Ema harus membayar setimpal dengan apa yang di lakukan oleh bosnya untuk menyelamatkan dua adiknya dari orang tua yang Toxic
Gadis itu berpikir jika dia hanya perlu bekerja lebih keras di perusahaan Grey namun salah pria itu mengincar hal lain dari gadis itu
.
.
Grey tertarik pada Ema gadis sederhana dengan mental kuat, namun latar belakang pria itu membuat dia tidak bisa meresmikan hubungannya menjadikan Ema sebagai kekasih gelapnya
Pria itu harus menikah dengan perempuan sempurna juga
.
.
Bagaimana keputusan Grey? sedangkan Ema yang sudah tersudut oleh keluarga tunangan Grey hingga gadis tu memutuskan akan pergi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hal Berharga Ema di renggut
Di Kamar selesai makan malam Ema menyusun barang-barangnya karena besok mereka akan kembali, setidaknya dia akan bisa lebih tenang karena bisa melihat kedua adiknya lagi
Mereka juga akan menetap di sana beberapa pekerjaan akan di wakili oleh karyawan Grey
“Sebaiknya aku cepat tidur, bisa saja pak Grey mengganggu ku aku jadi punya alasan kan”. Ema mencari ponselnya tidak ada nontifikasi di sana membuatnya merasa sedikit lebih tenang “Aku akan mematikan nontifikasinya saja……”. Gumam Ema
Ada ketakutan dalam hati gadis itu meski dia sudah memperkirakannya dia masih merasa tidak rela bagaimana Grey menggerayai tubuhnya kemarin malam
Tidak apa Ema ini untuk kedua adik mu, kau harus bertahan dia hanya mengerjai mu saja. Ema mengepal tangannya sedikit gemetar mengingat kejadian kemarin malam
Dan perkataan Grey yang tidak bisa di lupakan. Kau milik ku Ema
Terdengar seperti sebuah perkataan yang serius seperti hal terakhir kali yang di lakukan pria itu
Ema merebahkan tubuhnya di atas ranjang rasa kantuk membuatnya terlelap begitu saja, samapi pintu kamarnya terbuka
Seorang pria masuk kedalam sana menatapnya dengan tajam. “Pantas saja kau tidak merespon ku, kau bahkan mematikan ponsel mu ternyata”. Grey duduk di samping Ema mengusap lembut wajah gadis itu
“Tidak bangun juga? Kau menghindari ku ya?”. Tanya Grey dengan nada yang lebih tinggi membuat gadis itu mulai terusik karena gangguan nya
Ema membuka matanya karena tangan yang mencubit-cubit pipinya dengan gemas sampai dia membuka matanya menatap pria yang sudah mengganggu tidurnya
Orang yang dia hindari ada di kamarnya sekarang. Tidak mungkin aku mengunci kamar ku tadi . Ema masih mengerjapkan matanya mengumpulkan kesadarannya sampai dia yakin jika yang di hadapan nya adalah Grey
“P..pak… apa yang anda lakuka di sini!”. Ema meneguk salivanya dengan susah
“Kau lupa? Aku menginginkan mu sekarang”
Ema menggeleng dia tahu ini akan terjadi tapi dia tidak siap untuk hari itu juga
“Ada apa huh? Kau lupa kontrak yang kita lakukan?!”.
“Saya… tahu tapi bisakah kita tidak melakukannya di sini?”
“Aku bilang sekarang, ya sekarang kau harus mengikuti aturan ku!”. Grey mencengkram dagu gadis itu sampai Ema kembali meringis seperti malam sebelumnya
Sial dia memang sangat pemaksa seperti ini. Ema bangun dari posisinya mengikuti perintah Grey
Pria itu mulai mendekatkan wajah mengecup seluruh wajah Ema seperti yang dia inginkan, sampai bibir Grey akhirnya berhenti tepat di bibir Ema dia menyukai bagian itu
“Buka mulut mu sedikit, kau sangat payah”. Ucap Grey Ema hanya menurut dan tidak ingin memancing emosi Grey
Sesak. Ema menutup matanya rasa sesak itu bukan hanya pernafasannya hatinya pun ikut sesak karena perlakukan Grey seperti menghina martabatnya . Seandainya aku tidak bekerja atau terjebak, hidup ku akan jauh lebih baik walaupun tampa uang
“Hiks…hmm”. Ema terisak tanpa sadar padahal gadis itu sudah sangat menjaganya tapi apa yang dia bisa lakukan dia tidak akan bisa melawan Grey
“Bukankah sudah ku katakan untuk tidak menangis?”. Grey menjauhkan wajahnya dia melihat wajah sendu Ema . “Apa kau ingin kau melakukannya di kota kita, dan membiarkan adik mu melihat kita hmmm?”
Ema menggeleng membayangkannya pun dia sangat tidak sanggup kenapa bisa Grey mengatakan hal semudah itu
“Bisakah anda melepaskan saya?”.
Grey sangat tidak menyukai pertanyaan Ema dia tidak ingin melepaskan gadis itu setelah banyak hal yang di lakukan, bukan karena uangnya yang terbuang tapi mengunci gadis itu dalam lingkupnya tidak lah mudah
“baik…”. grey melepaskan tangannya dari gadis itu “Tapi kau tidak akan bekerja padaku lagi semua, dan kau harus membayar utang mu dalam waktu satu bulan jika tidak kau akan berakhir di penjara”.
Grey beranjak dari ranjang gadis itu dengan kesal “Aku tidak main-main dengan perkataan ku Ema, ini adalah pilihan mu kau telah melanggar kesepakatan kita”
“Tunggu!”. Ema menarik Grey lagi, gadis itu menggeleng dia hanya tidak rela tapi dia juga pasrah saat itu
“Lepaskan aku, aku muak dengan mu!”. grey mendorong gadis itu mejauh, bukan hal yang sulit untuknya karena tubuh Ema yang mungil
Tapi pria itu hanya mendorong ema dengan amat pelan dia hanya bermain dengan perkataannya tubuhnya bahkan mu memanas hanya dengan melihat sudut mata Ema yang berair
“Saya menyetujui perintah anda”. Ucap Ema sengugukan “Lakukan apa yang anda inginkan”
“aku tidak pernah memaksa perempuan untuk melayani ku”
“Saya…” Aku harus mengatakan ini? Ini keterlaluan “saya menginginkannya”
Grey tersenyum puas dia menyukai Ema, Ema yang memohon kepadanya seperti itu dan tidak membangkang, dia mendorong gadis itu kembali ke ranjang sampai Ema terlentang
Lalu Grey beranjak ke atas tubuh Ema, gadis itu hanya mengenakan kaos oblong dan celana pendek yang nyaman
Kini pria itu melepaskan pakaian atasnya lalu mencium Ema seperti apa yang dia lakukan sebelumnya, tangannya bahkan sudah marayap dia balik baju Ema melepaskan cekalan benda di sana
‘Engh!”. ema meringis dia sangat malu pertama kali merasakan ini “Sakit… ah”. Desahan Ema keluar begitu saja membuat Grey semakin bersemangat dengan permainannya
“Hmm memang seharusnya begitu”. Pria itu kini melepaskan satu persatu pakaian Ema hingga menyisakan pakaian dalamnya saja
Gre nampak tersenyum melihat pakaian dalam dengan warna hitam yang selaras itu, kulit Ema yang putih dan cerah membuat warna keduanya menjadi sangat kontras
Meski dada Ema tidak terlalu besar tapi tetap saja tubuh Ema terlihat sangat menarik, tubuh gadis muda yang sudah lama membuat Grey penasaran
Sudah ku duga dia memang menyipam ketertarikan sejauh ini. “Ema kau milik ku”
Kini Grey menarik bra yang di pakai gadis itu keluar dari tubuhnya Ema mencoba menutupi nya tanpa sadar. Rasanya begitu memalukan. Batin Ema hanya bisa memalingkan wajahnya
“Cepat lakukan”. Ucap Ema semakin cepat Gre melakuaknnya maka dia bisa cepat dia bisa pergi dari Grey malam itu dan beristrahat sendiri, tapi tampaknya tidak akan seperti itu
“Kenapa harus cepat, memangnya kau mau kemana?”. Grey tertawa kecil mendengar desahan Ema
Gadis itu sama sekali tidak menjawab dia hanya menahan bibirnya agar tidak mengeluarkan suara yang menurutnya aneh, Grey sedang memainkan pucuk dadanya mengulum dan menggigit benda itu sesuka hati
‘Ashk…”.Teriak Ema tidak bisa menahan gejolak itu lagi,dia berteriak beberapa kali karena kelakuan Grey
“Kita akan tetap di sini sampai beberapa hari kedepan, anggap saja ini liburan kita sayang…”
“Hmmh…”. Kedua insan itu kembali berciuman, Grey masih tetap mendominasi dia memainkan tubuh atas Ema sampai titik yang dia mau “Mmm manis, kau benar-benar yang ku inginkan”
Ema yang pertama kali merasakan gejolak itu merasa aneh di pangkal pahanya, dia tidak mengerti dia tidak menginginkan pria itu tapi tubuhnya malah mengkhianati hatinya
“Sepertinya kau sudah siap”. Ucap grey melirik kebawah Ema, tangan pria itu terulur menarik helai pakaian terakhir ema
Lagi-lagi ema hanya bisa membuang pandangannya, dia juga tidak ingi melawan grey yang hanya memperlama kegiatan mereka
“Ahkkk!”. teriak Ema saat Grey memasukan jarinya kedalam lubangnya “H..hentikan! Sakit…”. Ujar Ema menangis
“Ini hanya jari Ema, kenapa harus berteriak seperti itu hmm”. Gadis itu tidak berheti meringis dia tidak bisa menyeimbangi permainan pria yang jauh lebih tua darinya itu
“Pelan-pelan…… kumohon …hiks…Ahk!”
Grey nampak tidak mengindahkan perkataan gadis itu hingga dia mengambil posisi untuk mengejar kenikmatan yang dia inginkan
Dan keinginan Ema tampaknya tidak akan terwujud seperti yang dia harapkan, karena Grey nyatanya bahkan memainkan tubuhnya sampai beberapa kali
novel ini itu sangat menarik. aku suka bgt sama novel ini
semangat kak buat episode selanjutnya
baca juga novel aku judul nya istri kecil tuan mafia /Smile//Smile/