Salibury High School diramaikan dengan kedatangan murid yang baru pindah dari Surabaya. Awalnya gadis itu hanya dihebohkan dengan parasnya yg cantik tapi lama kelamaan gadis itu selalu digosipkan karna kenakaln nya dan selalu menjadi buronan ketos salibury high school. Awalnya gadis itu tertarik cowok cuek dan dingin disekolah barunya itu, Sampai di satu kejadian dimana dia tau bahwa cowok yang ia idamkan ternyata ketos di sekolahnya itu. Karna gadis itu adalah gadis yang nakal jadi selama sekolah di salibury high school itu dia selalu terlambat, ia kira cowok yang sering menghukumnya lewat bawahan nya itu bukan cowok cuek itu yang membuat ia kesal pada ketua osis itu.
Kepo kan sama kelanjuta nya keduanya bakalan benci jadi cinta apa bakalan jadi musuh bubuyutan..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim_Eya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fitnah
Bugh
Yura mendengar sesuatu yang terjatuh "Suara apaan ya itu" ujar yur dan dia bergegas menghampiri suara itu
Saat dia menghampiri suara itu ternyata maudy sedang tergeletak dengan kening yang berdarah.
"Ka bangun" teriak yura yang mencoba membangunkan gadis itu
Saat yura mencoba membangun kan maudy gadis itu membuka matanya dan tiba-tiba teriak ketakutan "Ah ampun jangan pukul gue tolong" teriak maudy dengan keras dia juga memeluk kedua lututnya
"Ka siapa yang mau jahatin lo" ujar yura yang mencoba menenangkan maudy
Ketika yura mencoba menangkan maudy tiba-tiba salah satu teman clarissa datang dan melihat maudy keningnya terluka.
"Eh cewe korea kawe ngapain si maudy lo" sentak mila yang menarik lengan yura
Dan beberapa siswa berdatangan menyaksikan mila sedang menampar yura dengan keras.
Plak
"Elo ngebully si maudy hah" bentak milla
"Gue ga bully dia malah gue coba bantu dia" sahut yura yang mencoba menjelaskan
"Alah ga usah munafik jelas-jelas gue liat lo ngecengkram bahu si maudy"
Siswa yang berada disana itu pun menatap tajam kearah yura "Udah bawa aja keruang BK" ujar salah satu siswa disana
Beberapa siswa disana menarik paksa yura keruangan BK sedangkan maudy sudah diantarkan kerumah sakit oleh milla.
"Ikut cepat, mau jadi jagoan loh" sentak salah satu siswa yang menyeret yura
"Lepasin gue" ujar yura yang mencoba melepaskan cengkraman siswa laki-laki itu
Ketika yura hendak dibawa keruang BK garvin melihat kekasihnya ditarik dengan paksa laki-laki itu berlari dan berteriak "Berhenti.." dengan suara lantang wajah garvin berubah begitu seram siswa laki-laki yang menyeret yura seketika diam.
"Mau bawa yura kemana" ujar garvin datar dan menatap satu persatu siswa disana
"Ki-kita mau bawa yura keruang BK ka" ujar salah satu siswa disana bernama toni
"Hak kalian semua apa narik cewe gue dengan kasar" cetus garvin yang tak terima kekasihnya diseret seperti hewan
Yura hanya diam dan menahan rasa sakit dilengannya garvin menoleh kearah gadis itu dan menatap matanya yang sudah berkaca-kaca.
"Dia udah bully ka maudy sampai berdarah" ujar toni
"Gue ga lakuin itu, gue cuman mau nolongin ka maudy ini semua salah paham" ujar yura yang meremas rok sekolahnya
"Tapi disana ada ka milla lihat elo lagi bully ka maudy" sahut toni
"Ini urusan gue jadi elo semua pergi" sentak garvin dia membawa yura keatas rooftop
Disana garvin mencoba menenangkan yura dan tak lupa dia menyuruh bara untuk membelikan minuman untuk yura dikantin.
Laki-laki itu menatap yura dengan rasa sakit karena dia melihat yura diperlakukan tidak baik, garvin langsung memeluk yura dengan lembut gadis itu pun menangis dipelukan garvin.
"Udah sayang jangan nangis" ujar garvin mengelus-elus pundak kekasihnya
"Cerita sama aku kenapa mereka nuduh kamu ngebully maudy?" Pinta garvin agar yura bisa bercerita padanya
Namun yura berpikir garvin tak akan mempercayai calon tunangannya kebanding dia sebagai kekasihnya, yura enggan bercerita namun garvin membujuknya.
Garvin melepaskan pelukan nya "Sayang tatap mata aku" ujar garvin yang memegang bahu yura yang bergetar karena nangis
Yura masih menangis tak ingin menatap wajah tampan garvin, dan garvin mengusap air mata yura dia pun meminta yura untuk menatapnya sekali lagi.
"Yura sayang tatap mata aku tolong" pinta garvin dengan lembut
Akhirnya yura menatap mata coklat milik garvin dia menahan rasa pedih dihatinya.
"Cerita sama aku"
"Hikss.. Aku cuman mau nolongin ka maudy, tapi aku dituduh ngebully dia" lirik yura yang langsung menunduk
Garvin langsung memeluk yura kembali karena dia benar-benar tak tega melihat gadisnya itu menangis.
Saat garvin menangkan kekasihnya bara, gio dan kedua sahabat yura datang ke rooftop.
"Yura.." teriak alleta dia langsung memeluk yura dan diikuti oleh nadira.
Entah kenapa yura makin tak bisa berhenti menangis ketika kedua sahabatnya memeluknya begitu erat.
"Udah ra jangan nangis gue percaya elo" ujar alleta yang mengusap pundak yura
"Iya ra gue bakal belain lo" ujar nadira yang memeluk yura
Seketika yura tenang garvin memberikan minum kepada kekasihnya itu dia pun diminta untuk menjelaskan semuanya.
"Jadi gue denger ada suara jatuh gitu pas mau ketoilet belakang. Soalnya toilet deket kelas kita lagi rusak pas gue lihat ada ka maudy disana keningnya udah berdarah gue coba bantuin dia, pas dia buka mata tiba-tiba dia teriak gue coba tenangin dia dan ka milla datang nuduh gue ngebully ka maudy posisi gue memang lagi pegang bahunya" ujar yura yang menjelaskan kronologi nya
Teman-temanya pun mendengarkan penjelasan dari yura mereka merasa kesal dengan milla yang datang menuduh yura seenaknya.
"Gila itu dayangnya si nenek lampir fitnah elo kaya gitu harus gue kasih pelajaran dia" ujar alleta dengan kesal
"Iya bener, tapi kita cari tahu dulu jangan sampai nanti boomerang buat elo ra" celetuk bara
Disana garvin hanya diam dan membuat yura berpikir dia tak mempercayai ucapannya.
"Udah elo tenangin diri lo ra, kita ada buat lo kok" ujar gio
"Thanks semuanya udah mau percaya sama gue" sahut yura dan menatap garvin yang dari tadi diam
***
Garvin mengantarkan yura pulang setelah dari rooftop dia tak berbicara apapun lagi mengenai itu yang membuat hati yura merasa sakit.
"Ka mau mampir dulu ga"
"Engga ra mau langsung pulang" sahut garin dengan datar
"Oh yaudah hati-hati dijalan ka" ujar yura yang kecewa dengan sikap garvin tiba-tiba cuek
Dikamar yura tak henti menangis takut gurunya menelpon appa nya, dia tak ingin kedua orang tuanya kecewa.
Saat nenek siska ingin kekamar yura dia mendengar gadis itu menangis tanpa mengetuk pintu, nenek siska langsung masuk dan benar apa yang dia dengar cucu kesayangannya itu sedang menangis sambil memeluk boneka.
"Kamu kenapa nangis ra?" Tanya nenek siska dan memeluk cucu nya dia merasa sakit melihat cucunya menangis
"Hikss nek, yura difitnah" lirih yura yang memeluk erat neneknya
"Difitnah apa sayang dan siapa yang fitnah kamu"
"Yura difitnah ngebully kaka kelas padahal itu semua ga benar nek! besok yura pasti dipanggil keruang BK, yura takut appa eomma tau nek mereka bakal kecewa punya anak seperti yura" lirih yura tersedu-sedu menangis
"Jangan bilang gitu ra, kamu masih punya nenek biar nenek yang kesekolahan kamu dan nenek janji eomma sama appa mu ga akan tau" ujar nenek siska yanh bener-benar tak tega melihat yura menangis
Meski yura nakal sering sekali melanggar aturan tapi dia takkan pernah menyakiti temannya, dan apa lagi sekarang melihat dia menangis beta runtuh hati nenek siska cucu perempuannya menangis takut orang tuanya akan kecewa padanya.
