JODOH YANG TIDAK TERDUGA

"coba kamu ingat ingat , mengapa Mira terobsesi ingin mengambil lili dari Nisa." ucap Al

Rehan pun berfikir sambil menikmati es campur nya itu.

"oiya aku ingat." ucap rehan mengagetkan semua orang.

"apa." ucap Ica

"aku pernah waktu aku bersahabat dengannya kalau aku sangat suka sekali dan bahagia kalau aku memiliki bayi perempuan." ucap rehan.

"jadi karena itu." ucap ku

"bila lili tidak ada maka rehan tidak bahagia. Dan itu membuat Mira bahagia." ucap Al

"diskusi di tunda dulu yuk , kita makan dulu." ucap ibu mencairkan suasana yang semakin tegang.

"asyik akhirnya kita makan." ucap Lisa

"asyik." ucap Aldo

Semua pun pindah ke ruang makan.

"jadi tidak enak kita ya sayang." ucap Ica pada rehan.

"ga apa apa ca, anggap aja ini rumah mu sendiri. Kalau bisa ngindep. Nisa pasti senang." ucap ibu

"iya ca , kamu ngindep nya." ucap ku

"emang boleh, " ucap Ica

"boleh, sambil kita cerita cerita lagi." ucap ibu

"bagaimana mana yang." ucap Ica

"seterah kamu , " ucap rehan.

"bayi mu yang satu. " ucap ku

"di hotel nis, " ucap Ica

"bawa kesini dong , aku juga mau lihat." ucap Nisa

"permintaan, bumil. Ngidam . " ucap ibu

aku pun tertawa kecil

"yaudah, nanti aku suruh baby sitter ke sini. " ucap Ica

akhirnya kita pun makan dengan hening, makanan ibu sangat enak dengan berbagai menu. Suasana rumah semakin ramai dengan kedatangan kedua orang tuanya lili . Apa lagi bisa saudara kembar' lili datang makin ramai lagi.

Malam ini aku tidur bersama Ica. Ayah , rehan , Aldo dan Al. Gelar kasur di ruang tamu depan. Ibu Lisa dan bayi dan juga baby sister bersama sama.

karena bayinya Ica tidak asi, karena asi Ica seret karena depresi. Sehingga bayinya minum susu formula.

aku meminta izin untuk mengobrol bersama Ica di kamar.

"maafnya ca, karena selesai lahiran kamu. Aku malah menghilang." ucap ku

"aku berterima kasih , karena kamu menyelamatkan bayi ku nis, dengan pengorbanan mu. Sampai pindah rumah dan Risen dari pekerjaan. Itu hal yang tidak semua orang lakukan untuk sahabatnya " ucap Ica memeluk ku

"namun akhirnya kamu bisa ketemu sama lili lagi." ucap ku

"iya aku bersyukur sekali nis." ucap Ica

"maafnya tidak bisa hadir dalam pernikahan mu, dan sekarang kamu yang hamil." ucap Ica

"iya , nggap ca." ucap ku sambil mengelus ngelus perut ku

"boleh ku mengelus ngelus perut mu." ucap Ica.

"hallo , baby. Kamu tau kalau ibu mu sangat kuat. Ibu mu itu pahlawan bayi ku. Aku berhutang Budi padanya. Dan aku bersyukur ALLAH titipkan sahabat seperti ibu mu." ucap Ica

Membuat aku menangis dan Ica ikut menangis . Dan kami berdua menangis bahagia dan berpelukan.

Tok .. Tok.. Tok .

"iya siapa " ucap ku.

"Kaka kata ibu, pada ngumpul di ruang keluarga. Ibu sudah siapin cemilan." ucap Lisa dan langsung pergi

"ibu mu sangat rajin nya , makanan yang di buat ibu mu sangat enak. " ucap Ica

"kamu tau, aku tidak pernah tau ibu ku seperti apa, bagaimana rasanya memiliki ibu. Dan di sayang ibu. Namun ternyata saat mengenal ibu mu. Aku tau bagaimana kasih sayang ibu, bisa kurakan dari ibu mu, nis. Dan aku merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang ibu.

Aku pun memeluk Ica yang menangis tersedu-sedu.

"ibu ku ibu mu juga . Karena aku sudah anggap kamu seperti suadara kandung ku." ucap ku

"terimakasih, Nisa." ucap Ica

"terimakasih kembali."

Akhirnya kami pun keluar kamar dan ikut berkumpul bersama yang lain.

"Kaka lama banget, mentang mentang lagi hamil ih." ucap Lisa

"memang Napa kalau lama jalannya " ucap ku cemberut

"aku kan mau denger cerita lagi "ucap Lisa polos

"anak kecil ga boleh dengar cerita orang dewasa " ucap ku

"aku sudah dewasa, buktinya aku punya pasangan." ucap Lisa

"siapa , pasangan anak cantik ini." ucap Ica

"itu, pangeran tampan." ucap Lisa menujuk Al sambil malu malu.

" enak saja, ini mah pangeran Kaka." ucap ku

"ih Kaka salah liat maksudnya belakang Kaka Al itu." ucap Lisa

dan ternyata itu poster kalender yang ada modelnya.

"kamu ini nya." ucap ku langsung ku cubit pipinya.

"kesel saja ga apa apa, nanti dede nya mirip seperti aku. Cantik, lucu dan pintar. " ucap Lisa

"ga , jangan ." ucap ku cemberut

Semua yang melihat bertengkar sama Lisa , tertawa. Saat itu aku benar benar malu.

"ayo cerita dong kak rehan." ucap Lisa

"Lisa mau cerita apa. "tanya Lisa

"itu Mira." ucap Lisa

"mengapa kamu suka banget cerita Mira." ucap ku bertanya

"habis, semua orang serius saat bercerita tentang Mira." ucap Lisa polos

"sini sayang, kemari." ucap rehan

"sayang," ucap Lisa dengan bertingkah genit

"maafnya kak Ica, bukannya aku yang nyuruh kak rehan manggil aku sayang tapi ka rehan sendiri. Tolong jangan labrak aku." ucap Lisa

Lisa yang berbicara aku yang merasa malu, sebagai Kaka aku malu bener. Lisa terlalu aktif dan dewasa terlalu dini. Mungkin kebanyakan nonton sinetron tentang pelakor kalinya.

"ga apa apa Lisa." ucap Ica

Akhirnya Lisa pun mendekati rehan, dan duduk di samping rehan dengan sangat anggun. awalnya Al hanya tersenyum, namun lama kelamaan lihat Lisa yang seperti itu membuat Al tertawa sangat geli sekali.

"maaf." ucap Al menahan tawa.

"coba kamu ceritakan tentang Lisa, aku lebih suka denger cerita Lisa dari pada Mira." ucap rehan tersenyum

"mau cerita tentang aku apa kak." ucap Lisa mikir

"apa aja, bebas. Mau sekolah, bermain atau hobi." ucap rehan

" ok baik lah. dengerinya." ucap Lisa

"iya " ucap semua sambil tersenyum.

akhirnya, Lisa menceritakan tentang dirinya. Beginilah Lisa bercerita kepada kami semua.

Nama ku Lisa, anak kedua dari ayah dan ibu yang sangat baik , aku punya saudara kembar' tapi sayang cowok. Bukan cewek . Kadang aku berfikir pengen punya kembaran cewek gitu.

Saat itu Aldo cemberut, dan pasang muka yang tidak ga enak. Saat mendengar cerita Lisa.

Aku punya ,Kaka kata orang si cantik. Tapi mereka apa tidak melihat diriku yang lebih cantik dari Kaka ku itu.

Walaupun aku masih kecil aku ini sudah berlatih untuk belajar diet.

Sontak aku kaget, saat minum aku tersedak. Anak SD sudah ngomong diet dietan.

Biar badan ku langsing gitu. Kalian tau, aku itu anak yang paling cantik satu sekolah. banyak yang manggil aku princess, namun sayang pangeran tampan belum ketemu masih di cari cari.

Hobi ku banyak, aku suka sekali ngemil tapi aku kepikiran takut badan ku gemuk. Aku bisa mengumpulkan uang jajan ku , dua Minggu seratus ribu.

"dua Minggu seratus ribu." ucap ku mikir

"kamu tidak jajan." ucap ku

"tidak kak." ucap Lisa

"kamu iritnya." ucap ku sambil bercandain Ade ku Lisa

"salah." ucap Lisa

"aku bisa saja jajan kesukaan ku, namun aku mikir ke arah masa depan. Kalau aku jajan yang berlemak lemak. Badan ku bisa seperti kak Nisa." ucap Lisa tertawa

Sontak, semua yang mendengar cerita Lisa tertawa terbahak bahak.

Kenapa aku lagi yang kena, namanya ibu hamil. Kalau ga gendut mana percaya kalau lagi hamil.

"udah ah cerita ku, aku takut ada paparaze." ucap Lisa membisik

"yaudah , terimakasih untuk Lisa yang sedang membagikan cerita." ucap rehan

"sekarang siapa lagi yang mau cerita." tanya rehan

Tiba tiba Aldo menunjuk, kalau Aldo ingin bercerita.