Syakira Aurelia Devi seorang wanita yang berhubungan dengan pria beristri, tak tahu jika kekasihnya memiliki seorang istri. Membuatnya harus berurusan dengan seorang pria kejam dan dingin yang sangat menyayangi adik perempuannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TPG : Bab 21
Syakira sangat berterimakasih kepada Gibran yang telah menolongnya, setelah mengantarkan Syakira ke rumahnya pria itu langsung pergi.
Syakira yang buru-buru langsung membereskan semua pakaiannya, ia juga mengambil KTP yang masih tertinggal di rumahnya. Sudah beberapa lama ia tidak pernah pulang, kini rumahnya penuh debu dan terlihat seperti rumah kosong. Namun ini bukan waktunya untuk bersedih lagi, Syakira langsung segera pergi dengan taksi online ke terminal bus.
Ia duduk di tempat duduknya dengan wajah yang gelisah, ia baru saja menemukan kembali handphonenya yang tertinggal di rumah sebelum ia di culik oleh Adrian. Syakira melihat isi ponselnya yang penuh pesan dari teman-temannya, bahkan ada pesan dari Doni yang terus menanyai kabarnya.
Syakira menghela nafas, ia menyimpan ponsel miliknya ke dalam tas. Jantungnya terus berdetak dengan kencang, ia merasa gelisah karena mobil belum juga berangkat. Ia takut jika semakin lama ia di sini, semakin cepat pula ia ditemukan oleh Adrian.
Hingga Syakira merasakan mobil pun mulai melaju secara perlahan, ia bernafas dengan lega meski masih ada perasaan gelisah yang luar biasa.
Syakira berniat untuk kembali pulang ke kampung halamannya yang ada di Garut, setidaknya kampung halamannya cukup jauh dan mungkin Adrian tidak akan bisa menemukannya. Di tambah lagi Syakira sudah memiliki uang yang cukup untuk pulang ke kampung halamannya, meski ini adalah uang yang ia dapatkan setelah menjual perhiasan milik Adrian tapi ia sama sekali tidak peduli.
Syakira menyandarkan kepalanya di kursi bus, ia mulai memejamkan matanya. Jam sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB, dan menumpang bus pun mulai tertidur lelap dan begitu juga dengan Syakira.
Perjalanan dari Jakarta ke Garut membutuhkan waktu yang cukup lama, Syakira mulai terlelap dalam tidurnya. Meski begitu tangannya memegang erat tas yang berisikan uang.
.
.
Syakira terbangun dari tidurnya saat sinar matahari membuat matanya silau, ia melihat ke luar kaca mobil. Rupanya ia sudah sampai di terminal guntur, nampak mobil sudah mulai berhenti. Syakira langsung membenahi tampilannya, dan bergegas turun.
Ia melihat mobil bis kecil yang akan berangkat ke berbagai jurusan yang ada di Garut, Syakira memilih untuk beristirahat sejenak di sebuah warung. Ia membeli makanan untuk sarapannya hari ini, suasana nampak cukup ramai. Ia sudah beberapa tahun tidak pulang ke Garut, ada rasa rindu di hatinya mengingat suasana kampung halamannya saat ini.
Setelah selesai makan, Syakira membawa kopernya dan mencari mobil yang bisa membawanya ke kampungnya. Matanya melihat mobil jurusan Pameungpeuk, ia tersenyum dan berjalan ke arah mobil itu.
"Ke mana teh?" Tanya seorang kenek mobil.
"Ke Cisompet, Aa." jawab Syakira dengan senyuman di wajahnya.
"Oh.. Naik teh." Jawab kenek dengan senyuman senang.
Kenek mobil pun langsung membantu Syakira untuk menaikkan barang-barangnya di atas mobil bersama dengan barang-barang penumpang yang lain, Syakira langsung masuk ke dalam mobil yang sudah di isi oleh beberapa orang. Syakira duduk di kursi paling belakang, ia kembali menyenderkan kepalanya di kaca mobil dengan mata yang melirik ke luar.
Ada rasa lelah di hatinya, dari Jakarta ke Garut membutuhkan waktu yang cukup banyak. Meski dia hanya tinggal duduk, namun tetap saja tubuh Syakira merasa sangat lelah. Cukup lama menunggu, akhirnya mobil yang di tumpangi oleh Syakira mulai melaju secara perlahan.
Syakira melihat pemandangan perkotaan yang perlahan berubah menjadi pemandangan perkebunan teh, ia melihat banyak orang yang berhenti di perkebunan teh dan mengambil foto. Syakira kembali menutup matanya secara perlahan, ia memilih untuk tidur sejenak karena rasa lelah yang luar biasa.
Hingga cukup lama Syakira kembali membuka matanya, rupanya mobil sudah sampai di gunung gelap. Syakira kembali melihat pemandangan dari kaca mobil, ia merasakan jalanan gunung gelap yang tidak terlalu mulus dan membuat duduknya terasa tak nyaman.
Namun semua rasa lelahnya itu terbayar sudah saat mobil berhenti di tempat yang ia tuju, kenek mobil membantu Syakira menurunkan barang-barang miliknya. Sementara Syakira turun dari mobil dengan perasaan yang campur aduk, ia tersenyum dan mengucapkan terimakasih.
Mata Syakira melihat mobil yang mulai melaju pergi menjauh, ia mengambil koper miliknya dan berjalan masuk ke sebuah jalan yang hanya bisa di lalui oleh motor.
Syakira berjalan cukup lama menyusuri jalanan sempit, beberapa warga desa melihat ke arahnya namun ia hanya tersenyum tipis dan terus berjalan. Hingga akhirnya ia sampai di sebuah rumah yang cukup jauh dari desa dan berada di dekat sawah, Syakira tersenyum saat melihat seorang wanita tua tengah menyapu halaman yang kotor oleh dedaunan.
"Mak.." Panggil Syakira dengan senyuman senang.
Mendengar seseorang memanggil namanya, wanita tua itu menoleh dan melihat sosok yang sudah lama tidak pernah ia lihat.
