Istri Tuan Muda Xiao Luo

Hari demi hari elena lalui dengan semangat,hingga tiba waktunya hari perekrutan tersebut tiba.

Pagi ini, elena dengan berpakaian rapi melangkahkan kakinya menuju perusahaan milik luo tersebut.

ZX Group

Tulisan yang terpampang besar di atas gedung pencakar langit yang tinggi membuat semangat elena juga tinggi, beberapa hari ini ia belajar dengan rajin agar dapat lolos dalam tes yang akan dilakukan hari ini.

Tes berlangsung sebanyak 3x, pertama seleksi administrasi dan elena sudah lulus seleksi tersebut, yang kedua tes tertulis dan yang ketiga adalah tes wawancara.

Kini adalah hari dimana tes tertulis dilakukan.

Elena mengisi semua jawaban dengan teliti sesuai dengan pemahaman yang ia pelajari semasa kuliah maupun semasa ia magang di beberapa perusahaan ketika kuliah.

Yap, elena sudah magang di beberapa perusahaan sebab, perusahaan tersebut membutuhkan karyawan tambahan untuk mengerjakan beberapa dokumen karena karyawan tetap mereka sibuk dengan pekerjaan yang lainnya.

tes dilakukan dari jam 08.00-11.00 berbagai macam soal yang keluar membuat kepala pusing karena selama tiga jam tidak berhenti mengerjakan soal tersebut.

Tepat sebelum jam 11 siang elena selesai mengerjakan soal tersebut, ia memutuskan untuk pergi ke cafe didepan perusahaan tersebut. Ia menghidupkan tablet miliknya dan menelfon sahabatnya

"haiii lena" sapa sahabat elena

"haii rami" ucap lena

"kenapa? Capek ya ngerjain soal selama itu" ucap rami sahabat elena

elena menganggukkan kepalanya"sangat sangat lelah.. Namun harus tetap semangat semoga aku lulus ya.. Doain ya rami" ucap elena

"pasti pasti.. Eh kapan balik ke Shanghai.. Katanya cuma liburan di Beijing,ini kamu ngga k ada niatan buat balik kesini lagi?" tanya rami

"aku masih ragu meninggalkan ibu kembali.. Belum aku pertimbangkan rami.. Sepertinya aku bakalan lama disini.. Kamu deh kapan ke Beijing.. Aku bakalan ajak kamu keliling kota Beijing deh" ucap elena

"mmmm kapan ya.. Ntar deh liat waktu dulu ya, tau kan ayah sama bunda tu nyuruh aku buat lanjut S2, tapi aku juga harus tetap jalani usaha mereka.. Dahlah pusing kepalaku ini" keluh rami

"hahaha syukuri, dari pada kayak aku kan harus memulai dari nol, aku harus merintis dulu kalau kamu mah udah tinggal enaknya aja" ucap lena

"iya sih.. Dahlah yang penting jalani aja" ucap rami

"yasudah.. Aku matikan dulu ya" ucap lena

"yaudah.. Hati hati, sering sering hubungi aku" ucap rami

"pastiii.. Bye" ucap lena kemudian mematikan video call tersebut.

Ia memperhatikan orang yang berlalu lalang keluar dari perusahaan milik tuan mudanya tersebut.

"kamu disini?"

Elena mengalihkan pandangannya

"tuan muda" ucap elena sontak berdiri dari duduknya

"udah duduk aja"ucap luo

"bagaimana tes tadi? Aman?" tanya luo lagi

"aman tuan.. Semoga nilai saya memuaskan " ucap lena

"len.. Kamu kenapa memutuskan ingin bekerja di tempat saya, padahal saya dengar dari papa banyak perusahaan yang mencari kamu" ucap luo

"tuan ingat tidak, waktu itu kita belajar bersama, tuan selalu mengatakan kepada saya kalau nanti ketika saya dewasa saya harus tetap berada di samping tuan.. Saya harus bekerja di tempat tuan bekerja.. Saya harus menemani tuan kemanapun tuan pergi.. Namun saya gagal menepati janji saya tuan muda.. Saya lebih memilih pergi meninggalkan Beijing dan berdiri sendiri di Shanghai menghidupi kehidupan saya sendiri"

Luo pun mengingat kembali masa masa tersebut, dimana ia menggantungkan hidupnya kepada elena, padahal dirinya lebih tua dari elena, tapi apapun yang luo lakukan harus ada elena didekatnya membantu.

"tapi itu sudah lama.. Dan ya, kenapa kamu waktu itu memutuskan untuk ke Shanghai?" tanya luo

"saya kasihan melihat ibu, beliau susah payah bekerja seharian namun harus tetap merawat saya, saya sering menolak, saya bisa mengerjakan semua pekerjaan sendiri tetapi ibu selalu memanjakan saya, dan kebetulan saya mendapatkan beasiswa untuk sekolah di Shanghai, saya memutuskan untuk mengikuti beasiswa tersebut agar ibu tidak terganggu lagi dengan saya, saya sekolah dan bekerja, saya mengatakan kepada ibu kalau saya mendapatkan asrama disana, padahal tidak, awalnya saya tinggal digang sempit yang cukup jauh dari sekolah namun saya mempunyai sahabat yang sangat baik, orang tuanya mengangkat saya dan membawa saya pulang kerumah mereka, walaupun begitu tentu saya harus tetap bekerja memenuhi kebutuhan hidup saya hingga saya kuliah tuan" elena menceritakan tentang dirinya yang berada di Shanghai

"lalu?" tanya luo, ia yakin pasti masih ada yang ingin elena ceritakan

"lalu saya masuk di perguruan tinggi, dan saya bekerja part time di berbagai tempat untuk memenuhi kebutuhan saya" ucap lena

"senang?" tanya luo

"bisa dikatakan senang dan bisa dikatakan tidak tuan muda.. jauh dari orang tua selama bertahun tahun membuat saya sedih dan bersemangat, bersemangat menghasilkan uang dan kuliah sehingga bisa secepatnya pulang kesini bertemu dengan orang yang sangat saya cintai"

Luo menganggukkan kepalanya"semoga kamu mendapatkan kebahagiaan setelah ini elena" ucap luo tulus

"terimakasih tuan" ucap lena

"kamu mau pulang? mau bareng?" tanya luo

"tidak tuan.. Tidak perlu.. Saya naik kereta saja" ucap lena

"tidak.. Tidak apa-apa.." ucap luo

"maaf tuan.. saya tidak ingin nanti orang orang disekitar perusahaan mengatakan bahwa saya masuk atas nama tuan muda" ucap lena

Luo menghargai pendapat elena"kamu yakin? Kalau bareng saya setengah jam nyampe loh len.. Kalau kamu naik kereta pasti nunggu lama sejam lebih bisa kamu nyampe rumah nanti" ucap luo

"saya yakin tuan.."

"yasudah.. Kamu hati-hati.. Saya duluan "

#BERSAMBUNG