NovelToon NovelToon
Salah Pilih

Salah Pilih

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: yu odah

mengabdi pada imamnya dengan sepenuh hati tetapi Justru derai air mata dan darah yang Inara terima.
Suami yang sangat ia cintai ternyata menghianatinya, hancur hati Inara mengetahuinya dan semakin membuatnya terpuruk saat kehancuran rumah tangganya ternyata ada campur tangan ibu mertuanya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yu odah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan kau Tahan

Egi merebahkan tubuhnya di ranjang besar di kamarnya, hatinya masih merasa kesal setelah tahu kalau rupanya Ibnu masih perduli pada Inara.

"Gi ..bagaimana keadaannya, kenapa kau tidak mengantarnya pulang, apa dia sudah minum obat, apa dia pulang sudah makan?"

Itulah rentetan pertanyaan yang membuat Egi jengah, untuk apa Ibnu masih memperhatikan Inara sedangkan ia sudah memiliki Intan.Bahkan makan malam pun Egi lewatkan demi tak bertemu tatap dengan Ibnu.

"Aaaishhh...pait pait pait" umpat Egi, entah kenapa hatinya menjadi panas mengetahui orang lain ada yang perduli pada Inara.

"Ah sedang apa dia sekarang" ucap Egi lirih lalu meraih ponsel di atas nakas.

"Hei hei ..dari mana kau belajar selfi?" Egi terlonjak melihat kini profil Inara telah terpasang wajah manisnya.

Tangan Egi bergetar, beberapa kali ia menghapus kalimat yang sudah ia ketik namun urung ia kirimkan

"Siapa yang mengajarimu membuat poto profil?" Egi memegang dadanya yang berdebar tak karuan setelah mengirimkan pesan.

Sementara Inara di kamarnya tersenyum tipis.Meski Rusdi kini pulang tengah malam pun ia tak akan merasa kesepian lagi, karena dengan benda persegi miliknya kini ia bisa dapat berkirim pesan pada siapapun yang ia ingin.Dan dari Endah lah kontak Tina, Mery, Leni dan Neni ia miliki.

Namun pesan dari nama 'Egiku ganteng' cukup menarik perhatiannya.

"Elic yang mengajariku" jawab pesannya singkat.

"Bagaimana keadaanmu? Jangan lupa minum vitamin dariku" pesan Egi membuat Inara merasa hangat, pemuda tampan itu memang diam-diam memiliki hati yang lembut, di balik sikap cuek dan kata ketusnya Egi adalah pribadi yang perduli pada orang lain.

"Ya...sudah aku minum."

Tok tok tok.

Inara bangkit dari pembaringan saat ketukan pintu mengusik kegiatannya.

"Rusdi malam ini tidak pulang Na...dia akan menginap di rumah Toni" tutur Sela datar lalu menutup pintu kamar.

Dahi Inara mengerut karena siang tadi Toni bahkan pulang lebih awal untuk menjemput Tina istrinya.

Dan kalimat yang ia terima dari Tina membuat dadanya sesak.

"Kemana sebenarnya kau Mas?" ucap Inara lirih, tak terasa air matanya lolos dari sudut matanya.

Ketukan pintu pukul empat pagi membangunkan Inara.

"Na..Ina..."

Bergegas inara membuka pintu karena itu suara Rusdi.

"Dari mana kamu Mas?" tanya Inara.

"Apa ibu tidak bilang? Aku nginap di rumah Toni, kenapa? kamu curiga heum?"suara Rusdi tampak menyimpan geram dengan mata me merah menahan amarah.

"M mas aku hanya bertanya dan mbak Tina bilang kau tidak di rumahnya, bahkan kemarin kau ijin tidak bekerja...kau bohong Mas."

"Heh ..kata siapa aku tidak di rumah Tina hah? Kata siapa?"bentak Rusdi.

"D dari mbak Tina sendiri yang bilang mas, aku tadi kirim pesan padanya menanyakan apakah kau di sana?"

"Pesan?...oh sekarang kau punya Hp rupanya heh? Dari mana kau dapat uang untuk membeli Hp heh?apa kau mencuri heh?"

Rusdi merampas ponsel Inara dengan sekali hentakan, lalu membuka aplikasi hijau dan seringai mengerikan membuat tengkuk Inara meremang.

"Oh...rupanya kau bermain di belakangku heh, rupanya kau dapat Hp ini dari hasil jual diri pada pria hidung belang di luar sana hah...!!"

"Mas...!! Tega sekali kau menuduhku begitu kejam, aku dapat ponsel dari hadiah karena aku juara lomba masak Mas."

"Halaaah bohong kamu, dasar istri tukang bohong, kau selingkuh di belakangku kan..kau bermain gila dengan lelaki lain."

Plakk.

Tubuh kecil Inara terhuyung mendapat tamparan keras Rusdi, pipinya yang memerah pun terasa kebas.Rusdi berjalan memasuki kamar tanpa memperdulikan keadaan Inara.

"Dasar istri tak tahu di untung, bisanya nyusahin...kau memang wanita pembawa sial" umpat Rusdi seraya merebahkan tubuhnya ke atas kasur pegal rasa semua badannya setelah semalam ia bertahan bersembunyi di kolong meja di gudang rumah Kesya karena suaminya ternyata pulang tanpa memberi kabar terlebih dahulu, bahkan rencana bercinta semalam suntuk akhirnya gagal.

Dengan hati hancur dan pipi lebam Inara mulai mencuci dan memasak, rasa lemas tubuhnya tak ia rasakan.sakit di tubuh tak sebanding dengan rasa sakit hati yang ia derita, dengan kejam Rusdi menuduhnya telah berkhianat bahkan menuduh sebagai wanita murahan.

Akhirnya setelah menahan rasa sakit lahir dan batin Inara menyelesaikan tugas paginya.

"Mas...bangun, nanti kau kesiangan berangkat ke kantor Desa."

Inara merapikan baju dan bersiap untuk berangkat, namun suara deru mesin mobil yang berhenti di halaman depan membuat Inara mencoba mengintip dari sela pintu yang sedikit terbuka.

Tok tok tok, senyum menawan terbit dari wajah Egi setelah Inara membuka pintu.

"E egi..."sapa Inara terkejut.

"Aku di suruh Tante untuk menjemputmu, kondisimu masih lemas, apalagi kau harus mengayuh sepeda mini itu."

Inara menghela nafas lega, memang lemas tubuhnya masih terasa hingga untuk mengayuh pun kakinya mungkin tak akan kuat.

"Hei ..kenapa kau melamun? Ayo kita berangkat" ujar Egi mrmbuat kesadaran Inara pulih.

"I iya baik..aku ambil tasku dulu."

Egi tersenyum lega karena Inara ternyata mau ikut dengannya.

Prok prok prok.

"Wah wah wah...sandiwara apa ini, istriku ada yang menjemputnya pakai mobil untuk mengajak berangkat bekerja, atau jangan-jangan kau lelaki yang sudah membayarnya dengan telepon genggam itu heh?" suara berat Rusdi membuat Inara dan Egi tertegun, sontak rahang Egi mengeras dan tangan mulai mengepal.

"Dia keponakan Pak Lurah Mas, dan dia di minta untuk menjemputku karena aku masih lemas dan tak sanggup untuk mengayuh sepeda" jelas Inara panik.

"Ohh...bukankah kau lelaki yang kemarin kulihat bersama anak bu kurah itu kan?kenalkan...aku suaminya Inara, dan sekarang kau tahu kalau wanita yang kau bawa itu adalah istri orang jadi mulai sekarang menjauh lah darinya."

Bentakan Rusdi tak membuat Egi gentar bahkan dalam hati ia mencibir dan mengumpat pria bejat di depannya itu.

"M mas..kami berangkat dulu, sudah siang kasihan di kantin nggak ada yang masak" cicit Inara lirih.

"Hei wanita murahan...siapa yang mengijinkanmu keluar dari rumah ini heh."

Kepalan tangan Egi semakin keras hingga buku-buku tangannya pun memutih.

"Sudahlah jangan ladeni dia" ucap Inara lirih namun dengan nada pasrah, mungkin memang benar ucapan Egi tempo hari lalu, Rusdi memiliki wanita lain, jadi untuk apa ia harus bertahan kalau ia sudah di khianati.

Inara melangkah mengekor Egi menuju mobil namun kembali teriakan Rusdi menggelegar membuat Inara bergetar.

"Hei ...Inara, sekali kau melangkah ke luar halaman rumah ini, maka jatuh talakku untukmu."

Sepersekian detik waktu seakan berhenti, tubuhnya terasa lemas bak tak bertulang dan air mata pun akhirnya jatuh menetes dadi sudut mata Inara.

"Mas..tega kau Mas" ucapnya lirih sambil menatap Rusdi yang berkacak pinggang dan mengangkat dagu.

Inara hendak memutar balikan badan namun tangan Egi menahannya.

"Jangan kau tahan jika dia memang sudah tak ingin bersamamu."

*********************

Jangan lupa like nya ya bestie 😘😘😘😍😍😍

1
Holipah
Inara tolol suami penyakit masih mau aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!