NovelToon NovelToon
Between Blood, Sin, And Sacrifice

Between Blood, Sin, And Sacrifice

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Balas Dendam / Time Travel / Dunia Lain
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Carolline Fenita

Mengira bahwa Evan–suaminya hendak membunuhnya, Rose memilih menyerang pria tersebut. Tanpa tahu bahwa Evan berupaya melindungi Rose biarpun tahu bahwa dirinya akan meninggal di tangan istrinya sendiri.

Penyesalan selalu datang belakangan, namun hadir kesempatan untuk memperbaiki garis nasib yang mengikatnya dalam bayangan cinta dan dendam. Rose kembali mengulangi kehidupannya, satu demi satu disadarkan dengan bunga tidur misterius.

Mempraktekkan intrik dan ancaman, menemukan pesona sihir untuk memutus tali asmara yang kusut antara Rose dan Evan yang menjadi suaminya di kehidupan lama dan sekarang. Apakah ia akan berhasil membalik takbir yang telah ditentukan oleh Dewa, atau malah gagal melakukannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carolline Fenita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5 - Crethel Raven Vollerei

3 bulan sebelum ekspedisi dilaksanakan

Lelaki berbaju hitam sudah berlutut satu jam lamanya, menunggu hukuman atas kesalahannya. Lawan bicaranya melemparkan kuas, mengepalkan tinjunya. Brokat dan baju agungnya berkibar. Tangannya mencengkeram dagu Baron Charlie dengan kuat, menarik wajah bawahannya untuk memandangnya. Manik perak khas keturunan kekaisaran dan manik abu kegelapan dari pria berlutut itu saling beradu.

"Tidak bisa diharapkan." Ia memutari bawahannya, keringat dingin menguncur cepat di balik punggung Baron Charlie.

"Pergerakan kita sekarang dicurigai ayahanda, terhambat," ucap Pangeran Kedua dengan dingin, asisten terpercayanya tertangkap melakukan suap pada beberapa bangsawan.

Baron Charlie, semakin menundukkan kepalanya. Bersamaan menghaturkan kedua lengannya menjadi satu dan berkata, "Ampuni hamba, hal ini tidak akan terulang lagi."

"Sayang sekali, anda benar-benar tidak akan mengulanginya lagi."

Pangeran Kedua menarik pedang dari sarungnya. Beberapa detik kemudian, kepala seseorang berguling. Tidak ada kata ampun, sekecil apapun kesalahannya. Tubuh Baron Charlie tanpa kepala, diinjak dan dilangkahi oleh Pangeran. Terselip pandangan meremehkan di ekspresi Crethel Raven Vollerei, si Pangeran Kedua. Mengelap besi tajam berlumuran darah, kernyitan jijik tampil di wajah sang pangeran.

"Hal tadi tidak hanya berlaku pada Charlie," desis Pangeran Kedua dan kembali duduk di tempat. Sejumlah bawahan yang menyaksikan pemenggalan tersebut diam diam bertekad untuk tidak melakukan kesalahan, agar nyawanya tidak ikut melayang.

Ruangan dikelilingi obor dan lilin. Kebekuan bersuhu rendah menghitamkan bumi, dan kegelapan melompat bersamanya. Di gedung luas dan megah, Pangeran Kedua yang penuh oleh akal bulus memejamkan mata malas dan sedikit mengangkat kepalanya, seolah menghadap ke arah bulan. Jemari lentiknya memutar cangkir teh dingin.

Pangeran Kedua dengan tenang melihat ke kediaman malam dari jendela dan berbisik, "Kira kira, sampai kapan racun itu bekerja..?"

Lilin berkobar, menunjukkan bayangan keji dari pangeran tersebut. Pangeran yang selama ini dikira idiot dan haus wanita, tidaklah lebih dari sebuah cangkang. Mata elangnya menyipit, teringat tawaran dari adik keempatnya. Cekikikan menyusul kemudian. Brutal.

"Melihat kedua serigala bertarung akan sangat menyenangkan, heh.."

Crethel menyesap tembakau sebelum menghembuskan asap di balik bibir merahnya. Berulang hingga hatinya merasakan kepuasan. Kepulan asap dan aroma tembakau menarik candu dan menumpuknya menjadi suatu keterpikatan.

Kretek..!!

Netranya menggelap, tersenyum miring. Tawaran adik keempatnya menarik, mungkin saja ia dapat mencari rencana baru yang menguntungkan. Surat beraroma Peony terendus, undangan dari pangeran Keempat tuk mendatangi rumah bordil. Tembakau patah dan beberapa detik kemudian seruangan telah disesaki oleh wewangian Peony.

Pangeran Kedua memberi isyarat kepada Wallace. "Aku akan berdiam di rumah bordil, bila ada yang ingin menemuiku katakan aku disana."

Begitu kata kata ini keluar, penjaga bayangan mengikuti langkah tuannya dengan patuh. Sementara Crethel keluar dari biliknya, Wallace tidak bisa menahan diri untuk tidak menggosok lengannya kembali, asap tembakau membuatnya mual.

Crethel telah tiba di tempat tujuannya. Hanya mengandalkan lampu temaram banyak sekali manusia berlalu-lalang. Tawa terdengar sayup-sayup melalui sejumlah ruangan, beberapa berkelana diapit oleh sekumpulan perempuan penghibur.

Seorang gadis hendak menyentuh garis baju Crethel, hanya saja niatnya menciut kala menatap netra dingin penuh ancaman. Gadis pemula itu mundur ke belakang lalu berganti dengan seseorang yang memang biasanya selalu menemani sang pangeran. Hanya dengan jentikan jari, satu wanita penghibur menarik pangeran menuju kamar yang disediakan. Ketika pintu terbuka, pesta sudah berlangsung tengah jalan. "Ini dia, silahkan dinikmati.."

Saat Pangeran Kedua masuk ke dalam, ia sama sekali tidak menemukan batang hidung adiknya sendiri. Hanya terdapat pejabat, orang kepercayaan pangeran keempat, dan tentunya sejumlah gadis cantik. Tanpa curiga, ia bersantai dan menuangkan arak ke cangkir baru.

Keringat bercampur parfum cukup memabukkan. Pangeran Kedua menikmati elusan dari seorang gadis, sebelum meraup bibirnya. "Tidak buruk," ucapnya.

Orang kepercayaan pangeran keempat bahkan mengangguk. "Kesenangan duniawi memang pantas dinikmati di malam dingin seperti ini, bukan?"

Crethel tersenyum tipis. Mereka bersenang senang hingga lupa daratan. Ketika hampir seluruh penghuni kamar tertidur pulas, Crethel memejamkan matanya penuh kesantaian. Lengah terhadap arak dan berfoya foya tanpa pikir panjang, pejabat lalai. Lelaki itu hanya meniru mereka sebagai formalitas.

Pangeran kedua memiliki intuisi aneh sejak tidak menemukan kehadiran adik keempatnya, Edbert Vollerei. Ia merasa bahwa undangan ini adalah jebakan, dan perkiraannya tepat.

Kriet....

Pintu terbuka pelan, perempuan masuk dengan cepat ke dalam dan memasukkan sejenis pil ke masing masing mulut pejabat, kecuali beberapa orang.

"Satu orang lagi," girangnya. Tidak menyadari bahwa mata elang Pangeran Kedua mengintip aksinya.

Kaki mungilnya merangkak ke dekat Pangeran Kedua, dengan cepat ia membuka mulutnya dan menyelipkan tablet yang sama. Dia sangat bertekad untuk menunaikan tugasnya, matanya berapi-api.

Pil yang ia berikan tadi berasal dari wanita gemulai yang kebetulan memanggilnya. Dengan iming iming 50 pounds, siapa yang tidak tertarik? Gadis ini sama sekali tidak ingin tahu apa efek dari kapsul lonjong di genggamannya.

Crethel berdiri, melepehkan obat tadi untuk keluar dari mulutnya–berguling ke jemari lentik. Pria itu berdiri dan menyentak sisi miring leher si perempuan, membuat gadis tadi tidak sadarkan diri dengan mudahnya.

"Bukankah ini Evelyn, pelayan yang diangkat menjadi putri bungsu tidak sah Count Arthur?" Pangeran kedua menggeser wajah gadis itu dan melihat sekilas setiap inci kulitnya.

'Menarik..'

Ia keluar dengan menggendong tubuh perempuan itu, wajahnya tertutupi oleh lengan baju. Sekalipun itu tidak banyak orang yang memperhatikan karena di tempat seperti itu sangat lumrah untuk membawa gadis penghibur keluar berjalan-jalan.

Dengan sekali tepukan, pengawal bayangan Crethel menampakkan diri di luar tempat pelacuran. Kegelapan dan kesepian kian melebarkan kesempatan yang ada untuk menjalankan pikiran Pangeran Crethel.

"Seret manusia ini."

1
Tini Timmy
strategi yang bagus
Tini Timmy
seru" nih scene ini
Tini Timmy
racun apa tuh/Frown/
Bening Hijau
3 iklan untuk mu
Cherlys_lyn: terima kasihh
total 1 replies
Tini Timmy
lanjut kaka
Tini Timmy
lanjut kakak
iklan untuk mu
Cherlys_lyn: terimakasih untuk dukungannya 😁
total 1 replies
Tini Timmy
lanjut kakak
Lei.
iklan untukmu ka
Cherlys_lyn: terima kasih untuk dukungannyaa
total 1 replies
Tini Timmy
semangat nulisnya kk
Cherlys_lyn: siappp 😁
total 1 replies
Lei.
semangat ka, ada iklan untukmu
Cherlys_lyn: terima kasihh 🥰
total 1 replies
Bening Hijau
ngeri2 sedap chapter ini
Tini Timmy
semangat nulisnya /Smile/
Cherlys_lyn: terima kasih yaa 🥰
total 1 replies
Lei.
2 iklan untukmu ka
Cherlys_lyn: terima kasih atas dukungannyaa 🥰
total 1 replies
ona
terkejut terjungkal terpungkur
ona
bener itu bener
ona
WOYYY PANGERAN KEDUA KEJAM BANGET BJIR NGAPAIN DAH ITU GUE KESEL
Cherlys_lyn: ini baru permulaan, nanti akan disuguhkan adegan yang lebih menjadi-jadi dibanding hari ini 💀💀
total 1 replies
ona
bjir eve ngapain dah
Bening Hijau
ini cerita kehidupan rose sebelum mengulang waktu, kah
Cherlys_lyn: Benar sekali, jadi di bab 18 Rose baru mulai diingatkan secara perlahan oleh anak pemberi permen ☺️
total 1 replies
Lei.
semangat ka, ini ada 3 iklan untukmu
Cherlys_lyn: terima kasihhh
total 1 replies
Tini Timmy
menarik /Smile/
lanjut kk
Cherlys_lyn: okeee, terima kasih ya 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!