Kehidupan dewasa hendak dijalani Klein, tapi karena suatu hal, dia malah meninggal dan dipindahkan ke dunia lain. Siapa yang memindahkan Klein? Lalu apa tujuannya?
*Update setiap hari, jam 07:00 Wib.
Jika suka dengan karyaku, mungkin bisa dilike? hehe ... ^_^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HuaHuaHuaCry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. Keabadian Century
Alam berganti seperti lipatan buku. Klein berpindah tempat bersama Nez, ke sebuah padang rumput.
Langit ungu yang cerah, serta awan-awan hitam bergemuruh, menambah suasana di dunia itu.
"Di mana ini?"
Nez tersenyum tipis. "Jawab dulu pertanyaanku."
Mau bagaimanapun Klein memberontak, semua tidak akan berguna. "Mahluk itu mempermainkanku." Dipindahkan ke dunia yang berbeda, itu artinya, tidak ada jalan keluar untuk Klein.
"Aku tidak tahu. Aku hanya masuk, dan tidak melakukan apa-apa."
"Benarkah?"
Alam berganti lagi. Kini, Klein dan Nez berpindah tempat, tepat di waktu Klein menemukan hutan itu.
Di depan pelindung sihir yang memancarkan energi kuat.
Seketika burung putih mulai bermunculan. Tapi dalam satu pandangan, semua burung itu menghilang dalam sekejap.
"Hooo, kau buronan ya?"
Klein merasa itu adalah waktu yang tepat untuk lari. Dengan kecepatan petir, dia melesat bagai kilatan cahaya.
Sebelum dia sadar, bahwa dirinya masih ada di sana, seperti tidak ada yang terjadi.
"Sihirnya gila sekali ...." Klein berpikir dalam hati. Tidak ada baiknya jika dia terus melawan.
Klein menceritakan semua yang terjadi. Tentang kehancuran kota Molt, serta pertarungannya dengan Mordov.
"Kisahmu unik juga, tapi tidak menjawab pertanyaanku. Manusia mungil, coba lewati pelindung itu lagi."
Klein mengikuti apa perkataan Nez. Dengan mudah, Klein melewati pelindung Nez.
Nez sedikit terkejut, "Kau tahu, pelindung itu adalah hasil dari pekerjaanku selama ribuan tahun."
Sebuah pelindung yang mengandung sihir ruang dan dunia. Hutan yang berada di dalam pelindung itu, seolah terpisah dari dunia nyata.
Keberadaan Klein yang bisa dengan mudah memasukinya, tentu menjadi anomali.
"Mungkin dunia ini terlalu luas untuk kujelajahi dengan kaki tua-ku." Nez tertawa kecil, dia kembali menatap Klein.
"Merpati putih itu akan kehilangan jejakmu, jika kau berada di dalam selama satu bulan. Nikmati waktumu."
Nez menghilang seperti tidak pernah ada. Klein ditinggalkan sendiri dalam kebingungan.
***
Di kamarnya, terlihat Mordov terbatuk keras, hingga darah keluar.
Dahinya mengerut, dia sangat kesal dengan yang terjadi. "Sihir apa yang dia lakukan?! Itu sihir yang sangat curang!"
Mordov mengalami kerusakan parah akibat racun Klein. Organnya terus meleleh, jika tidak ada penyembuh yang menetralisirnya, tentu dia akan mati.
Seorang petualang ranking 10, dibuat sekarat oleh bocah tidak punya ranking. Tentu saja Mordov merasa murka.
"Cari bocah itu! Cari! Jangan sampai satu ekor semutpun, luput dari pandanganmu."
Mordov melihat ke arah langit setelah memberi perintah. Keadaannya memang kritis, tapi dia mampu bertahan karena dia kepala keluarga besar!
"Lihat saja, akan kubinasakan semua orang yang berurusan denganmu."
***
Klein disambut dengan baik oleh para Century. Kalung bunga disematkan ke lehernya.
"Manusia! Bagaimana rasanya hidup sebagai manusia?!"
"Bawa aku ke rumahmu, manusia!"
Semua orang bertanya pada Klein, Klein merasa canggung jika diberi banyak pertanyaan.
"Um, aku tidak punya rumah."
Berdatangan banyak pertanyaan yang membuat Klein merasa sesak. Dikerubungi mahluk bertubuh kayu dan batu, Klein merasa risih
Sayap cahaya tercipta di punggung Klein, semua Century langsung bergerak menjauh.
"I-Indahnya ...."
Melihat Klein yang terbang dengan sayap cahaya, para Century tidak bisa menahan kagumnya.
Klein melesat kabur dari keramaian.
....
Dengan hanya beralaskan tanah, Klein merebahkan dirinya.
Klein menatap langit malam, yang terlihat jelas jika berada di kota. Pohon-pohon raksasa tidak tumbuh di sekitar kota.
"Satu bulan. Apa yang harus kulakukan?" Klein tidak mengetahui apapun tentang hutan tempat para Century berada.
Tidak ada catatan apapun tentang tempat tinggal para Century.
Hanya bertuliskan ciri fisik, kekuatan, dan jantung spesial mereka.
Jantung yang terbuat dari gumpalan sihir berbentuk bola, berwarna biru cerah seperti langit.
"Sebaiknya aku mencari info besok."
Untuk saat ini, Klein memilih tidur.
***
Hari berganti. Siang hari yang terik, tapi tidak menyengat kulit sama sekali.
Klein berjalan dengan jubah hitam yang menutupi wajah. Dia melakukan itu, untuk menghindari perhatian dari para Century.
Tapi yang dilakukan Klein tidak berguna, karena hanya dirinya yang berpenampilan seperti itu. Apalagi tubuh Century yang besar-besar membuat Klein semakin mencolok.
"Itu manusia!"
"Hai manusia!"
Urat leher Klein berkedut, dia memaksakan diri untuk tersenyum. "Tolong jangan ganggu aku."
"Manusia! Apa kau bisa menaklukkan menara ilahi?!"
Satu pertanyaan itu, membuat Klein tertarik dari semua pertanyaan para Century.
Dia melirik satu Century yang bertanya. "Menara ilahi?"
"Ah, kau mendengarku rupanya!"
"Coba jelaskan."
Menurut penjelasan sang Century, menara ilahi adalah tempat di mana para Century mendapatkan keabadian.
Bangunan yang tertanam di dalam tanah itu, membuat para Century memiliki usia yang panjang.
"Konon katanya, jika manusia bisa menaklukkan menara ilahi, maka dia juga akan mendapat keabadian itu!"
Klein seketika tertarik dan bertanya lebih lanjut. "Di mana tempatnya?"
"Ikuti aku, tuan!"
....
Klein di bawa ke sebuah tempat yang berbentuk lingkaran. Di tengah lingkaran itu, terdapat akar pohon yang tertanam.
Tidak seperti pohon pada umumnya, pohon itu memiliki posisi terbalik.
Di mana akar berada di permukaan, batang dan daun tertanam di dalam tanah.
Tentu saja ukuran pohon itu sangatlah besar. Terdapat gerbang raksasa yang menjadi pintu masuk.
Klein merasakan aura yang sama, seperti sihir yang dikeluarkan Nez.
"Aku tidak bisa mengantarmu lebih lanjut. Silahkan, taklukan menara ini!"
Ras Century pria yang mengantar Klein berjalan pergi. Klein masih terpaku dengan pohon terbalik itu.
"Apa yang akan aku dapat jika aku berhasil?" Klein tersenyum tipis.
"Selesaikan dulu, baru bertanya."
Dengan hati teguh, Klein mendorong gerbang raksasa. Memasukinya dengan langkah tegas.