NovelToon NovelToon
Hai Bos!

Hai Bos!

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta
Popularitas:68.7k
Nilai: 4.7
Nama Author: Rahma AR

Laura Charita tidak tau kalo laki laki mabok yang akan melecehkannya adalah bos di tempat dia baru diterima kerja.

Laura bahkan senpat memukul aset laki laki itu walau agak meleset dan menghantamkan vas bunga ke kepalanya hingga dia pingsan.

Ini cerita Erland Alexander, ya, anak dari Rihana dan Alexander Monoarfa. Juga ada cucu cucu Airlangga Wisesa lainnya

Semoga suka....♡♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hukuman dari Erland

Paginya, Laura mengabaikan panggilan telpon dari Maura. Dia melangkah ke samping mobilnya dengan mama yang mengantarnya ke garasi.

"Ma, kalo aku tetap di Merapi Steels, ngga apa, kan?" ucapnya sambil menahan pintu mobilnya.

Dia akan bertahan di Merapi Steels satu bulan ini. Setelahnya dia akan mencoba ke perusahaan yang lain. Mungkin perusahaan yang dulu masih memberikannya kesempatan, dia akan mencoba melamar ke sana.

Mamanya tersenyum sambil menatap lembut wajah putrinya.

"Ya, ngga pa pa lah. Masih ada Alisha di sana."

Laura tersenyum lagi.

"Makasih, ma. Aku berangkat dulu, ya." Setelah mencium pipi.mamanya, Laura masuk ke dalam mobilnya.

Mamanya menatap mobil yang membawanya pergi, setelah itu menutup gerbang. Dia ngga sadar, di seberangnya ada beberapa orang yang berada di dalam mobil yang memperhatikannya.

"Mau ditemui sekarang, bos?" salah satu laki laki tegap itu bertanya

Laki laki yang dipanggil bosnya terdiam. Dia menghembuskan nafas panjang. Setelah beberapa hari mengawasi istri dan putrinya, dia sudah merasa yakin.

Laki laki tampan yang sudah beumur sekitar empat puluh tahunan itu membuka pintu mobil. Ada kacamata hitam bertengger di atas hidungnya.

"Tunggu di sini."

"Siap, bos."

*

*

*

Laura yang akan memasuki lift jadi kaget melihat notif pesan dari Bu Widuri.

Dia merasa ngga membuat kesalahan apa pun. Tapi kalo memang harus dipecat, Laura malah senang. Karena bos mesumnya ngga punya alasan untuk menahannya lagi. Laura mengembangkan senyumnya dengan hati senang.

Dia pun keluar dari lift, menuju ke ruang HRD untuk menemui Bu Widuri di ruangannya.

"Hai... Kamu mau nemuin Bu Widuri?" Nela menjejeri langkahnya.

"Iya," senyum Laura sambil melewatinya. Laura sudah ngga sabar ingin dipecat. Mungkin kesempatannya diterima di perusahaan yang sempat dia tolak masih ada. Karena baru beberapa hari juga dia mengabaikan tawarannya.

Nela mengejarnya.

"Kamu buat kesalahan?"

"Mungkin." Laura menatap teman barunya dengan ramah di depan pintu ruangan Bu Widuri.yang masih tertutup.

"Aku masuk dulu, ya," pamitnya sambil membuka pintu.

Nela mengangguk dengan tatapan kasian.

Mata Laura beriak sebentar ketika melihat ada Nevia yang sedang menatapnya. Gadis ini menoleh padanya saat dia menutup pintu. Dia terkejut melihat kehadiran Nevia.

Nevia hanya mengedipkan sebelah matanya tanpa setau Bu Widuri. Mereka sudah sepakat akan pura pura ngga saling kenal selama Laura bekerja di perusahaan sepupunya.

"Saya bingung, apa yang membuat tuan muda Erland percaya sama kamu." Suara ngga ramah Bu Widuri membuat perhatian Laura beralih padanya.

Dia pun kini sudah berada di dekat Bu Widuri dengan perasaan ngga enak. Rasanya dugaannya salah.

Setelah menghela nafas kasar, Bu Widuri mengulurkan sebuah kertas yang sudah ada tanda tangan CEOnya, Erland Alexander.

Mata Laura terbelalak saat membacanya. Perutnya langsung mulas.

Ini apa apaan?

Gila!

Bisa bisanya membuat peraturan seenaknya aja!

Seratus kali gaji? Dia pikir uang sana dengan daun?!

"Kamu sudah diangkat jadi pegawai tetap. Dilarang berhenti dalam setahun, atau harus membayar pinalti seratus kali gaji kamu....." Bu Widuri menghembuskan nafas kesal. Dia membaca rangkapannya.

"Siapa yang membuat surat aneh begini. Ngga pernah ada aturan sebodoh ini. Apalagi ini tuan muda langsung tanda tangan lagi,' omelnya dengan tatapan nyalang penuh curiga pada Laura.

Bahkan Jacinta saja sama sekali tidak pernah mendapatkan kebijaksanaan seistimewa ini!

Tadi dirinya sempat membahasnya dengan salah satu nona mudanya. Jangan jangan Laura sudah merayu tuan muda.

Tapi Nona mudanya menyangkal ngga percaya.

Tapi kalo melihat dari penampilan Laura yang jauh dari kemewahan, Bu Widuri pun bimbang dan ngga yakin dengan apa yang dia pikirkan.

Tapi pembayaran pinalti seratus kali lipat, adalah hal nyeleneh yang paling fatal. Batu kali ini dia melihatnya.

Mungkin pendapat Nevia tadi, kalo Erland suka dengan cara kerja Laura, agak bisa dia terima.

Laura masih bengong. Lidahnya terasa sangat kaku

Agak lama dia baru bisa mengerti arti kemarahan Bu Widuri.

"Saya tidak seperti yang ibu pikirkan. Saya malah kirain dipecat, bu," jawabnya membuat Nevia menahan senyumnya agar ngga melebar.

Sepupunya mulai nakal, ya, tawanya dalam hati.

Dia sudah ngga sabar untuk cerita dengan Karla.

Bu Widuri membetulkan letak kaca matanya yang agak turun. Dia menatap Laura tajam.

"Kenapa?"

"Ya, mungkin saja, kan. Atau kalo ibu ngga yakin, anggap saja surat itu ngga sah."

"Maksudnya?"

"Saya mengundurkan diri."

"Apa? Kamu mau saya dipanggil tuan muda?!"

Nevia menunduk, menyimpan senyumnya yang sudah melebar. Dia makin curiga. Erland ingin mengikat Laura dengan cara yang di luar nalar, tapi Laura ingin dilepaskan.

Ada apa dengan mereka sebenarnya?

"Lebih baik sekarang kamu ke ruangan kamu. Bos kamu pasti sudah datang.

Nevia melirik Laura sambil memberikan kode keras agar dia cepat pergi tanpa setau Bu Widuri. Dia tau bentar lagi Bu Widuri akan memberondongnya dengan hujanan omelan tiada henti.

Laura menurut

"Baik bu."

Laura pergi tanpa menunggu jawaban Bu Widuri.

Lagi lagi dia dikagetkan dengan keberadaan Nela dan Rinta saat membuka pintu. Keduanya berdiri di sana dan juga sama terkejutnya dengan Laura.

Tapi Laura sedang malas untuk membahasnya. Setelah tersenyum pada keduanya, kakinya dilarikan ke arah lift yang pintunya sedang terbuka. Ada beberapa pegawai yang keluar dari sana.

"Laura, kamu ngga dipecat, kan?"

"Nggak." Laura lega karena kakinya sudah menjejak di dalam lift.

"Jadi kenapa kamu dipanggil Bu Widuri?"

"Aku diangkat jadi pegawai tetap."

"APAAA!" Seruan kaget keduanya bertepatan dengan tertutupnya pintu lift.

*

*

*

Laura menatap kesal pada bos mesumnya yang sedang memeriksa laporan hasil kerjanya.

Wajahnya ngga menyiratkan apa pun, seakan akan dia ngga tau sama sekali tentang masalah yang sudah dia buat di pagi hari ini.

"Oke," ucap Erland membuyarkan konsentrasi lamunannya.

"Kenapa?" Laura bertanya sambil menahan marahnya

"Apanya?" tanyanya tanpa ekspresi.

"Mana ada pegawai baru membayar kontrak seratus kali dari gajinya yang sama sekali belum dia terima. Anda yakin sudah membacanya." Laura masih menekan emosinya hingga tidak tersulut

Erland menatapnya tajam

"Itu hukumanmu."

"Ap pa? Mak maksudnya?"Laura balas menatapnya dengan kesal. Laura ngga ngeri dengan jalan pikiran bos mesumnya.

Dia salah apa??!!!

Hampir saja Laura berteriak saking jengkelnya.

"Kamu sengaja membantu Kejora Desain, karena kamu berasal dari sana, kan."

Hari ini benar benar ngga sehat untuk jantungnya. Dia kembali terkejut. Si bos mesum sudah tau tentang jati dirinya.

Dia menyelidiknya?

"Kamu sengaja berada di sini untuk memudahkan tender perusahaan keluarga kamu, kan," tuduh Erland kalem. Dapat Erland lihat wajah Laura menjadi pucat pasi.

"Anda salah," bantah Laura ngga terima. Suaranya sampai bergetar menahan emosinya yang mau meledak.

"Aku salah?" Erland menatap angkuh.

"Salah. Sangat salah.'

Erland berdecak.

"Kalo Nathalia tau siapa.kamu, pasti akan langsung dipecat karena dianggap mata mata."

"Pecat saja Lebih baik begitu," balas Laura menantang.

"Ya sudah. Bayar pinalti kamu yang seratus kali lipat dari gaji kamu. Setelahnya kamu bisa dipecat." Erland menyeringai penuh kemenangan melihat wajah marah sekretarisnya yang tampaknya ngga mau menerima kekalahannya.

1
nrlsm
/Good//Good//Good/
Dewi kunti
ceplas ceplos bikin gemes pingin ngruwes🥴🥴🥴
Yuli Ana
wah wah wah.... kayaknya nikahnya barengan nih... dua dua nya udh ngebahas lamaran dn nikah.... wkwkwkwk.. gk sabar nunggu maura dn mamanya pingsan...hihihiho.....
hansen
makasih up nya thor cerita nya seru
Rahayu Ayu
Gercep nih dua" nya, Fathir dah ngomongin lamaran sama Alisha,sedang Erland mulai bahas pernikahan bikin Laura malu",
pengin liat Maura yg bakal speneng ternyata Erland lebih memilih Laura sang sepupu yg ga di sukai Maura karna irihatinya Maura ke Laura & kesepupu yg lainnya
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Parah mama Mauren Ulat Bulu mah
Alby pasti udh mikir Fathir dan Alisha macam2 Nih
DinDut Itu Pacarku Mampir
Yuli Ana
fakhir grcep jg...🤭 gk mau kalah sm erland. entar nikahnya barengan aja.
maura makin mereog...😂😂😂 gk sabar nunggu detik2 maura serangan jantung. bisa2 maura dinikahi irvin buat tanggung jawab.
Dewi kunti
duo jomblo dah dpt pawang
Tri Handayani
tingkah melda bener"menjijikan seperti jalang
🌹Nabila Putri🌹
Melda mamanya Maura menjijikkan🤮🤮🤮🤮🤮🤮
Zea Rahmat
fokus ke erland dulu.. baru alisha.. jd ga bingung sampe mana erland sm laurra.. menurutku sih itu
Rahma AR: lg ngetik Erland... sabar ya... bentar lg nulai konflik
total 1 replies
hansen
makasih up thor
Rahma AR: sama sama
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
kupetik mawar dan kudaratkan like di part ini karena keren banget makin seru 👍😍
Elisabeth Ratna Susanti
namanya keren banget nih
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
Elisabeth Ratna Susanti
setuju nih
Elisabeth Ratna Susanti
jngn gengsi kalau cinta
Tri Handayani
sebentar lagi kejahatan kamu bakal kebongkar'maura,siap"aja...wah makin berani aja nich fathir'main tarik",udah jadian aja kalian
Rahmawati
untung aja Irvin ketemu dan bisa dapet perawatan intensif
adella🍃
katanya permpuan kuat, tapi kok lembek gini sii..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!