NovelToon NovelToon
TA'ARUF KELUAR JALUR

TA'ARUF KELUAR JALUR

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Hamil di luar nikah / Selingkuh / Beda Usia / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: cerryblosoom

Keputusan untuk melanjutkan pendidikan atau menikah, menjadi beban sejak aku menerima surat kelulusan SMA. Ditengah kegundahan hati, kepercayaan keluargaku, membawa penerimaan hatiku akan kehadiranmu yang asing.

Meski perkenalan kita hanya singkat, janji yang kamu ucapkan kala itu begitu manis.

"Gpp, aku tungguin kamu sampai lulus kuliah kok. Kita tunangan saja dulu. Nanti aku juga akan membantu biayanya."

"Tapiiii-"

"Udahlah, nduk percaya sama, Rian. Niat nya kan baik mau mengikat kamu. Dari pada kalian pacaran-pacaran yang gak bener, loh."

"Tapi bu, aku masih ingin kuliah."

"Iya kan bener kalian tunangan dulu, kamu lanjut tuh kuliahnya. Itu nak Rian juga mau bantu biayai, benar kan, nak."

"Iya bener, Bude."

Masih kuingat pancaran mata berapi-api tanpa keraguan yang menatapku. Mata itu pula yang membuat aku jatuh hati. Karena seolah hanya aku di matanya. Saat itu aku hanya bisa menggangguk pasrah.

"Baiklah."

Tanpa kutahu badai yang menerpa akan begitu dasyatnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cerryblosoom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5 PERSAHABATAN

Keesokan paginya.

Ameera bangun pagi, seperti rutinitas biasa saat bangun ia langsung mandi. Sesudah berganti pakaian ia mulai mengganti buku di tas dengan mapel hari ini. Lalu baru bersiap berangkat ke sekolah. Mengenai apa yang terjadi semalam ia tak begitu ambil pusing. Memang awalnya Ameera sangat emosional. Tapi setelah melampiaskannya dia menjadi biasa saja. Bahkan pesan singkat dari Adrian pagi tadi masih sempat Ameera balas.

Yang pastinya hanya pesan biasa, sekedar menanyakan, sudah bangun? sudah makan? sedang apa? dll. Ameera masih mau menanggapinya walaupun hanya dengan balasan singkat.

Dia begini mungkin karena percaya dengan sang ayah. Atau bisa jadi memang gara-gara hormon para gadis yang akan menginjak usia dewasa. Yang kerap kali berubah-ubah, siangnya kesal, malamnya marah-marah, esoknya tiba-tiba ceria.

Tapi faktanya jika bukan karena paksaan kakaknya Ameera tak akan terlalu berontak. Meski kelihatan galak, hatinya sebenarnya lembut. Jika saja Adrian mendekatinya dengan lebih alami, mungkin reaksi Ameera tak akan sebesar itu.

Apalagi Adrian memiliki paras yang tampan. Salah satu kriteria yang Ameera sukai.

Sebelum berangkat sekolah, pastinya Ameera berpamitan pada orang tuanya dulu. Restu orang tua memang kewajiban agar segala perkara lancar. 

Jika di jam segini sudah pasti ayahnya telah berangkat kerja. Maka yang Ameera cari adalah ibunya. Yang pasti keberadaannya tak jauh dari dapur.

"Buu, Amy mau berangkat," pamit Ameera

"Mau berangkat sekarang, nduk? Ndak mau sarapan dulu?" tanya Bu Dona.

"Amy mau bawa bekal aja deh. Sudah janjian sama Ratu dan Chery. Mau bawa bekal bareng. Oh ya, Amy pulangnya agak sore ya buu, soalnya ada pelajaran tambahan. Bisa jadi magrib Amy baru sampe rumah."

"Sesore itu?? Kalau begitu ibu bawakan banyakan bekalnya. Sekalian bawa kue juga yaa, nanti dimakan bareng dua temenmu itu."

Dengan semangat Ameera mengangguk. "Iyadeh boleh."

Tahun ini adalah tahun terakhir Ameera menempuh pendidikan di bangku SMA. Karenanya gadis itu di sibuk kan dengan segala macam ujian dan pelajaran tambahan.

"Nih, dihabisin loh ya," Bu Dona menyerahkan paperbag berisi bekal dan kue buatannya. Memang selain sebagai ibu rumah tangga biasa. Bu Dona cukup produktif dengan menjalankan bisnis kue kecil-kecilan.

"Sipp,, makasih bu. Amy berangkat dulu. Assalamu'alaikum."

"Iya, sama-sama. Hati-hati gausah ngebut. Wa'alaikumsalam."

...----------------...

Sesampainya di sekolah. Kelas masih terbilang sepi padahal bel akan berbunyi 20 menit lagi. Memang kebanyakan murid suka berangkat di waktu-waktu mepet. Entah apa alasannya mereka begitu menyukai adrenalin berpacu dengan waktu.

"Tumben, masih pagi dah keliatan, jum," kata Chery melihat kedatangan Ameera.

"Jum?? Udah berapa kali kamu ganti namaku Cher. Minimal buatin tumpeng dulu lah." Ameera menggeleng tak berdaya. Tapi dia tak marah ataupun tersinggung. Karena bukan hanya Chery yang suka mengganti panggilan. Dirinya pun begitu.

Kalau kata orang belum dibilang sahabat kalau nama panggilannya belum aneh-aneh.

"Si baginda Ratu mana, belum dateng kah, tumben biasanya kalian berdua yang paling pagi datengnya. Ayam belum berkokok aja udah nangkring di depan gerbang," celetuk Ameera.

Chery mengedikkan, "Entah, aku juga heran. Makanya kubilang tumben kamu nongol duluan,, sini duduk disampingku dulu. Lagian temen sebangkumu juga belum datang."

Tak ingin basa-basi menolak, Ameera langsung duduk begitu saja. "Aku dibawain kue nih sama ibu. Entar kita makan bareng, okey."

"Wihh, mantab tuh."

"Sooo pasti, buatan siapa dulu," kata Ameera bangga.

"Yang pasti bukan anaknya sih."

"Heh, gini-gini aku jago masak ya."

"Masak apa?" tanya Cherry penasaran.

"Masak air."

"Masak air aja kamu banggain, Ra-Ra."

"Heheheheh, tapi lumayan kan, tinggal masukin mie ama telur tuh."

"Ya-yaaa, asal hasilnya gak kematangan atau malah sampai gosong, hahahaha."

"Nah itu dia, hihihihi."

Krikkk krikkk krikkk

Tiba-tiba suasana menjadi hening. Padahal keduanya baru saja bercanda. Kelas juga sudah mulai ramai berdatangan murid lain.

Chery memandang Ameera lekat-lekat, mulutnya hendak mengutarakan pertanyaan tapi bell tiba-tiba berbunyi.

TING TONG TING TONG JAM PERTAMA DIMULAI 2X

Tak menyerah, Chery hendak kembali bertanya. "Ra, kam-"

Tapi kembali terpotong oleh kedatangan Ratu.

"Hahhh-hahhh hampir aja aku telat," kata Ratu ngos-ngosan.

"Rekor baru nih Cher, seorang Ratu telat. Untung hari ini gak ada Pr, ya Cher."

Cherry yang ditanya hanya diam saja.

"Kenapa memangnya?" tanya Ratu tak mengerti.

"Ya kita nyontek siapa entar," jawab Ameera tanpa dosa.

Ratu mengangguk-angguk mengerti, tapi sebuah ingatan tiba-tiba lewat di otaknya.

"Tapi bukannya ada Pr ya. Walaupun bu guru hanya bilang untuk latihan. Tapi kan kamu tahu Ra, bu April sering menjadikannya bahan kuis tiba-tiba," kata Ratu.

"Hahh, masaa,, bohong kan," seru Ameera tak percaya.

"Iya kok, sebelum mengakhiri kelas minggu kemarin. Bu April kan pesan, untuk soal di Lks dikerjakan," balas Ratu tanpa ragu.

"Haduhh, gawat,, iyalagih aku baru ingat," Ameera menggaruk kepala tak gatal. "Kamu kok gak ngingetin sih."

"Yahh, kukira kamu udah tahu."

"Trus sekarang gimana ini," kata Ameera mulai frustasi.

"Santai-santai, kamu foto Lks nya Ratu. Nanti kamu kerjakan diam-diam," Cherry angkat bicara.

"Iya juga,, sini Ratu cepet keluarin," perintah Ameera. Seolah mengingat sesuatu, ia menoleh. "Heh, Cher kenapa kau tak mengingat kan ku."

"Aku saja tak mengerjakan," balas Cherry lemah.  Tangannya bergerak mengambil ponselnya sendiri. Berniat untuk memfoto buku Ratu juga.

"Ohh, hehe...."

...----------------...

Waktu istirahat.

Seperti janji ketiganya untuk makan bekal bersama. Tepat di lantai dua, ketiganya kini mulai makan.

Sekolah memang memiliki lantai dua. Hanya saja lantai dua dikhususkan untuk lab-lab. Seperti lab kimia, fisika, dll. Selama tak ada praktek, maka dipastikan tak ada orang disana.

Jika orang lain akan memilih markas, seperti rooftop sekolah, kantin belakang, maka berbeda dengan mereka bertiga. Mereka memilih mojok di depan ruang lab, lalu duduk di lantai keramik tanpa alas. Memang beginilah jika tiga orang random dikumpulkan.

"Nah, mau coba udangku nggak. Ada 4 nih, satu-satu buat kalian. sisa satu entar dipotong tiga aja," kata Ratu menawari.

Tak ingin kalah, Ameera menunjukkan lauk ayam nya, yang berjumlah 3 potong. "Boleh, aku dibawain ayam. Kita bagi juga."

"Aku bawa mie goreng kali ini. Mau gak," ujar Cherry.

"Itu makanan wajib!" balas Ameera dan Ratu serempak.

Persahabatan mereka bertiga memanglah tak memandang materi. Mereka bertiga murni berkumpul begitu saja.

Tak ada sifat meremehkan juga sekalipun yang lain kurang mampu. Semua saling menerima kekurangan masing-masing. Padahal bisa dikatakan ketiganya baru mengenal di awal masuk sekolah SMA. Tapi sudah dekat layaknya keluarga.

Latar belakang sekolah SMP mereka juga berbeda. Yang satunya tamatan dari provinsi lain, sedangkan yang dua masih satu kota, tapi berbeda sekolah. Benar-benar saat yang lain masih bersama teman satu alumni. Ketiganya malah sama sekali tak ada persimpangan. Yahh, mungkin ini yang dinamakan takdir.

1
cerry
Yang penting up/Shhh/
cerry
Tanpa sadar seminggu gak up/Grievance//Hammer//Smug/
cerry: Hehehe/Blush/
Ig : moon.moon9921: emang kok, othornya sungguh annu /Grievance/
total 2 replies
cerry
Detail yg hampir terlupa/Toasted/. Adrian sdh pernah melihat Amy tanpa kerudung/Facepalm//Pray/
🍟Xiao Hanꪶꫝ୧⍤⃝🍌❤️⃟Wᵃf
tolong /Facepalm/... minum air putih dulu
🍟Xiao Hanꪶꫝ୧⍤⃝🍌❤️⃟Wᵃf: lagi cari hiburan /Facepalm/
cerry: Han kok ad disini 👀👀
total 2 replies
NurAzizah504
Hai, Kak. Ceritanya keren. Mau saling dukung ga, Kak?
cerry: Semangat berkaryanya/Determined/
NurAzizah504: Oalah, baiklah, Kak /Joyful//Good/
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!