri nya, tapi karena mendengar tadi Dexter ingin memakan nya juga entah kenapa Ara sedikit kasihan, karena melihat tatapan pria itu melihat dua bocah itu makan seperti

 orang lapar juga.

"Ini untuk anda, cobalah tuan, saya tidak tahu selera oramg kaya, ini hanya masakan gadis kampung" ucap Ara memberikan piring itu

"Masakan berminyak, aku tidak suka tapi aku akan menghargai nya" ucap Dexter mengambil piring itu dan mendekat

"Hah.. dia mengejek masakan ku? Berminyak? Padahal tadi sendiri nya yg minta Playing Victim banget orang nya" gumam kesal Ara

"Kakkk Araa enak setvtg5grygyvg gggtkali, Lio pingin di masakin tiap hari sama kak Ara, boleh kan daddy?" Ucap Lio dengan semangat

"Enak apa sayang, kau sedang sakit, maf gs4 cka nya selera mu jadi kampungan" jelas Dexter tanpa di filter mengatakan itu

Tapi saat pria itu memasukan suapan pertama ke mulut nya, sungguh sangat enak masakan sederhana yg dia hina itu, Ara yg melihat reaksi Dexter heran.

"Asin?" Tanya Ara heran

Pukul 20.30

Hampir setengah hari penuh Ara berada di mansion Adiwijaya, gadis itu masih menggunakan setelan baju sekolah nya, Ara terlihat duduk di samping ranjang si kembar yg kini sudah di modif menjadi satu saja.

Gadis itu sesekali menguap menutup mulut nya menahan rasa kantuk yg melanda nya. Penglihatan nya mulai buram merasa tidak tahan dengan rasa kantuk tersebut. Hingga rasa kantuk itu di pecahkan oleh suara pintu yg terbuka dari luar.

"Ara" ucap seorang wanita paruh baya masuk dengan anggun

"Iya nyonya" berdiri nya Ara dengan sopan

Ara memanggil nyonya sebab dari tadi dia bermain dengan si kembar, para pelayan atau pun pengawal memanggil wanita yg ada di depan nya ini dengan panggilan nyonya, merasa diri nya harus sopan juga di sana, maka dari itu Ara memanggil wanita itu juga dengan nyonya.

"Duduk lah sayang" ucap Ratna sambil tersenyum

Gadis itu kembali duduk di atas kasur si kembar, Ratna mengalihkan pandangan nya menatap kembar yg tengah terlelap dengan nyenyak nya, wanita itu sangat senang merasakan jika panas yg di alami Lia sudah turun.

"Seperti nya panas Lia sudah turun bukan?" Tanya Ratna kepada Ara

"Sudah nyonya, aku takut sebenar nya mengajak mereka bermain, karena Lia yg sedang sakit, tapi dia gadis kecil yg sangat kuat dan hebat" ucap Ara tersenyum menatap Lia

"Kau benar, mereka memang sekuat itu Ara, tanpa kasih sayang seorang ibu mereka tumbuh dengan pintar saja kami sudah sangat bersyukur, kau tahu?"

"Lia dan Lio sangat susah di atur, mereka sangat membuat kami kesusahan dalam menjaga mereka"

"Tapi dengan takjub kami tadi terus memperhatikan mu, jika Lia dan Lio sangat menurut, dan mengerti apa yg kau katakan dengan baik"

"Mereka tidak pernah memiliki suster yg menjaga mereka dengan betah, dari umur 2 tahun sampai sekarang, saat kami mencari suster entah kenapa paling lama bertahan 1 minggu paling cepat 1 hari tidak tahan dengan tingkah mereka"

"Padahal gaji yg kami tawarkan sudah sangat menggiurkan. Terlebih jika mereka mengatakan jika si kembar selalu mengerjai mereka berlebihan"

"Mereka awal nya tidak yakin jika si kembar memiliki ide untuk merancang hal hal seperti membuat para sus mereka kabur, tapi itu kenyataan nya, dua kembar ini mewariskan gen kepintaran putraku dengan baik" senyum Ratna dengan panjang lebar bercerita pada Ara

Dengan seksama Ara mendengarkan cerita itu dengan baik, dia sesekali tersenyum merasa ada hal yg lucu dari cerita itu.

Benarkah si kembar senakal itu? Entah kenapa Ara merasa dua kembar hanya butuh sosok yg memberikan mereka kasih sayang tulus.

●●●●●

Happy reading..

1
Moh Rifti
next
Moh Rifti
up
Moh Rifti
lanjutt
Moh Rifti
next
Moh Rifti
/Kiss//Kiss/
Moh Rifti
up
Moh Rifti
lanjuuuttt
Moh Rifti
/Determined//Determined/
Moh Rifti
up
Moh Rifti
lanjut
Moh Rifti
next
Moh Rifti
/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Moh Rifti
up
Ananda Jihan
wow.. seru ni, keren
Wiecipa Wicipha
👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!