Melawan Kematian

Melawan Kematian

Bab 1 Zin'er

Dengan langkah tegap dan gagah, seorang pemuda berusia dua puluh tahun memasuki aula besar yang gemerlap. Mengenakan jubah merah yang elegan, jubahnya dihiasi dengan ukiran emas murni yang memancarkan keistimewaan. Di antara orang-orang yang berkumpul, pemuda itu berjalan dengan penuh keyakinan, membiarkan mereka membentuk barisan dan memberi jalan baginya.

"Kau sungguh hebat, Zin'er," ucap salah seorang dari mereka, suara penuh kebanggaan terdengar jelas. Pemuda itu adalah Riu Zin, seorang tuan muda dari keluarga besar yang terkenal di kotanya, keluarga Riu.

Sekte Rantai Api, dengan anggotanya yang mengenakan jubah merah dengan strip hitam, menyambut kedatangan Riu Zin dengan penuh kegembiraan. Namun, jubah Riu Zin yang dihiasi dengan ukiran emas menunjukkan bahwa ia bukan hanya seorang murid biasa, melainkan murid inti dari sekte tersebut.

Riu Zin tersenyum ramah kepada setiap orang yang menyambutnya, wajahnya memancarkan ketulusan dan kehangatan. Ia melangkah maju menuju tangga yang terdiri dari tiga tingkatan, di mana tiga orang berdiri dengan jubah yang hampir setengah tertutupi oleh emas murni. Mereka adalah para Tetua Inti sekte, pemimpin yang dihormati oleh seluruh anggota.

" Murid memberikan penghormatan kepada para Tetua," ucapnya dengan suara yang tegas namun penuh sopan. Ia melihat sekeliling, mengamati anggota murid sekte yang hadir, lalu melanjutkan, "Kemenangan ini adalah kebanggaan bagi kita semua!" Sorakan meriah pun memenuhi aula besar tersebut, menggema dari sudut ke sudut.

Riu Zin baru saja kembali ke kotanya,kota Bara Raya, setelah meraih kemenangan dalam turnamen tingkat Kekaisaran atas nama Sekte Rantai Api dan nama baik kotanya. Suasana kebahagiaan dan kebanggaan terasa begitu kuat, menciptakan momen yang tak terlupakan.

Keheningan turun ketika salah satu Tetua Inti, Lung Fili , berdiri di tengah dengan wajah tegas namun penuh kebanggaan. Suaranya mengisi ruangan saat ia mulai berbicara, "Kebanggaan bagi kita semua. Selama dua generasi sebelumnya, kita hanya mampu meraih posisi tiga besar." Kata-katanya menunjukkan ketegasan namun juga kebanggaan yang mendalam. Setelah menantikan selama 40 tahun, akhirnya Turnamen Tingkat Kekaisaran memberikan kemenangan yang dinanti-nantikan bagi Sekte Rantai Api.

Semua anggota yang sebelumnya bersorak kini terdiam, terpaku pada kata-kata Lung Fili. Suasana aula dipenuhi dengan antusiasme yang terhela, menciptakan momen yang sarat makna. Riu Zin, dengan penuh rasa hormat, menyatakan, "Berkat didikan dan kepercayaan kalian padaku, aku tidak akan pernah mencapai apa pun tanpa kalian."

Tetua Inti Lung Fili melangkah maju, mengumumkan dengan bangga, "Setelah ini, Kekaisaran akan memanggil Zin'er untuk menjadi murid inti di sana." Ungkapan bangga dan penghargaan dari Lung Fili menandai prestasi gemilang yang diraih oleh Riu Zin.

Suasana aula terasa sarat makna dan keheningan yang menggugah hati, di mana setiap kata yang diucapkan memiliki bobot yang mendalam.

Dengan mata yang terbuka lebar, Riu Zin terbangun dari tidurnya dengan tiba-tiba, seakan-akan terkejut oleh sesuatu yang tak terlihat. Mimpi yang membangunkannya membawa kembali kenangan akan momen epik di aula besar, memicu rasa keterkejutan dan kebingungan dalam dirinya.

"Seharusnya aku sudah berada di Kekaisaran sekarang," gumamnya pelan, mencoba mencerna keanehan situasi yang mengelilinginya. Namun, kenyataannya, Riu Zin kini terbangun di tengah hutan yang gelap gulita, di mana pepohonan rimbun dan rerumputan liar tumbuh subur, hanya diterangi oleh bara api yang redup, menciptakan suasana misterius dan menyeramkan di sekelilingnya.

Sudah lima hari berlalu sejak dia kembali ke  kota untuk merayakan kemenangannya, namun sekarang, dia terdampar di tempat yang tak dikenal baginya, jauh dari keramaian dan kegembiraan yang biasa ia rasakan. Riu Zin merasa kebingungan dan keheranan, mencari jawaban atas pertanyaan yang menghantuinya.

"Kemana dia pergi?" gumamnya, suara ragu terdengar dalam keheningan hutan yang menyeramkan. Dari perkataannya, terlihat bahwa Riu Zin tidak sendirian, dan keberadaan seseorang yang misterius menjadi pertanyaan besar baginya.

Dengan langkah mantap, Riu Zin bangkit berdiri, menatap langit malam yang tertutup awan gelap, tanpa satupun bintang yang bersinar, bahkan bulan pun tak terlihat. Suara serak memanggilnya, memecah keheningan malam, meminta Riu Zin untuk melanjutkan perjalanan.

"Ayo kita lanjut jalan," seruan itu terdengar, membuat Riu Zin segera menoleh ke arah sumber suara yang juga orang yang semenit lalu dicarinya. "Woi Kamal,kupikir kau pergi," balas Riu Zin dengan senyum miring, meskipun merasa sedikit curiga terhadap keberadaan orang tersebut.

Orang yang tampak seumuran dengannya, seorang pria berjubah hitam, berdiri di antara pepohonan hutan, sebagian tubuhnya masih terselimuti oleh kegelapan hutan yang misterius.

Namun, ketika Riu Zin menerangi dengan bola api, seluruh tubuh orang itu terlihat jelas: kulitnya putih pucat, mata merah, rambut panjang, dan ekspresi wajahnya tetap tenang dengan tatapan kosong yang membingungkan.

Riu Zin bergumam dalam hati, mencoba memahami tujuan sebenarnya dari keberadaan orang itu. "Aku mencoba mempercayainya karena dia ingin memenuhi keinginanku," pikirnya sambil memerhatikan dengan seksama, merasa sedikit khawatir akan kemungkinan tertipu. Seketika itu juga, rangkaian kejadian di depannya menghilang dalam sekejap mata, meninggalkan kebingungan dan kecurigaan di dalam hati Riu Zin.

Di tengah hutan yang gelap dan misterius, di mana bayangan dan cahaya bergabung dalam tarian yang tak terduga, Riu Zin harus menghadapi tantangan baru yang membawanya ke dalam petualangan yang penuh misteri dan ketidakpastian.

"Jadi kau tidak mempercayaiku ya?" kata orang itu dengan suara serak, muncul di belakang Riu Zin seolah mengetahui pikiran pemuda itu. "Habisnya sudah seminggu minggu kita tidak mendapatkan hasil, jadi wajar saja jika aku mencurigai mu," jawab Riu Zin dengan jujur, tanpa cela dalam kejujurannya. Matanya menatap mata merah orang itu dengan tegas, tanpa sedikitpun keraguan dalam sikapnya.

" Hahaha"

Di dalam hutan yang gelap dan misterius, suara langkah kaki mereka terdengar samar-samar di antara gemuruh daun kering yang gugur. Orang itu tertawa kecil dengan suara serak yang menggema di antara pepohonan yang menjulang tinggi, sementara wajahnya yang kosong menciptakan aura misterius yang menggoda. Dengan langkah mantap, dia berbalik dan mulai berjalan menjauh, membiarkan bayangan hitamnya terlihat di bawah cahaya redup yang menyinari hutan.

Riu Zin, dengan ekspresi ragu yang terpancar jelas dari wajahnya, memperhatikan setiap gerakan orang itu dengan cermat. Meskipun ada keraguan yang menghantuinya, keingintahuannya yang kuat mendorongnya untuk terus mengikuti sosok misterius itu. Dengan langkah hati-hati, dia mengikuti dari belakang, mencoba memahami motif dan tujuan di balik tindakan orang itu, sambil merasakan getaran misterius yang menyelimuti udara di sekitarnya.

Terpopuler

Comments

Shame

Shame

TetEP Semangat thor

2024-09-16

1

Gilang Alfritz

Gilang Alfritz

Lumayan untuk bab awal nya

2024-09-14

1

Fuka ingin dicintai

Fuka ingin dicintai

Bacalah sampe selesai/Whimper/

2024-09-06

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Zin'er
2 Bab 2 Seorang Misterius !! Iblis
3 Bab 3 Devil Kamal
4 Bab 4 Melawan Iblis
5 Bab 5 Full Power
6 Bab 6 Kalah !
7 Bab 7 Rasa Hormat yang Naif
8 Bab 8 Nama Baik Keluarga dan Sekte
9 Bab 9 Mao Lili
10 Bab 10 Dia Iblis itu !
11 Bab 11 Waspada Gelap Kelam
12 Bab 12 Sambaran Petir Hitam
13 Bab 13 Pertarungan Hidup dan Mati !! Dominasi Petir Hitam
14 Bab 14 Pertarungan Hidup dan Mati !! Tentang kecepatan Kekuatan
15 Bab 15 Pertarungan Hidup dan Mati !! Menentukan Nasib
16 Bab 16 Pertarungan Hidup dan Mati !! Melampaui batasan diri
17 Bab 17 Pertarungan Hidup dan Mati !! Penghianat
18 Bab 18 Pertarungan Hidup dan Mati !! Penentuan
19 Bab 19 Berakhir !! Membangun Ambisi
20 Bab 20 Hal tak di inginkan dari tujuan pertama
21 Bab 21 Firasat Buruk
22 Bab 22 Waspada. Apa yang harus dilakukan Riu Zin
23 Bab 23 Persiapan diri,mempertajam kemampuan
24 Bab 24 Kekuatan Rahasia
25 Bab 25 Kitab Transendensi Alam dan Artefak Kuno
26 Bab 26 Detik Menegangkan
27 Bab 27 Masalah besar,bersiaplah pelakunya
28 Bab 28 Ingin hidup bebas
29 Bab 29 Petir Terang menjadi Gelap
30 Bab 30 Tetap tenang !! Sebentar lagi akan dimulai
31 Bab 31 Apa maksudnya
32 Bab 32 Awas Riu Zin disini
33 Bab 33 Pil Maharaga
34 Bab 34 Fight !! Tidak bisa lari
35 Bab 35 Melawan Tetua
36 Bab 36 Xian Xurong,Rajawali Api Kebebasan
37 Bab 37 Mendapat Kematian
38 Bab 38 Masih disini
39 Bab 39 Mendapat Kekuatan dari Kematian
40 Bab 40 Tidak Terbendung!
41 Bab 41 Rajawali Api Kebebasan datang padanya!
42 Bab 42 Perasaan
43 Bab 43 Ada Orang Ketiga?
44 Bab 44 Riu Zin sudah berbeda
45 Bab 45 Riu Zin is Unstoppable
46 Bab 46 Dominasi Para Tetua
47 Bab 47 Mengalir kekuatan Iblis Kuno
Episodes

Updated 47 Episodes

1
Bab 1 Zin'er
2
Bab 2 Seorang Misterius !! Iblis
3
Bab 3 Devil Kamal
4
Bab 4 Melawan Iblis
5
Bab 5 Full Power
6
Bab 6 Kalah !
7
Bab 7 Rasa Hormat yang Naif
8
Bab 8 Nama Baik Keluarga dan Sekte
9
Bab 9 Mao Lili
10
Bab 10 Dia Iblis itu !
11
Bab 11 Waspada Gelap Kelam
12
Bab 12 Sambaran Petir Hitam
13
Bab 13 Pertarungan Hidup dan Mati !! Dominasi Petir Hitam
14
Bab 14 Pertarungan Hidup dan Mati !! Tentang kecepatan Kekuatan
15
Bab 15 Pertarungan Hidup dan Mati !! Menentukan Nasib
16
Bab 16 Pertarungan Hidup dan Mati !! Melampaui batasan diri
17
Bab 17 Pertarungan Hidup dan Mati !! Penghianat
18
Bab 18 Pertarungan Hidup dan Mati !! Penentuan
19
Bab 19 Berakhir !! Membangun Ambisi
20
Bab 20 Hal tak di inginkan dari tujuan pertama
21
Bab 21 Firasat Buruk
22
Bab 22 Waspada. Apa yang harus dilakukan Riu Zin
23
Bab 23 Persiapan diri,mempertajam kemampuan
24
Bab 24 Kekuatan Rahasia
25
Bab 25 Kitab Transendensi Alam dan Artefak Kuno
26
Bab 26 Detik Menegangkan
27
Bab 27 Masalah besar,bersiaplah pelakunya
28
Bab 28 Ingin hidup bebas
29
Bab 29 Petir Terang menjadi Gelap
30
Bab 30 Tetap tenang !! Sebentar lagi akan dimulai
31
Bab 31 Apa maksudnya
32
Bab 32 Awas Riu Zin disini
33
Bab 33 Pil Maharaga
34
Bab 34 Fight !! Tidak bisa lari
35
Bab 35 Melawan Tetua
36
Bab 36 Xian Xurong,Rajawali Api Kebebasan
37
Bab 37 Mendapat Kematian
38
Bab 38 Masih disini
39
Bab 39 Mendapat Kekuatan dari Kematian
40
Bab 40 Tidak Terbendung!
41
Bab 41 Rajawali Api Kebebasan datang padanya!
42
Bab 42 Perasaan
43
Bab 43 Ada Orang Ketiga?
44
Bab 44 Riu Zin sudah berbeda
45
Bab 45 Riu Zin is Unstoppable
46
Bab 46 Dominasi Para Tetua
47
Bab 47 Mengalir kekuatan Iblis Kuno

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!