NovelToon NovelToon
Hamil Diluar Nikah

Hamil Diluar Nikah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Keluarga / Romansa
Popularitas:446.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: Butterfly93_

Nadia Nata hamil diluar nikah tanpa sepengetahuan kekasihnya. Mereka sudah menjalin hubungan selama satu tahun. Karena janji manis dan rayuan sang kekasih, mereka melakukan hubungan yang tidak sepantasnya hingga Nadia mengandung.

Aditya Bima Mahendra, seorang CEO salah satu perusahaan terkenal milik keluarganya. Dia sudah satu tahun menjalin hubungan dengan sekretarisnya bernama Nadia Nata.

Tetapi saat mantan kekasihnya Nindi muncul kembali, satu tahun pengorbanan Nadia seolah-olah tidak berarti bagi Aditya. Dia lebih memilih Nindi dan berencana menikahinya tanpa tahu jika Nadia sedang mengandung anaknya.

Merasa dibuang dan tidak dihargai lagi. Lagi pula hubungan Aditya dan Nadia tidak mendapat restu dari orang tua Aditya karena alasan asal usul Nadia yang tidak jelas, membuat Nadia akhirnya memilih menyerah dan pergi.

Bagaiman kisah mereka selanjutnya? Ikuti ceritanya hanya eksklusif di NOVELTOON saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butterfly93_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18. Penyesalan Diakhir

Aditya kaget bukan main. Bagaimana bisa dia tidak tahu? Dia bergegas berlari menuju ruang HRD. Aditya membuka pintu dengan kasar tanpa mengetuk terlebih dahulu.

“Pak Aditya…?” sapa Siska. wanita itu langsung beranjak dari duduknya menghampiri atasannya itu sambil menunduk hormat.

“Ke mana Nadia pergi? Siapa yang mengijinkannya resign?!” bentak Aditya membuat orang yang ada di dalam ruangan HRD itu terdiam semua sambil menundukkan kepala masing-masing.

“Katakan siapa yang menyetujui dia resign?!” tuntut Aditya dengan wajah marah. Semua orang yang ada di ruangan itu pun ketakutan melihat Aditya tidak pernah semarah itu.

“Surat resign Nadia sudah saya serahkan kepada anda kemarin, pak” ujar Siska tidak berbohong.

“Aku tidak pernah menerima surat itu” jawab Aditya dengan ketus.

“Tapi saya sudah menyerahkannya kepada Nyonya Sinta. Beliau bilang akan memberikannya kepada Pak Aditya.”

Aditya mengusap wajahnya kasar. Bagaimana bisa dia kecolongan seperti itu. Kemarin ibunya memang meminta dia untuk menandatangi sesuatu.

Nyonya Sinta itu hanya bukti pembayaran wedding desainer nya. Dia yang mempercayai ibunya langsung menandatangani berkas yang langsung disodorkan kepadanya tanpa membacanya terlebih dahulu.

Ternyata itu adalah surat pengunduran diri Nadia. Dia sangat menyesal kenapa dia bisa gegabah begitu saja tanpa membacanya kemarin. Padahal dia sendiri tidak pernah melakukan hal seperti. Memang benar, hari sial itu tidka pernah kita tahu kapan datangnya.

“Maaf, pak” ujar Siska yang menyadari jika surat resign dari Nadia itu tidak sampai ke tangan Aditya.

Aditya keluar dari ruangan HRD itu dengan wajah kusam. Kenapa semuanya menjadi kacau seperti ini? Sungguh di luar perkiraannya.

Aditya memutuskan pergi untuk menemui Nadia karena ada yang harus dia sampaikan. Dia pun langsung mengambil kunci mobilnya dan mengemudikan mobilnya menuju kediaman Nadia.

Jalan ibu kota sepertinya padat merayap. Maklum, masih di jam-jam krusial di mana penghuni bumi sedang melakukan aktivitas mereka.

Aditya menekan klakson mobilnya karena tidak bisa bergerak sama sekali. Mulutnya yang biasanya diam, berubah menjadi umpatan terdengar.

Kesal dan marah tapi dia tidak bisa melampiaskannya kepada ibunya. Itulah kelemahan Aditya yang selama ini selalu menurut dengan apa kata sang ibu.

Hampir dua jam perjalanan Aditya, akhirnya dia tiba juga di kediaman Nadia. Dia langsung turun dari mobil dan berlari ke flat hunian yang ditempati Nadia.

Sesampai di depan pintu Aditya yang sudah tidak sabar bertemu dengan Nadia langsung mengetuk pintu didepannya berulang kali. Dia tidak bisa membohongi dirinya lagi kalau dia benar-benar masih mencitai Nadia dan dia membutuhkan wanita itu di dalam hidupnya.

Hening, tidak ada suara sahutan apa pun dari dalam. Aditya kembali mengetuk pintu di depannya lebih kencang dari sebelumnya. Dia sudah tak sabaran untuk memeluk Nadia dan meminta maaf padanya secara langsung.

Beberapa menit berlalu, tapi pintu di hadapannya tak kunjung dibuka. Aditya mulai frustasi dan mengambil ponselnya. Dia langusng menghubungi ponsel Nadia, namu apa yang dia dapatkan? Ponsel wanita itu sudah tidak aktif lagi.

“Ada apa dengan mu, Nadia? Pleaseee, kita harus bicara” gumam Aditya.

Pria itu kembali menggedor pintu di depannya itu dengan kesabaran yang hampir hilang. Rasanya dia ingin menghancurkan pintu di hadapannya itu. Utungnya dia masih waras, jadi tidak melakukannya.

“Halo, anda mau mencari siapa?”

Seseorang bertanya kepada Aditya karena orang itu terusik dengan keributan yang dilakukannya. Aditya menoleh ke sumber suara dan melihat seorang wanita paru baya berdiri tidak jauh dari tempatnya berdiri.

“Saya mau mencari Nadia, orang yang tinggal di flat ini bu” jawab Aditya dengan suaranya yang terdengar serak.

“Oh, tapi maaf dia sudah pindah tadi malam.”

Aditya memijat keningnya berulang kali, terasa pusing. Selama di perjalanan pulang ke apartemen yang dulu dibelikan untuk Nadia, dia tidak bisa berpikir jernih lagi.

Nadia pergi dan dia tidak tahu ke mana perginya. Tidak ada cara Aditya untuk menemukan Nadia lagi. Harapan satu-satu dia bisa melacak keberadaan wanita itu ada di mana lewat kartu selulernya pupus juga. Karena Nadia sudah membuang kartu dan ponselnya di jalan selama pelariannya.

Palingan jika niat berniat menemukan Nadia, dia harus menyewa detektif swasta. Itu pun tidak akan semudah itu, karena Nadia benar benar tidak meninggalkan jejak apa pun yang bisa melacaknya pergi ke mana.

Setelah sampai di aparteman, Aditya menatap setiap sudah ruangan itu. Hampir dua tahun mereka tinggal bersama di sana. Dulu dia sangat bersemangat pulang ke sana setelah pekerjaannya di kantor selesai. Rasanya dulu apartemen itu adalah tempat ternyaman baginya untuk pulang.

Nadia yang selalu tersenyum manis menyambutnya kala pulang kerja, mendapati makan malam yang sudah selalu tertata rapi di meja makan. Sungguh, apartemen itu bukan hanya sebatas tempat dirinya untuk memuaskan nafsunya. Tapi lebih dari itu.

Tapi kali ini, saat dia membuka pintu apartemen itu tak ada lagi wanita itu menyambutnya. Tidak ada lagi tercium wangi masakan yang bisa menggugah seleranya. Hanya sisa-sisa wangi pengharum ruangan yang biasa Nadia pakai yang tercium di hidungnya sekarang.

Aditya melangkahkan kakinya ke dapur. Berharap dia Nadia ada di sana, tetapi hanya ruang hampa yang dia temui di sana. Dapur yang kosong melompong dan tidak berpenghuni. Dia menghela napas panjang.

Dia melanjutkan langkahnya menuju kamar. Wajahnya terlihat kaku ketika melihat seisi ruangan itu yang berwarna putih terang. Warna ruangan yang sangat di sukai Nadia.

juga melihat pot-pot bungan tulip berwarna orange yang ditata di beberapa tempat. Warna orange yang sangat kontras dipadukan dengan warna ruangan itu yang berwarna putting terang.

Pemandangan yang sangat memanjakan mata. Semua barang-barang yang dia belikan untuk Nadia sebelumnya tertata rapi di tempatnya masing-masing.

“Nadia, kau benar-benar meninggalkan ku.”

Aditya duduk di tepian tempat tidur dengan pikiran yang kacau. Ponselnya bergetar dan dia langsung merogohnya dari dalam saku jasnya. Dia berharap sekali jika yang menghubunginya itu adalah Nadia. Tapi perkiraannya salah besar. Yang meneleponnya adalah Nindi.

Dengan perasaan marah, Aditya meleparkan ponselnya itu ke sembarang arah hingga pecah berkeping-keping. Dia sedang tidak ingin berbicara kepada siapa pun kecuali dengan Nadia. Dia yang tidak bisa memarahi ibunya hanya bisa menahan kemarahan dan kekesalannya saja.

Apakah dia terlalu penurut atau dia memang salah satu laki-laki bodoh yang ada di muka bumi ini? Mungkin saja.

Bagaimana bisa hatinya secepat itu berbalik untuk kembali kepada wanita yang sudah meninggalkannya tanpa alasan? Sekarang sekarang, setelah wanita yang menemaninya selama ini, wanita yang mengorbankan waktu hingga sesuatu yang paling berharga baginya Aditya malah membuangnya begitu saja.

Sungguh laki-laki kejam dan tidak berperasaan. Kenapa setelah Nadia yang mencitainya sepenuh hati pergi meninggalkannya barulah dia merasa kalau dia membutuhkan wanita itu? Sungguh suatu kebodohan yang sangat tidak bisa diterima siapa pun.

1
Rossmawar
lanjut
Cahaya
bukannya paragraf sebelumnya sudah mengeluarkan semua kartu Thor?
Cahaya
lah bukannya dia suruh bunuh anaknya yang belum lahir jika hamil.
bahkan sebelum tau hamil Thor?
Cahaya
bukannya mau empat tahun Thor?
Queeny Geulitz Syahputri
up
Lee Mba Young
kasian nadia, dulu di buang sekarang ngotot mau di pungut lagi tanpa mikirin perasaan nadia yg hamil dan berjuang sendiri. bgitulah laki laki gk mikir mau menang sendiri.
semoga nadia dpt jodoh yg baik gk kayak aditya itu. buang dan pungut orang seenaknya.
Rizal Zal
Kecewa
Rizal Zal
Buruk
Jannah Mumtaz
Luar biasa
Rossmawar
lanjut dong
Noona Han
Peran bapaknya aditya gak ada apa, sampai istrinya keg lepas kendali gak ada yg mantau, udah kya binatang liar yg dilepas dari kandang, gak sadar²😂🙏
Hesti Bonitinho
alur ceritanya sama bngt SMA novel sebelah..
Ifan Richaniyah
q kok sedih y liat aditya , emak ny aditya egois bgt , pen tak hiiiiiiihhhh
RATNA
maaf Thor masih menyimak alur cerita nya,🙏🙏🙏
RATNA
Lumayan
RATNA
Kecewa
Rohmi Yatun
iihh dikit amat.. double up dong Thor 🙏👍
Endah Nigel Moms Nigel
kenapa di waktu seru" nya malah kepotong muluu thour🥺🙏
Widi Widurai
halah mbelgedhes. ga kangen nindii?? kan jg pernah sempet tinggal bareng
Rossmawar
lanjut dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!