NovelToon NovelToon
MENIKAHI ANAK BOS PAPAKU

MENIKAHI ANAK BOS PAPAKU

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda
Popularitas:165.8k
Nilai: 5
Nama Author: Henny

Giska adalah anak dari seorang sopir di sebuah perusahaan. Ia terkejut saat ayahnya mengatakan bahwa Giska akan menikah dengan anak dari bos tempat papanya bekerja. Giska kaget saat tahu kalau lelaki itu dingin, sombong, arogan. Ia berkata : "Kita menikah, kamu harus melahirkan anak laki-laki untukku lalu kita bercerai."
Mampukah gadis berusia 19 tahun itu menjalani pernikahan seperti ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjadi Suami dan Istri

Giska menatap kebaya putih yang kini sudah menempel ditubuhnya. Ia terlihat sangat berbeda dengan rambut yang disanggul dan diberikan bunga melati.

Gadis itu masih ingat dengan foto pernikahan kedua orang tuanya. Ibunya juga memakai kebaya putih. Untungnya tuan Geo Almando setuju dengan gaun pengantin yang Giska inginkan.

Bunyi pesan masuk di ponselnya membuat perhatian Giska teralihkan dari cermin yang ada di depannya kepada ponselnya yang ada di atas tempat tidur. Gadis itu berdiri dan melangkah perlahan menuju ke tempat tidur. Ternyata itu adalah pesan dari Deo. Tangan gadis itu bergetar saat membaca pesan dari lelaki yang sangat dicintainya itu.

Aku tahu kamu akan menikah hari ini. Aku tak akan mengucapkan selamat berbahagia. Karena aku yakin, kebahagiaanmu adalah bersamaku. Aku akan menunggumu, semoga tak terlalu lama. Karena aku bisa saja menjadi lelah.

Air mata Giska jatuh namun ia dengan cepat menguatkan hatinya. Di balasnya pesan itu dengan sejuta rasa sayang yang dimiliknya untuk Deo

Percayalah, aku hanya mencintai kamu.

Namun pesannya hanya centang satu. Mungkin Deo sudah menonaktifkan ponsel nya.

Seorang pelayan masuk ke dalam kamarnya. "Nona, semuanya sudah siap. Mari ikut aku."

Giska melepaskan ponselnya di atas nakas. Ia mengikuti langkah pelayan perempuan itu.

*********

Setelah janji suci terucapkan dan cincin melingkar di jari manis, pernikahan Giska dan Alka pun dinyatakan resmi dan sah baik menurut agama maupun pemerintah. Semua sudah diatur oleh pengacara keluarga Almando sehingga segalanya berjalan dengan lancar dan aman.

Tak ada tamu undangan selain keluarga inti. Giska sendiri hanya datang bersama ayahnya karena keluarga ibunya ada di kampung. Ayahnya hanya memiliki satu kakak dan sudah meninggal. Anak-anaknya tinggal di Kalimantan dan tak mungkin juga meminta mereka akan datang.

Tamu di luar keluarga inti hanyalah pengacara kepercayaan mereka dan Rudi Suhadi yang adalah asisten sekaligus tangan kanan tuan Geo Almando.

Sepanjang acara berlangsung, baik Delon maupun Geo selalu tersenyum. Nampak sangat jelas wajah kedua lelaki itu berseri-seri. Sementara Alka dan Giska memaksakan sebuah senyum agar terlihat bahagia juga.

Selesai acara, Giska mencari ayahnya. Seorang pelayan mengatakan bahwa ayahnya sedang menuju ke toilet.

Langkah Giska terhenti saat dilihatnya sang ayah sedang menangis di sudut lorong menuju ke toilet.

"Ayah....!" panggil Giska.

Delon buru-buru menghapus air matanya lalu membalikan badannya. "Sayang, kenapa belum ke kamarmu?"

"Aku sebenarnya sedang mencari ayah."

Delon memegang bahu putrinya. Sebenarnya Giska dapat melihat kalau saputangan yang dipegang oleh ayahnya ada darah. Namun ia tak akan bertanya supaya ayahnya tahu bahwa ia memang belum mengetahui penyakit yang ayahnya derita.

"Kenapa ayah menangis?"

"Karena sebenarnya apa yang diinginkan oleh ibumu boleh terwujud hari ini. Kamu menikah dengan lelaki yang diinginkannya. Nak, jadilah istri yang baik bagi keluarga Almando. Jangan melawan ayah mertuamu. Jangan berselisih dengan para iparmu. Buatlah mereka bangga memilikimu sebagai menantu perempuan." Delon memeluk putrinya. "Kamu telah membuat ayah bahagia hari ini. Ayah sangat bahagia sampai ayah akhirnya menangis."

Giska pun tak dapat menahan tangisnya. "Ayah.....!"

"Segera ke kamarmu. Ayah juga mau beristirahat." Delon mencium puncak kepala putrinya sebelum akhirnya ia pergi.

Giska menahan sesak di dadanya. Ia tahu ayahnya ingin terlihat baik-baik saja namun wajahnya yang sedikit pucat itu tak dapat menyembunyikan rasa sakit yang disembunyikannya.

Perempuan itu pun segera memutar langkahnya untuk menuju ke kamarnya.

Pulau milik keluarga Almando ini ada hotel dan cottage yang biasa disewa oleh para turis. Namun khusus 1 minggu ini, pulau ini sengaja dikosongkan hanya untuk tamu keluarga Almando.

Giska menuju ke kamarnya yang ada di lantai dua. Ia sudah meminta kartu untuk membuka kamarnya dari resepsionis.

Saat Giska membuka pintu, ia terkejut melihat Alka yang ada di sana, sudah membuka jas nya namun masih memakai kemeja putih yang digulung sampai di sikunya, celana kain dan sandal hotel. Sepatunya sudah diletakan di sudut ruangan. Jasnya di letakan di tempat jas.

"Kamu ngapain di sini?" tanya Giska sambil menatap Alka dengan tatapan curiga.

Alka yang sedang duduk di sofa sambil memainkan ponselnya menatap Giska dengan alis yang terangkat juga. "Ngapain? Kita kan sudah resmi menjadi suami dan istri. Jadi di mana lagi tempatku?"

"Maksudku, kamu kan berjanji tidak akan menyentuh aku?"

"Hei bocil, aku memang tak akan menyentuh kamu. Tapi, jika aku ada di kamarku sekarang, maka papaku dan ayahmu akan langsung sekarat. Makanya aku di sini. Ini malam pengantin kita. Apa kamu lupa?"

Giska kesal dibilang bocil. "Tapi kamu mau tidur di mana? Kamar ini nggak ada Sofanya."

Alka menatap Giska dengan tatapan marah. "Kamu mau menyuruh aku tidur di sofa? Enak saja. Tempat tidur ini king size. 6 orang dewasa tidur pun masih bisa."

"Tapi aku nggak mau seranjang sama kamu."

Alka hanya mengangkat bahunya. "Terserah. Kamu mau tidur di lantai pun aku nggak peduli."

Giska menghentakkan kakinya. Ia membuka lemari pakaian dan mengambil baju tidurnya. Gadis itu segera ke kamar mandi. Di dalam kamar mandi ia membuka kebayanya, membuka semua pernak-pernik yang menghiasi kepalanya lalu memilih untuk berendam di dalam bathtub.

Seumur hidup baru kali ini Giska mandi di dalam bathtub. Ia memasang lilin-lilin yang tersedia di sana dan menikmati alunan musik dari ponselnya.

Di luar kamar, Alka sudah merasakan perutnya nggak enak. Ia menatap jam tangannya. Giska sudah 30 menit berada di dalam kamar mandi.

"Gis....aku mau pup nih!" Kata Alka sambil mengetuk pintu kamar mandi. Namun tak ada jawaban. Alka yang sudah tak tahan lagi segera membuka pintu kamar mandi. Di lihatnya Giska sedang menutup mata di dalam bathtub. Lelaki itu terus melangkah ke arah closet yang memang letaknya di paling ujung kamar mandi ini. Ada dinding kaca yang membatasinya. Sedangkan Giska yang nampaknya tertidur perlahan membuka matanya.

"Ah, rupanya aku ketiduran." Giska berdiri dan bermaksud akan membasuh tubuhnya di bawa shower. Tepat di saat itu Alka sudah selesai membuang hajat. Saat Giska berbalik untuk mengambil handuk, ia langsung berteriak kencang dan duduk kembali di dalam bathtub.

"Alka.....! Kamu sungguh mesum! Dasar pria genit." Giska menjadi marah sekaligus malu karena Alka melihat tubuhnya yang tanpa busana. Untung saja masih banyak busa sabun yang menempel di tubuhnya.

"Enak saja bilang aku pria mesum. Tadi aku pingin pup. Kamu lama.banget mandinya. Aku sudah ketuk pintu namun nggak ada respons. Pas masuk ternyata kamu sudah ketiduran. Ya aku langsung ke closet saja."

"Kamu pup saat aku masih di sini? Dasar jorok!" Giska melempari Alka dengan lilin yang ada di dekatnya. Untung saja lelaki itu cepat menghindar.

"Giska! Kamu benar-benar gila. Lilin ini menyala." Alka menjadi emosi sendiri. Ingin rasanya ia menjitak kepala perempuan itu. Giska juga ingin meluapkan kemarahannya namun gerakannya terbatas.

"Keluar kamu, Alka!"

"Aku memang akan keluar." Lelaki itu melangkah namun sebelum membuka pintu ia menoleh. "Aku tadi tak memperhatikan tubuhmu. Karena memang nggak ada sesuatu yang menarik di sana." lalu ia segera menutup pintu.

"Ah........!" Giska berteriak sekencang-kencangnya saking marahnya ia pada Alka.

Setelah selesai mandi, mengeringkan rambutnya dan mengenakan piyamanya, Giska keluar dari kamar mandi. Ruangan sudah agak temaram karena Alka nampaknya sudah tertidur di atas ranjang.

Giska juga sebenarnya merasa lelah dan mengantuk karena sejak kemarin ia terus memikirkan Deo. Ia menuju ke sofa. Mencoba tidur di tempat kecil itu namun sangat tidak nyaman. Mata Giska tertuju ke ranjang. Memang benar ranjang itu nampak besar. Namun bagaimana jika Alka bersikap curang dan melakukan sesuatu padanya ?

Karena rasa lelah yang menderanya, Giska pun naik ke atas ranjang. Ia mengambil semua bantal untuk memberi batasan antara dirinya dengan Alka. Gadis itu sampai rela tak menggunakan bantal. Ia pun memejamkan matanya. Berharap besok pagi bisa bangun dengan pikiran yang lebih waras lagi.

************

Bagaimana suami istri ini menjalani kehidupan mereka ?

1
Jana
April kyknya suka sm Deo
Jana
katanya bukan typemu Al.. tp nyosor aj 🤪
اختی وحی
lama² males baca, mbulet ceritanya muter² gk kelar
Bahari Sandra Puspita
Karya yg bagus mak, selalu setia menanti tiap karyamu..

walopun di awal2 bab sedikit gemes dg karakter Alka yg super duper cuek, tapi pada akhirnya berubah jadi super bucin ke Giska..
finally happy ending.. saya suka.. saya suka..
Akhirnya mereka bisa mewujudkan impian kedua ortu masing2, walopun pada akhirnya hanya papa Geo yg bisa melihat langsung anak Alka-Giska dan itupun hanya sebentar..
benar2 perjuangan yg luar biasa ya papa Geo..

tetep berbau "bule" ya mak, walopun cuma blasteran..
secara visual benernya lebih suka sama Rudi, hehe.. tapi itu kan preferensi masing2..
seneng banget deh bisa reunian sama Juragan Wisnu-Naura..
kangennya lumayan terobati..
jujur, karya2 awal (alias para sesepuh) menurutku yg paling ngena di hati..
mulai dari empat sekawan Faith-Ezekiel, Ben-Maura, Edward Kim-Lerina, Arnold Manola-Fairy, trus jgn lupakan Giani-Geronimo dan yg khas nusantara tentunya juragan Wisnu-Naura..
semuanya karyamu aku suka mak, tapi kisah mereka yg paling tak terlupakan..

anyway, semoga sehat selalu ya mak..
tetap semangat berkarya apapun yg terjadi dan semoga sukses selalu baik di dunia halu dan nyata.. 💪🏻😘😍🥰🤩
ᶜᵃˡˡ ᴹᵉ ᴶⁱⁿᵍᵍᵃ😜
daging ayam kak hen...
Eka ELissa
ahir nya yg awalnya pnuh drama kini brahir bhgia....mksih Mak udh bikin crita yg bgus berasa ikutan msuk dlm crita sat baca ../Kiss//Kiss//Rose//Rose/
Eka ELissa
GK papa neng...dri pada mirip tetangga kn lbih baik mirip BP nya lah ...
Fitria Syafei
sukses ya Emak cantik 👌 terimakasih 🥰🥰
gia nasgia
Terimakasih kak Hen untuk kebahagiaan Algis 😍😍siap kepoin karya baru Kak 😘✌👍💪
Diana Oktavia
wahhh giska alka udah punya 4 anak.. makasihh makk ceritanya baguss bgt🥰 sehat selalu mak
Bunda Bagus
sm gue jg deg² an .....
gia nasgia
pantas Papa Geo pergi karena apa yg selama ini di harapkan sdh terwujud , ihhh candu nya papa Alka 😂🤣
Novi
trimakasih y Mak, ceritanya luar biasa bangettt dahhh.... sehat² selalu y Mak 🙏🏻😇🤗
Apriyanti
waah endhing nya bagus bgt,,semangat trus Thor 🙏💪😘
Veronica Tri Susanti
Mksih thor.. /Pray/
altanum
akhirnya benar2 tamat dengan hepi ending...
alur cerita menarik dengan alur yg lambat dan terkadang juga cepat dengan mengalir dan tidak muter2.
terimakasih atas bacaannya yang menarik thor.
terus semangat berkarya...❤️❤️
Kinara Widya
Ahir yg bahagia...terima kasih kak..🥰🥰🥰🥰
Angga Gati
bagus ceritanya..
nonik
trimakasih jga mami sdah menghibur kita semua..dn trimakasih jga akhirnya giska dn alka diselesaikn meski byak drama kesibukn jga dri dunia nyata mami🙏🙏🙏
Selvy Nuraini
wiiihhhh 4 anak.bahagia selalu yaaa alka & Giska 😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!