NovelToon NovelToon
Mantanku Seleb

Mantanku Seleb

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Wanita Karir
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Van Theglang Town

Lanjutan Novel Mendadak Menjadi Mama Muda.

Setelah bercerai dengan Raka, Ajeng mengubah nasibnya menjadi seorang selebritas. Meskipun butuh waktu yang cukup lama, karir Ajeng cukup sukses dan mempertemukan dia dengan Kim Beomsik, seorang pengusaha sukses keturunan Korea-Amerika.
Sementara Raka yang belum move on dari Ajeng, berusaha menata kehidupannya menjadi lebih baik. Ketika bertemu kembali dengan Ajeng, Raka menagakui masih belum bisa melupakan Ajeng.
Lantas bagaimana kisah Ajeng dan Raka. Akankah cinta mereka bersemi kembali, atau Beomsik berhasil meluluhkan Ajeng dan menikahinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Van Theglang Town, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awal Pertemuan

“Memangnya apa yang Abang pikirkan?” tanya Beomsik mencoba membongkar apa isi kepala Arya saat ini.

“Banyak yang saya pikirkan Tuan Kim, saya heran apa yang membuat Anda jatuh cinta pada Ajeng? Kenapa seorang anak konglomerat ingin menikahi Ajeng yang dari kalangan biasa? Saya sendiri tidak percaya kalau Anda datang jauh-jauh kesini,” jawab Arya.

“Saya langsung jatuh cinta pada Ajeng saat pertama kali bertemu,” jawab Beomsik tanpa ragu.

“Saya dengar dari Ajeng sendiri. Kalian bertemu di Milan di acara fashion week di sana.”

“Betul Bang! Saya dikenalkan seorang teman yang juga aktris. Kami bertemu di sana. Waktu itu hati saya langsung terpana melihat kecantikan Ajeng.”

“Saya akui Ajeng itu cantik, abangnya saja cakep. Tapi kalau cantik, bukankah di dunia ini banyak dengan wanita cantik?” sanggah Arya.

Beomsik terhenyak mendengar pertanyaan Arya. Alasan cantik, mungkin terdengar sangat klise. Sebenarnya dia berbohong. Ajeng mungkin menganggap pertemuan pertama mereka adalah di acara itu. Namun sebenarnya Beomsik sudah pernah bertemu dengannya sebelum itu.

Empat tahun yang lalu.

Beomsik merasa dirinya berada di dalam fase tidak memiliki semangat untuk hidup. Kekasih hatinya meninggal dunia karena penyakit kanker ganas. Dia tidak bisa menerima kenyataan pahit itu. 

Keluarga besarnya sudah berupaya untuk mengembalikan semangat hidupnya dengan berbagai cara. Tetapi patah hati dan kesedihan Beomsik seperti tidak berujung.

Sampai ketika suatu kejadian mengubah dirinya. Beomsik berencana untuk mengakhiri hidupnya di sebuah jembatan.

“Nayeon, untuk apa aku hidup jika kamu di sana sendirian. Aku tidak bisa menanggung kesedihan ini lebih lama lagi!” isak Beomsik bersiap-siap untuk mengakhiri hidupnya.

“Ayah Bundaaaaa! Ajeng tidak kuaaaat! Sumpah Ajeng ingin menyusul Ayah Bunda saja ke surga!”

Beomsik menoleh ke arah suara perempuan yang berteriak sambil menangis. Ternyata di tempat itu bukan hanya dirinya saja yang putus asa. 

Pria itu  memperhatikan gadis itu yang seperti hilang kendali dengan emosinya. Dia tidak mempedulikan sekitarnya. Beomsik urung untuk meloncat karena dia terusik dengan keberadaan gadis itu.

Beomsik mencoba mendekat, entah kenapa dia ingin menghentikan aksi nekat gadis itu. Meskipun dia juga punya niat yang sama, hati kecil Beomsik tidak ingin ada orang yang bodoh mengakhiri hidupnya.

“Permisi Nona!”

Gadis itu terkejut melihat kedatangannya dan berusaha menjauh.

“Jangan bertindak konyol! Kamu masih muda!” 

“Apa yang kamu katakan Tuan! Bukankah kamu juga akan bertindak konyol?” tanya gadis itu dengan sorot mata tajam.

Beomsik kehilangan suaranya karena gadis itu rupanya mengetahui juga niatnya.

“Tapi itu sangat buruk dilakukan!” Beomsik berusaha mengingatkan.

“Tentu saja. Jadi apa yang harus kita lakukan?” tanya gadis itu balik.

Beomsik menjadi bingung. Kenapa juga dia menghentikan gadis itu.

“Seberat apapun masalah hidup, tapi mengakhiri hidup bukan satu-satunya cara.”

Beomsik merasa aneh dengan kata-kata gadis itu. Bukankah ambigu pernyataan itu keluar dari mulut orang yang juga akan mengakhiri hidupnya.

“Hidup Tuan mungkin tidak setragis hidupku. Aku kehilangan orangtua, bayi dalam kandunganku, suamiku yang berkhianat. Aku bahkan harus bertahan hidup di negeri orang yang kehidupannya sangat keras.”

Beomsik merasa nasib gadis itu lebih berat darinya. Dia hanya kehilangan kekasih yang menjadi penyemangat hidupnya. Sementara hidup gadis itu sungguh lebih berat.

“Beruntunglah jika Tuan masih punya banyak keluarga yang menyayangi!”

Beomsik terpaku mendengar ucapan gadis itu. Seolah ada kekuatan dan energi asing membuat pikiran Beomsik mulai terbuka. Gadis itu tiba-tiba pergi begitu saja setelah beberapa orang datang. 

“Tuan!”

Para pengawalnya yang sempat kehilangan jejaknya akhirnya menemukan dia di sini. Beomsik mencari keberadaan gadis itu tetapi dia sudah pergi dengan sebuah taksi tanpa sempat tahu namanya.

Malam itu Beomsik gagal mengakhiri hidupnya karena Tuhan mengirimkan seorang gadis untuk menghentikannya. Setelah kejadian itu Beomsik berusaha mencari tahu keberadaan dan identitas gadis itu. Dia hanya ingat nama depannya saja, Ajeng. Karena dia sempat berteriak menyebut namanya.

Dengan koneksinya Beomsik menemukan Ajeng sebagai calon aktris dari akademi perfilman. 

Dari pertemuan awal itu, Beomsik memiliki pandangan hidup baru. Dia juga begitu penasaran dengan kehidupan Ajeng. 

Pertemuan mereka di Milan bagi Ajeng adalah pertemuan pertama. Rupanya Ajeng tidak mengingat dirinya waktu itu. Lagipula itu sudah cukup lama, jadi Ajeng tidak ingat wajah pria yang sempat dia cegah untuk bunuh diri.

“Ajeng itu adalah tipe wanita ideal saya Bang. Bukan hanya saja cantik. Tapi kepribadiannya membuat saya jatuh cinta lebih dalam padanya. Saya ingin menjadi orang yang bisa membahagiakannya,” jawab Beomsik tanpa ada ragu sedikitpun.

Mendengar jawaban Beomsik, Arya mengisap rokoknya panjang. Sepertinya dia belum cukup percaya dengan ucapan Beomsik.

“Tuan Kim. Ajeng adalah keluargaku satu-satunya. Jika dia terluka, aku tidak akan tinggal diam dan menerimanya. Kamu tahu, dia pernah terluka dan sakit hati?” tanya Arya dengan sedikit menekankan kalimat pernah terluka.

“Aku tahu Bang. Maka dari itu aku akan berusaha semampu aku untuk membuatnya bahagia.” jawab Beomsik dengan tatapan berkaca-kaca.

Arya tersenyum tipis dengan kesungguhan Beomsik. Pria itu termenung kembali seperti sedang memikirkan apa lagi yang akan dia sampaikan padanya.

“Apa kamu bisa menjamin kalau adikku tidak akan terluka lagi?” tanya Arya sekali lagi.

“Kalau jaminannya nyawaku sendiri apa Abang akan mempercayaiku?” tanya Beomsoo balik.

Arya tertawa mendengar jawabannya. “Aku akan pegang kata-katamu! Jika nanti Ajeng terluka lagi olehmu. Sampai ke ujung dunia aku akan mengejarmu!” 

“Abang bisa pegang kata-kataku itu!”

“Apa Ajeng pernah menceritakan tentang mantan suaminya?” tanya Arya penasaran.

“Meskipun dia tidak memberitahuku banyak tentangnya. Aku bahkan bisa tahu lebih banyak darimu Bang tentang Raka Mahesa.”

Arya cukup terkejut mendengar pengakuan Beomsik. Kepalanya hanya menganguk-angguk sambil menunjuk ke arah Beomsik dan tertawa kecil. Dia cukup yakin kalau Beomsik bisa melakukan apapun meski mencari lubang semut kecil pun.

“Satu hal lagi. Bagaimana tanggapan keluarga besarmu. Ajeng pasti akan menjadi debu keluargamu.”

“Tenang saja Bang. Keluargaku yang penting aku bahagia dan tidak peduli akan menikahi gadis dari keluarga mana. Ajeng sering bertemu dengan mereka di berbagai kesempatan acara keluarga.”

Arya membuang napas panjang. Seolah beban besar yang ada di dadanya telah terlepas. Apa yang menjadi kekhawatirannya sudah tidak perlu lagi.

“Kalau begitu, kapan kalian akan menikah?” tanya Arya.

“Ajeng belum memutuskan menikah. Dia tidak ingin terburu-buru,” jawab Beomsik dengan nada yang sedih.

Arya menepuk punggung Beomsik untuk menyemangatinya. 

“Kamu harus bisa memahaminya. Tidak mudah baginya untuk menikah lagi setelah pernah gagal,” ucap Arya dengan penuh penyesalan.

“Tidak apa-apa Bang. Saya siap menunggu Ajeng bersedia menikah lagi,” jawab Beomsik dengan hati yang lapang.

“Semoga kalian berdua bisa mendapatkan kebahagian!” doa Arya tulus.

“Aamiin. Jadi Abang merestui hubungan kami?” tanya Beomsik memastikan.

“Sebenarnya itu tergantung Ajeng. Jika dia merasa kau adalah pria yang tepat. Aku hanya bisa mendukung dan mendoakan.”

Beomsik menarik napas lega ketika Bang Arya mengatakan itu. Saat ini restu darinya akan memudahkannya untuk membujuk Ajeng segera menikah.

l

1
Rose Yura🌹
masihan Raka 🥲
Rose Yura🌹
yeeee... author ke kesayangan ķembali🥰
Van Theglang Town
Sebelumnya author minta maaf karena butuh 4 tahun kurang lebih melanjutkan kisah Ajeng dan Raka, btw meskipun pembaca sudah lupa alur cerita Ajeng dan Raka semoga baca lagi ini bisa flashback lagi. happy reading.
Rose Yura🌹: makasih thor . semangat lagi ya nulisnya..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!