NovelToon NovelToon
Melawan Kematian

Melawan Kematian

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Spiritual / Iblis / Identitas Tersembunyi
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Fukano Jr

Seorang pemuda bernama Riu Zin, yang dipenuhi ambisi dan keinginan yang membara untuk mencapai kekuatan yang luar biasa, sehingga ia bersedia untuk melawan bahkan kematiannya sendiri.

Meskipun menghadapi tantangan yang tampak tidak mungkin, seperti melawan Surga yang bagi manusia adalah suatu kemustahilan, namun demi kekuatan yang diimpikannya, ia rela menghadapi segala risiko, bahkan kematian pun sudah menjadi bagian dari kesiapan dan tekadnya. Dengan tekad yang teguh dan semangat yang membara, pemuda ini siap menghadapi segala rintangan dan tantangan, mengejar impian dan ambisinya dengan penuh determinasi dan keberanian yang luar biasa.

Ini bukan tentang mencari kesempurnaan,cerita ini tentang mencari Mati! Ambisi dari seorang Pemuda yang merasa tertantang dan mengikuti seseorang yang menurutnya bisa di andalkan.


Mari baca cerita Pertama ku ya

[ Karya asli]

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fukano Jr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 Full Power

Terlihat lapisan kaca yang hampir tidak terlihat membentuk sebuah lingkaran seperti segel melingkari wilayah hutan yang sangat luas, bahkan hampir menutupi seluruh isi hutan. Lapisannya bahkan sampai menembus awan, menciptakan aura misterius yang menyelimuti wilayah tersebut, memberikan kesan magis dan megah pada suasana sekitar.

Jika ada orang luar yang mendekati hutan, mereka tidak akan bisa melihat segel itu, dan yang mereka lihat hanya hutan yang tenang, tanpa menyadari adanya pertarungan besar di dalamnya.

Riu Zin berdiri tegak di atas batu setinggi dua kaki tingginya dengan aura api yang masih menyelimuti dirinya, menatap Iblis yang menunggunya untuk melakukan serangan. Iblis, setinggi lima puluh kaki di atasnya, dengan tatapan kosongnya yang menatap Riu Zin.

Dahi Riu Zin mengkerut serius, mulai merasakan kejanggalan dari Iblis. "Dia belum pernah melakukan perlawanan sejak tadi, hanya dengan satu pukulan saja aku hampir tidak berdaya olehnya. Apakah jika dia melakukan serangan beruntun, aku akan langsung mati?" Suara ragu dan kekhawatiran terdengar jelas dalam benak Riu Zin, menyiratkan ketegangan yang memenuhi udara.

"Mana omong besar mu, aku ingin mendapatkannya. Ayo antar lah aku ke neraka" kata Iblis itu sambil menatap kosong Riu Zin yang mulai merasa ragu setelah baru saja semenit yang lalu merasa bangga, seolah-olah mendapat kabar gembira.

Dum

Dengan suara gemuruh yang menggema, tangan Riu Zin mendarat dengan pukulan yang membelah udara tepat di rahang Iblis, menjatuhkannya ke tanah dengan kekuatan yang menakjubkan. Iblis, yang terhempas ke bawah, merasakan kecepatan dan kekuatan Riu Zin yang semakin bertambah.

Dengan ekspresi yang tetap datar iblis itu hanya bergumam pelan " Jadi kecepatan nya bertambah ya" 

Krak

Bunyi seperti gesekan tulang terdengar saat tangan Riu Zin kembali mendarat dengan pukulan yang membelah tanah, mengirim getaran kuat sejauh dua ratus meter. 

Tanah terbelah dan bergetar, menciptakan efek yang menakjubkan dari kekuatan pukulan Riu Zin. Iblis, meskipun diangkat dengan cepat ke langit, tetap diam, membiarkan dirinya terpukul tanpa perlawanan.

Dengan penuh determinasi, Riu Zin tidak menghiraukan reaksi Iblis. Dia kembali menendang dengan kekuatan yang luar biasa, menciptakan dentuman gemuruh yang membelah angin, mengirim Iblis terjatuh terbaring di atas bukit.

Iblis mulai menganga kecil di mulutnya, mungkin merasa sedikit panik, meskipun ekspresi datarnya masih tidak mengungkapkan ketakutannya.

Busur panah api kembali dilepaskan dengan cepat dari tangan Riu Zin, "Boom!" Ledakan besar menghantam perut Iblis tanpa menyebabkan luka, namun tebing yang menjadi sandaran Iblis harus rubuh menjadi rata. 

Tebing setinggi dua ratus kaki dengan panjang dua kilometer ke belakang lenyap seolah dimakan api, menciptakan pemandangan yang menakjubkan dan mengerikan.

"Ternyata kekuatan ini sangat kuat saat menghantam daratan," ujar Iblis yang terhanyut saat jatuh, menatap ke atas dengan tatapan kosong. Riu Zin sudah hampir mendarat, dan dalam hitungan detik, ia kembali menghantam perut Iblis, menjatuhkannya hingga menembus tanah puluhan meter ke bawah.

Mata Riu Zin berapi - api dengan aura merah api yang masih menyelimuti Riu Zin, kekuatan seorang Kultivator dalam Tingkat Puncak diri tidak main main jika dilihat dari kerusakan yang diakibatkannya.

Iblis kembali bangkit, mulai merasakan panas yang memenuhi sekelilingnya, jubah hitamnya mengeluarkan asap seolah menyentuh benda panas dari dalam bumi. "Api," ucap Iblis, menyadari akan kehadiran kekuatan api besar yang muncul dari kedalaman tanah.

Lingkaran api muncul dari bawah tanah, meluas hingga mencapai seribu meter, tanah di dalam lingkaran itu berubah menjadi lautan api yang membara. Kekuatan yang meliputi wilayah luas ini merupakan kekuatan Domain yang menakjubkan.

Lingkaran Api menjulang tinggi ke atas, membentuk dinding lapisan api yang membara hampir menyentuh langit. Pohon-pohon dan tumbuhan di dalam lingkaran terbakar habis oleh kekuatan Api yang dahsyat.

Saat Iblis menginjak tanah yang terbakar kobaran api, pijakan kakinya terasa melepuh akibat panas yang menyengat. Dari dalam tanah, muncul beberapa sosok menyerupai manusia, tertutup rapat oleh pakaian baja dari kepala hingga kaki.

Riu Zin menginjak landasan Api dengan kakinya, membentuk lingkaran setiap kali ia menginjak lantai. Dengan sikap tegap, dia memegang pedangnya tegak di depan dada, siap menyerang Iblis yang berjarak dua puluh meter darinya. 

Tatapan tajam dari Riu Zin tidak dijawab oleh tatapan kosong Iblis yang siap menerima serangan dari segala arah. Pertarungan epik antara keduanya siap mencapai puncaknya dalam kekuatan yang luar biasa.

"Prajurit Api," seru Riu Zin dengan sikap siapnya, diikuti secara serentak oleh ke duabelas Prajurit Api yang bersiap mendengarkan aba-aba dari Riu Zin. Di setiap tangan kanan mereka, aura api mulai muncul, membentuk sebuah tombak yang akan menjadi senjata andalan mereka dalam pertempuran yang akan datang.

Setiap Prajurit Api memiliki kemampuan yang tak bisa dianggap remeh, kekuatan mereka sungguh luar biasa tidak jauh dari penggunannya. Mata merah Iblis menyoroti satu per satu Prajurit Api yang siap maju menyerangnya, sambil memerhatikan dan merasakan aura mereka. "Seharusnya ini bisa sedikit merepotkan ku," ucap Iblis dengan tenang, menunjukkan ketenangannya di tengah kekacauan yang akan datang.

"Maju!" teriak Riu Zin dengan penuh semangat, meluncur ke arah Iblis dengan keberanian yang membara, diikuti oleh setiap Prajurit Api yang menyerbu bersamaan.

1
Lumine
keren.../Good/

/Rose//Rose/+/Coffee/ untukmu thor...
Uciha Kumar: Terima kasih 🙏
total 1 replies
Lumine
Karyamu mantav bang../Good//Good//Good/
kukasih kopi /Coffee/ /Ok/
Uciha Kumar: Terima kasih dukungan nya 😁🙏
total 1 replies
Lukalama
tulisanmu rapi sekali Thor.../Good/
/Rose//Rose/meluncur....
Uciha Kumar: Makasih kak Luka sudah mampir 😁🙏
total 1 replies
arfan
terus semangat bos
Uciha Kumar: Ok Siap👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!