NovelToon NovelToon
Tiara Permata Karina

Tiara Permata Karina

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Karir
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sophie Nara

Ganti deskripsi karena author menyerah. Susah banget menulis hal yang sudah berlalu puluhan tahun yang lalu.

Seorang gadis sempurna dari keluarga baik-baik menjadi korban nafsu binatang pemuda kaya raya hanya karena dendam karena ditolak cintanya.
Bagaimana cara dia mengatasi supaya bangkit dari keterpurukan?

Sebuah kisah yang terinspirasi dari kisah nyata. Hanya terinspirasi saja. Tidak berusaha memotretnya lebih jauh karena pengetahuan author tidak sedalam itu.
Maaf jika tidak memuaskan beberapa pihak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sophie Nara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Manusia Cabul

Desa tujuan KKN Karina terletak tidak jauh dari pantai. Perjalanan sampai ke sana sangat jauh melewati pinggiran gunung yang berkelok kelok. Kelompok KKN Karina sangat banyak yang di sebar di daerah itu.

Kebetulan Karina mendapatkan teman dari berbagai fakultas yang jauh. Anis dari fakultas Sastra, Reva dari Fakultas Pertanian, Satyo dari kedokteran, Lubis dari Teknik dan Wirawan dari fakultas Perikanan.

"Mas Satyo, kita nanti ke tempat pemuka desa dulu kan ya?" Reva memperhatikan jalan sedari tadi akhirnya angkat bicara.

"Iya mbak. Nanti kita kumpul bersama kelompok lainnya. Nanti siapa tau proker bisa digabung bersama."

Tidak lama kemudian, Karin telah sampai di rumah kepala desa. Terlihat anak-anak kecil berkejaran diantara perahu nelayan. Pemandangan yang menyenangkan. Seketika dia teringat dengan Geo. Apa kabar anaknya itu. Mungkin sedang digendong Kakeknya. Pak Sofyan suka sekali bermain dengan cucunya.

"Silakan masuk.. "ujar Pak Lurah. "Lama sekali desa ini tidak kedatangan mahasiswa KKN.. Terimakasih banyak."

"Teman-teman lainnya sudah masuk tadi."

"Maaf kami telat. Tadi sempat macet."

"Ngga papa. Yang penting selamat sampai sini.. "

Balai desa itu terlihat ramai. Terlihat 4 kelompok mahasiswa KKN. Seorang pemuda memperhatikan Karina sejak masuk. Albar ternyata sudah ada disana dengan kelompok lainnya.

Setelah memberi pengarahan, Pak Lurah membagi menjadi 4 team yang tersebar di desa itu. Desa tersebut sangat luas dan juga bergunung-gunung.

Kelompok Karina memperoleh basecamp rumah kosong yang berada si dekat jalan ke pantai.

"Kalian tidur di kamar. Kami tidur di luar."kata Satyo sang ketua kelompok.

"Sekarang kita istirahat dulu. Nanti sore kita kumpul di balai desa lagi."

Karina segera menata bajunya. Dia kebagian di tidur di pojok.

Setelah mengakrabkan diri, Karina kemudian masuk ke kamar mandi dengan tenang. Badannya gerah. Rumah ini walaupun kosong namun terawat baik. Reva sibuk mencari sinyal yang hilang timbul. Memang di masa itu, HP baru diluncurkan pertama kalinya. Harganya juga relatif mahal. Susah payah dia berjalan melintasi ruangan. Namun tidak dapat juga. Dengan kesal dia balik ke tempat tidurnya.

"Kenapa Mbak Reva?"

"Sinyal ilang timbul mbak!"

"Dekat kamar mandi itu kayaknya bisa deh.. "ujar Anis yang terlihat bahagia setelah menerima sms.

Reva beranjak ke luar. Tiba-tiba..

"Woi! Ngintip lu ya!" teriaknya. Karina yang di kamar mandi bergegas mengancingkan bajunya yang sudah terlepas sedikit dan keluar.

"Siapa mbak?"tanyanya panik.

"Itu tadi kayaknya laki-laki di deket situ. Waktu aku teriakin, langsung lari!"

"Ada apa mbak?" Satyo ketiduran sementara teman-temannya yang lain merokok di warung depan.

"Ada yang berusaha ngintipin Mbak Karin, Mas. Aku liat sendiri!"

"Kalau mandi ada yang harus berjaga kalau gitu. Bahaya juga ya...Kamu kenal orangnya? "

"Ngga liat mukanya seperti apa. Tapi tinggi besar sih.. "

"Mbak, Reva jagain deh.. Monggo dilanjut mandinya!"

Akhirnya sore datang. Mereka bergegas ke Balai desa. Lumayan, disana disediakan makanan nasi bungkus karena rapat.

Pembagian kelompok di laksanakan. Karin memperoleh teman untuk mengajar di SD dengan Anis dan melakukan penyuluhan dari team sebelah.

"Mbak, kalau Reva liat-liat, kayaknya postur si tukang cabul itu kaya cowok itu tuh.. Lupa namanya!"

"Siapa? Yang mana?"

"Yang baju merah.. "

"Eh, itu kan Albar. Anak Mapala katanya. Fakultas Geografi. Ah, masa sih mbak?"

"Iya ya.. masa nuduh teman sendiri?"

"Tapi memang harus waspada sih. Itu penyakit!"

"Ngomongin apaan sih?"tanya Anis.

"Manusia cabul!" kata Karina dengan mantap.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!