NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Gadis Desa.

Menikah Dengan Gadis Desa.

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:22.4k
Nilai: 5
Nama Author: selvi serman

Tidak ingin menikah dengan pria yang usianya hampir dua kali lipat dengan usianya, Lisnawati atau gadis yang akrab di sapa Lilis memilih melarikan diri dari kampung halamannya. dan siapa sangka di saat tengah melarikan diri ke kota ia justru tertabrak mobil yang dikendarai oleh seorang pemuda kota yang tengah patah hati akibat ditinggal menikah oleh sang kekasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Mantan.

"Berapa usia kamu, Lis???." Rusli yang mulai melajukan mobilnya meninggalkan butik terdengar membuka percakapan.

"Delapan belas tahun, mas."

"Selain cantik, ternyata kamu masih muda sekali" Rusli menoleh ke samping, pria itu menarik sudut bibirnya ke samping.

"Apa kamu baru lulus sekolah???." lanjut tanya Rusli bak seorang penyidik yang tengah mencecar tersangka.

Lilis mengangguk membenarkan. "Baru lulus SMA beberapa bulan yang lalu, mas." jawab Lilis.

"Emang dasar si Shaka nggak tahu di untung, di kasi daun muda sama emaknya malah di tolak." batin Rusli.

Meskipun baru pertama kali bertemu dengan Rusli namun Shaka merasa Lilis asyik di ajak mengobrol. obrolan ringan mereka terus berlanjut hingga Empat puluh lima menit kemudian, mobil Rusli pun memasuki gerbang rumah orang tua Shaka.

"Makasih mas Rusli. Maaf sudah merepotkan." ucap Lilis sungkan.

"Sama sekali tidak merepotkan." jawab Rusli sembari mengulas senyum manisnya.

Setelah mobil Rusli meninggalkan gerbang barulah Lilis masuk ke dalam rumah.

Seharian berkutat dengan kesibukannya di butik membuat Lilis segera ke kamarnya untuk membersihkan tubuhnya yang sudah sangat gerah. satu jam kemudian Lilis sudah selesai mandi dan berpakaian lengkap.

Di meja makan

"Apa mama dan papa belum pulang juga, bi???." tanya Shaka mendapati rumah masih sepi.

"Belum den." jawab bibi yang tengah sibuk menata makanan di atas meja makan.

Shaka kembali mengedarkan pandangan, lalu kembali bertanya. "Kemana gadis itu, bi??."

Pertanyaan Shaka berhasil menciptakan senyum tipis di sudut bibir bi Ijah.

"Tumben den Shaka nyariin non Lilis, kangen ya den???."

 Satu-satunya yang masih berstatus gadis di rumah itu adalah Lilis, dengan begitu bi Ijah yakin betul jika yang dicari oleh Shaka pasti adalah Lilis.

Kini Shaka yang berdecak kesal mendengar pertanyaan bi Ijah.

"CK....saya kan cuma nanya doang, bi. Lagian kalau dia belum pulang karena kesambet kolong wewe kan saya juga yang bakalan kena semprot sama mamah, bi." jawab Shaka seraya melanjutkan langkahnya menapaki anak tangga menuju kamarnya.

"Jangan ngomong gitu atuh den !! Lagian, apa den Shaka nggak takut kualat, bisa jadi besok-besok justru den Shaka yang jatuh hati duluan sama Non Lilis."

Bi Ijah sudah melayani keluarga tersebut sejak Shaka masih duduk di bangku SMP maka tak heran jika wanita paru baya tersebut cukup dekat dengan anak majikannya itu.

"Nggak bakal, bi." Shaka sedikit menaikan intonasi suaranya mengingat saat ini ia sudah berada di lantai atas.

Bi Ijah memandang ke arah Shaka yang hampir menghilang dari pandangannya, wanita paru baya tersebut hanya geleng-geleng.

Sementara di kamarnya tamu yang letaknya tepat bersebelahan dengan kamar Shaka, Lilis tengah merebahkan tubuhnya terlentang di atas tempat tidur seraya menatap langit-langit kamar.

"Seandainya kalian bisa sedikit mengerti dengan perasaan Lilis, mungkin Lilis tidak akan kabur seperti ini ayah...ibu..." gumam Lilis. gadis itu nampak menghela napas dalam-dalam seakan organ pernapasannya membutuhkan pasokan oksigen lebih.

"Sejak kecil Lilis tidak pernah meminta macam-macam dari kalian, tetapi sebagai orang tua kenapa kalian tidak bisa mengerti dengan perasaan Lilis. Apa sebagai gadis desa, Lilis tidak berhak melanjutkan pendidikan Lilis???" tanpa sadar air matanya mulai jatuh membasahi pipi. Ya, sejak kecil Lilis bercita-cita ingin menjadi wanita karir seperti kakak sepupu perempuannya, Fana. tapi sepertinya ia tak seberuntung Fana yang memiliki orang tua dengan pola pikir yang sudah modern, hingga membuat gadis itu hanya bisa bermimpi tanpa mampu menggapai cita-citanya.

Mungkin karena kelelahan menangis, Lilis pun akhirnya terlelap begitu saja.

**

Keesokan paginya.

selesai mandi dan berpakaian lengkap, Lilis turun dari kamarnya hendak ke dapur untuk membantu bi Ijah menyiapkan sarapan pagi.

Selesai memasak, dengan dibantu oleh bi Ijah, Lilis menata hasil masakannya pagi ini di atas meja makan.

Lima belas menit kemudian, kini mereka semua telah berkumpul di meja. sarapan pagi ini sedikit lebih santai mengingat hari Minggu jadi tak perlu terburu-buru seperti hari biasanya.

"Enak banget.... masakan mama emang nggak ada tandingannya." puji Shaka, pria itu makan dengan lahapnya.

"Oh ya.....Sayangnya ini bukan masakan mamah Loh, Ka, tapi Lilis yang masak. gimana, udah cocok kan dijadikan calon istri????." dengan entengnya mama Vivi menjawab.

"Uhuk....uhuk....uhuk....." sontak saja Shaka tersedak mendengarnya.

"Pelan-pelan dong makannya, sayang!!!." mama Vivi menyodorkan segelas air pada Shaka. Shaka meneguk air putih hingga tandas tak tersisa.

"Kok nggak di habiskan makanannya, Ka???." tanya Mama Vivi. Wanita paru baya tersebut sedikit mengeraskan suaranya mengingat saat ini Shaka telah beranjak meninggalkan meja makan.

"Sudah kenyang, mah." dusta Shaka, padahal kenyataannya ia baru menyantap beberapa sendok nasi goreng yang menurutnya sangat nikmat tersebut.

"Kalau aku terus memakan masakannya, bisa geer tuh gadis udik." gumam Shaka di sela langkahnya menuju teras depan.

"Pagi, tuan Shaka." salah satu pegawai di butik ibunya datang bertamu.

"Pagi..." jawab Shaka.

"Sejak kapan minggu kerja???." tanya Shaka dengan dahi berkerut, pertanda bingung.

Wanita yang hampir seumuran dengan Shaka tersebut Kontan menggelengkan kepalanya. "Enggak kerja kok tuan, tapi kedatangan saya kesini mau jemput Lilis."

"Mbak Kina????." suara Lilis yang baru saja keluar dari dalam mengalihkan perhatian Shaka dan Kina ke sumber suara.

"Kamu kok belum siap-siap sih Lis, bukannya hari ini kita mau jalan-jalan ke mall!!!"

"Maaf mbak...tapi aku belum pamit sama_."

Mama Vivi yang sekilas mendengar suara Kina lantas keluar dari kamar rumah.

"Pergilah sayang.....lagi pula semalam Kina sudah bilang ke Tante kalau hari ini dia mau ngajak jalan-jalan ke mall!!!." timpal Mama Vivi.

"Tapi Tante..." Jujur, Lilis merasa tidak enak hati, terlebih sejak tadi Shaka sesekali melirik sinis ke arahnya.

**

Satu jam kemudian.

 Di salah satu pusat perbelanjaan ternama, di sinilah sekarang Shaka berada. Ya, dengan perasaan dongkol, terpaksa Shaka menerima permintaan ibunya untuk mengantarkan Lilis dan juga Kina. Bukan hanya itu saja, mama Vivi bahkan berpesan pada Shaka untuk menemani, dan itu artinya Shaka harus tetap stay hingga kedua gadis itu selesai dengan kegiatannya di mall hari ini.

Jika bukan karena sang ayah tercinta yang ikut campur dalam merealisasikan keinginan sang istri, mungkin Shaka masih bisa terlepas dari permintaan mama Vivi yang menurutnya sangat konyol.

"Shaka...." seruan seseorang mengalihkan perhatian Shaka yang tengah duduk di bangku tunggu sebuah toko perlengkapan pakaian wanita.

"Tari..." lirih Shaka. Semakin dongkol saja Shaka ketika menyadari keberadaan mantan kekasihnya bersama seorang pria yang tak lain adalah pria yang malam itu bertunangan dengan Tari.

"Aku tahu kau sangat mencintaiku, dan pastinya kau akan sangat sulit untuk move on dariku. Tapi bagaimana pun kau harus sadar bahwa aku sudah tidak mencintaimu lagi." tiada angin tiada hujan tiba tiba wanita itu kembali membahas masa lalu, terlebih pernyataan Tari ibarat menabur garam di luka Shaka yang masih basah.

 Dengan susah payah Shaka menyembunyikan luka hatinya dengan sebuah seringai yang terbit di sudut bibirnya. "Sepertinya kau sudah salah menilai ku Lestari, kedatanganku ke sini justru tengah menemani kekasihku untuk berbelanja. Dan Jika ada waktu aku akan memperkenalkannya dengan kalian." ia terpaksa berdusta bukan karena masih mengharapkan Mantan kekasihnya itu, namun Shaka tidak ingin terlihat menyedihkan di mata Tari.

"Oh ya...." Tari seperti tak percaya dengan semua pengakuan Shaka, mengingat sebesar apa cinta Shaka selama ini terhadap dirinya. "Aku jadi penasaran dengan kekasih barumu itu. kebetulan malam ini di kediaman orang tua Bayu akan di adakan pesta syukuran atas kelahiran cucu pertama di keluarga besar mereka, dan sebagai calon menantu aku mengundangmu secara khusus untuk hadir di sana bersama kekasih barumu. Bagaimana sayang, kamu tidak keberatan kan ???." di akhir kalimat Tari seakan meminta persetujuan pada calon suaminya.

"Tentu saja aku tidak keberatan sayang."

Niat hati hanya ingin terlihat baik-baik saja, namun siapa sangka Tari justru mengundangnya hadir ke acara tersebut bersama kekasih barunya, yang sebenarnya tidak ada.

"Kalau begitu kami pergi dulu, sampai jumpa malam nanti, Shaka....." Tari berlalu dengan menggandeng mesra calon suaminya.

"Ternyata selama ini aku sudah salah, salah memberikan cinta yang begitu besar pada wanita yang tidak benar-benar mencintaiku." Shaka tersenyum kecut mengingat kebodohannya dulu.

1
Badelan
bisa kena tikung nih shaka
Nofita Sari
bagus
Ani
😃😃😃😃😃😃😃 bahagianya diriku melihat dirimu terkalahkan oleh gadis desa.. menantu mama Vivi harus strong lah. dan gak plin plan
secret
good lika, sahabat yg baik
s n d i
jadi bucin kan shaka
Ani
bukan istirahat tapi tuan mu lagi olahraga biar cepat dapet momongan 😊😊😊😊😊
Selvia: 😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅
total 1 replies
secret
next Thor 💪🏻
Selvia: 💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪
total 1 replies
dalen maharini
Lanjuuut yg byk! thor
KOPKAR 3G
seru
Lovely_88
Biar berjalan'y waktu Shaka bs ngebuktiin cinta'y ama lilis dan kesetiaan'y jgn sampai ada pelakor2 y thor
secret
baguuss, semangat thoorrr
secret
geramnya sm si taro
Lovely_88
Shaka harus ngeyakinin perasaan'y tulus jg cinta ama lilis donk kalau mau lilis percaya g ragu2.
Fadhil
mantap shaka tunjukan keseriusan kamu/Good//Good//Good/
secret
next thor, semangat
Fadhil
sabar lis es balok pasti akan mencair
Marlina Armaghan
lanjut thor
Ani
semoga ibunya Tari lebih bijak dengan melaporkan niat jahat dari suami dan anaknya 😥😥😥😥😥
Marlina Armaghan
sweet banget shaka..
Rini
/Smile//Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!