Ayleen gadis 23 tahun yang bekerja di salah satu Perusahaan Food Product. Perusahaan yang mengeluarkan makanan yang di kemas dan biasa terjual di supermarket yang menjadi kebutuhan sehari-hari.
Ayleen yang sudah bekerja 1 tahun di Perusahaan itu tidak sengaja bertemu dengan seorang pria yang pingsan pada malam hari.
Di awali dari pertemuan itu yang ternyata pria yang di tolong Ayleen adalah CEO pemilik Perusahaan tempat Ayleen bekerja.
Pria yang bermana Alam Andrean Brawijaya, pria berusia 28 tahun. Pria kaya raya, tampan dengan aura dingin seperti pria pembunuh berdarah dingin yang menatap sangat tajam dan terkesan sangat galak.
Akan tetapi membuat Ayleen dengan cepat menyukai atasannya itu dan mengejar sang atasan yang ingin di jadikan target sebagai pacar. Tetapi pasti Alam sangat risih dengan kehadiran Ayleen yang selalu nempel-nempel.
Bagaimana usaha Ayleen merebut hati sang CEO?
Apakah Alam akan luluh pada wanita bar-bar yang terus menghantuinya?
mari kita lihat Noveln
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 32 Mereka dekat.
Untuk pertama kali bagi Alam menceritakan tentang keluarganya kepada seseorang dan itu adalah Ayleen.
"Ya ampun wanita antagonis di dalam drama. Dia punya niat jahat yang ingin menikah dengan kakekmu, pasti karena ingin kekuasaan," tebak Ayleen kalau sudah diajak gosip pasti akan lancar.
"Ya. Karena dia adalah anak dari pemilik Perusahaan yang sudah gulung tikar dan mungkin saja dia ingin kembali Perusahaan itu maju dan harus menggunakan kakek," sahut Alam yang memang sejak awal sudah pasti tahu apa tujuan Mona.
"Huhhh kalau sudah berhubungan dengan duit pasti akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan hal itu," gumam Ayleen geleng-geleng.
"Begitu juga dalam persaingan bisnis. Kita tidak akan tahu siapa lawan dan kawan. Karena semua bisa saling menusuk dan meski itu keluarga sendiri. Karena untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Semua itu karena niat keserakahan yang sudah tertanam!" sahut Alam menambahi.
"Jadi kau juga tidak tahu siapa musuh dan siapa temanmu?" tanya Ayleen.
"Seperti yang aku ucapkan sebelumnya kepadamu, tidak ada yang tahu sifat manusia dan untuk menghindari itu lebih baik atau tidak percaya kepada siapa-siapa dan menganggap semua sebagai musuh," ucap Alam dengan santai.
"Iya juga sih," sahut Ayleen.
"Tapi aku juga melihat jika kamu tidak dekat dengan mama mu?" tanya Ayleen.
"Dari mana kamu tahu?" tanya Alam
"Bukankah belakangan ini aku sengaja dekat dengan dia," sahut Ayleen.
"Untuk apa kau sengaja dekat dengan dia?" tanya Alam heran dengan alis terangkat.
"Ya untuk apa lagi jika tidak untuk melancarkan trik dan juga target," jawab Ayleen dengan jujur membuat Alam bingung.
"Target apa?" tanya Alam.
"Untuk mendapatkan kamu. Kita harus dekati ibunya dan makan setelah itu akan bisa dekat dengan anaknya," jawab Ayleen yang memang kalau berbicara apa adanya. Hal itu membuat Alam mendengus kasar.
"Sebaiknya kamu jangan dekat dengan dia, dia peminum yang menemani hidupnya sehari-hari hanya alkohol. Semenjak nenek meninggal Mama tidak pernah meninggalkan minuman itu dan itu yang membuat mama dan kakek terus bertengkar," jelas Alam mengingatkanku Ayleen.
"Oh iya. Tapi aku melihat mama kamu sangat baik dan juga humbel," sahut Ayleen.
"Terserah bagaimana kamu menanggapi dia. Aku sudah mengingatkan," sahut Alam
"Kalau begitu terima kasih sudah perhatian kepadaku dengan mengingatkanku," sahut Ayleen yang kembali percaya diri dan membuat Alam hanya mendengus kasar.
********
Mona yang berada di dalam ruangannya dengan seorang pria yang berdiri di depannya dan ada beberapa foto yang berserakan di atas meja Mona. Foto itu yang tak lain adalah Alam dan Ayleen. Foto-foto yang menunjukkan kedekatan Alam dan juga Ayleen.
"Wanita ini juga yang sudah menyelamatkan Alam dari dalam ruangan itu," ucap Pria itu.
"Jadi dia bukan hanya sekedar karyawan. Tetapi juga ada sesuatu dengan Alam dan pantas waktu itu Alam sangat membela dia," batin Mona.
"Apa yang harus saya lakukan untuk wanita ini Nyonya?" tanya pria itu.
"Kamu tidak perlu melakukan apa-apa untuk saat ini. Saya ingin tahu dulu hubungan jelas diantara mereka seperti apa. Apa ini hanya kebetulan atau memang mereka berdua memiliki hubungan spesial," jawab Mona.
"Baik kalau begitu nyonya," sahut pria itu.
"Aku akan mencari tahu hubungan kalian berdua seperti apa. Jika wanita ini bukan sembarang dan selalu ikut campur. Maka aku juga tidak akan tinggal diam," batin Mona dengan tersenyum miring.
*********
Perusahaan Food Product.
"Ayleen aku minta maaf!" Ruka yang mengejar Ayleen dengan Ruka yang terlihat memohon.
"Kau itu bukan sahabat sejati. Kau bisa-bisanya meninggalkanku di Yogyakarta. Kau hanya ingin bersahabat denganku saat senang saja dan saat susah kau malah pergi," kesal Ayleen yang terus berjalan dengan wajah yang tampak sangat marah.
"Ayleen tapi pada kenyataannya kamu tidak pernah senang dan hanya susah saja," sahut Ruka.
"Jangan menjawab!" kesal Ayleen dengan menghentikan langkahnya dan terlihat sangat jarang kepada Ruka.
"Ayleen, Aku benar-benar tidak tahu jika kamu itu tertinggal dan aku pikir malah kamu yang terlebih dahulu masuk ke dalam Bis. Jadi aku tidak berusaha untuk mencarimu. Karena aku juga kesel denganmu. Aku menyuruhmu untuk menungguku tetapi saat aku kembali kamu malah tidak ada," jelas Ruka.
"Mencari Alasan saja!" kesal Ayleen.
"Sungguh Ayleen aku sama sekali tidak bohong sumpah!" Ruka sampai mengangkat dua jari ke atas untuk meyakinkan Ayleen.
"Ayolah maafkan aku, please!" Ruka benar-benar memohon dengan menyatukan kedua tangan.
"Maafkan aku Ayleen. Aku mohon!" wajah Ruka terlihat sangat begitu kasihan.
"Baiklah aku memaafkanmu!" sahut Ayleen yang memang tidak bisa marah lama-lama.
"Aku memaafkanmu karena akibat dari kejadian itu aku mendapatkan keuntungan yang sangat besar," ucap Ayleen.
"Keuntungan apa?" tanya Ruka
"Aku tidak harus memberitahu kepada," jawab Ayleen.
"Oke-oke, aku juga tidak akan kepo yang terpenting sekarang aku lega karena sudah mendapatkan Maaf dari sahabatku yang cantik ini," ucap Ruka dengan mencolek dagu Ayleen.
"Isss apaan sih!" kesal Ayleen yang merasa risih.
"Ya sudah sekarang ayo kita kembali bekerja!" Ruka langsung merangkul bahu sang sahabat dan mereka berdua kembali berjalan.
Mereka sama-sama bercanda dengan saling jahil satu sama lain. Namun, tiba-tiba langkah mereka terhenti ketika ada seseorang wanita yang berdiri di depan mereka.
Wanita itu tak lain adalah Mona yang memperlihatkan wajah bengis dengan tatapan sinis melihat ke arah Ayleen. Ayleen kesulitan menelan salivanya dengan wajah yang pasti sangat takut melihat wanita yang sering dikatakan sebagai Mak Lampir.
"Astaga kenapa juga aku harus berhadapan dengan dia. Aku tidak bisa mengelakkan nenek peyot ini," batin Ayleen yang jujur sangat takut.
"Bu!" sapa Ruka langsung menundukkan kepala. Namun, tidak dengan Ayleen yang mungkin masih sibuk dengan pikirannya.
"Kau tidak tahu siapa aku dan sekarang malah melihatku seperti itu?" tanya Mona dengan suara berat dengan tatapan yang semakin tajam.
"Maaf Bu!" Ayleen langsung menundukkan kepala.
"Kalian berdua ini tahu jam kerja. Lalu apa yang kalian lakukan di sini, tertawa-tawa dan sementara teman-teman kalian yang lain sedang bekerja. Apa kalian pikir ini Perusahaan nenek moyang kalian!" tegur Mona dengan suara menekan yang terlihat sangat marah.
"Maaf Bu. Tadi kami baru saja dari luar untuk menyelesaikan pekerjaan," jawab Ruka yang memberikan alasan.
"Apapun itu kalian berdua sudah sangat lancang dan melanggar peraturan Perusahaan. Kalian harus mendapatkan sanksi!" tegas Mona.
"Apa-apaan sih wanita ini. Sanksi apa coba. Jelas-jelas aku sama Ruka tadi baru saja melaksanakan pekerjaan di luar dan kami baru sampai. Hanya karena berjalan tertawa-tawa lalu dia mengatakan kami asik-asik sendiri dan tidak melakukan pekerjaan. Wanita ini benar-benar sengaja mencari masalah," batin Ayleen dengan kesal.
"Tapi Bu kami berdua---"
"Tidak ada tapi-tapian," sahut Mona yang memotong penjelasan dari Ruka.
"Kalian berdua ikut saya!" tegas Mona.
"Wahhhh, gawat nih. Kalau sampai aku sama Ruka ikut dengan wanita kurang waras ini. Pasti dia akan melakukan hal-hal yang tidak beres," batin Ayleen dengan panik.
"Ayo! kenapa masih diam saja, mau saya berikan hukuman yang lebih parah!" ancam Mona. Ruka sudah sangat panik yang menyenggol Ayleen seperti meminta pendapat dari Ayleen.
Bersambung
...Hay para readers aku kembali membuat Novel Baru Suami Pilihan Abi Apa Salah? Jangan lupa untuk like, koment, vote yang banyak. Semoga kalian sudah dengan ceritanya ya. Jangan lupa untuk terus dukung karya aku ya. Supaya semakin semangat....
penasaran nih apa yg dilakukan Ayleen 🤭🤭😜😜