NovelToon NovelToon
System Fantasy

System Fantasy

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:13.8k
Nilai: 5
Nama Author: HuaHuaHuaCry

Kehidupan dewasa hendak dijalani Klein, tapi karena suatu hal, dia malah meninggal dan dipindahkan ke dunia lain. Siapa yang memindahkan Klein? Lalu apa tujuannya?

*Update setiap hari, jam 07:00 Wib.
Jika suka dengan karyaku, mungkin bisa dilike? hehe ... ^_^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HuaHuaHuaCry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Golden Plate

Tiga hari sudah berlalu, tidak terasa proses {Ascend} Power Gauntlet hampir selesai.

(9998/10.000)

(9999/10.000)

Tepat saat Klein hendak menyelesaikan pukulan terakhirnya, suara ketukan pintu terdengar.

Saat membuka pintu, Klein melihat pelayan wanita sedang menunggu di sana.

"Tubuhnya bagus juga ...." Pelayan wanita itu teralihkan fokusnya saat melihat tubuh Klein yang mempesona.

"Ada apa nona?"

Sang pelayan terbatuk-batuk begitu mendengar pertanyaan Klein. "Ah, tu-tuan, maafkan saya. Tiga hari sudah berlalu sejak nona N'or menyewa kamar ini, apakah anda mau memperpanjangnya?"

"Tentu saja," Klein memberikan sebuah koin emas pada sang pelayan. "Beri aku waktu seminggu lagi."

"I-Ini terlalu banyak tuan!"

"Kembaliannya untukmu saja, nona cantik." Klein tersenyum penuh makna, "Wanita di dunia ini standar kecantikannya sangat tinggi!"

Pelayan itu nampak tersipu malu, "Ah, bisa saja, terimakasih banyak tuan, jika anda membutuhkan sesuatu, silahkan panggil saya."

"Bagaimana aku bisa memanggil, jika aku tidak tahu namamu?"

"Ah, maafkan saya, nama saya adalah Liza, dan tuan ...?"

"Aku Klein, salam kenal ya?"

"Tentu tuan Klein, kuharap kita bisa akrab."

Setelah berbincang sebentar, akhirnya Klein memutuskan untuk mengakhiri percakapan.

"Untuk pukulan terakhir ini, sebaiknya aku lakukan di tempat terbuka." Klein takut {Ascend} dari power gauntlet akan meledakkan penginapan.

Dia segera memakai pakaian, lalu pergi ke luar.

....

Klein menghirup nafas segar, udara tanpa polusi, maupun asap-asap yang tidak menyakiti hidungnya.

"Hidupku sepertinya akan indah."

Para warga merasa aneh melihat pemuda asing berpakaian tidak normal, sedang berdiri di tengah jalan seperti patung.

"Baiklah, ayo kita cari tempat yang pas!"

Klein berjalan mengelilingi kota, tidak lupa dia mencicipi jajanan yang ada di pinggir jalan.

Sangking banyaknya dia membeli makanan, pedagang makanan seolah mengikutinya dari belakang.

Membuat Klein kalap dan menghabiskan harinya untuk makan.

"Sial, sudah gelap lagi, waktu memang berjalan secepat ini ya?" Seperti hembusan angin yang bertiup, Klein merasa ada yang mengincar lehernya.

Saat dia sadar dan mulai mencari, perasaan itu menghilang begitu saja. "Apakah ada yang mengikutiku?!"

Klein sudah merasakan perasaan itu beberapa kali, "Aku harus {Ascend} Power Gauntletku secepat mungkin! Dan juga, aku harus mempelajari Lightning Step."

Langkah kaki membawa Klein menuju penginapan, tapi aroma yang tercium dari satu bangunan, membuat arahnya berbelok ke tempat itu.

"Sebelum itu, aku harus makan dulu."

Terpampang jelas tulisan Golden Plate di atas bangunan. Bangunan yang sepertinya terdiri dari 3 lantai itu, nampak seperti lampu yang menerangi malam gelap.

Hanya Golden Plate saja yang dikunjungi banyak orang.

Klein memutuskan untuk masuk. Saat masuk, beberapa pandangan mengarah padanya, tapi tidak berselang lama, karena para pengunjung kembali fokus pada urusannya masing-masing.

"Apakah ini restoran berlantai?" Tanya Klein pada kasir.

"Betul tuan, kami adalah restoran Golden Plate yang menyediakan 3 level untuk pengunjung,"

"Bronze Plate untuk lantai pertama, Silver Plate untuk lantai kedua, dan Golden Plate Untuk lantai ketiga!" Kasir itu terus mengoceh.

"Restoran kami sudah berdiri sejak 100 tahun yang lalu, cita rasa yang kuno tapi tidak ketinggalan zaman, dipadukan dengan rempah-rempah modern, serta daging spesial, membuat restoran Golden Plate begitu terkenal! Kami sudah membuka 100 cabang di Benua Biru."

Saat ocehan kasir itu berhenti, Klein membuka mulutnya. "Aku pesan lantai ketiga."

Kasir itu nampak terkejut, melihat penampilan Klein yang aneh, dia merasa ragu Klein mampu membayarnya. "Ekhem, aku bahkan belum memberitahu anda harganya, apa anda yakin?"

"Memangnya berapa?" Uang yang Klein dapat bahkan bisa membeli rumah, dia yakin tidak akan kekurangan uang untuk makan.

"Untuk Golden Plate, harganya mencapai 10 emas."

Klein menghela nafas saat mendengarnya, "Ini 20 emas, kembaliannya untukmu saja."

Kejadian itu membuat pengunjung di lantai satu memperhatikannya.

Bahkan, ada beberapa orang yang mengeluarkan tatapan licik.

"Sepertinya ada babi gendut."

Klein diberikan sendok emas dan diminta untuk naik ke atas. Saat menunjukkan sendok itu, para penjaga lantai mempersilahkannya untuk naik.

Sampai Klein tiba di tempat yang sunyi tanpa suara dari luar sedikitpun, bahkan suara ramai dari lantai satu tidak bisa menembus ruangan itu.

Sesampainya di sana, Klein diantarkan oleh pelayan wanita cantik, ke sebuah bilik khusus para sendok emas.

Klein memperhatikan wanita itu dari atas sampai bawah. "Kenapa wanita disini cantik cantik sih?" Klein salut jika bertemu dengan lelaki setia di dunia ini.

"Silahkan duduk tuan,"

Pelayan itu menuntun Klein untuk duduk, dia juga memberikan daftar menu yang terbuat dari emas.

"Keren juga," Klein merasa sangat senang, dia diperlakukan seperti orang penting, itu adalah pengalaman pertamanya.

"Apa tuan ingin dipijit?" Pelayan itu duduk dekat sekali dengan Klein.

Klein canggung, dan merasa bersalah saat mengingat surat dari Elizabeth. "Elizabeth istriku, aku hanya dipijat kok ...."

Pijatan lembut pelayan membuat Klein merasa ngantuk. Sehingga dia memesan beberapa makanan, dan satu cangkir kopi untuk menikmati momen itu.

Jendela yang lumayan besar, membuat Klein bisa melihat Kota Glant dari ketinggian.

Sambil menunggu makanan, beberapa gadis datang untuk memperlihatkan pertunjukan musik.

Klein terpana dengan nada nada baru, alat musik baru, dan tentunya kecantikan para gadis yang bermain musik.

"Apakah aku boleh mendapatkan perlakuan seperti ini dengan HANYA 20 emas," batin Klein dengan senyuman seperti kuda.

Saat makanan telah datang, gadis gadis itu pergi, kecuali pelayan wanita.

"Tuan, apa anda ingin ditemani?"

Klein menggeleng, makanan dan wanita tidak boleh dinikmati secara bersamaan. "Lain kali saja nona, terimakasih untuk pijatannya."

Wanita itu menutup mulutnya dan tertawa, "Ini pertama kalinya aku ditolak pria."

"Bu-Bukan seperti itu ...."

"Aku hanya bercanda tuan, silahkan menikmati makanan kami, semoga anda puas dan terhibur berada di Golden Plate."

Wanita itu pergi, dan Klein menyantap makanan itu dengan lahap.

"Mungkin aku akan kesini setiap hari?"

***

Selepas makan, Klein tidak pergi begitu saja. Dia menikmati secangkir kopi, sembari menatap aktivitas Kota Glant dari jendela.

"Kemewahan yang tidak pernah kurasakan, tubuh sempurna yang selalu kuinginkan, aku selalu berpikir, apakah ini semua hanya mimpi?"

[Tentu saja tidak]

Suara yang berhembus tanpa terasa kehadirannya, sosok lelaki muda datang di hadapan Klein.

Waktu berhenti, angin membeku, Klein nampak sangat waspada saat melihat sosok itu.

[Ryonel]

[Title: Happines God]

[Power: ???]

[Endurance: ???]

[Agility: ???]

"Siapa kau?!"

Ryonel hanya tersenyum, dia memejamkan mata.

[Kau bisa melihatnya sendiri kan?]

"Kau ... apa yang kau mau?"

[Jangan pernah berpikir tentang dunia yang besar ini, pikiranmu tidak akan mampu menampungnya]

[Aku, kebahagiaan, adalah satu kesatuan]

[Teruslah berbahagia dengan dunia barumu, itu akan membuatku lebih besar]

[Bahkan lebih besar dari dunia ini]

Ryonel menyentuh dahi Klein dengan satu jari. Bibirnya tersenyum, cahaya hijau segera menyinari ruangan Golden Plate.

[Semua ini bukan mimpi, nak!]

....

Klein terbangun saat guncangan kecil dari wanita pelayan membangunkannya. "A-Apa yang terjadi ...?"

"Apa tuan sakit? Kenapa anda bisa pingsan?"

Setelah ingatannya kembali, Klein menggeleng dan segera berdiri. "Sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri?"

"Ah, seperti 5 jam lebih."

"Apa? Berarti ini sudah tengah malam?"

Wanita pelayan itu mengangguk.

"Maaf jika aku merepotkanmu, ini, 5 emas, semoga itu cukup untuk memaafkanku."

"Ah, terimakasih banyak tuan, saya terima kebaikan anda."

Klein segera menghabiskan kopinya yang tersisa, setelah itu dia pergi dari Golden Plate.

"Sebenarnya apa yang terjadi? Apa yang dilakukan dewa itu? Kenapa dia datang dan pergi tidak jelas begitu."

Jalanan sudah sepi, hanya cahaya redup yang menerangi kota.

Saat Klein melewati Gang kecil, sosok pria bertubuh besar menangkapnya. Lalu dia melempar Klein masuk ke dalam Gang.

"Sial! Apa-apaan kau?!"

Muncul dua sosok lelaki berjubah coklat, yang pertama adalah pria besar, lalu yang kedua, seorang pria muda dengan rambut oranye, dan mata coklat seperti orang asia.

Klein menganalisa pria oranye itu.

[Darum]

[Power: 30]

[Endurance: 25]

[Agility: 35]

"Bisa-bisanya sosok kacangan sepertimu menyerangku," Klein segera bangkit, dan membersihkan tubuhnya.

"Kacangan? Apa kau belum pernah merasakan belatiku?" Darum mengambil dua belati, dan memakainya di masing-masing tangan.

"Klos, kau tunggu saja di sana, jangan biarkan dia kabur."

Sosok besar bernama Klos mengangguk, dan berlari menuju mulut gang.

"Aku lebih tertarik bertarung dengan pria beruang itu!" Klein menyeringai, lalu lari menerjang Darum.

Darum tidak bisa mengikuti kecepatan Klein, tendangan telak tepat mengenai pipi bagian kanannya.

"A-Apa itu tadi?" Darum terbaring lemas di tanah yang kotor.

"Sudah kubilang, kau itu hanya kacangan." Klein menyadari bahwa dua pria itu adalah pengunjung dari Golden Plate, "Apa kalian tertarik dengan emasku?"

"Sial, Klos! Hajar dia!"

Klos, pria bertubuh kekar dan besar, berlari dan menerjang ke arah Klein.

Setiap langkah kaki Klos membuat dataran terasa gempa.

[Klos]

[Power: 50]

[Endurance: 100]

[Agility: 10]

"GROAAAAAAA!" Tinjuan raksasa Klos membuat Klein cepat menghindari.

Saat mengenai tembok, tinjuan Klos nampak membolongi tembok itu.

"Kuat juga kau!" Klein sedang menantang dirinya, untuk bertarung hanya menggunakan kaki.

Tendangan tendangan dilancarkan Klein, dia tidak merasa kesulitan karena kecepatannya jauh di atas Klos.

"Ah, aku bosan!"

Klein mengepalkan tangannya, bukan hanya untuk membunuh, dia juga ingin menyelesaikan {Ascend} dari Power Gauntlet.

SRINGGGGGGGGGGG

Cahaya putih menyinari seluruh kota, bagaikan matahari yang menerangi dunia.

Tubuh Klos maupun Darum menghilang seperti debu. Bahkan, gang gelap yang sempit itu menghilang digantikan kawah besar.

Klein sangat terkejut dengan apa yang baru saja dia lakukan. Tidak ingin mendapatkan masalah, dia lari sekuat tenaga sebelum ada yang melihat.

____________________

1
Alpa Alpaa
kapan up bang /Sob//Sob//Sob//Sob/
Alpa Alpaa
hadir bang /Grin//Grin//Grin//Grin/
syirubin nadzri
up thor
Alpa Alpaa
up bang /Smile//Smile//Smile/
Alpa Alpaa: kapan up bang
just a dream: dri kemarin sudahhh, cm lama bgt reviewnya /Sob//Sob/
total 2 replies
Alpa Alpaa
hadir bang
syirubin nadzri
up bang gua yg baca ke 3
just a dream: aman bg, rame ga rame bkl ditamatin kok
total 1 replies
syirubin nadzri
bang up lagi bang
just a dream: siap bg ditunggu
total 1 replies
syirubin nadzri
up bang
syirubin nadzri
up bang up dong
Taufiq Qurahman
first
Vemas Ardian
lah kok kenal?
just a dream: kn ada di tabel ranking
total 1 replies
syirubin nadzri
bang up bang
syirubin nadzri
up lah bang sudah ku tonton video untukmu bang
just a dream: setiap jam 7 bg
total 1 replies
Banak Bincir
MCnya rada eror dikit..
Razali Azli
niat berbagi membawa bencana pada yg menerima. kasihan si wanita
Saman
menarik, tak simak kelanjutannya borr
just a dream: makasiiiiiii
total 1 replies
Ziren
keren
Ziren
floria 😢😢
Ziren
keren thor, lanjut terus
just a dream: makasiii /Whimper//Whimper/
total 1 replies
Ziren
seru nih, semangat thor !
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!