Revenge Of Lady Aryana

di penjara bawah tanah ini selama seminggu aku dan Maya di hukum cambuk dan tak dapat beri makan juga minum. Bahkan beberapa penjaga di sini memperkosa kami. Aku begitu hancur hidup ku hancur semua hancur aku rasa ingin mati sana. Kehormatan ku sudah di injak-injak. Airmata ku juga sudah kering. Aku rasa mati lebih baik dari pada siksaan ini. Dengan teganya Nicholas berengsek itu menyuruh penjaga- penjaga itu untuk memperkosa kami. Dengan siksaan ini aku rasa tak ingin lagi hidup Maya, karena ingin melindungi ku tubuh nya terpelanting dan menabrak dinding runcing setelah beberapa kali mereka memperkosa Maya di hadapan ku yang di ikat kedua tangan dan kakiku, hati ku sakit mendengar jerit menyedihkan Maya sebelum dia meregang nyawa di hadapan ku dengan darah yang menggenang di kepala nya. Mereka sungguh kejam. Dan hari ini adalah hari di mana aku akan di eksekusi mati. Sebelum mereka membawa ku, Isabella mengunjungi penjara di mana aku berada.

"sungguh menyedihkan monster seperti mu. biarkan aku masuk." ucap nya kepada penjaga yang menundukkan kepala mereka memberi hormat. Dan dapat ku lihat samar jika Nicholas juga mengikuti nya ke penjara ini. Namun pria itu tidak ikut masuk kedalam. Apakah dia tak ada rasa kasihan pada ku sebagai istri nya. Walaupun aku tidak cantik, tapi aku juga manusia. Wanita ular ini masuk menghampiri ku yang sudah tak berdaya diikat kedua tangan dan kaki yang di rantai. Bahkan untuk mengangkat kepala pun aku hampir tak mampu. Hanya wanita ini yang masuk tidak dengan pria laknat itu yang hanya menunggu di luar penjara.

"sekarang wajah mu sudah sama dengan wajah babi yang berkubang di lumpur. Sungguh menyedihkan untuk mu dan menyenangkan untuk ku. Sebelum kau mati aku akan mengatakan sebuah rahasia. Sebenarnya yang membunuh keluarga mu adalah Nicholas dia menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh seluruh keluarga mu dan mengambil alih semua kekuasaan keluarga mu. Sungguh menyedihkan dan kau tau Nicholas melakukan itu atas hasutan ku wanita yang begitu di cintai nya. Karena ayahmu itu tidak mendukung ayah ku dalam menduduki jabatan penasehat umum raja, ayah mu itu terlalu dekat dengan raja jadi apa-apa raja selalu bertanya pada ayah mu. kau tau Nicholas terpaksa menikahi mu, jika raja tidak memerintahkan dia menikah dengan mu mana mau dia menikah dengan monster Yeti seperti mu. Karena kau sebentar lagi akan mati maka aku akan mengatakan nya pada mu aku dan Nicholas dulu nya adalah sepasang kekasih namun terpaksa terpisah kan dan Nicholas meminta ku untuk kembali dengan mengatakan apapun yang ku minta akan dia turuti. Dan aku meminta untuk memusnahkan seluruh keluarga Venetian. Dan yah akhirnya dia menuruti ku namun untuk menyingkirkan mu dia berkata itu akan sulit karena kau sudah menjadi istri nya maka aku mengambil langkah ku sendiri agar kau tersiksa sebelum ajal mu benar benar datang." wanita iblis ini mengatakan semua nya dengan sangat pelan tepat di telinga ku. Aku marah sungguh marah.

"BRENGSEK!!! KAU PEREMPUAN IBLIS!!!! ARRRGGGG!!!! AKU BERSUMPAH AKAN MEMBUAT HIDUPMU MENDERITA!! AKU AKAN MEMBUAT KALIAN MEMBAYAR SEMUA NYA! ARGGGG!!! AKU BERSUMPAH AKAN MEMBUNUHMU DAN JUGA ANAK MU ITU!!" aku berteriak seperti orang kesetanan. Aku marah pada diriku sendiri. Jika saja aku di beri kesempatan aku akan berusaha mengubah semua aku akan menyelamatkan keluarga ku dari orang-orang laknat ini. Aku tidak ingin mati aku ingin membalas mereka. Tapi yang kudapat kan hanya keputusasaan, kenyataan nya aku sudah hancur. Wanita iblis ini tersenyum melihat ku hancur dan teriakan ku tadi mengundang si Pria brengsek itu masuk dan menendang kepala ku hingga terbentur lantai. Namun sayang nya aku masih tetap hidup.

"sayang aku sangat takut wanita monster ini menjerit kepada ku padahal aku ingin memberikan nya pengampunan" Isabella iblis mengatakan hal-hal dramatis menyudutkan ku yang sudah tersungkur di lantai. Sungguh memuakkan oh dewa Ruci, aku ingin mati saja.

Setelah menendang ku Pria kejam ini menyuruh pengawal nya untuk menyeret ku keluar. Aku di seret menuju alun-alun kota. Mereka yang melihat ku melempari ku dengan sayuran busuk dan bahkan dengan kotoran.

"bunuh saja wanita monster itu.!!"

"iya dia tak pantas dengan Grand Duke yang tampan"

"dasar tidak tau malu kelakuan dengan tubuh nya sama-sama buruk."

"Lady monster Yeti. Sungguh kejam dia ingin membunuh calon anak suaminya sendiri"

"lebih baik sampah seperti nya mati"

Begitu yang ku dengar dari setiap mulut yang ku lewati. Aku tak tau entah rumor apa yang di sebarkan oleh wanita iblis itu dan juga pria kejam itu.

Dan sampai lah aku di alun-alun kota lebih tepatnya di depan pisau pancung. Aku Lady Aryana de Venetian seorang wanita gemuk berumur 26 tahun yang saat ini sedang berada di depan pisau pancung akibat fitnah suamiku dan juga kekasih nya untuk menyingkirkan diriku dan juga untuk menjatuhkan keluarga ku. ku pandangi lagi wajah tampan yang memiliki tatapan kejam ke arah ku dengan segaris senyum meremehkan. Selalu menjadi pertanyaan di benak hati ku, kenapa hidup yang ku impikan hancur begitu saja.

aku bersumpah di dalam lubuk hatiku yang paling dalam. jika aku di beri kesempatan maka aku akan membalas kan sakit hati ini. dan akan ku pastikan lelaki yang masih berstatus suami ku bertekuk lutut di hadapan ku kelak, dan aku akan benar-benar menjadi monster untuk mereka.

Aku di paksa berlutut oleh dua algojo ini, dan saat aku berlutut aku mendongakkan kepala ku menatap langit mendung yang sedikit gelap padahal hari masih siang. Mataku terpejam dan aku berteriak pilu.

"OH DEWA RUE. TOLONG AKU, TOLONG AKU, SELAMAT KAN AKU DARI KETIDAKADILAN INI, BERIKAN AKU KESEMPATAN UNTUK MEMBALAS DENDAM KEPADA MEREKA DEWA RUE!!! BERIKAN AKU KESEMPATAN!!, AKU AKAN BENAR BENAR MENJADI MONSTER UNTUK MEREKA, KUMOHON DEWA RUE!!" Bertepatan dengan teriakan ku petir menggelegar dan mereka yang sedang menonton ku untuk mati terlihat sedikit panik hingga Pria kejam itu menyuruh algojo untuk segera memenggal kepala ku. Sementara yang menonton kematian ku menyebut ku penyihir hitam yang berdoa pada dewa kegelapan. Yah dewa Rue adalah dewa kegelapan.

"segera penggal kepala penyihir itu!!"

Dan tiba-tiba sebelum hukum penggal ku di laksanakan jiwa ku seperti di tarik keluar dari raga ku. membuat ku sesak dan hampir tak bisa bernafas aku memejamkan kan mata sekejap dan tersentak membuka mataku. betapa terkejutnya diriku yang saat ini tidur di ranjang kamar ku sebelum aku menikah dengan lelaki brengsek itu.

"apa yang terjadi!"